Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Kamis, 26 Oktober 2017

Makna filosofi dalam ajaran ilmu beladiri Pencak Silat

Dalam terminologi sastra Jawa dikenal kata ujug-ujug. Dalam bahasa Indonesia kata ini diartikan tiba-tiba atau spontanitas. Kesan awal yang tertangkap cenderung berkonotasi negatif, setidaknya bila acuan kita pada nilai kata, sebab kata ujag-ujug ini nyaris sepadan dengan kata grusa-grusu dalam bahasa Indonesia berarti ceroboh. Namun dalam konteks filsafat hidup, ternyata kata ini mengandung makna pasrah dan sumrawah. Bahkan kata ini dijabarkan oleh ketua umum PSHT H. Tarmadji Boedi Harsono, S.E. sebagai universalitas kemanusiaan manusia. Acuannya adalah bahwa hidup bukanlah sesuatu yang bisa direncanakan, sebab proses hidup sesungguhnya terangkai dalam kepastian-kepastian.

Yang tidak boleh dilupakan bahwa proses hidup juga terjalin melalui tindakan-tindakan (aktifitas) sehingga menghasilkan suatu output yang tidak ternyana tapi bernilai. Karena perencanaan adalah suatu bentuk pemikiran yang jauh kedepan sedangkan manusia adalah makhluk yang hanya mampu berkisar pada kekinian, sehingga sebaiknya seseorang tidak usah terlalu banyak berencana yang cenderung ngayawara (berbual), jadi tindakan nyata adalah jalan sekaligus pilihan terbaik.

Bukanlah inspirasi selalu datang ujug-ujug (spontanitas), padahal mesti disepakati inspirasi adalah jantung perencanaan, pelatuk dari fokus bidikan. Padahal tanpa inspirasi mustahil rencana tersusun, tanpa inspirasi mustahil langkah akan terformat. Bahwa hidup bukan tertata dalam konteks matematis, adalah benar adanya. Hidup adalah tema tekstual dimana dua ditambah dua tidak lagi empat tapi bisa tambah bisa berkurang, dan jika demikian hukum yang terjadi kenapa kita mengharamkan manajemen ujug-ujug yang dijabarkan dan dilandasi dengan konsepsi Ilahiah, dilambari keyakinan, keimanan dan ketaqwaan.

Adalagi falsafah Jawa yang disampaikan yang artinya kurang lebih adalah hati yang bersih. Para linuih dalam kultur Jawa sering menyarankan kepada siswanya untuk mengasah jati diri, sehingga mampu menemukan ”Tapake wayang galihe kangkung”. Seorang manusia tidak mungkin akan menemukan tapak kaki wayang atau pokok (galihe) kangkung. Bahwa tapak wayang dan galihe kangkung adalah sesuatu yang tidak mungkin ditemukan di dunia nyata ini. Ia merupakan fenomena dalam terma ma'rifat, yang tidak sembarang orang mampu menerjemahkannya, apalagi menemukannya.
Pertanyaannya, di mana kita bisa menemukan ”Tapake wayang lan galihe kangkung” itu. Mencermati kalimat ini dalam sebuah wawancara khusus dengan Mas Madji selaku ketua umum PSHT pusat Madiun dikatakan bahwa kalimat itu merupakan kalimat sanepan atau juga prolampitan yaitu sebuah kalimat yang menyembunyikan makna kesejatian, kecerdasan logika saja tidak akan mampu mendekati makna sesungguhnya.

Secara harfiah, tapak wayang atau jejak wayang tidak akan terlihat oleh mata. Sebab wayang digerakkan oleh Sang Dalang dan jejaknya hanya terpantul lewat cahaya (yang menyorot dari arah Sang Dalang) kemudian menimpa kelir atau bentangan kain putih di ruang kosong berpigura gunungan. Dalam pagelaran wayang kulit atau di dunia pakeliran, di sebelah kiri ruang kosong dipajang ratusan bahkan ribuan wayang (biasa disebut Bala Kurawa atau kelompok kiri), berjajar-jajar menunggu waktu Sang Dalang berkenan menggerakkan untuk melengkapi peran dalam sebuah fragmen atau lakon. Sedangkan di sebelah kanan gunungan juga berjajar ratusan wayang (biasa disebut Bala Pandhawa atau kelompok kanan), keberadaan merekapun sama menunggu Sang Dalang memainkan dalam sebuah peran. Makna lainnya adalah jika tidak ada cahaya yang menerangi kaki wayang, maka tapak kaki itupun tidak akan tampak di bentangan kain putih yang disebut kelir. Sehingga menjadi hampa atau kosong atau juga hawa, ada tetapi tidak terlihat, bisa dirasa kehadirannya tetapi tidak bisa diraba. Sampai di sini lantas banyak orang yang kemudian mencoba menerjemahkan bahwa tapake wayang itu sama dengan udara. Misteri inilah yang sesungguhnya menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi para komunitas penghayat ilmu ma'rifat.

Sampai pada tema ini pun Mas Madji selaku ketua umum PSHT pusat Madiun cenderung diam, Mas madji justru menyarankan kita mulai detik ini berlomba-lomba resik resikan ati (membersihkan hati). Beliau menegaskan bahwa hati yang bersih adalah awal terbukanya selubung ilmu ghaib. Namun demikian usaha membersihkan hati itu tidak mungkin terjadi tanpa kita terus menerus mengasah diri, sabar dan ikhlas menerima suratan takdir baik berupa kesenangan maupun kesusahan. Dan lebih penting lagi, selalu berserah diri dan berharap ridlo Allah, sebab puncak dari segala ilmu itu bersumber pada ridlo Allah. Maka muuncul keyakinan bahwa terma ini sudah menyerpih pada tataran ilmu kasunyatan dengan apa yang disebut ”Mencari Sang Mutiara Hidup Bertahta” ”Lelakuning Urip” itulah kata yang paling tepat untuk merujuk pada fenomena ini dan ”tirakat” adalah kata yang dimaksud.
Berikut beberapa ungkapan peribahasa Jawa atau bisa disebut juga falsafah hidup orang Jawa yang biasa dijadikan falsafah hidup para insan pencak silat:
  1. Aluwung tan entengake patiku tinimbang aku kalah, amargo bungah susah, kendel jerih iku sing nduwe manungso, yen pati urip, rejeki lan jodo iku amung kagungane Gusti Allah Sing Murbeng Gesang, (saya lebih baik mati daripada saya kalah, karena gembira susah, berani takut itu yang memiliki manusia, tetapi hidup mati, rizki dan jodoh itu hanyalah milik Allah yang maha kuasa atas segala yang hidup).
  2. Cilik ora kurang akal, gede ora turah akal, waton isih kena tak pandeng aku ora bakal mundur kalah, (kecil tidak kurang alat, besar tidak lebih alat, asal masih bisa aku lihat tidak harus kalah).
  3. Kewan gelut kalah gede kalah, manungso gelut kalah gede durung mesti kalah, (binatang berkelahi kalah besar sudah pasti kalah, manusia berkelahi kalah besar belum pasti kalah).
  4. Sepiro gedening sengsoro yen tinompo amung dadi coba, (seberapa besarnya kesengsaraan apabila kita terima dengan tabah, rela dan ikhlas itu hanya akan menjadi ujian dari tuhan yang maha kuasa).
  5. Yen mlaku aja sok ndangak mundhak kesandhung, mula luwih becik tumungkul (bila berjalan jangan suka melihat ke atas karena dapat tersandung, maka lebih baik melihat ke bawah). Maksudnya dalam hidup itu jangan suka memandang mereka yang lebih kaya, karena dapat menimbulkan perasaan iri hati. Lebih baik memandang mereka yang tingkat ekonominya di bawah kita, sebab sikap ini dapat membawa perasaan dan kesadaran untuk bersyukur kepada
  6. Aja kedhuwuran ing pajangka (jangan ketinggian dalam cita-cita). Maksudnya cita-cita yang terlalu tinggi tidak sesuai dengan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki sulit untuk mencapainya.
  7. Sing sapa rasa risi (barang siapa yang merasa, maka tidak enak perasaannya). Maksudnya bila seseorang berbuat kesalahan kepada orang lain dan belum sempat minta maaf atau berutang kepada orang lain dan belum dapat membayarnya, maka apabila bertemu dengan orang yang bersangkutan dia akan merasa tidak enak dan tidak
  8. Aja dumeh (jangan mentang-mentang). Maksudnya, mentang-mentang sedang berkuasa atau lebih kuat kemudian ber-aji mumpung dan berbuat sewenang-wenang. Karena kekuasaan dan kekuatan hanyalah sementara.
  9. Tepa slira (ukur badan). Maksudnya, segala perbuatan seseorang kepada orang lain harus berdasarkan perasaan diri sendiri. Misalnya jika kita dipukul terasa sakit maka jangan memukul orang lain.
  10. Ngerti sakdurunge winarah (tahu sebelum peristiwa itu terjadi). Maksudnya, dikalangan orang Jawa ada orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan untuk mengetahui sesuatu kejadian yang belum terjadi.
  11. Wong ngalah kuwi luhur wekasane (orang mengalah itu mulia akhirnya). Maksudnya, orang yang mau mengalah dengan orang lain misalnya dalam suatu pertikaian maka akhirnya dialah yang akan
  12. Urip iki mung mampir ngombe (hidup itu hanya sekedar singgah untuk minum). Hidup manusia di dunia dapat diibaratkan seperti orang pergi ke pasar, maka dia tidak akan lama di pasar dan akan
    kembali ke rumahnya.

Jumat, 20 Oktober 2017

Cara Membuka Lupa Kunci Pola HP Advan

Demi menjaga keamanan dan kenyaman saat menggunakan ponsel, pastinya semua merk ponsel memiliki sistem security salah satunya menggunakan pola sebagai pengunci layar Hp agar tidak mudah digunakan oleh orang lain. Hal ini yang juga terjadi pada Hp advan, dengan begitu hanya andalah yang dapat membuka dan menggunakan Hp advan milik anda. Namun apa jadinya jika anda sendiri lupa kunci pola Hp Advan? tentu anda pun tidak bisa menggunakan Hp anda dan satu-satunya cara untuk membuka pola kunci advan ialah dengan melakukan factory reset.
Membuka pola kunci Hp advan memang agak susah, karena tidak adanya tombol untuk mereset ulang pola sehingga andapun harus menggunakan jalan pintasnya yakni dengan melakukan factory reset. Factory reset adalah tindakan yang dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah pada ponsel, bukan hanya Hp advan saja, anda juga bisa memanfaatkan factory reset untuk mengatasi hp lainya yang bermasalah.
cara membuka lupa kunci pola advan
Perlu anda ketahui jika Factory Reset ini akan dapat menghapus berbagai macam File, Data, Aplikasi dan semua yang pernah tersimpan di Memori Internal Hp Advan milik anda, Kecuali file atau data yang tersimpan pada Memori eksternal sehingga tidak akan terhapus. Maka dari itu sebelum melakukan Factory Reset, sebaiknya anda lakukan Backup data dulu bila masih bisa mengakses menu Advan hp anda, sehingga data-data dan file penting tidak ikut terhapus. Nah untuk informasi selengkapnya, silahkan anda lihat dibawah ini.
Cara Membuka Kunci Pola Advan Lewat Menu Recoveri Mode
1. Perlu anda ketahui, untuk melakukan factory rset membutuhkan waktu yang cukup lama hingga bermenit-menit, maka dari itu usahakan Hp Advan milik anda memiliki daya minimal 50%, karena jika kurang maka akan membuat Hp advan anda gagal reset. Jika daya kurang sebaiknya charger dulu sampai batas minim.
2. Setelah itu, silahkan anda matikan Advan milik anda, kemudian tekan dan juga tahan Tombol Volume Up + Tombol Power bersama-sama hingga Advan masuk pada menu recovery mode.
3. Setelah itu silahkan anda pilih menu wipe data/factory reset , berikutnya pilih yes – delete all user data
kemudian t unggu hingga Hp Advan anda selesai wifing data.
4. Langkah terakhir silahkan anda pilih reboot systeam now, dan tunggu hingga proses restart selesai.
Baca juga : Langkah Mudah Mengatasi Android Sering Bootloop
Seperti itulah informasi yang dapat kami bagikan kali ini mengenai Cara Membuka Lupa Kunci Pola HP Advan.
Nah bagi anda yang memiliki permasalahan seperti diatas terkait di Hp Advan milik anda, silahkan anda gunakan tutorial ini. Semoga berhasil.

Rabu, 18 Oktober 2017

Hukum Merayakan dan Mengucapkan Selamat Ulang Tahun

Barakallah Fii Umrik – Arti dari Barakallah fii 'umrik adalah semoga mendapat berkah dari Allah dalam usiamu, ucapan ini biasanya digunakan ketika mendapati seseorang sedang milad, atau dalam pergaulan kita disebut dengan ulang tahun. Orang-orang muslim ‘kekinian’ sering mengucapkan barakallah fii 'umrik daripada mengucapkan selamat ulang tahun ataupun happy birthday.
Adapun untuk jawaban Barakallah fii umrik sendiri adalah salah satunya dengan mengucapkan Wa fiika barakallah yang artinya Semoga Allah juga memberkahimu. Dua kalimat tersebut lazim digunakan di waktu-waktu lain selain ultah.
Kata-kata lain seperti syafakillah, akhi, ukhti akhir-akhir ini sering kita dengar dalam percakapan sebagian orang terutama orang-orang dalam pergaulan Islam. Kata-kata tersebut ada yang merupakan do’a terhadap seseorang ataupun ungkapan bahasa arab yang biasa digunakan di kehidupan sehari-hari.

Nah, mengenai hukum ulang tahun. Terdapat beberapa pendapat tentang hukum merayakan dan ucapan selamat ulang tahun.

1. Pendapat pertama Melarang.
Larangan ini didasarkan pada semua hal yang berkaitan dengan ibadah telah diterangkan dan dicontohkan Allah melalui Nabi Muhammad SAW. Tidak ada contoh yang diajarkan oleh Nabi, sahabat dan para tabi’in setelahnya tentang merayakan ulang tahun.
Selain itu perayaan ulang tahun dengan cara meniup lilin, berdo’a setelah tiupan lilin dan sebagainya. Berawal dari kebiasaan non-muslim di jaman dahulu. Sedangkan dalam sebuah hadits dinyatakan. 
مَنْ تَشْبَهُ بِقَوُمٍ فَهُوَ مِنْهُ 
Orang yang meniru suatu kaum, ia seolah adalah bagian dari kaum tersebut” [HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Ibnu Hibban]

Karena pendapat pertama ini tidak memperbolehkan merayakan ulang tahun. Maka produk turunan dari perayaan ulang tahun seperti memberi kado, mengucapkan Selamat ulang tahun baik itu dalam bahasa Inggris ataupun bahasa Arab milad dan sebagainya. Pun tidak dianjurkan. Meskipun itu dalam bahasa Arab, karena makna dari perkataan tersebut sama. hanya beda bahasa saja.

2. Pendapat kedua adalah Tidak Melarang.
Pembolehan ini tentunya dilandasi dengan syarat kita memperingati dengan cara-cara yang tidak mengandung kemunkaran dan berlebihan serta mampu memaknai arti ulang tahun tersebut dengan benar.
3. Pendapat Pribadi
Mengenai masalah hukum memperingati atau mengucapakan selamat ulang tahun, saya sendiri mengambil sikap PRIBADI bahwa tidak seharusnya kita mengajarkan perayaan ulang tahun kepada anak-anak kita.
Terlebih dengan perayaan-perayaan yang pada hakikatnya diadopsi dari gaya orang-orang barat. Seperti meniup lilin, memakai topi kerucut, mengucapkan permohonan, memainkan alat musik yang diharamkan dan sebagainya. (Wallahu a’alam).

Do’a Agar Diberi Keberkahan Umur
Berikut ini adalah beberapa do’a yang dapat digunakan agar kita mendapat tak hanya umur yang panjang, tapi umur yang ada keberkahan di dalamnya. berkah dalam bentuk Iman dan Ketaatan kepada Allah SWT dan lain sebagainya.
Seandainya pun kita menggunakan do’a ini di hari ulang tahun, itu lebih baik daripada kita bernyanyi- nyanyi “Panjang umurnya, Panjang umurnya serta mulia dst...”
Namun, ini sebetulnya bukanlah do’a khusus ulang tahun tapi do'a ini juga dapat digunakan kapanpun di luar hari milad kita

Do’a Minta Panjang Umur

اَللّٰهُمَّ اِنَّانَسْـأَلُكَ طُوْلَ الْعُمُرِ بِـالطَّاعَةِ وَاخْتِمْ لَنَابِـالْأَعْمَالِ الصَّلِحَةِ
Wahai Tuhanku, kami memohon kepada Engkau umur panjang dengan selalu digunakan untuk taat dan akhirilah umur kami dengan melakukan perbuatan yang baik.
اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ
Ya Allah kami memohon kepadaMu keselamatan dalam agama, dan kesejahteraan/kesegaran pada tubuh dan penambahan ilmu, dan keberkahan rizqi, serta taubat sebelum mati dan rahmat di waktu mati, dan keampunan sesudah mati.
Do'a Minta Keberkahan Umur
اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمُوْرَنَا وَصَحِّحْ أَجْسَادَنَا وَنَوِّرْ قُلُوْبَنَا وَثَبِّتْ إِيْمَانَنَا وَأَحْسِنْ أَعْمَالَنَا وَوَسِّعْ أَرْزَقَنَا وَإِلَى الْخَيْرِ قَرِّبْنَا وَعَنِ الشَّرِّ اَبْعِدْنَا وَاقْضِ حَوَائِجَنَا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالۤاخِرَةِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ
Ya Allah! Panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dalam ketiga do’a tersebut terdapat beberapa makna. Salah satunya adalah bahwa ketika kita berdo’a minta panjang umur. Hendaklah selalu memintanya dengan penjangnya umur yang disertai dengan hal- hal yang semakin mendekatkan kita pada derajat ketakwaan kepada Allah yang Maha Kuasa dan Maha Pemberi segala-galanya.

Arti Dari Barakallah Fii Umrik, Syafakillah dan Ungkapan Lainnya


barakallah fii umrik


Mungkin kita sering mendengar kata-kata semacam Ukhti, akhi, akhwan, ikhwan dalam film-film Indonesia yang dalam beberapa tahun ini banyak mengangkat tema kehidupan Islami. Dan tidak dapat dipungkiri kehadiran film-film tersebut turut mengenalkan kata atau kalimat-kalimat ‘Islami’ tersebut di lingkungan pergaulan masyarakat umum.
 
1. Assalamu’alaikum
Sebagai seorang muslim ketika bertemu dengan sesama Muslim sebaiknya memang saling mengucapkan salam, karena dalam setiap salam tersebut banyak mengandung do’a. Ketika mendapat salam tersebut, kemudian kita akan membalasnya dengan kalimat Wa’alaikum Salam atau juga dapat ditambahkan dengan Warrahmatullahi wa barakatuh.
 
2. Ukhti
Arti kata ukhti adalah saudariku, digunakan untuk panggilan seseorang kepada seorang perempuan (tunggal).
 
3. Akhwat
Arti dari akhwat adalah sama seperti ukhti, Hanya saja kata akhwat digunakan kepada perempuan dalam bentuk jamak (lebih dari 1).
 
4. Akhi
Arti dari kata akhi adalah saudaraku. digunakan untuk panggilan seseorang kepada seorang laki-laki (tunggal).
 
5. Ikhwan
Arti dari Ikhwan sama seperti akhi. Hanya saja Ikhwan digunakan untuk panggilan kepada laki-laki dalam bentuk jamak (lebih dari 1).
 
6. Syafakillah dan Syafakallah
Arti dari syafakillah dan arti dari syafakallah adalah semoga Allah menyembuhkanmu. Kata ini digunakan ketika kita bertemu atau mendapati seseorang dalam keadaan sakit. Perbedaan antara Syafakillah dan Syafakallah terletak pada penggunaannya. Syafakillah untuk perempuan, sedangkan Syafakallah untuk laki-laki.
 
7. Barakallahu
Arti dari Barakallah atau Barakallahu adalah “Semoga mendapat berkah dari Allah.”
 
8. Syukran
Arti dari syukran/syukron adalah Terima kasih, kata ini digunakan untuk menunjukan rasa terima kasih kita terhadap pertolongan atau kebaikan orang lain. dan Jawaban dari Syukran adalah Afwan yang artinya adalah Sama-sama. kata syukran biasa juga ditambahkan menjadi Syukran Katsiira yang artinya terima kasih banyak.
 
9. Jazaakumullah Khairan Katsiran
Untuk menunjukan rasa terima kasih terhadap seseorang kita dianjurkan juga untuk mengucapkan kalimat Jazaakumullah Khairan Katsiran yang memiliki arti semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan banyak.
Kalimat ini lebih baik untuk digunakan, karena selain menunjukan rasa terima kasih. Ucapan ini juga mengandung do’a.
 
10. Tafadhdhal
Kata ini digunakan untuk mempersilahkan seseorang. Arti dari kata tafadhdal sendiri adalah “silahkan”. dan digunakan kepada laki- laki atau umum.
 
11. Tafadhdhalii
Memiliki arti yang sama dengan poin no 10. Hanya saja diperuntukan untuk perempuan
 
12. Mumtaaz
Kata mumtaaz adalah kata yang digunakan untuk memberikan pujian, Kata mumtaaz bisa diartikan Bagus banget, sempurna atau kereen.
 
13. Barakallahu Laka
Barakallahu laka adalah do’a untuk pengantin atau digunakan ketika kita mendapati dua orang yang melangsungkan pernikahan. Ucapan lengkapnya adalah “Baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fi khoir.” yang artinya: Semoga Allah senantiasa memberkahimu dalam keadaan mudah dan dalam keadaan sulit, serta mengumpulkan kalian berdua senantiasa dalam kebaikan.
 
Kesimpulan Artikel
Mengucapkan selamat ulang tahun, selamat milad, met milad, happy milad, yaumul milad ataupun ucapan selamat tahun bahasa Arab lainnya tidak ada tuntunanya dalam Islam. dan juga tidak ada pelarangannya secara jelas.
Begitupun dalam do’a ulang tahun. Tidak ada yang namanya do’a ulang tahun Islami. Dalam Islam, yang ada adalah do’a meminta panjang umur dan keberkahannya. yang boleh digunakan kapanpun, tidak terkhusus di hari ultah kita.
Yang terbaik adalah, Kita tidak membiasakan diri dengan perayaan ulang tahun yang bersifat hura- hura, mengandung kemunkaran dan pemborosan semata. Seandainya pun kita ingin memperingati hari lahir kita. Peringatilah dengan cara Bermuhasabah dan perbanyak mengucap rasa syukur dan meminta ampunan Allah SWT.
 
Demikianlah artikel tentang Arti Barakallah fii Umrik, Syafakillah, Ukhti, Akhi, Jazakallah, hukum merayakan dan ucapan selamat tahun dalam Islam dan lain sebagainnya.
 
Semoga bermanfaat

Selasa, 03 Oktober 2017

Perbedaan Kalimat Innalillahi dan RIP

Ini Perbedaan Kalimat Innalillahi dan RIP.
Seperti dilansir bersamadakwah.com,
RIP kepanjangan dari (Requiescat in pace) merupakan bagian dari aqidah Katolik, biasa terdapat pada epitaf dan disenandungkan saat Misa Requiem.

Keyakinan ini juga terdapat pada agama Yahudi. Epitaf RIP ditemukan pada nisan Bet Shearim, Yahudi, meninggal 1 Abad Sebelum Masehi.
Rest in Peace dalam bahasa Inggris, variasi lainnya adalah Requiescat in pace, penambahan kata “may (semoga)”.

Ini terkait keyakinan dosa ditebus. Ungkapan RIP dalam bentuk ringkas maupun panjang digunakan pada upacara pemakaman tradisional Yahudi.
Apa pijakannya? Talmud kuno.

RIP dalam bahasa Inggris, yakni rest in peace, tak ditemukan pada kuburan sebelum abad VIII Masehi. Meluas penggunaannya setelah abad XVIII.

Ungkapan RIP pada agama Katolik terdapat dalam Misa Requiem (Missa pro Defunctis) yang merupakan bagian dari ritus Tridente. Paus (Emeritus) Benediktus XVI menyatakan Ritus Tridente (Tridentin) merupakan bentuk misa yang luar biasa.
Ia keluarkan surat edaran tahun 2007. Ini merupakan surat pribadi (motu proprio) kepada seluruh gereja untuk menggunakan Misa Tridentin. Surat ini bermakna penegasan bahwa ungkapan RIP merupakan bagian tak terpisahkan.
Motu proprio (surat pribadi dengan tanda-tangan pribadi) Paus Benediktus XVI (sekarang emeritus) menegaskan kedudukan misa yang melembaga sejak 1570 tersebut.

RIP merupakan bagian penting sebagai semacam “pembersihan dosa secara keseluruhan”. Dalam hal ini menurut penulis Fauzil Adhim, kedudukan RIP saat misa serupa dengan ungkapan/do'a “Allaahummaghfirlahu…”.
Jadi, ini merupakan bagian dari prosesi ibadah. Tentu saja tak sama persis.

Dalam Islam, seorang syaikh tak memiliki otoritas penghapusan dosa dan penentuan nasib seseorang jadi ahli surga.

Orang yang sudah diupacarai dengan misa di mana pernyataan RIP ada di dalamnya, dianggap sudah “bersih” dari dosa (sudah ditebus segala dosa-dosanya).

Jadi, ungkapan RIP memang tidak dapat dibenturkan dengan kalimat istirja’ ( ﺇِﻧَّﺎ ﻟِﻠﻪِ ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﺇِﻟَﻴْﻪَ ﺭَﺍﺟِﻌُﻮﻥَ ) Innalillahi wainna ilaihi rojiun, karena memang sangat berbeda kedudukannya.

Ungkapan yang berdekatan, tapi amat berbeda konsep dasarnya dengan istirja’ adalah “telah berpulang ke rumah bapa…”.

Tolong, cermati dengan baik agar tidak menyamakannya.

Lalu bagaimana dengan kalimat innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’un? Kalimat ini bukanlah kalimat doa, kalimat ini juga tidak bermaksud mengirimkan doa orang meninggal, melainkan zikir biasa yang dikaitkan bila ada yang meninggal (padahal milik Allah tidak hanya nyawa manusia).
“Bagaimana bila yang meninggal dunia bukan bukan orang Islam, kenapa ngucap ‘innalillahi’?

Jika yang meninggal itu orang yang beragama apa pun, tidak jadi soal dan tidak perlu dibuat pusing.

Kenapa?
Sebab makna kalimat di atas hanyalah ungkapan bahwa kita ini semua milik Allah dan kita pasti akan kembali kepada-Nya. Bahwa seorang mati dalam keadaan beriman atau tidak beriman, itu urusan masing-masing alias “elu-elu, gue-gue”.
(Wallahu a'lamu bishshowwab)

Semoga Bermanfaat