Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Selasa, 28 Januari 2020

Aja Gampang Lelungan

Ngger... 
Aja gampang lelungan yen durung ngerti dalan lan papan dununge...
Aja gampang memangan yen durung ngaweruhi rasa paedahe sing dipangan...
Aja pisan-pisan manganggo yen durung ngaweruhi carane ngrasuk busana...

Tegese ngene ngger... sing jenenge wong lelungan kuwi mesti duwe tujuan, lan syarat saranane tekan marang tujuan sing paling penting kudu ngerti dalan... 
Mula ngger,,, aja grusa-grusu lumaku merga nuruti nafsu... Kudu dipilah lan dipetung, dipilah supaya ora salah anggone milih dalan, dipetung kanti jangkep syarat sarana sangune laku...

Semono uga ing bab panganan, kudu mangerteni apa wae rasa lan faedahe sing dipangan... aja mung anggere mangan, apa maneh mangan sing dudu duweke, iku gedhe siku dendane...

Kang pungkasan ngger... 
Aja pisan-pisan manganggo yen kowe durung mangeruhi carane mgrasuk busana...
Tegese kowe kudu ngerti empan papan, senadjan busana iku amung bungkus, nanging iku uga isa dadi ajining diri... 
Mula ngger, manganggo apa wae kuwi kudu mangeruhi carane ngrasuk busana... Kudu isa angon kahanan... Nyelarasake panggonan lan kebutuhan...


Saudara VS Persaudaraan

Jika ada yang bertanya, adakah  kaitan antara saudara dan kebahagiaan, jawabannya mungkin akan mengagetkan: 
tidak ada kaitannya.

Saudara tidak akan membuat kita bahagia. 

Yang membuat kita bahagia adalah persaudaraan.

Saudara adalah orang-orang yang terhubung dengan kita karena pertalian darah, berdimensi fisik.

Persaudaraan adalah orang-orang yang terhubung dengan kita karena pertalian hati, berdimensi spiritual.

Jika menilik sejarah, banyak kejahatan yang dilakukan oleh saudara kepada saudaranya sendiri. 
Kisah pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia, antara Qabil dan Habil, dilakukan oleh saudara atas saudaranya sendiri. 

Begitu pula dalam kisah konspirasi saudara-saudara Nabi Yusuf untuk melenyapkannya.

Jika dalam kasus Qabil dan Habil berlaku kejahatan oleh saudara one-on-one, dalam kisah Nabi Yusuf yang terjadi adalah persekongkolan jahat oleh sesama saudara. 

Kisah-kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa saudara yang bertali secara darah (fisik) bisa menjadi musuh saat tidak ada pertalian hati (spiritual).

Ada 4 tipe manusia dalam konteks saudara dan persaudaraan:

1. Saudara yang menunjukkan persaudaraan. 
Inilah surga.

2. Bukan saudara namun menunjukkan persaudaraan. 
Ini adalah kebahagiaan (happiness).

3. Bukan saudara dan tidak menunjukkan persaudaraan. 
Ini disebut ketidakbahagiaan (unhappiness).

4. Saudara tapi tidak menunjukkan persaudaraan. 
Inilah neraka.

Jika ada orang yang bukan saudara dan dia tidak menunjukkan persaudaraan kepada kita, kita bisa dengan mudah menghindarinya. 
Kita bisa memilih komunitas lain tanpa harus bertemu dengannya.

Namun akan lebih berat bagi kita jika yang tidak menunjukkan persaudaraan itu adalah saudara kita sendiri. 
Di sinilah kita perlu memaknai setiap kondisi yang kita hadapi agar tidak mengalihkan kita dari kebahagiaan.

Kepada mereka yang tidak menunjukkan persaudaraan, kita bisa memaknainya sebagai cara Tuhan untuk menjadikan diri kita agar menjadi manusia yang lebih baik. 
Hilangnya rasa persaudaraan dari saudara kita tidak boleh menjadi penghalang bagi kita untuk merayakan setiap momentum dalam hidup kita.

Apa yang dibutuhkan untuk memunculkan rasa persaudaraan khususnya antara sesama saudara? Kata kuncinya adalah: "Saling terhubungkan (connectedness)" 
Rasa terhubung satu sama lain, rasa bahwa kita adalah satu tubuh. 
Di saat ada bagian dari tubuh kita yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya. 
Demikian pula sebaliknya, saat bagian tubuh yang sakit itu pulih, seluruh tubuh merasakan kesegaran.

Ada 2 ciri Saling terhubungkan (connectedness):

Kita merasa senang jika saudara kita mendapatkan kebaikan, dan kita merasa sedih saat saudara kita mendapatkan keburukan. Inilah yang dianalogikan sebagai satu tubuh.

Kita selalu berhubungan dengan saudara kita meski kita sedang tidak membutuhkannya.

Semoga bisa menjadi inspirasi agar bisa menjadi saudara yang baik dan selalu menjaga persaudaraan.

Mohon maaf lahir dan batin buat semua saudaraku bilamana pendapat ini keliru...

"Salam Persaudaraan"

Senin, 13 Januari 2020

Alat Musik Tradisional

Alat Musik Daerah

Alat Musik Daerah

Alat Musik Daerah – Alat musik merupakan sebuah media yang umumnya digunakan sebagai pengiring pertunjukan. Tidak hanya itu, nyatanya beberapa peralatan tersebut juga erat kaitannya dengan sejarah atau budaya dari tempat asalnya.

Hal ini pula yang juga berlaku di Indonesia. Seperti kita tahu, di Indonesia terdapat banyak sekali alat musik daerah dengan ciri khasnya masing-masing.

Bukan hanya dari segi bentuk, beberapa diantaranya juga mampu menghasilkan suara yang merdu. Untuk lebih lengkapnya, bisa simak penjelasan di bawah ini.


Fungsi Alat Musik Daerah

Alat Musik Daerah

Seperti kita tahu, Indonesia merupakan negara yang kaya akan segala potensi di seriap daerah. Tidak hanya hasil bumi saja, kesenian dan budaya di setiap daerah pun memiliki keunikan masing masing. Membicarakan soal pertunjukan seni dan budaya, pasti tidak akan jauh dari alat musik yang digunakan.

Umumnya dalam pertunjukan seni dan budaya kita selalu melihat berbagai alat musik yang digunakan untuk pemain. Tidak hanya alat musik modern saja, alat musik tradisional pun masih banyak yang digunakan sampai sekarang. Hal ini tentunya bisa memberikan dampak positif bagi generasi selanjutnya.

Nah, seperti kita tahu di setiap daerah khususnya di Indonesia pasti memiliki alat musik tradisional yang bermacam-macam. Bukan hanya untuk mengiringi pertunjukan, nyatanya beberapa alat musik ini bisa menjadi bukti sejarah maupun sarana edukasi bagi masyarakat. Untuk pembahasan yang lebih lengkap silahkan simak penjelasannya di bawah ini.

Nama Alat Musik dan Daerah Asal

No
Nama Daerah
Alat Musik/gambar
Jenis Bunyi
1ACEHSERUNE KALEEAEROFON
2SUMATERA UTARAARAMBAIDEOFON
3SUMATERA BARATSALUANGAEROFON
4RIAUGAMBUSKORDOFON
5JAMBIGAMBUSKORDOFON
6SUMATERA SELATANACCORDIONAEROFON
7BENGKULUDOLLMEMBRANOFON
8LAMPUNGBENDEIDEOFON
9KEPULAUAN BANGKA BELITUNGGENDANG MELAYUMEMBRANOFON
10KEPULAUAN RIAUGENDANG PANJANGMEMBRANOFON
11DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTATEHYANKORDOFON
12JAWA BARATANGKLUNGIDEOFON
13JAWA TENGAHGAMELANIDEOFON
14DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAGENDANGIDEOFON
15JAWA TIMURBONANGIDEOFON
16BANTENGENDANGMEMBRANOFON
17BALICENGCENGIDEOFON
18NUSA TENGGARA BARATSERUNAIAEROFON
19NUSA TENGGARA TIMURSASANDOCHORDOFON
20KALIMANTAN BARATTUMAMEMBRANOFON
21KALIMANTAN TIMURSAMPEKORDOFON
22KALIMANTAN TENGAHJAPENKORDOFON
23KALIMANTAN SELATANPANTINGKORDOFON
24SULAWESI UTARAKOLINTANGIDEOFON
25SULAWESI TENGAHGANDAMEMBRANOFON
26SULAWESI SELATANKESOCHORDOFON
27SULAWESI TENGGARALADOLADOIDEOFON
28GORONTALOGANDAMEMBRANOFON
29SULAWESI BARATKECAPIKORDOFON
30MALUKUNAFIRIMEMBRANOFON
31MALUKU UTARAFUAEROFON
32APUA BARATGUOTOKORDOFON
33PAPUATIFAMEMBRANOFON

Macam-Macam Alat Musik Daerah Di Indonesia

Alat Musik Daerah

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia memiliki banyak sekali ragam alat musik tradisional maupun modern. Bahkan diantaranya juga sudah ada yang terkenal sampai ke luar negeri. Selain sebagai alat musik, nyatanya beberapa diantaranya juga kental dengan nilai budaya dan kearifan lokal masyarakatnya. Untuk itu, berikut akan dijelaskan macam-macam alat musik daerah di Indonesia. Diantaranya:

Baca juga: Alat Musik Pukul

1. Sasando

Alat musik daerah di Indonesia pertama adalah sasando. Alat musik ini tentunya sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Selain bentuknya yang unik, suara yang dihasilkan pun sangatlah merdu. Hal yang membuat sasando unik adalah penggunaan bahan alami berupa daun lontar sebagai bahan utamanya. Menarik bukan?

Alat musik ini merupakan alat musik khas Tanah Rote yaitu sebuah wilayah di Nusa Tenggara Timur. Cara memainkannya yaitu dengan cara dipetik layaknya gitar. Namun, tidak semua orang bisa memainkannya secara merdu karena harus memiliki teknik tertentu. Nama sasando sendiri mulai terkenal sejak digunakan kontes dalam acara WOW 2013.

2. Angklung

Pernah mendengar alat musik angklung? Ya, alat musik berbahan dasar bambu ini tentunya sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat. Selain bentuknya yang unik, ternyata bunyi yang dihasilkan pun sangatlah merdu. Angklung berasal dari wilayah Jawa Barat dan sudah diakui sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO.

Selain dimainkan sendiri, angklung juga bisa dipadukan dengan alat musik seperti dalam orchestra atau pertunjukan seni. Tidak hanya orang Indonesia saja yang menyukainya, banyak juga orang asing yang tertarik untuk mempelajarinya. Dengan melihat hal tersebut tentunya bangsa Indonesia bangga memiliki alat musik daerah yang bisa dibilang mendunia.

3. Kendang

Selain yang sudah dijelaskan diatas, masih ada lagi alat musik tradisional Indonesia yang perlu diketahui yaitu kendang. Secara umum, alat  musik ini sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Kendang umumnya sering digunakan dalam pertunjukan bertema masyarakat Jawa.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kendang merupakan alat musik khas dari Jawa khususnya Jawa Timur. Cara memainkannya adalah dengan cara dipukul. Terdapat 2 sisi yang bisa dipukul pada alat musik ini. Dan setiap sisi memiliki nada yang berbeda dan saat dimainkan biasanya akan disesuaikan dengan alat musik lainnya.

4. Gamelan

Alat musik tradisional lainnya yang juga berasal dari Pulau Jawa adalah gamelan. Secara umum alat musik ini terdiri dari beberapa alat musik instrumen dasar maupun pengiring. Meski terbilang kuno, nyatanya gamelan masih banyak digunakan dalam beberapa acara seperti wayang, kuda lumping, atau semacamnya.

Sama seperti angklung, alat musik gamelan juga sudah mendunia. Bahkan tidak sedikit warga asing yang ingin belajar lebih dalam tentang alat musik asli Indonesia ini. Bahkan gamelan sudah menjadi kurikulum wajib di beberapa sekolah di Amerika dan New Zealand.

5. Bonang

Bonang juga termasuk salah satu alat musik daerah yang patut untuk dilestarikan. Alat ini merupakan alat musik dari tanah Jawa khususnya Jawa Timur. Cara memainkannya yaitu dengan cara dipukul pada satu sisi atasnya.

Seperti alat musik di Jawa lainnya, bonang ternyata juga sudah sangat mendunia. Tidak sedikit pula wisatawan yang berkunjung langsung ke Indonesia untuk mempelajarinya. Biasanya bonang digunakan dalam acara perkawinan atau acara adat khususnya di Jawa.

6. Kecapi

Selain alat musik pukul, Indonesia juga memiliki alat musik petik lainnya yaitu kecapi. Asal mula alat musik ini adalah dari Sulawesi barat. Meski memiliki bentuk yang sederhana, nada yang dihasilkan mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi pendengarnya.

Dalam pertunjukkannya biasanya kecapi dimainkan seorang diri. Hal ini dikarenakan kecapi memiliki nada yang unik dan berbeda pada setiap senarnya. Suara yang dihasilkan alat musik ini sangat cocok untuk sarana relaksasi diri.

7. Gong

Dari banyak sekali alat musik daerah di Indonesia, gong juga termasuk alat musik yang sampai saat ini masih sering digunakan dalam pertunjukan. Berbahan dasar dari kuningan, alat ini mampu memberikan efek suara yang unik. Biasanya gong digunakan dalam pergelaran wayang atau kesenian masyarakat Jawa.

Seiring dengan perkembangan jaman, gong bukan hanya sebagai alat musik saja. Bahkan saat ini gong juga digunakan sebagai simbol tanda perdamaian antar bangsa. Dan biasanya ukuran yang digunakan untuk simbol perdamaian dibuat cukup besar.

Baca juga: Alat Musik Petik

8. Genggong

Pernah mendengar kata genggong? Untuk masyarakat awam mungkin alat musik ini sangat asing di telinga. Ya, genggong merupakan sebuah alat musik tradisional yang berasal dari Sumatra Selatan. Untuk memainkannya yaitu dengan cara ditiup layaknya harmonica.

Uniknya, alat musik ini dulunya dipakai oleh para petani ketika beristirahat. Meski terbilang sederhana, nyatanya nada yang dihasilkan juga cukup merdu. Selain bentuknya yang simpel nyatanya genggong juga menyimpan sejarah kearifan lokal bagi masyarakat di Sumatra selatan.

9. Saluang

Masih dari wilayah Sumatra tepatnya di Sumatra Barat ada alat musik tradisional lain yang perlu dilestarikan namanya saluang. Secara umum alat ini mirip dengan suling. Tapi ada perbedaan terutama pada lubang udaranya.

Pada saluang hanya terdapat 4 lubang saja dan tentunya nada yang dihasilkan lebih sederhana dibandingkan suling. Selain sebagai alat musik tradisional, ternyata saluang juga memiliki nilai magis. Konon katanya alat ini mampu menghipnotis penontonnya.

10. Tifa

Berpindah ke wilayah timur Indonesia tepatnya di Papua ada alat musik daerah yang bernama tifa. Ya, alat musik ini merupakan alat musik khas terutama untuk masyarakat Maluku dan Papua. Cara memainkan tifa adalah dengan cara dipukul dengan bentuk fisik seperti tube.

Meski memiliki bentuk yang sederhana, ternyata tifa ini cukup diminati oleh turis yang sedang berkunjung. Tidak hanya itu, alat musik ini juga sering dibeli untuk oleh oleh maupun cinderamata. Uniknya lagi, di setiap pembuatan ada diberi ukiran khas Maluku atau Papua yang membuat nilai estetika alat ini semakin tinggi.

Alat Musik Daerah


Sabtu, 11 Januari 2020

Utamakan Adab Sebelum Ilmu


Adab menurut bahasa adalah kesopanan, tingkah laku yang baik, kehalusan budi dan tata susila. Adab juga berarti pengajaran dan pendidikan yang baik sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "(Sesungguhnya Allah telah mendidikku dengan adab yang baik dan jadilah pendidikan adabku istimewa)." Islam tak hanya menekan pentingnya ilmu. Akhlak mulia juga sangat penting, bahkan lebih penting lagi.

Sabda Rasulullah menegaskan hal itu, 'sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia." Imam Malik bin Anas adalah salah satu ulama besar. Beliau adalah guru dari Imam Syafi`i dan sahabat berdiskusi Imam Abu Hanifa. Semua kejeniusan Imam Malik tidak lepas dari peran ibunya. Ibunya ingin agar Imam Malik menjadi seorang ulama, maka ia mengirimnya untuk belajar di rumah seorang ulama besar bernama Rabi`ah biin Abdurrahman.

Sebelum berangkat ibunya berpesan "pelajarilah adab Syaikh Rabi`ah sebelum belajar ilmu darinya." Adab memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam menuntut ilmu , terlihat dari kisah Abdurrahman bin Al-Qasim, salah satu murid Imam Malik. Ia bercerita bahwa "aku mengabdi kepada Imam Malik selama 20 tahun, 2 tahun diantaranya untuk mempelajari ilmu dan 18 tahun untuk mempelajari adab. seandainya saja aku bisa jadikan seluh waktu tersebut untuk mempelajari adab (tentu aku lakukan)."

Begitu pentingnya adab dalam diri seseorang sehingga ulama berkata "belajar satu bab adab lebih baik daripada engkau belajar 70 bab ilmu." Terdapat kisah, suatu hari Ubay bin Ka'ab sedang menggunggu kendaraan, maka Ibnu Abbas (saudara sepupu nabi) segera mengambil hewan kendaraannya agar Ubay bin Ka'ab menaikannya kemudian Ibnu Abbas berjalan bersamanya.

Maka berkatalah Ubay bin Ka'ab kepadanya, "Apa ini, Wahai Ibnu Abbas?", Ibnu Abbas menjawab, "Beginilah kami diperintahkan untuk meghormati ulama kami." Ubay menaiki kendaraan sedangkan Ibnu Abbas berjalan dibelakang hewan kendaraannya. Ketika turun, Ubay bin Ka'ab mencium tangan Ibnu Abbas. Lalu Ibnu Abbas bertanya, "apa ini?"

Ubay bin Ka'ab menjawab, "Begitulah kami diperintahkan untuk menghormati keluarga Nabi kami." Adab merupakan pondasi agama. Orang yang beradab akan dicintai  masyarakat, orang yang tidak beradab hidupnya tidak diberkahi Allah dan ilmunya juga tidak bermanfaat. Sekarang kita berada pada  suatu zaman degradasi moral, mereka hanya mengutamakan memperbanyak ilmu, hafalan dan membaca saja namun meremehkan adab atau sopan santun.

Ibnu Mubarak mengatakan, "Barangsiapa meremehkan adab, niscaya dihukum dengan tidak memiliki hal-hal sunnah. Barang siapa meremehkan sunnah-sunnah, niscaya dihukum dengan tidak memiliki (tidak mengerjakan) hal-hal yang wajib. Dan barang siapa meremehkan hal-hal yang wajib, niscaya dihukum dengan tidak memiliki makrifah." Wallahu a`lam.

Kamis, 09 Januari 2020

Mas Sipit

Tidak banyak yang mengenal sosok beliau, beliau adalah Mas Tri Susilo Haryono perangkai dari materi Jurus Toya yang sampai detik ini masih digunakan sebagai materi baku dan wajib di PSHT dan meskipun Jurus Toya adalah buah dari pemikiran beliau tapi beliau tidak semata mata mengklaim itu adalah sebagai MILIK PRIBADI sejalan dengan sifat dan sikap para sesepuh SH Terate yang sudah lama berpulang.
Dokumentasi Mas Tri Susilo Haryono bersama Ketua Majelis Luhur Mas RB. Wiyono.

Sapta Wasita Tama ke 6 Barang siapa mengaku hasil karyanya menjadi milik sendiri terbelenggulah ia lahir bathin.
(ikrar,rizki)

Paradigma Ajaran Setia Hati

Paradigma Ajaran Setia Hati: Antara Pengakuan dan Kenyataan.

• Mengaku ngugemi "SURODIRO JOYONINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI", kenyataanya: banyak sekali menyelesaikan masalah dengan kekerasan, bukan hanya dengan orang lain bahkan dengan saudaranya sendiri.

• Mengaku ngugemi "NGELURUG TANPO BOLO", kenyataanya: bahkan untuk menyelesaikan masalah internal dengan sedulur harus melibatkan banyak warga. Orang yang mestinya bisa menyelesaikan dengan cara pembicaraan malah menggerakan para warga untuk menghadapi.

• Mengaku ngugemi "MIKUL DUWUR, MENDHEM JERU", kenyataan: permasalahan yang terjadi di internal organisasi sampai dibawa-bawa ke media sosial. Ketidaksesuaian paham atau pandangan digunakan untuk menjelek-jelekan di hadapan para warga yang menjadi pengikut, bahkan kepada warga yang baru disahkan. Ironisnya ini dilakukan oleh warga senior bahkan sudah mencapai trap (tingkat) 2.

• Mengaku ngugemi "OJO GAWE SUSAHE LIYAN, OPO ALANE GAWE BUNGAHE LIYAN" kenyataanya: berbondong-bondong membawa pengikutnya untuk ribut dengan saudaranya, yang akhirnya membuat masyarakat menjadi takut. Lebih ironis lagi terjadi pemaksaan dan saling intimidasi.

• Mengaku ngugemi "ORA ONO KAMULYAN TANPO PASEDULURAN", kenyataanya: malah memecahbelah persaudaraan dengan bermusuhan bahkan saling mengancam. Ironisnya sampai melakukan pemukulan.

• Mengaku ngugemi "SANG PENJAGA AJARAN", kenyataanya: Ajaran yang mana yang dijaga? Coba lihat yang tertulis di atas, kira-kira ajaran apa yang dijaga? Ajaran SETIA HATI?!

• Mengaku ngugemi "SEDULURAN TANPO WATES", kenyataanya: telah membatasi seduluran dengan membuat kelompok sendiri-sendiri.

• Mengaku ngugemi "ILMU SETIA HATI", kenyataanya: Ada mukadimah yang menjadi pokok ajaran dan sumpah yang pernah diucap. Namun kenyataanya banyak sekali yang dilanggar. Cukup satu saja contoh: dilarang berkelahi sesama saudara, apakah ini diugemi..?! Silakan dipikir dan dirasakan, itu MELANGGAR SUMPAH. pasti semua sudah paham apa itu hukum karma, tapi apakah itu ditakuti? Banyak yang tidak takut. Jika sudah demikian apakah itu yang disebut SETIA HATI?!

(SHTERATE.COM)