Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Rabu, 26 Juli 2023

Amalan Hari 'Asyura (10 Muharram)

Berikut ini 12 amalan yang bisa dilakukan umat Muslim pada 10 Muharram.

1. Puasa Tasua dan Asyura

Puasa Tasua adalah puasa sunnah yang dilakukan untuk mengiringi puasa Asyura yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Melalui Syarah Riyadhus Shalihin, Imam an-Nawawi menyebut bahwa anjuran puasa tanggal 9 Muharram untuk membedakan dengan puasa orang Yahudi yang mengkhususkan puasa di tanggal 10 Muharram. Dengan demikian, puasa umat Islam dikerjakan pada 9 dan 10 Muharram. Pada tanggal 10 Muharram itu, puasa yang dikerjakan disebut dengan puasa Asyura. Keutamaannya sendiri adalah menghapus dosa setahun lalu. Mengacu pada penanggalan Hijriah, puasa Tasua dikerjakan pada 27 Juli 2023 sedangkan puasa Asyura pada 28 Juli 2023.


2. Sedekah

Bersedekah merupakan amalan 10 Muharram berikutnya yang dapat dilakukan mulai dari pagi hingga malam. Berbeda dengan sedekah pada biasanya, amalan ini sebaiknya dilakukan dengan memberikan sesuatu secara langsung saat ada siapapun yang meminta. Misalnya, saat sedang berjalan menuju kantor lalu ada seorang anak yang meminta uang untuk membeli sarapan. Umat Musli bisa langsung memberikannya tanpa memandang siapakah anak itu dan lainnya. 

 

3. Memberi Harta untuk Keluarga

Menurut hadits riwayat At-Thabrani dan Al-Baihaqi, orang yang memberikan harta kepada keluarganya dan melapangkan keluarga di hari Asyura akan mendapat kelapangan rezeki juga sampai setahun setelahnya. Contohnya, dengan membawa keluarga makan malam bersama atau membelikan baju baru untuk pasangan tercinta. Memenuhi kebutuhan mereka pada hari tersebut semaksimal mungkin juga merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan.

 

4. Perkuat Silaturahmi

Dalam hadits shahih riwayat Muslim nomor 2560, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, tidak halal mendiamkan saudara melebihi tiga malam. Hal terbaik dapat dilakukan adalah mempererat silaturahmi. Jika di waktu lalu umat Muslim memiliki masalah dengan seseorang, lalu hubungan menjadi renggang, maka hari Asyura bisa dijadikan momen untuk memperbaiki hubungan tersebut. Selain itu, mempererat silaturahmi juga dapat dilakukan dengan berkumpul bersama orang-orang soleh dengan berbagi pengalaman dan saling menguatkan dalam keislaman. Hal ini juga dapat membuat hati tentu akan merasa lebih tenang dan damai.


5. Menahan Emosi

Layaknya di bulan Ramadhan, selain menahan lapar dan haus, umat Muslim juga dianjurkan untuk menahan emosi agar pahala yang diharapkan bisa didapatkan selama sebulan penuh. Hal ini juga bisa dilakukan sebagai salah satu amalan 10 muharram agar meperoleh pahala berpuasa Asyura yang telah dilakukan seharian Jika seseorang mampu lebih sabar dan tidak marah di hari tersebut, tentu ganjarannya sangat mulia diana Allah SWT akan menjadikannya bagian dari umat yang diridhoi.

 

6. Memuliakan Fakir Miskin

Ketika umat Muslim memuliakan fakir miskin di hari Asyura 10 Muharram, maka mereka akan mendapatkan kelapangan kubur. Untuk melakukan amalan ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya yaitu memberikan makan bagi fakir miskin untuk satu hari penuh. Umat Muslim juga bisa mengajak fakir miskin untuk melakukan kegiatan bermanfaat, menghasilkan, lalu mereka bisa membawa pulang hasil tersebut untuk dimanfaatkan bersama keluarga. Cara lainnya yaitu dengan memberikan baju baru, membiarkan mereka istirahat seharian tanpa bekerja karena sejatinya fakir miskin juga manusia yang derajatnya sama di mata Allah SWT.

 

7. Memakai Celak

Celak merupakan suatu produk yang dipakai untuk membuat alis menjadi lebih hitam yang dahulu dipakai oleh pria dan wanita. Memakai celak merupakan salah satu amalan 10 Muharam yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini dikarenakan akan ada banyak keberkahan yang didapatkan uat Muslim yang melaksanakannya. Adapun niat memakai celak yang benar adalah untuk kebutuhan kesehatan diri dan membuat alis menjadi lebih panjang dan tebal.

 

8. Shalat Sunnah

Melaksanakan shalat sunnah empat rakaat, menjadi amalan 10 Muharram berikutnya yang dapat dilakukan. Pelaksanaannya bisa dilakukan di malam menuju tanggal 10 Muharram. Dalam pelaksanannya, umat Muslim membaca Al-Fatihah pada setiap rakaat dan juga surat Al-Ikhlas 51 kali. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa, Rasulullah pernah bersabda bahwa siapapun yang melakukan shalat empat rakaat di malam 10 Muharram dengan membaca surat Al Fatihah sebanyak satu kali dan surat Al-Ikhlas sebanyak 51 kali, maka Allah Akan memudahkan rezekinya.

 

9. Baca Shalawat Nabi

Membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW juga menjadi salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Amalan ini dapat dilakukan selepas melaksanakan shalat wajib, sebelum dan sesudah berdoa, dan waktu-waktu mustajab lainnya. Bacaan shalawat yang dianjurkan adalah “wasshollallahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa’alaa aalihi wa shihbihii ajma’iin walhamdulillahi robbil’aalamiin.

 

10. Memotong Kuku

Memotong kuku juga menjadi bagian dari amalan 10 Muharram. Sama dengan memakai celak, amalan ini sebaiknya dilakukan agar tubuh menjadi bersih dan rapi. Selain itu, melakukan amalan ini juga berperan dalam kesehatan bagian kaki dan tangan. Sebagai amalan, siapapun yang memotong kuku pada hari Asyura 10 Muharram akan mendapatkan berkah tak terhingga dari Allah SWT.

 

11. Membaca Doa Asyura

Pada kitab I’anatu al-Tholibin disebutkan bahwa Imam Al-Ajhuri menyampaikan bahwa, siapa saja yang membaca doa di malam asyura, maka Allah SWT akan memberikan perlindungan kepadanya dari segala hal buruk dan musibah selama tahun tersebut. Membaca doa, diiringi dengan melakukan dzikir hingga 70 kali akan menjadi sebuah amalan mulia di malam 10 Muharram tersebut. Waktu yang tepat untuk membaca doa tersebut adalah selepas Maghrib, dengan khusuk dan benar-benar ikhlas karena Allah SWT.

 

12. Menyucikan Diri dengan Bertobat

Menurut buku Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT karya Alexander Zulkarnaen, Muharram menjadi bulannya Allah SWT sehingga umat Muslim sangat dianjurkan untuk bertobat. Menyucikan diri disebut juga dengan tazkiyatun nafs. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya agar bertobat sebagaimana beliau melakukannya kurang dari 70 kali tiap harinya, dalam sebuah hadits beliau bersabda, "Demi Allah, sungguh aku selalu beristighfar dan bertobat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali. 


Wallahu A'lam...

Selasa, 25 Juli 2023

DATU BUNGUR

Syekh Datu Bungur menurut penuturan orang-orang tua adalah orang asli orang Asam Asam. Beliau yang pertama kali membuka dan mendirikan desa Asam Asam, beliau selama hidupnya di samping Bahuma (bercocok tanam padi) juga menyebarkan dan mengajarkan Agama Islam, jadi sejenis wali yang bertugas menyebarkan dan mengajarkan syiar Agama Islam, nama asli beliau adalah TUHALUS.

Menurut cerita Datu Bungur menjadi salah satu musuh terberat penjajah untuk menguasai kawasan Asam Asam, keberadaanya menjadi salah satu rintangan terberat para penjajah untuk masuk ke wilayah ini, pada saat para penjajah hendak mendaratkan kakinya di bumi Asam Asam Datu Bungur telah menunggu di muara sungai dengan hanya bersenjatakan sebilah Mandau. Disinilah terlihat kegagahan dan kesaktian dari Datu Bungur dalam menghalau dan menghadang pasukan Belanda, saat mereka mau mendarat ke Muara Asam Asam. Setiap kapal belanda yang hendak merapat di muara Asam Asam, oleh Datu Bungur diinjak kapalnya, tidak berapa lama kapalnya lalu tenggelam dan dengan sendirinya semua penumpangnya sudah barang tentu ikut tenggelam dan binasa, padahal jejakan kaki beliau tidak begitu keras, namun karena kesaktiannya mampu menenggelamkan kapal Belanda. Hal tersebut berlaku untuk beberapa kali, sehingga belanda terpaksa harus memutar otak untuk mencari jalan agar bisa menaklukkan Datu Bungur yang telah banyak menewaskan bala tentaranya. Konon setiap penjajah yang dibunuh, kepalanya dipenggal dan dibuang ke sungai. sehingga ketika sungai surut akan terlihat tengkorak-tengkorak para penjajah yang dibunuhnya. Datuk Bungur sendiri meninggal dalam kondisi yang mengenaskan, kepalanya dipenggal dan dibawa oleh penjajah ke Belanda.
 
Hingga saat ini keturunan Datu Bungur masih bisa ditemui, sedangkan menurut cerita adik dari Datu Bungur melarikan diri dan bersembunyi ke dunia lain yang hingga saat ini masih hidup dan banyak cerita menyebutkan adik Datu Bungur kerap menemui orang-orang yang dalam kesusahan.
Selain kesaktian menjajak kapal bisa tenggelam, beliau juga mempunyai kesaktian lainnya, yakni beliau kebal terhadap semua senjata, termasuk peluru. Sehingga ketika ada beberapa prajurit belanda yang kebetulan bisa berenang dan mencapai daratan berusaha mencari dan mencoba membunuh beliau dengan senapan, ternyata pelurunya tidak bisa menembus badan Datu Bungur.

Dalam keadaan seperti itu Belanda semakin bingung, karena selalu gagal dan berkuranngnya pengikut yang harus mati di tangan Datu Bungur. Cukup lama Belanda menghadapi masalah seperti ini, apalagi korban dari pihaknya semakin banyak, termasuk kaki tangannya dari suku Bugis.

Namun bukanlah Belanda apalagi harus menyerah, dan bukan pula Belanda jika tidak mempunyai tipu muslihat yang cerdik untuk menjatuhkan lawan. Karenanya segala cara dan akal pasti dipergunakan belanda untuk mencapai tujuan. Termasuk dalam hal menaklukkan Datu Bungur beserta pengikut setianya. Maka diaturkan siasat untuk mencari jalan menjatuhkan dan menaklukkan Datu Bungur.

Adapun caranya yaitu dengan menyusupkan orang-orang kepercayaannya ke dalam kelompok dan keluarga Datu Bungur. Mereka berpura-pura mengabdi dan membantu keluarga beliau, dan mencari tahu rahasia kekebalan beliau, serta cara apa yang bisa melumpuhkannya. Sudah barang tentu mereka adalah berasal dari orang Asam Asam sendiri, yang karena ketamakannya, lemah imannya dan jiwanya murtad, sehingga tega menghianati bangsanya sendiri, terlebih kepada pimpinannya.
 
Setelah sekian lama berada di kelompok beliau, mereka akhirnya mengetahui bahwa bila Datu Bungur memakan makanan yang asam, badan beliau akan lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Walaupun tetap tidak mempan terhadap senjata, termasuk peluru. Dengan sangat hati-hati berhasilah mereka memasukkan sesuatu ke dalam makanan beliau, dan ternyata benar, setelah beliau memakan makanan yang telah dicampuri (dimasuki) sesuatu yang konon rasanya asam, beliau merasa badannya lemah tidak bisa berbuat selincah sebelumnya.

Melihat gelagat yang kurang menguntungkan ini pihak keluarga merasa cemas, namun beliau selalu bilang bersabarlah, karena semua itu sudah diatur oleh Allah Yang Maha Kuasa. Dengan berbekal keyakinan itulah, beliau dapat menghadapi semua rintangan dan cobaan yang menimpanya. Karena badannya semakin hari semakin lemah, walaupun sudah diusahakan berobat, namun kelihatannya memang seperti yang sering diucapkan beliau, bahwa semua itu sudah ada yang mengatur, yakni Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Oleh karenanya sambil berdo’a, beliau pasrah dan dengan tenaga dan pikiran yang tersisa, berusaha mengatur siasat dan perintah ke anak buahnya, agar sedapat mungkin menghalang dan mengusir belanda dari Asam-Asam, namun sudah kehendak Tuhan jugalah, karena setelah antek-antek belanda menyakinkan kalau Datu Bungur sudah tidak berdaya, maka beliau lalu diperintahkan untuk ditangkap, setelah banyak belanda yang menduduki desa Asam-Asam tersebut.

Setelah ditangkap, beliau dijatuhi hukuman MATI oleh belanda, yakni dengan ditembak. Dengan disaksikan oleh semua pengikut belanda. Regu eksekutor menjalankan tugasnya menghukum beliau. Namun apa yang terjadi? beliau tetap tegar, tidak ada satupun peluru yang mampu menembus badan beliau. Lalu Belanda berfikir keras, sementara Belanda mengatur tipu muslihatnya, beliau ditahan Belanda.

Lagi-lagi seperti kebiasaan Belanda, akan melakukan apa saja demi tercapainya kehendak. Maka untuk kesekian kalinya belanda menyusupkan orang-orangnya yang setia yang mencari muka dan uang, namun menghianati bangsanya ke dalam kelompok dan keluarga beliau dan yang namanya manusia, serapih-rapihnya menyimpan rahasia suatu saat akan bocor juga. Demikian pula dengan kondisi yang dialami keluarga Datu Bungur.

Namun pada prinsipnya keluarga beliau tetap pada pendiriannya, biarpun harus mati. Tetapi ada juga dari keluarga beliau yang tidak tahan melihat kondisi Datu Bungur yang sangat memprihatinkan dalam tahanan belanda. Keluarga ini bukannya berkhianat, namun dari pada membiarkan beliau dirundung malang yang tidak tahu kapan selesainya, maka ia minta izin kepada belanda untuk bertemu dengan beliau. Adapun pertemuan itu untuk konsultasi dan minta izin kepada beliau mengenai rahasia naas beliau. Di luar dugaan, beliau merespon dan menyetujuinya, sehingga belanda dengan bersuka cita mengembalikan beliau kepada keluarganya, walaupun tentunya dengan pengawalan yang ketat.

Setelah berada di tengah-tengah keluarga dengan perasaan pasrah dan ikhlas beliau memberitahukan rahasia naasnya kepada semua yang hadir, yakni beliau hanya bisa meninggal dengan senjata parangnya sendiri, yaitu dengan memasukkan pada bagian ulu hatinya. Dengan mengucapkan ALLAHU AKBAR, beliau menerima tusukan parang senjatanya sendiri untuk mengakhiri hidupnya. Dengan demikian wafatlah beliau, walaupun semua keluarga merasa sedih dan kehilangan, namun pesan beliau selalu diingat/ dilakukan, yakni Datu Bungur boleh pergi meninggalkan mereka, namun semangat dan jiwanya selalu melekat dan diperjuangkan terus sampai Indonesia MERDEKA.

Sebagai peringatan dan kenangan kepada beliau, bahwa yang menyebabkan lemahnya badan dan tubuh beliau adalah sesuatu yang memiliki rasa asam, maka sepeninggal beliau desa di mana beliau dilahirkan dan dibesarkan dan berjuang mengabdikan dirinya untuk tanah kelahirannya hingga akhir hayatnya, dinamakan DESA ASAM ASAM.

Makam Syekh Datu Bungur terletak di desa Asam Asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut. Jarak antara ibukota kabupaten, dalam hal ini kota Pelaihari ke desa Asam Asam kurang lebih 60 Km. sedang jarak dari Asam Asam ke tempat Makam Keramat Datu Bungur itu sendiri sekitar 6 Km di lokasi ex PT NAVATANI PERSADA (perusahaan kayu lapis).

Kenapa bisa demikian?
Hal ini dikarenakan sewaktu perusahaan tersebut didirikan di lokasi yang sekarang ini berada, dalam lokasi tersebut sudah ada Makam Syekh Datu Bungur. Sebab Syekh Datu Bungur di Makamkan di lokasi tersebut sudah lebih dari 180 tahun yang lalu.

Sebenarnya perusahaan yang saat ini berada bukan perusahaan yang pertama kali yang membuka usahanya di lokasi dimaksud, melainkan merupakan perusahaan yang ketiga, karena PT. NAVATANI PERSADA ini hanya melanjutkan usaha perusahaan sebelumnya, yakni PT. HUTAN KINTAP, sedang PT. HUTAN KINTAP sendiri juga bukan yang pertama kali membuka usaha tersebut. Sebab yang pertama kali membuka usaha ini adalah PT. KODECO GROUP (Investor dari Korea).

Mengapa PT. KODECO GROUP menginginkan membuka usaha dan mendirikan perusahaan di lokasi tersebut, kemungkinan dengan pertimbangan tempatnya sangat strategis dari segala aspek. Dan sebelumnya dari perusahaan tidak mengetahui kalau di lokasi tersebut sudah ada makam keramatnya. Pihak perusahaan mengetahui hal tersebut setelah beberapa kali mengadakan pembukaan lahan untuk lokasi pabrik, namun selalu gagal, karena selalu mengalami kecelakaan dalam setiap kegiatannya.

Setelah cukup lama mengalami kebingungan dan hampir putus asa, maka salah seorang dari kelompoknya ada yang mendapat wisik, yang menganjurkan kalau mau mendirikan perusahaan di lokasi tersebut, harus terlebih dahulu meminta izin pada yang menguasai daerah tersebut, karena wilayah tersebut memang sudah ada yang menguasainya atau menjaganya, tetapi siapakah gerangan yang menjaga lokasi tersebut? setelah cukup berusaha, pihak perusahaan akhirnya bisa menjumpai pihak ahli waris dari Syekh Datu Bungur dan sekaligus mengutarakan maksud dan tujuan mereka, untuk membuka usaha di lokasi tersebut. Tahap selanjutnya adalah pihak perusahaan meminta ijin kepada ahli waris Syekh Datu Bungur untuk mendirikan perusahaan di lokasi tersebut.
Karena lokasi tersebut merupakan HAK ulayat dari Syekh Datu Bungur maka disepakati bahwa:
Pihak ahli waris memberikan izin kepada PT. KODECO GROUP untuk menggunakan lokasi hak ulayatnya sebagai lokasi perusahaan.
Penggunaan lokasi tersebut adalah meminjam, bukan diserahkan atau dijualbelikan.
Setelah ada kesepakatan tersebut pihak perusahaan secara lancar dapat bekerja membuka dan mendirikan usaha dimaksud sampai saat ini. Mengingat pihak ahli waris adalah orang-orang awam, maka sampai saat ini tidak ada tercantum kesepakatan berapa persen pihak ahli waris menerima bagi hasilnya atau kompensasinya.

Keadaan seperti ini berjalan terus, sampai perusahaan yang ketiga, yakni PT. NAVATANI PERSADA, hanya sayangnya keberadaan Makam keramat Syekh Datu Bungur itu sendiri tidak sepadan dengan keberadaan dan keberhasilan perusahaan tersebut.

Hali ini dilihat dari keberadaan makam keramat tersebut sangatlah sederhana dan hanya menempati tanah sekitar 1 (satu) borongan saja dan terletak di tengah-tengah lokasi pabrik, yang mana bila dikategorikan Makam keramat, maka sangatlah memprihatinkan.

Memang dari pihak perusahaan sendiri sudah ada perhatian. Hal ini terlihat adanya pembuatan cungkup (rumah makam), walaupun masih sangat jauh dari yang diperoleh perusahaan di lokasi tersebut. Hal inilah yang menjadi tugas kita semua untuk membantu dan mengusahakan agar keberadaan makam keramat Syekh Datu Bungur dapat mendapatkan tempat yang layak dan lestari. Apalagi kalau menginginkan luas dari hak ulayat ini adalah seluas lokasi perusahaan dan sekitarnya.

(dari berbagai sumber)
 
Wallahu A'lam...