231- Ustman Ibnu Abi Dahris r.a
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Allah SWT hanya menerima amalan
seorang hambanya apabila ia menjadikan hatinya tawajuh dengan tubuhnya. (Ithafussadah)
232- Abu Hurairah r.a. meriwayatkan
bahwa Rasululah SAW bersabda: shalat ada tiga bagian. Athuhur (kesuciaan) adalah sepertiga bagian, ruku’ adalah sepertiga bagian dan sujud adalah
sepertiga bagian. Oleh sebab itu barangsiapa yang mengerjakan shalat dengan
sempurna sebagaimana haknya shalat, maka shalatnya akan diterima darinya, dan
segala amalnya yang lain akan diterima darinya. Dan orang yang shalatnya ditolak
maka segala amalannya yang lain juga tertolak. (Bazar dan Majma Uz Zawaid)
233- Abu Hurairah r.a. meriwayatkan
bahwa: Rasulullah Saw mengimami kami dalam shalat ashar. Baginda memperhatikan
seorang laki-laki yang sedang mengerjakan shalat karena itu beliau berkata:
"Hai.. Fulan! takutlah kepada Allah dan kerjakanlah shalatmu dengan benar. Kamu
mengira bahwa saya tidak melihat kamu? sesungguhnya saya melihat dari belakangku
sebagaimana saya melihat dari depanku. Kerjakanlah shalatmu dengan benar, dan
sempurnakanlah ruku’mu dan sujudmu. (Ibnu Khuzaimah)
Catatan: melihat sesuatu di belakang
punggung beliau juga adalah di antara mukjizat Rasulullah SAW.
234- Wail Ibnu Hijr ra. Meriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW merenggangkan jari-jarinya ketika beliau beruku’, dan beliau
merapatkan jar-jarinya ketika beliau bersujud. (Thabrani dan Majma Uz Zawaid)
235- Abu Darda r.a. meriwayatkan
bahwa barangsiapa mengerjakan dua rakaat shalat dengan ruku’nya dan sujudnya
yang sempurna sesudah itu ia berdoa kepada Allah, maka Allah akan
pasti mengabulkannya adakah segera atau kemudian hari sebagaimana Allah
ridho, akan tetapi (Dia pasti) akan mengabulkan doanya. (Thabrani dan Ithafussabah)
236- Abu Abdullah Al Ashari r.a.
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: perumpamaan orang yang ruku’nya
tidak sempurna dan sujudnya tidak sempurna seperti patukan burung gagak, adalah
seperti seorang yang lapar yang makan satu atau dua kurma, yang tidak
menghilangkan laparnya. (sama halnya dengan shalatnya yang tidak bermanfaat). (Thabrani, Majma Uz Zawaid dan Abu Ya’la)
237- Abu Darda r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: perkara pertama yang akan diangkat dari umat
ini, adalah khusyu’ dalam shalat, sampai sedemikian jauh sehingga kamu akan
tidak akan mendapati seorang yang shalat dengan khsusyu’. (Thabrani dan Majma
UZ Zawaid)
238- Abu Qatadah r.a. meriwayatkan
Bahwa Rasulullah SAW bersabda: pencuri yang paling buruk adalah orang yang
mencuri dari shalatnya. Sahabat berkata: wahai Rasulullah! bagaimana ia boleh
mencuri dari shalatnya? Baginda menjawab: ia tidak ruku'’dengan sempurna atau
sujud tidak sempurna atau (beliau berkata): ia tidak menjaga punggungnya lurus
dalam ruku’ atau dalam sujud. (Musnad Ahmad Thabrani dan Majma Uz Zawaid).
239- Abu Hurairah r.a. meriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda: Allah SWT tidak memandang shalat seseorang yang
tidak menjaga punggungnya lurus antara ruku’ dan sujudnya. (Musnad Ahmad dan
fatur Rabbani)
Catatan: hadist ini menunjuk kepada
Qauma yaitu berdiri lurus dengan sempurna sesudah ruku’ sebelum melakukan
sajadah. Banyak orang yang tidak melakukan ini dengan benar, dan bangun dari
ruku’ kemudian langsung pergi sujud.
240- Aisah r.anha meriwayatkan:
saya bertanya kepada Rasulullah SAW tentang membuang pandangan ketika dalam shalat?
baginda berkata: pandangan sekilas adalah seperti setan yang mencuri dari
shalat seseorang! (HR.Tirmidzi)
241- Jabir Ibnu samura’ ra.a
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: orang yang mengangkat pandangan
mereka ke langit dalam waktu shalat hendaklah berhenti dari perbuatan itu, kalau
tidak pandangan mereka tidak akan kembali kepada mereka. (HR.muslim)
Catatan : memandang ke arah langit
adalah bertentangan dengan adab dalam shalat.
242- Abu Hurairah r.a. meruiwayatkan
bahwa Rasullah SAW datang ke masjid; dan seorang laki-laki juga datang ke
masjid mengerjakan shalat, kemudian menghampiri Rasulullah SAW dan mengucapkan
salam kepada Nya. Rasulullah SAW menjawab salamnya dan berkata: kembali!
ulangilah shalatmu lagi sebab engkau belum mengerjakan shalat. ia kembali dan
mengerjakan shalatnya dengan cara yang sama sebagaimana yang telah dilakukan
terlebih dahulu, dan kembali menyalami rasulullah SAW. Baginda berkata
kembali! ulangilah shalatmu lagi karena kamu belum melakukan shalat. Ini
terjadi sampai tiga kali. Kemudian lelaki itu berkata: demi Dia yang mengutus
kamu dengan kebenaran! saya tidak dapat melakukan shalat lebih baik daripada
ini. Oleh sebab itu ajarilah saya untuk shalat. Rasululah SAW menjawab:
apabila kamu berdiri untuk mengerjakan shalat ucapkan takbir (katakan Allahu
akbar), kemudian membaca (dari) Al Qur’an ayat apa saja yang kamu dapat
baca. Kemudian engkau pergi ruku’ dan ruku’lah dengan tenang dan kemudian
engkau berdiri dari ruku’ dan berdirilah dengan tenang. Kemudian engkau pergi
sujud, kemudian sujudlah dengan tenang, dan kemudian kamu bangun dari sujud dan
kamu pergi dalam qoadah (posisi duduk ) dengan tenang. Kerjakan semua ini (dengan hati-hati) dalam seluruh
shalatmu. (HR.Bukhari).
Wallahu a'lam
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar