Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Rabu, 26 Juli 2017

KHUSYU’ DAN KHUDHU’ DALAM SHOLAT Bagian 1

TAKUT DAN TAWAJJUH DALAM SHALAT

Ayat-ayat Al-Qur’an
قال الله تعالى : حفظوا على الصلوات وآصلوة آلوسطى وقوموا لله قنتين  ( البقرة: 238)
Allah SWT berfirman: peliharalah selalu semua shalat-shalat fardhu dan (terutama) shalat pada pertengahan (shalat ashar), dan berdirilah di hadapan Allah dengan ketaatan yang khusyu’. (Al-Baqarah 2: 238... )

وقال تعالى: وآستعينوا بآلصبر وآلصلوة وإنها لكبيرة اٌلا على آلخشعين % ( البقرة: 45 )

Allah SWT berfirman: Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat; dan ini sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ dan berserah diri kepada Allah ). (Al-Baqarah 2:45)

Catatan: sabar bermakna bahwa seorang menahan dirinya dari nafsunya dan bisikan-bisikan dari dalamnya dan menuruti semua perintah-perintah Allah. Serupa juga menahan sabar atas kesulitan-kesulitan juga termasuk sabar. Ayat yang memerintahkan iniuntuk mengamalkan agama maka pertolongan diperoleh melalui sabar dan shalat.

وقال تعالى : قد أفلح آلمؤمنون % آلذين هم فى صلاتهم خشعون % ( المؤمنون : 1-2)

Allah SWT berfirman: sesungguhnya orang-orang beriman yang mendapat kesuksesan adalah mereka yang khusyu’ dalam shalat mereka. (Al-Mukminun 23:1-2)


Hadist-hadist Nabawi

212- عن عثمان رضى الله عنه فال : سمعت رسو ل الله r يقول : ما من امرىء مسلم تحضره صلاة مكتو بة، فيحسن وضوء ها وخسو عها وركو عها، إلا كانت كفارة لما قبلها من الذنوب ما لم يؤت كبيرة، وذلك الدهر كله. رواه مسلم، باب فضل الوضوء ... صحيح مسلم 1/ 206 طبع دار إحياء التراث العربى

212- Ustman Ibnu Affan r.a. meriwayatkan : saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : tiada seorang muslim yang apabila tiba waktu shalat fardhu mengambil wudhu’ denga sempurna dan mengerjakan shalat dengan khusu’ dan ruku’ yang sempurna, kecuali shalatnya itu akan menjadi penghapusan keatas dosa-dosanya yang telah lampau; selama ia tidak mengerjakan dosa-dosa yang besar, maka kelebihan shalat ini akan memberi manfaat kepadanya sepanjang waktu. (HR.Muslim).
Catatan: Khusyu’ dalam shalat bermakna bahwa hati seseorang dipenuhi dengan kebesaran dan keagungan Allah, dan anggota-anggota badannya berada dalam keadaan tenteram. Khusyu’ juga bermaksud memfokuskan pandangan ketika berdiri pada tempat di mana sujud dilakukan; ketika ruku’ mata ditujukan kepada jari-jari kaki; ketika sujud mata diarahkan pada hidung, dan pada ketika duduk mata diarahkan pada paha. (bayanul Qur’an dan Sarhus Sunnah Abu Daud lil ayni )

213- Zaid Ibnu Khalid Al Juhani r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang mengambil wudhu’ dengan sempurna dan kemudian mengerjakan dua rakaat shalat, dalam suatu cara yang ia tidak melupakan sesuatu selama shalat (dengan keseluuhan konsentrasi kepada Allah Ta’ala ), maka semua dosa-dosanya yang lampau diampuni. ( HR.Abu Daud )

214- Uqbah Ibnu Amir Al Juhani r.a. meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: Tidaklah seorang muslim mengambil wudhu’ dan berwudu’ secara sempurna, kemusian berdiri dalam shalat, penuh tawajjuh pada apa yang ia ucapkan kecuali ia meninggalkan (sesudah menyempurnakan) shalatnya (dalam keadan) bebas dari dosa, sebagaimana pada hari ibunya melahirkan dia. (Mustadrak Hakim)

215- Humran rahmatullahialaihi, hamba yang dibebaskan oleh Ustman r.a. menceritakan: Ustman Ibnu Affan r.a. meminta air kemudian berwudhu’. Ia membasuh tangannya tiga kali, kemudian ia memasukkan air ke mulutnya dan ke hidungnya dan membasuh mukanya tiga kali. Kemudian ia membasuh lengan tangannya sampai ke siku tiga kali, dan membasuh lengan kirinya seperti itu juga, kemudian menyapukan kepalanya dengan tangannya yang basah dan ia membasuh kaki kanannya termasuk pergelangan kaki tiga kali, kemudian ia membasuh kaki kirinya seperti itu juga, dan ia berkata: saya melihat Rasulullah SAW mengerjakan wudhu’ seperti yang saya kerjakan, dan Rasulullah SAW bersabda: barangsiapa yang wudhu'nya serupa dengan wudhu’ku, kemudian berdiri dan mengerjakan dua rakaat, tidak memikirkan sesuatu yang lain (dengan penuh konsentrasi), maka segala dosa-dosanya yang terdahulu diampuni. Ibnu Sihab rahmatullahialaihi berkata ulama-ulama kita mengatakan, untuk shalat inilah wudhu’ yang paling sempurna. (HR.Muslim ).

216- Abu Darda r.a meriwayatkan: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: barangsiapa yang mengambil wudhu’ dengan sempurna, kemudian mengerjakan dua rakaat atau empat rakaat, (periwayat ragu-ragu apakah ia mendengar Rasululah SAW mengatakan dua rakaat atau empat rakaat), mengerjakan ruku’ dengan baik dan dengan khusyu’ (merendahkan diri dan penuh ketakutan ), kemudian berdo'a kepada Alah bagi kemapunan; maka ia akan diampuni. (Musnad Ahmad dan Majam Uz Zawaid)

217- Uqbah Ibnu Amir Al Juhani ra.a meriwayatkan bahwa rasulullah SAW bersabda: barang siapa yang berwudhu’ dengan sempurna dan kemudian mengerjakan dua rakaat, sedemikian rupa sehingga hatinya penuh perhatian dan badannya berada dalam keadan rileks, maka sorga menjadi wajib baginya! (HR.Abu daud)

218- Jabir r.a. meriwayatkan bahwa seorang datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: Wahai Rasulullah! shalat yang bagaimanakah yang adalah shalat yang terbaik? Baginda menjawab: (seorang yang shalatnya dengan) qunut yang panjang. (Ibnu Hibban).

Catatan : Qunut di sini bermakna berdiri dalam shalat dan membaca Al Qur’an dengan penuh khusyuk kepada Allah.

219- Mughirah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berdiri dalam shalat sangat lama sehingga kaki-kakinya menjadi bengkak. Dikatakan kepadanya, Allah SWT telah mengampuni dosa-dosamu pada masa yang lampau dan masa yang akan datang. Baginda berkata: tidakkah aku menjadi seorang hamba yang bersyukur kepada Allah? (HR.Bukhari )


220- Amar Ibnu Yasir r.anhuma meriwayatkan: Saya mendengar rasulullah SAW bersada: sesungguhnya seorang meninggalkan (dari tempat ia telah mengerjakan shalatnya) dan tidak tertulis baginya kecuali sepersepuluh (pahala) shalatnya atau sepersembilan, atau seperdelapan, atau sepertujuh; atau seperenam; atau seperlima; atau sperempat; atau sepertiga; atau separuh pahala dari shalatnya. (HR.Abu Daud)
Catatan : Hadist ini menjelaskan bahwa semakin ikhlas dan khusyu’ bentuk lahir dan bathin dalam shalat seseorang yang mendekati sunnah, maka semakin besar pahalanya (Badzhl Majhud).

Bersambung pada postingan berikutnya..... (Khusyu' dan Khudhu' Dalam Sholat Bagian 2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar