Makna
ukhuwah berarti Persaudaraan, yaitu adanya perasaan simpati
dan empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki
satu kondisi atau perasaan yang sama, baik sama suka maupun duka, baik
senang maupun sedih. Jalinan perasaan ini menimbulkan sikap timbal balik
untuk saling membantu bila pihak lain mengalami kesulitan, dan sikap
saling membagi kesenangan. Ukhuwah yang perlu kita jalin bukan hanya
intern seagama saja akan tetapi yang lebih penting lagi adalah antar
umat beragama.
MACAM-MACAM UKHUWAH
A. Ukhuwah Islamiyah
Yaitu
persaudaraan yang berlaku antar sesama umat Islam atau persaudaraan
yang diikat oleh aqidah/keimanan, tanpa membedakan golongan selama
aqidahnya sama maka itu adalah saudara kita dan harus kita jalin dengan
sebaik-baiknya. Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Alqur’an surat Al
Hujarat : 10, yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu
adalah saudara, oleh karena itu peralatlah simpul persaudaraan di antara
kamu, dan bertaqwalah kepada Allah, mudah-mudahan kamu mendapatkan
rahmatnya “.
Dari
ayat di atas jelas bahwa kita sesama umat islam ini adalah saudara, dan
wajib menjalin terus persaudaraan di antara sesama umat Islam dan
marilah yang mana saudara kita jadikan saudara dan janganlah saudara
kita anggap sebagai musuh, hanya karena masalah masalah-masalah sepele
yang tidak berarti, hingga mengancam keutuhan ukhuwah Islamiyah yang
pada akhirnya dapat melumpuhkan kerukunan dan keutuhan bangsa.
B. Ukhuwah Insaniyah/Basyariyah
Yaitu
persaudaraan yang berlaku pada semua manusia secara universal tanpa
membedakan ras, agama, suku dan aspek-aspek kekhususan lainnya.
Persaudaraan yang diikat oleh jiwa kemanusiaan, maksudnya kita sebagai
manusia harus dapat memposisikan atau memandang orang lain dengan penuh
rasa kasih sayang, selalu melihat kebaikannya bukan kejelekannya.
Ukhuwah
Insaniyah ini harus dilandasi oleh ajaran bahwa semua orang umat
manusia adalah makhluk Allah, sekalipun Allah memberikan kebebasan
kepada setiap manusia untuk memilih jalan hidup berdasarkan atas
pertimbangan rasionya. Jika ukhuwah insaniyah tidak dilandasi dengan
ajaran agama keimanan dan ketaqwaan, maka yang akan muncul adalah jiwa
kebinatangan yang penuh keserakahan dan tak kenal halal dan haram bahkan
dapat bersikap kanibal terhadap sesama.
C. Ukhuwah Wathoniyah
Yaitu
persaudaraan yang diikat oleh jiwa nasionalisme tanpa membedakan agama,
suku, warna kulit, adat istiadat dan budaya dan aspek-aspek yang
lainnya. Semua itu perlu untuk dijalin karena kita sama-sama satu bangsa
yaitu Indonesia. Mengingat pentingnya menjalin hubungan kebangsaan ini
Rosulullah bersabda “Hubbui wathon minal iman”, artinya: Cinta sesama
saudara setanah air termasuk sebagian dari iman.
Sebagai
seorang muslim, harus berupaya semaksimal mungkin untuk
mengaktualisasikan ketiga macam ukhuwah tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Apabila ketiganya terjadi secara bersama, maka ukhuwah yang
harus kita prioritaskan adalah ukhwah Islamiyah, karena ukhuwah ini
menyangkut kehidupan dunia dan akherat.
URGENSI UKHUWAH
Di
tengah-tengah kehidupan zaman modern, yang cenderung individualis dan
materialis ini, persaudaraan atau ukhuwah menjadi hal yang sangat urgen
untuk dibangun demi terciptanya tatanan masyarakat yang rukun dan damai.
Urgensi ukhuwah itu diantaranya:
Urgensi ukhuwah itu diantaranya:
Ukhuwah menjadi pilar kekuatan islam.
Rosulullah
SAW bersabda: “Al Islamu ya’lu wala yu’la alaih”, artinya Islam itu
agama yang tinggi tidak ada yang lebih tinggi dari Agama Islam.
Ketinggian dan kehebatan Islam itu akan menjadi realita manakala umat
Islam mampu menegakkan ukhuwah terhadap sesamanya, memperbanyak persamaan
dan memperkecil perbedaan. Jika umat Isam sering bermusuhan maka Islam
akan lemah dan tidak mempunyai kekuatan.
Ukhuwah merupakan bagian terpenting dari iman.
Iman
tidak akan sempurna tanpa disertai dengan ukhuwah, dan ukhuwah tidak
akan bermakna tanpa dilandasi keimanan. Manakala ukhuwah lepas dari kendali
iman, maka yang menjadi perekatnya adalah kepentingan pribadi, kelompok
kesukuan, maupun hal-hal lain yang bersifat materi yang semuanya itu
bersifat semu dan sementara.
Ukhuwah merupakan benteng dalam menghadapi musuh Islam.
Orang-orang
non Islam mempunyai misi yang sama yaitu memusuhi dan menghancurkan
Islam, dan mereka selalu bersama-sama antara yang satu dengan yang lain.
Realitanya seperti sekarang ini Islam selalu “diobok-obok” dan selalu dikambinghitamkan oleh mereka. Oleh karena itu umat Islam jangan mudah
terpengaruh dan jangan mudah terprofokasi dengan mereka, kita harus
menghadapi dengan barisan ukhuwah yang rapi dan teratur, jika kita
bermusuhan maka mereka akan mudah memecah belah dan menghancurkan
Islam.
Ukhuwah yang solid,dapat memudahkan membangun masyarakat madani.
Masyarakat
madani adalah masyarakat yang ideal yang memiliki karakteristik dan
mejunjung tinggi kedamaian, kerukunan, dan saling tolong menolong.
Nilai-nilai tersebut akan mudah terwujud manakala manusia memiliki
ketulusan dan kemauan yang tinggi untuk merajut dan membangun simpul
ukhuwah yang sudah terpoyak.
Hal-hal yang Dapat Menghancurkan Ukhuwah Islam
Dalam
situasi dan kondisi seperti sekarang ini, menjalin ukuwah memang
tidaklah semudah membalikkan kedua telapak tangan, mengingat banyak
masalah yang dapat menghancurkan ukhuwah Islam tentunya membutuhkan
perjuangan dan proses yang panjang.
Di bawah ini adalah contoh masalah yang dapat menghacurkan ukhuwah Islam di antaranya:
Di bawah ini adalah contoh masalah yang dapat menghacurkan ukhuwah Islam di antaranya:
Pemahaman Islam yang tidak komperehensif dan kaffah.
Berbagai
pertentangan atau permusuhan di antara sesama yang sering terjadi adalah
dikarenakan oleh pemahaman umat Islam sendiri yang masih dangkal. Umat
Islam masih parsial dalam mengkaji Islam belum integral, belum kaffah,
sehingga mereka cenderung untuk mencari perbedaan-perbedaan yang tidak
prinsip dari kesamaannya. Karena pemahaman Islam yang masih sempit
inilah yang menjadi salah satu embrio atau bibit munculnya permusuhan
terhadap sesama umat beragama.
Ta’asub atau fanatisme yang berlebihan.
Sikap
fanatik yang berlebihan dengan mengagung-agungkan kelompoknya,
menganggap kelompoknya paling benar, paling baik dan meremehkan kelompok
lain, padahal masih satu agama itu pun merupakan perbuatan tidak
terpuji dan tidak dibenarkan dalam islam, karena dapat merusak tali
ukhuwah.
Suka bermusuhan antar umat beragama.
Ini
adalah merupakan masalah yang dapat menghancurkan ukhuwah Islam yang
sangat berbahaya, jika dalam hati manusia sudah dirasuki sifat hasut,
dengki, iri hati maka yang ada dalam hatinya hanyalah dendam dan
permusuhan. Jika hal ini kita akhiri maka ukhuwah akan damai dan
tentram.
Kurangnya toleransi atau tasamuh.
Kurangnya
sikap toleransi atau sikap saling menghargai dan menghormati terhadap
peredaan-perbedaan pendapat yang terjadi, sehingga menutup pintu dialog
secara terbuka dan kreatif, juga dapat penghalang dalam merajut kembali
ukhuwah. Oleh karena itu perlu kita optimalkan secara terus menerus
untuk mengembangkan sikap toleransi tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
Upaya dalam Mewujudkan Ukhuwah
Ukhuwah
sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT, harus terus menerus di
upayakan penerapannya dalam kehidupan umat maanusia dalam rangka
mewujudkan kerukunan dan perdamaian di muka bumi. Hal ini akan dapat
tercipta manakala ukhuwah atau persaudaraan dapat di wujudkan.
Adapun langkah-langkah konkret yang harus kita lakukan dalam mewujudkan ukhuwah atau persaudaraan adalah sebagai berikut:
1.
Secara terus-menerus melakukan kegiatan dakwah Islamiyah terhadap
umat Islam, tentang pentingnya menjalin ukhuwah terhadap sesamanya dan
menjelaskan pada mereka tentang bahayanya jika kita saling bermusuhan.
Tentunya dengan metode yang teratur dan sistematis, baik melalui dakwah
bil lisan, dakwah bil hal dan dakwah bil qolam.
2.
Berusaha meningkatkan frekuensi silaturrahim, saling mengunjungi,
saling bertegur sapa baik dalam forum formal maupun informal terutama
kepada mereka yang memutuskan hubungan baik dengan kita. Silaturrahim
ini di samping dapat merajut ukhuwah, juga banyak segi manfaatnya bagi
pelaku silaturahim, sebagaimana disabdakan oleh Rosulullah SAW yang
artinya: “Barang siapa yang ingin dilapangkan rizqinya dan dipanjangkan
umurnya maka senang lah untuk bersilaturahim”.
3.
Memperbanyak dialog internal maupun antar umat beragama untuk
menyamakan persepsi terhadap setiap permasalahan yang fundamental dalam
arti mencari persamaan bukan perbedaan, untuk mengantisipasi terhadap
perbedaan pendapat yang mengarah pada konflik kontroversial, menahan
diri dari komentar-komentar yang belum jelas, tidak mudah emosional dan
senantiasa mengedepankan rasional dan pertimbangan akal sehat dan pada
akhirnya tercipta budaya dialog yang sehat dan mengarah pada upaya mempererat tali
ukhuwah dan terciptanya kerukunan.
4.
Meningkatkan lembaga-lembaga lintas organisasi dan lembaga-lembaga
pemerintahan untuk terus menerus melakukan berbagai macam kegiatan yang
berorientasi pada upaya merajut simpul ukhuwah agar tercapai tatanan
masyarakat penuh kerukunan dan kedamaian sebagaimana yang kita
cita-citakan bersama.
5.
Menghimbau kepada semua umat manusia terutama umat Islam untuk
berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kualitas iman dan taqwanya,
karena apabila iman dan taqwanya berkulitas dan sempurna, maka mereka mempunyai
kecenderungan untuk melakukan kebaikan dan kebenaran termasuk dalam hal
mengaktualisasikan ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah, Aamiin...
Wallahu A'lamu Bishshowab....
Semoga Bermanfaat
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar