Bunga terate yang selama ini ada pada lambang kita sebagian besar yang terbaca adalah bunga...
Padahal para pinisepuh kita juga ikut mencantumkan daun bunga terate, adakah makna daun terate...?
Saya yang bodoh memberanikan diri menjawab ada..
Walau uraian ini tidak lengkap setidaknya membantu sedikit wawasan
kita. Daun bunga terate beda dengan daun yang lainya yaitu berbentuk bulat
walau tidak bulat sepenuhnya, yang menandakan bahwa ikatan Persaudaraan
kita tidak ada putusnya sebulat daun terate, selain itu kalau kita lebih
jeli lagi ternyata bunga terate bisa hidup dengan 4 unsur alam yg mungkin
kita lupa yaitu air, tanah, api dan udara.
Bunga terate tidak akan bisa
hidup tanpa 4 unsur tersebut, jadi kenapa bunga terate, daun dan bunganya
dijadikan simbol dalam lambang kita, saya akan mencoba menguraikan apa 4
unsur tersebut yang membuat bunga terate tetap hidup.
1. Air
Air merupakan unsur yang paling banyak mendominasi tubuh kita. Bahkan terdapat 70% unsur air yang membentuk tubuh kita.
Konsep air yang sering kita dengar adalah air selalu bergerak dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Begitu pula manusia yang
selalu bergerak setiap detiknya. Bahkan ketika manusia tertidur pun,
organ dalam manusia seperti jantung, masih aktif memompa untuk
kelangsungan hidup manusia.
Konsep air yang kedua, air diam
menghanyutkan. Banyak kita temukan manusia yang diam lebih hebat
daripada orang yang banyak bicara. Itulah realita yang ada. Dan prinsip
itu sesuai dengan istilah "tong kosong nyaring bunyinya", semakin banyak bicara
orang itu semakin dangkal ilmunya. Diam bukan berarti berhenti berpikir,
melainkan mencari solusi jitu untuk menyelesaikan sebuah
permasalahan. Bunga terate hidupnya di air tidak peduli air itu kotor
atau bersih bunga terate akan tetap hidup. Orang PSHT juga begitu, dengan
sifat bunga terate bisa hidup dan memberi aroma kehidupan disekitarnya.
2. Tanah
Konsep yang dimiliki tanah adalah kesuburan. Setiap tanaman yang ditanam di tanah yang subur akan menghasilkan tanaman yang subur pula.
Tapi jika ditanam di tanah yang tandus maka hasilnya adalah sebaliknya.
Manusia adalah ibarat cermin. Seberapa banyak dia menyerap energi
positif maka sebanyak itu pula energi positif yang akan dia keluarkan.
Begitu pula jika dia hidup di lingkungan yang rusak, maka tidak menutup
kemungkinan dia akan rusak seperti lingkungannya. Dan kita juga harus
tahu bahwa walaupun bunga terate hidup di air dia tetap membutuhkan tanahnya, yang
menunjukkan bahwa kita sebagai orang PSHT jangan lupa dari mana berasal.
3. Api (panas)
Jika kita berbicara tentang api, yang tergambarkan dalam fikiran kita
adalah panas, terbakar dan semua hal yang berhubungan dengan kerusakan.
Pada hakekatnya api tidak selalu berhubungan dengan hal yang jelek.
Marilah kita perhatikan bagaimana api itu bisa membuat nasi kita matang,
membantu kita dalam memasak air dan lain sebagainya. Asalkan api itu
terkontrol dan mengacu pada hal yang tepat, maka yang akan dihasilkan
adalah sesuatu yang positif.
Begitu pula dalam diri manusia. Ada 2
macam api yang terdapat dalam tubuh manusia: Api yang terkontrol dan
yang membakar manusia itu sendiri. Contoh api yang terkontrol adalah
semangan dan motivasi. Kedua hal ini muncul dari unsur api yang
terkontrol yang ada di dalam diri manusia. Beda halnya dengan api yang
kedua yang siap membakar manusia itu sendiri. Itulah api kemarahan yang
akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Api disini saya lambangkan
sifatnya yang panas yaitu bisa berupa sinar matahari, bahwa setiap makhluk
membutuhkan sinar (panas) untuk kehidupanya.
4. Udara
Udara
terkesan lawan dari Api. Bagaimana tidak? Api bisa menyala karena ada
oksigen yang terus memompa api itu agar terus hidup. Tetapi jika oksigen
itu habis dan yang tersisa adalah karbondioksia maka secara sekejap api
itu akan langsung mati. Udara juuga dibutuhkan oleh kehidupan bunga
terate.
Jadi 4 unsur tersebut ikut membantu kehidupan bunga terate, atau bisa dikatakan nafasnya orang PSHT.
Semoga bermanfaat
Salam Persaudaraan
PSHT Rayon Pandansari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar