Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Senin, 23 Maret 2020

Lelahnya menangani korban Corona

SODARA KU BANTU PARA MEDIS, MARI KITA BERSINERGI, JANGAN EGOIS. MENGURUS MAYAT PASIEN COVID-19 TERNYATA CUKUP BERAT

Yang meninggal dunia karena COVID-19 dari mulai isolasi, pengobatan sampai tidak tertolong cukup melelahkan tenaga medis yang bekerja lebih lama dan lebih berat dari biasanya. Mayat pasien COVID 19 perlu penanganan khusus, ketika mengurus jenazah dari mulai memandikan sampai  menguburkan harus memenuhi syarat seperti di bawah ini:
1. Yang memandikan harus tenaga medis dengan hati² sesuai prosedur dan berpakaian APD (Alat Pelindung Diri) lengkap.
2. Ketika dishalatkan di Masjid harus dilakukan sterilisasi setelahnya.
3.  Mayat di kubur dengan kedalaman 1,5 meter.
4. Harus jauh dari sumber air minimal 50 meter.
5. Harus jauh dari pemukiman warga minimal 500 meter.
6. Harus dikuburkan segera, jangan lebih dari 4 jam sejak meninggal.

Masih mau beribadah tanpa ilmu dengan berkata biar saya mati waktu shalat di masjid. Boleh saja tapi pikirkan juga, bagaimana susahnya mengurus anda yang kena COVID-19. Tidak mungkin juga anda dibiarkan mati dan tidak diurus ketika kena Corona sampai dikubur.

Rumah Sakit dan Tim Medis di Garda terdepan dalam kasus corona ini. Mereka juga manusia sama seperti kita. Rumah Sakit akan over capacity kalo semua orang kena Corona, dan bisa mati sia² sebabnya tidak ada yang merawat karena perawat dan obat²an pun tidak akan cukup mengurusi banyak manusia dalam waktu yang bersamaan.

بارك الله فيكم

Sumber: Kemenag dan Tim Medis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar