Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Selasa, 24 Maret 2020

Mati Suri Dalam Islam

Mati suri menurut Islam, bagaimana penjelasannya?
Ulama Buya Yahya menyatakan bahwa, tidak ada seseorang yang dicabut nyawanya dua kali.

Dalam penjelasannya Buya Yahya menegaskan bahwa mati suri menurut Islam berarti seseorang tersebut memang belum meninggal dunia.
Karenanya, konsep mati suri, besar kemungkinan adalah seseorang yang tampak sudah meninggal dunia tetapi sebenarnya belum. Hanya organ-organnya yang berhenti bekerja. "Rumusnya sederhana, malaikat pencabut nyawa tidak akan salah di saat mencabut nyawa," tandas Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah tersebut.
 
Dijelaskan Buya Yahya, kalau ada orang yang kelihatannya meninggal dunia, tetapi sebenarnya belum. Berarti memang nyawanya belum dicabut. Hanya mungkin organ-organnya yang terhenti. Misalnya, ada orang koma sampai dengan empat tahun. Hal tersebut, bisa saja terjadi dan memang ada kejadian seperti ini. "Bila dikatakan bertemu dengan orang yang sudah meninggal saat mati suri, hal tersebut bisa saja berupa mimpi. Sebab, orang yang sehat pun juga bisa bermimpi," tegasnya.
 
Buya Yahya kembali menegaskan bahwa malaikat maut tidak mungkin salah dalam mencabut nyawa seseorang yang memang sudah ditakdirkan meninggal dunia.
"Malaikat tidak akan salah dalam mencabut nyawa Hamba Allah," tandasnya.
Kemudian, tidak ada orang yang dicabut nyawanya dua kali. Karena hanya satu kali saja terjadi. "Bahwa ada perkara orang yang mati kemudian hidup lagi, hal itu dikarenakan faktor organ yang berhenti. Tetapi sesungguhnya belum mati. Selesai," tandasnya.
 
Dalam kasus demikian, kata Buya Yahya, sebenarnya nyawanya masih ada dan belum dicabut oleh malaikat maut. Lantas pergi ke dimensi di mana seseorang merasakan perasaan hangat, nyaman dan dicintai.
Sementara itu, dalam medis dikenal istilah near death experience (NDE) yang disebut juga dengan mati suri.
 
Banyak masyarakat yang menghubungkan pengalaman mati suri ini sebagai suatu kejadian mistik. Padahal banyak penelitian mutakhir membuktikan bahwa NDE merupakan suatu manifestasi keadaan di otak dan bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan.
Pengalaman mati suri dipengaruhi oleh kultur budaya di masing-masing daerah. Oleh karena itu, terkadang mati suri kerap dikaitkan dengan kejadian mistis dan tidak masuk akal. Padahal mati suri menurut Islam, erat kaitannya dengan kondisi seseorang yang memang belum meninggal dunia, karena belum dicabut nyawanya.

 
Wallahu A'lamu bisshawwab...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar