Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Senin, 06 Agustus 2018

Arti Jazakumullah Khairan Katsiran

Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza.

Jazaa = semoga memberi/menambah/membalas, ka = engkau (lelaki tunggal), Allah = Allah. Jazakallah ( ﺟَﺰَﺍﻙَ ﺍﻟﻠﻪُ ) artinya “semoga Allah akan memberi/menambah/membalasmu”, ini digunakan sebagai ungkapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya (tunggal/ kamu).

Jazaa = semoga memberi/menambah/membalas, kum = kalian (jamak), Allah = Allah. Jazakumullah ( ﺟَﺰَﺍﻛُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ ) artinya “semoga Allah akan memberi/menambah/membalas kalian”, ini digunakan sebagai ungkapan terima kasih atas kebaikan seseorang/sekelompok orang, dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikan mereka (jamak/orang banyak).

Penggunaan hanya dengan kalimat Jazakallah atau Jazakumullah menurut saya masih kurang lengkap (kurang tepat) walaupun makna dan maksudnya sudah bisa dipahami sebagai ungkapan terima kasih dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikanya/mereka. Untuk lengkapnya setelah Jazakallah atau Jazakumullah harus ada penyebutan dalam hal apa Allah akan membalasnya. Jadi setelah Jazakallah atau Jazakumullah perlu ada kalimat berikutnya sebagai penjelasan yakni kalimat Khairan Katsiran ( ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ).
Khairan artinya kebaikan, sedangkan Katsiran artinya banyak, jadi Khairan Katsiran artinya kebaikan yang banyak.

Sedangkan Ahsanal Jaza artinya balasan yang terbaik. Jadi arti dari “ Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza ” ( ﺟَﺰَﺍﻛُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﺟَﺰَﺍﻛُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺍَﺣْﺴَﻦَ ﺍﻟْﺠَﺰَﺍﺀ ) adalah semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan kebaikan yang banyak dan semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan balasan yang terbaik.

Hadits berikut ini mungkin bisa sedikit menjelaskan tentang dasar dari penggunaan istilah tersebut di atas.
Dari Usamah bin Zaid r.a bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
ﻣﻦ ﺻُﻨِﻊَ ﺇﻟﻴﻪ ﻣَﻌْﺮُﻭﻑٌ ﻓﻘﺎﻝ ﻟِﻔَﺎﻋِﻠِﻪِ ﺟَﺰَﺍﻙَ ﺍﻟﻠﻪ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﺑْﻠَﻎَ ﻓﻲ ﺍﻟﺜَّﻨَﺎﺀِ
Artinya “Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan “jazaakallahu khoiron (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.”
(HR.At-Tirmidzi (2035), An-Nasaai dalam Al-kubra (6/53), Al-Maqdisi dalam Al-mukhtarah: 4/1321, Ibnu Hibban: 3413, Al-Bazzar dalam musnadnya:7/54.

Apakah biasanya yang bisa diucapkan oleh orang yang telah menerima kalimat “Jazakallahu khairan katsiran”? apakah cukup dengan kata “aamiin?”.

Menurut fatwa dari Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr:
Yang lebih utama dalam menjawab kalimat yang ini ialah dengan mengulang kalimat tersebut (membalasnya dengan mengatakan: “ ﻭﺟﺰﺍﻛﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮﺍ ” atau yang semisalnya. Jika misalnya membalasnya hanya dg ucapan “ﻭﺇﻳﺎﻛﻢ ” dan yang semisalnya adalah boleh-boleh saja, namun yang lebih utama adalah membalas dengan mengulang lafadz do'a tersebut.

Pertanyaan:
ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ : ﻫﻞ ﻫﻨﺎﻙ ﺩﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺍﻟﺮﺩ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﺼﻴﻐﺔ ‏( ﻭﺇﻳﺎﻛﻢ ‏) ؟
ﻓﺄﺟﺎﺏ : ﻻ , ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ : ‏( ﻭﺟﺰﺍﻛﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮﺍ ‏) ﻳﻌﻨﻰ ﻳﺪﻋﻰ ﻛﻤﺎ ﺩﻋﺎ , ﻭﺇﻥ ﻗﺎﻝ ‏( ﻭﺇﻳﺎﻛﻢ ‏) ﻣﺜﻼ ﻋﻄﻒ ﻋﻠﻰ ﺟﺰﺍﻛﻢ , ﻳﻌﻨﻲ ﻗﻮﻝ ‏( ﻭﺇﻳﺎﻛﻢ ‏) ﻳﻌﻨﻲ ﻛﻤﺎ ﻳﺤﺼﻞ ﻟﻨﺎ ﻳﺤﺼﻞ ﻟﻜﻢ . ﻟﻜﻦ ﺇﺫﺍ ﻗﺎﻝ : ﺃﻧﺘﻢ ﺟﺰﺍﻛﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮﺍ ﻭﻧﺺ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻫﺬﺍ ﻻ ﺷﻚ ﺃﻧﻬﺎ ﺃﻭﺿﺢ ﻭﺃﻭﻟﻰ
‏( ﻣﻔﺮﻍ ﻣﻦ ﺷﺮﻳﻂ ﺩﺭﻭﺱ ﺷﺮﺡ ﺳﻨﻦ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ , ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﺒﺮ ﻭﺍﻟﺼﻠﺔ , ﺭﻗﻢ 222: )
Apakah ada dalil bahwa membalasnya (ucapan jazakallohu khoiron) adalah dengan ucapan “wa iyyakum”?
Beliau menjawab:
“Tidak ada dalilnya, namun sepantasnya dia juga mengatakan “wa jazakumullohu khoiron” (dan semoga Allah juga membalasmu dengan kebaikan), yaitu dido'akan sebagaimana dia mendo'akan, dan seandainya ia mengucapkan semisal “wa iyyakum” (mengikuti) atas ucapan “Jazakum”, yakni ucapan “wa iyyakum” bermakna “sebagaimana kami mendapat kebaikan, semoga kalian juga”.
Akan tetapi jika ia membalasnya dengan ucapan “antum jazakumulloh khoiron” dan mengucapkan dengan lafadz do’a tersebut, tidak diragukan lagi bahwa ini lebih jelas dan lebih utama.

Wallahu’alamu bishshowab...

Catatan : Mohon dikoreksi jika penjelasan saya tentang arti dari kalimat “Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza” masih kurang pas atau kurang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar