Gerhana Matahari Total memang sebuah fenomena alam yang menakjubkan, langit siang yang terang seketika berubah menjadi gelap gulita dan kembali terang dalam sekejap mata.
Indonesia
akan dilintasi Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016 M/29 Jumadil
Awwal 1437 H (besok), dan Gerhana Matahari pernah terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW.
Orang Arab pada masa itu sering kali menyangkut pautkan fenomena
Gerhana Matahari dengan hal-hal yang berbau mistik, seperti kebangkitan
jin, iblis, kelahiran dan kematian. Lalu apakah ada hubungannya?
Sebagai umat Islam, Nabi Muhammad sudah menjelaskan apa makna dari
peristiwa Gerhana Matahari yang terjadi sesekali itu. Menurut pandangan
Islam Gerhana Matahari adalah tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah,
untuk itu dianjurkan untuk melakukan salat sunah Gerhana.
Al-Mughirah bin Syu’bah Radhiyallaahu ‘anhu berkata: Pada zaman
Rasulullah SAW pernah terjadi gerhana
matahari, yaitu pada hari wafatnya Ibrahim (putra Rasulullah SAW dari Mariyah Al-Qibthiyah). Lalu orang-orang
berkomentar: Telah terjadi gerhana matahari karena wafatnya Ibrahim.
Maka Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya
matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan
Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena mati atau hidup
seseorang. Jika kalian melihat keduanya (terjadi gerhana), maka segera
berdo'alah kepada Allah dan sholatlah sampai kembali seperti semula.”
(HR. Muttafaq ‘alaih). Menurut riwayat Bukhari disebutkan: “Sampai
terang kembali.”
"Dari
Aisyah (diriwayatkan) bahwa pernah terjadi gerhana matahari
pada masa Rasulullah saw, maka ia lalu menyuruh orang menyerukan
“ash-salatu jami‘ah”. Kemudian dia maju, lalu mengerjakan shalat empat
kali ruku' dalam dua rakaat dan empat kali sujud. (tata caranya akan
saya posting pada postingan berikutnya) " HR Bukhari, Muslim
dan Ahmad.
"Dari Abu Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi saw telah bersabda:
Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena kematian seseorang,
akan tetapi keduanya adalah dua tanda kebesaran Allah. Maka apabila
kamu melihat gerhana keduanya, maka berdirilah dan kerjakan shalat." HR
al-Bukhari dan Muslim.
Jadi
sesungguhnya Gerhana Matahari bukanlah tanda kebangkitan iblis, jin,
setan atau kematian, melainkan tanda kebesaran Allah, untuk itu
umat Islam dianjurkan untuk melakukan shalat dan takbir.
Wallahu A'lamu Bisshowab
Semoga Bermanfaat
Salam Persaudaraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar