Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Selasa, 08 Maret 2016

Gerhana Matahari menurut Islam

Hubungan Gerhana Matahari Total dengan Kematian
Gerhana Matahari Total memang sebuah fenomena alam yang menakjubkan, langit siang yang terang seketika berubah menjadi gelap gulita dan kembali terang dalam sekejap mata.

Indonesia akan dilintasi Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016 M/29 Jumadil Awwal 1437 H (besok), dan Gerhana Matahari pernah terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW.

Orang Arab pada masa itu sering kali menyangkut pautkan fenomena Gerhana Matahari dengan hal-hal yang berbau mistik, seperti kebangkitan jin, iblis, kelahiran dan kematian. Lalu apakah ada hubungannya?

Sebagai umat Islam, Nabi Muhammad sudah menjelaskan apa makna dari peristiwa Gerhana Matahari yang terjadi sesekali itu. Menurut pandangan Islam Gerhana Matahari adalah tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah, untuk itu dianjurkan untuk melakukan salat sunah Gerhana.
Al-Mughirah bin Syu’bah Radhiyallaahu ‘anhu berkata: Pada zaman Rasulullah SAW pernah terjadi gerhana matahari, yaitu pada hari wafatnya Ibrahim (putra Rasulullah SAW dari Mariyah Al-Qibthiyah). Lalu orang-orang berkomentar: Telah terjadi gerhana matahari karena wafatnya Ibrahim. Maka Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena mati atau hidup seseorang. Jika kalian melihat keduanya (terjadi gerhana), maka segera berdo'alah kepada Allah dan sholatlah sampai kembali seperti semula.” (HR. Muttafaq ‘alaih). Menurut riwayat Bukhari disebutkan: “Sampai terang kembali.”

"Dari Aisyah (diriwayatkan) bahwa pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw, maka ia lalu menyuruh orang menyerukan “ash-salatu jami‘ah”. Kemudian dia maju, lalu mengerjakan shalat empat kali ruku' dalam dua rakaat dan empat kali sujud. (tata caranya akan saya posting pada postingan berikutnya) " HR Bukhari, Muslim dan Ahmad.
"Dari Abu Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi saw telah bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena kematian seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua tanda kebesaran Allah. Maka apabila kamu melihat gerhana keduanya, maka berdirilah dan kerjakan shalat." HR al-Bukhari dan Muslim.

Jadi sesungguhnya Gerhana Matahari bukanlah tanda kebangkitan iblis, jin, setan atau kematian, melainkan tanda kebesaran Allah, untuk itu umat Islam dianjurkan untuk melakukan shalat dan takbir.
Wallahu A'lamu Bisshowab

Semoga Bermanfaat

Salam Persaudaraan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar