Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Senin, 15 Juli 2019

Titik BA

Kanjeng Sunan Kalijaga berkata kepada Sunan Bonang, :
"Yaa Syeikh, ajari aku tentang islam, tidak perlu banyak2.. cukup satu TITIK BA saja yang ada dalam Bismillah..."

"Seluruh kandungan rahasiah Al-Qur'an ada di dalam Al-Fatihah. Dan semua yang ada dalam Al-Fatihah ada di dalam Bismillaahirrahmaanirrahiim, dan setiap kandungan yang ada dalam Bismillaahirrahmaanirrahiim ada di dalam huruf 'BA', dan setiap yang terkandung di dalam 'BA' ada di dalam TITIK yang berada di bawah BA".

Sayidina Ali bin Abi Thalib (karomallahu wajha):
"Bismillaahirrahmaanirrahim itu kedudukannya sama dengasn "KUN" dari Allah", bagi yang sudah memecahkan rahasiah titik di bawah huruf BA"
Ketahuilah bahwa Titik yang berada di bawah huruf Ba adalah awal mula setiap surat dan Kitab Allah. Sebab huruf itu sendiri tersusun dari titik-titik, dan sudah semestinya setiap Surat ada huruf yang menjadi awalnya, sedangkan setiap huruf itu ada titik yang menjadi awalnya huruf.

Titik BA inilah sebagai PINTU LORONG KALBU yang akan menembus batas dimensi ruang dan waktu.

Demikian juga alam semesta ini yang merupakan kitab Alloh juga, setiap benda apapun terdiri dari kumpulan titik-titk, semuanya bersatu dalam titik.

Titik itu adalah Allah,
Syari'at-Tarekat berawal dari Titik,
Hakekat-Ma'rifat berakhir di Titik.
Titik itu dalam jasad kita yaitu JANTUNG yang diisi dengan SATU NAMA DZAT ALLAH (ismu dzat).

Maka dzikir zhahar dan dzikir khafi menjadi titik pertemuan antara lautan dzahir dan lautan batin, itulah pintu ke alam lain, yang menyingkap seluruh rahasiah alam semesta, untuk menyaksikan dan menyatu MANUNGGAL dengan satu titik sentral yaitu dzat Alloh SWT, sebagai pusat penggerak dari seluruh titik di alam semesta, maka: "TIADA YANG DIAM DAN BERGERAK KECUALI ALLAH, TIADA SEGALA SESUATUPUN WUJUD DI ALAM SEMESTA INI KECUALI ALLAH"
Laailaha illalloh, laa maujuda ilalloh.
Allah berfirman: "Bumi kulipat bagi orang beriman.."
Maksudnya titik-titik di alam semesta dijadikan MATRIX yang dilipat sehingga membentuk lorong waktu, menyingkat jarak dan menembus semua dimensi ruang galaksi.

Maka mudah saja bagi Allah meng-isra mi'rajkan Nabi Muhammad SAW.
Udah sampai sebelum melangkah.
Tidaklah heran jika para Waliyullah dari Nusantara dalam sedetik udah pada sampai ke Mekah.

Maka ketika TITIK BA itu lahir menetes dari dzat lahutiah ke alam sifat jadilah NUR MUHAMMAD.

Di dalam kitab Sirrul Asrar dijelaskan Inilah hakikat dari asal muasal segala yang ada termasuk 7 lapis langit dan bumi, dari Nur Muhammad.
Apabila ke 7 TITIK CAKRA LATIFAH di dalam diri kita yaitu alam Mikro kosmos sudah tersambung dengan DZIKRULLAH menyatu dengan TITIK CAKRA ALLAH di alam semesta Makro Kosmos maka itulah LORONG KALBU yang akan menembus ruang dan waktu.

Aktifkan 7 cakra titik di diri kita dengan 7 tingkatan dzikir,
Yaitu dzikir zhahar (masih diucapkan oleh mulut lisan), dzikir Khafi (dzikir oleh hati tanpa mulut, dengan lisan hati), dzikir Ruh (dengan hening ruh tanpa huruf dan tanpa suara dengan gerakan batiniah ruh), dzikir sirr (dengan rasa ning rasa melebihi meditasi dan tapa brata), dzikir Akhfa (dzikir yang maha samar), dzikir Natiqa (cipta rasa), dzikir Kullu jasad (dzikir diseluruh titik tubuh yang tersambung dengan titik ilahi dengan alam semesta)

Ternyata puncak rahasiah ilmu tertinggi yang pernah dicapai oleh manusia sepanjang peradaban dunia, dicapai oleh seseorang yang bernama Baginda Muhammad saw. Beliaulah yang ke tujuh titik cakra di dirinya diaktifkan dan dinyalakan Allah.
Oleh Rasulullah Saw diwariskan kepada sahabat yang 4, maka sayang sekali jika sekarang kita tidak mempelajari dan mengamalkannya, karena itulah rahasia dari segala rahasia.
Dibuktikan dengan isro miraj yang menembus seluruh batas dimensi alam.

Maka ketika seorang hamba berdzikir berarti ia sedang menyambungkan TITIK TITIK kepada Tuhannya.. Putus sambungkan-lupa ingatkan lagi..
Maka dari titik-titik itu terbentuklah garis lurus antara hamba dengan Tuhannya.
Inilah garis tauhid yang paling lurus,
Titik itu kini ada dihati kita,
Maka berdzikirlah dengan dzikir sirri dan dzikir akhfa maka kita menyatu dengan sentral titik yang maha tunggal, yaitu Allahu Ahad.
Yang jauh tidak kilometer dan dekatnya pun tidak milimeter. Ketika kita ingat sedang berdzikir berarti sedang menyatu dalam satu titik.
Ana sirra-Ana insun...

Wallahu A'lam...
Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar