Dalam Islam
memang begitulah aturannya. Ketaatan seorang perempuan ketika belum
menikah memang nomor satu adalah kepada orang tua. Tapi begitu menikah,
ketaatan nomor satu adalah kepada suaminya.
Untuk menambahkan sebuah alasan yang bisa dijadikan sebagai sebuah renungan untuk para istri tentang mengapa ridlo seorang suami itu adalah surga bagi kalian para istri :
Untuk menambahkan sebuah alasan yang bisa dijadikan sebagai sebuah renungan untuk para istri tentang mengapa ridlo seorang suami itu adalah surga bagi kalian para istri :
* Suami dibesarkan oleh
ibu yang mencintainya seumur hidup, namun ketika dia meningkat dewasa,
dia telah memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya untuk
seumur hidup, bahkan sering pula rasa cintanya terhadapmu melebihi rasa
cintanya kepada ibunya sendiri.
* Suami dibesarkan sebagai pria yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya sampai dia meningkat dewasa, namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad untuk menanggung nafkahmu, seorang perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan darah seperti ayah dan ibunya.
* Suami rela menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anak dan dirimu, padahal di sisi Allah Swt, engkau lebih dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya, namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri karena dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik darinya di sisi Allah Swt.
* Suami berusaha menutupi masalahnya di hadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri, sedangkan engkau seringkali mengadukan masalahmu kepadanya dengan harapan dia mampu memberikan solusi. Padahal disaat kamu sedang mengadu itu, mungkin dia juga sedang memiliki masalah yang lebih besar, namun tetap saja masalahmu yang diutamakan ketimbang masalah yang dihadapi olehnya.
* Suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu, sedangkan engkau terkadang hanya mampu memahami bahasa lisannya saja, itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
* Bila engkau melakukan dosa, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia bertanggung jawab akan maksiat yang telah engkau lakukan, namun bila dia yang berbuat dosa, engkau tidak akan pernah dituntut ke neraka. Karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggungjawabkannya sendiri.
* Seorang pria bertanggung jawab atas 4 orang wanita dalam hidupnya yaitu ibunya, kakak/adik perempuannya, istrinya dan anak perempuannya. Dan seorang wanita memiliki 4 orang yang bertanggung jawab atas dirinya yaitu ayahnya, abang/adik lelakinya, suami dan anaknya.
Tidak perlu sering mempertanyakan siapa yang lebih besar kewajiban dan tanggungjawabnya karena masing-masing punya tangunggjawab yang telah dipertanggungjawabkan kepada diri masing-masing. Sebaliknya tanya diri sendiri apakah sudah menjalankan kewajiban tersebut atau belum.
Jazakumullahu bilkhoir
Semoga bermanfa'at
* Suami dibesarkan sebagai pria yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya sampai dia meningkat dewasa, namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad untuk menanggung nafkahmu, seorang perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan darah seperti ayah dan ibunya.
* Suami rela menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anak dan dirimu, padahal di sisi Allah Swt, engkau lebih dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya, namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri karena dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik darinya di sisi Allah Swt.
* Suami berusaha menutupi masalahnya di hadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri, sedangkan engkau seringkali mengadukan masalahmu kepadanya dengan harapan dia mampu memberikan solusi. Padahal disaat kamu sedang mengadu itu, mungkin dia juga sedang memiliki masalah yang lebih besar, namun tetap saja masalahmu yang diutamakan ketimbang masalah yang dihadapi olehnya.
* Suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu, sedangkan engkau terkadang hanya mampu memahami bahasa lisannya saja, itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
* Bila engkau melakukan dosa, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia bertanggung jawab akan maksiat yang telah engkau lakukan, namun bila dia yang berbuat dosa, engkau tidak akan pernah dituntut ke neraka. Karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggungjawabkannya sendiri.
* Seorang pria bertanggung jawab atas 4 orang wanita dalam hidupnya yaitu ibunya, kakak/adik perempuannya, istrinya dan anak perempuannya. Dan seorang wanita memiliki 4 orang yang bertanggung jawab atas dirinya yaitu ayahnya, abang/adik lelakinya, suami dan anaknya.
Tidak perlu sering mempertanyakan siapa yang lebih besar kewajiban dan tanggungjawabnya karena masing-masing punya tangunggjawab yang telah dipertanggungjawabkan kepada diri masing-masing. Sebaliknya tanya diri sendiri apakah sudah menjalankan kewajiban tersebut atau belum.
Jazakumullahu bilkhoir
Semoga bermanfa'at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar