Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Rabu, 11 Mei 2016

PANGERAN SYARIF ALI AL ALAYDRUS (SEBAMBAN)



Pangeran Syarif Ali Al Aydrus adalah kepala pemerintahan landshap Sebamban yang sering disebut juga Kerajaan Sebamban (kepangeranan Sebamban), salah satu daerah yang termasuk wilayah pemerintahan Hindia Belanda di Borneo Timur (sekarang termasuk wilayah provinsi Kalimantan Selatan).

Kepala Pemerintahaan Sebamban bergelar Pangeran (bukan Sultan). Di wilayah Kalimantan Tenggara tersebut terdapat pula Kerajaan Pagatan, Kerajaan Kusan dan Kerajaan Pasir yang statusnya daerahnya setara tetapi sedikit lebih tinggi (kerajaan). Daerah-daerah di Kalimantan Tenggara tersebut pada 17 Agustus 1787 merupakan daerah yang diserahkan Sultan Tahmidullah II kepada VOC diwakili Residen Walbeck kemudian menjadi properti milik perusahaan VOC, selanjutkan menjadi milik Hindia Belanda yang menggantikan VOC. Pangeran Syarif Ali mengepalai daerah Sebamban dengan berpenduduk sekitar 250 jiwa, tidak termasuk para penambang, kebanyakan orang Banjar dan beberapa orang Bugis. Daerah Sebamban ini menghasilkan intan, emas, batubara, beras, dan kayu. Syarif Ali Alaydrus adalah cucu dari Raja (Tuan Besar) Kubu - Syarif Idrus Alaydrus, pada awalnya menetap di daerah Kubu, Kalimantan Barat (bersama keluarga bangsawan Kerajaan Kubu).

Pada masa itu beliau telah memiliki satu istri dan berputra dua orang yaitu: Syarif Abubakar Alaydrus dan Syarif Hasan Alaydrus. Karena ada suatu konflik kekeluargaan, akhirnya Syarif Ali Alaydrus memutuskan untuk hijrah ke Kalimantan Selatan dengan meninggalkan istri dan kedua putranya yang masih tinggal di Kerajaan Kubu, melalui sepanjang pesisir selatan Kalimantan hingga sampai di daerah Banjar.

Di daerah Banjar tersebut, beliau mendirikan Kerajaan Sebamban dan menjadi Raja yang Pertama, bergelar Pangeran Syarif Ali Al-Idrus. Pada saat beliau menjadi Raja Sebamban ini, beliau menikah lagi dengan 3 (tiga) wanita; Yang pertama Putri dari Sultan Adam dari Kesultanan Banjar di Kalimantan Selatan, yang Kedua dari Bugis (Putri dari Sultan Bugis di Sulawesi Selatan), yang ketiga dari Bone (Putri dari Sultan Bone di Sulawesi Selatan). Pada saat beliau telah menjabat sebagai Sultan Sebamban inilah, kedua putra beliau dari Istri Pertama di Kubu, Kalimantan Barat yaitu Syarif Abubakar Alaydrus dan Syarif Hasan Alaydrus menyusul Beliau ke Angsana, Tanah Bumbu (Kesultanan Sebamban), dan menetap bersama Ayahandanya.

Keturunan
Dari Ketiga istri beliau di Banjar-Kalimantan Selatan serta satu Istri beliau di Kubu-Kalimantan Barat tersebut, Pangeran Syarif Ali memiliki 12 (dua belas) putra. Putra-putra beliau yaitu:
Dari Istri Pertama (Kubu-Kalimantan Barat): Syarif Hasan bin Pangeran Syarif Ali Al-Idrus, putra beliau: Sultan Syarif Qasim Alaydrus, Raja II Sabamban menjabat sebagai Raja setelah sepeninggal Kakeknya yaitu Pangeran Syarif Ali bin Syarif Abdurrahman Al-Idrus, hingga akhirnya Kerajaan Sabamban ini hilang dari bumi Kalimantan Selatan. Syarif Abubakar bin Pangeran Syarif Ali Al-Idrus.
Dari Istri kedua, Putri Kesultanan Banjar,
Istri ketiga (Putri Sultan Bugis)
dan Istri keempat (Putri Sultan Bone), menurunkan putra-putra beliau :
1.       Syarif Musthafa bin Sultan Syarif Ali Al-Idrus,
2.       Syarif Thaha bin Sultan Syarif Ali Al-Idrus,
3.       Syarif Hamid bin Sultan Syarif Ali Al-Idrus,
4.       Syarif Ahmad bin Sultan Syarif Ali Al-Idrus,
5.       Syarif Muhammad bin Sultan Syarif Ali Al-Idrus,
6.       Syarif Umar bin Sultan Syarif Ali Al-Idrus,
7.       Syarif Thohir bin Sultan Syarif Ali Al-Idrus,
8.       Syarif Shalih bin Sultan Syarif Ali Al-Idrus,
9.       Syarif Utsman bin Sultan Syarif Ali Al-Idrus, dan
10.    Syarif Husein bin Sultan Syarif Ali Al-Idrus.
Setelah wafatnya Sultan Syarif Ali Al-Idrus, Jabatan Sultan tidak diteruskan oleh putra-putra beliau, akan tetapi yang menjadi Sultan II Sabamban adalah justru cucu beliau yaitu Sultan Syarif Qasim Al-Idrus, putra dari Syarif Hasan (Syarif Hasan adalah putra Sultan Syarif Ali Al-Idrus dari Istri Pertama/Kubu, waktu Syarif Ali masih menetap di Kubu-Kalimantan Barat). Jadi sepanjang sejarahnya, Kesultanan Sebamban ini hanya dijabat oleh dua Sultan saja, yaitu pendirinya Sultan Syarif Ali Al-Idrus sebagai Sultan I dan cucu beliau sebagai Sultan II Sebamban yaitu Sultan Syarif Qasim Al-Idrus. Sementara itu, setelah tidak adanya lagi Kesultanan Sebamban tersebut, anak-cucu keluarga bangsawan dari keturunan Sultan Syarif Ali Al-Idrus ini, menyebar ke seluruh wilayah Kalimantan Selatan pada umumnya dan ada yang hijrah ke Malaysia, Filipina, pulau Jawa dan di belahan lain Nusantara hingga saat ini.

Sumber : Kumpulan Cerita Rakyat Banjarmasin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar