Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Rabu, 13 Juni 2018

Niat Mengeluarkan Zakat Fitrah

*Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri*

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺍَﻥْ ﺍُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْﺴِﻰْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

*Niat Zakat Fitrah untuk Istri*

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

*Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki*

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

*Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan*

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ ... ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

*Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga*

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻨِّﻰْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُﻨِﻰْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

*Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan*

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ..…) ) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

*Bacaan Do'a Ketika Menerima Zakat*

ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ

_*Semoga Bermanfaat*_

Minggu, 03 Juni 2018

Cara Memasang Dasi

Kali ini saya akan berbagi trik dalam pemasangan dasi dengan benar. Baju kemeja dan dasi memang tidak dapat dipisahkan untuk tampil formal dihadapan orang. Bahkan berpakaian berdasi sekarang dituntut untuk para pekerja kantor maupun anak sekolah. Dilihat dasi sisi kewibawaan, pria memang lebih pantes untuk mengenakan dasi ketika jam dinas.
Selain digunakan acara formal, dasi juga dapat digunakan dibaju sanatai lainnya. Sekarang banyak baju yang dimodif dengan menggunakan dasi. Dengan perkembangan zaman, hal tersebut memang pantas digunakan karena pria jika memakai dasi akan terlihat lebih kece dan keren.
Banyak artis-artis luar yang menggunakan dasi dalam kesehariannya. Untuk anda yang ini tampil keren tampil mengenakan dasi dan belum tau caranya. Untuk anda yang sekarang bingung mencari cara memakai dasi. Tepat sekali kali ini admin menyajikan sebuah trik cara memakai dasi dengan baik dan benar.
Untuk anda yang pengen tampil keren di depan orang banyak. Di bawah ini kami sajikan sebuah tutorial untuk membantu anda dalam memakai dasi dengan baik dan benar.

Cara Memakai Dasi Segitiga Unik

Berikut ini beberapa cara memakai dasi segitiga dengan cara yang mudah. Selain itu kami juga sajikan sebuah gambar untuk mempermudah anda dalam pemahamannya. Untuk mengawali pembahasan kali ini kami menyajikan sebuah video tutorial memakai dasi.

Cara memasang Dasi Simpul Four In Hand Knot

Dasi ini menggunakn sampul dengan tipe cara pemasangannya disebut Four in Hand Knot. Untuk dasi ini dalam pemasangannya sangatlah lah mudah, semua orang bisa melakukannya. Model dasi ini sangat cocok untuk anda yang mempunyai leher pendek karena simpul yang dihasilkan dari pemasangan dasi ini tidak rata dan kecil.
Untuk anda yang suka dengan model dasi ini, simpul yang gunakan model ini sangat cocok untuk digunakan dalam acara semi formal.

Berikut ini cara membuat dasi four in hand knot dengan baik dan benar.
1. Lingkarkan dasi pada bagian leher dan pasangkan semua kancing pada baju hingga kerah. Gantungkan ujung dasi pada bagian kanan atau bagian dasi yang lebih kecil. Pastikan dasi ujung dasi lebih tinggi dari bagian kiri atau bagian dasi yang lebih besar.
2. Silangkan bagian kanan ke kiri dan sebaliknya seperti pada gambar, tahan menggunakan kedua tangan anda agar posisi dasi tetap dalam ukuran yang sesuai.
3. Putar bagian dasi yang besar ke belakang dengan memutar dibagian dasi kecil dan pastikan ikatan tersebut kuat ketika mengencangkan keduanya.
4. Putar kembali bagian dasi yang lebih besar ke bagian belakang. Pastikan bagian dasi yang kecil tepat dibagian bawah ikatan sebelumnya, dengan posisi agak dilonggarkan.
5. Masukan ujung dasi yang besar ke bagian ikatan, dekat kerah seperti pada gambar.
6. Masukan ujung dasi yang lebar ke ikatan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan memulai dari atas dan posisi ujung dasi menghadap ke bawah lewat celah longgar yang telah dibuat sebelumnya.
7. Tarik dan kencangkan hingga dasi terikat dan berbentuk. Atur dasi sehingga tepat, dengan cara mengatur ujung dasi dan bagian besar.

Cara Memakai Dasi Simpul Half Windsor Knot

Selanjutnya pemasangan dasi dengan tipe half windsor knot. Teknik pemasangan dasi ini dibilang cukup rumit. Namun banyak orang yang bisa memasang dengan sendiri. Dengan adanya tutorial ini kami ingin membantu bagi kalian yang belum bisa memasangnya.
Dengan ketlatenan dan ketelitian, anda akan bisa cepat bisa mempraktekkan trik ini dengan mudah.

Berikut tahap-tahap cara memasang dasi dengan tipe half windsor knot.
1. Lingkarkan dasi pada bagian leher anda. Jangan lupa pasangkan semua kancing pada baju anda hingga kerah. Gantungkan ujung dasi anda dengan bagian kanan atau bagian dasi yang lebih kecil lebih tinggi dari bagian kiri atau bagian dasi yang lebih besar.
2. Silangkan bagian kanan ke bagian kiri dan sebaliknya. Setelah itu tahan menggunakan kedua tangan agar tidak lepas.
3. Putar bagian dasi yang lebih besar ke bagian belakang bagian dasi yang kecil dan Pastikan kencang.
4. Masukan ujung dasi ke bagian ikatan dekat kerah bagian atas dari simpul sebelumnya lalu keluarkan dari arah sebaliknya seperti gambar.
5. Tarik dasi yang besar ke arah sebaliknya secara horizontal lalu masukan ke bagian dalam dekat kerah. Usahakan bagian horizontal itu tetap rapi dan sedikit longgar seperti gambar.
6. Masukkan dasi ke selah ikatan, yang sudah dibuat sebelumnya.
7. Tarik perlahan bagian dasi, rapikan dengan cara menarik ujung kecil untuk mengencangkan.

Cara Mengikat Dasi Simpul Full Windsor Knot
Dasi ini memiliki tipe pemasangan yang disebut dengan full windsor knot. Teknik pemasangan dasi ini lumayan rumit, namun banyak orang yang menyukai model dasi ini. Karena hasil dari simpul dasi ini memiliki kesan yang klasik dan rapi.
Sehingga simpul dasi ini sangat cocok digunakan untuk acara formal mapun non formal.

Berikut ini contoh cara membuat simpul full windsor dengan simpel dan mudah.
1. Lingkarkan Dasi pada leher anda. Jangan lupa pasangkan semua kancing pada baju anda hingga kerah. Gantungkan ujung dasi anda dengan bagian kanan atau bagian dasi yang lebih kecil lebih tinggi dari bagian kiri atau bagian dasi yang lebih besar.
2. Silangkan bagian kanan ke bagian kiri dan begitu juga sebaliknya seperti pada gambar. Tahan bagian tersebut menggunakan kedua tangan.
3. Putar bagian dasi yang lebih besar ke bagian belakang bagian dasi yang kecil dan Pastikan kencang.
4. Tarik ujung dasi hingga cukup kencang ke bagian bawah.
5. Masukan ujung dasi yang sudah menghadap bawah ke bagian belakang. Setelah itu tarik ke bagian sebelumnya, begitu juga dengan kebalikannya.
6. Tarik ujung dasi ke bagian atas kerah lalu gulungkan ke ikatan dasi di kerah hingga ujung dasi menghadap ke bawah.
7. Tarik dasi yang besar dengan arah kebalikannya secara horizontal. Setelah itu masukan ke bagian dalam dekat kerah. Usahakan bagian horizontal tetap posisi rapi dan sedikit longgar seperti gambar.
8. Masukan dasi yang sudah berada di dalam ke ikatan longgar yang sudah dibuat sebelumnya.
9. Tarik perlahan bagian dasi, rapikan dengan cara menarik ujung kecil untuk mengencangkan.
Cara Memasang Dasi Pratt Knot
Dasi simpul ini memiliki tipe cara pemasangan yang disebut dengan Pratt knot. Pada umumnya model dasi ini digunakan untuk para orang yang bekerja dikantoran. Cara pemasangan dasi ini sangat mudah, namun tidak banyak orang yang mengetahui cara ini.
Sehingga untuk menghafal cara membuat dasi ini harus lebih rajin untuk membiasakan diri. Simpul yang dihasilkan dari pemasangan dasi ini tidak rata dan berukuran sedang. Sehingga hal tersebut cocok digunakan untuk acara formal.
Model dasi ini juga bagus jika digunakan dalam acara non formal. Karena dapat dibayangkan jika seorang cowok menggunakan dasi pasti akan terlihat keren. Untuk anda yang lagi kebingungan untuk memakainya kami menyediakan trik mudah dibawah ini.
1. Balik dasi sebelum menggantungkannya ke leher sehingga yang diikat nanti adalah bagian dalam dasi yang mempunyai pola garis.
2. Lingkarkan dasi pada leher, dan sesuaikan dengan leher anda. Pasangkan semua kancing hingga keatas pada baju yang ada kerahnya. Gantungkan ujung dasi anda dengan bagian kanan atau bagian dasi yang lebih kecil lebih tinggi dari bagian kiri atau bagian dasi yang lebih besar.
3. Silangkan dasi yang lebih besar ke bagian dasi kecil yang berada didekat kerah.
4. Tarik dan kencangkan lalu putar ke bagian dalam ikatan dasi dekat kerah lalu keluarkan.
5. Tarik dasi yang besar ke arah sebaliknya secara horizontal lalu masukan ke bagian dalam dekat kerah. Usahakan bagian horizontal itu tetap rapi dan sedikit longgar seperti gambar.
6. Masukan dasi yang sudah berada di dalam ke bagian ikatan longgar, yang sudah dibuat sebelumnya.
7. Tarik perlahan bagian dasi, rapikan dengan cara menarik ujung kecil untuk mengencangkan.

Cara Mengikat Dasi Samput Kelvin Knot.

Simpul Kelvin dinamai untuk William Thompson,
The Lord Kelvin , ilmuwan pada abad kesembilan belas. Beliau terkenal karena karyanya dalam termodinamika. Simpul dasi ini adalah penemuan yang lebih modern, dan tidak pernah dipakai oleh Lord Kelvin. Nama tersbut dinamai untuk menghormati kontribusinya terhadap teori simpul matematika awal.
Sebagai simpul yang lebih kecil, Kelvin bekerja dengan baik. Untuk menggunakan model simpul dasi ini, anda bisa menyisihkan waktu untuk bekerja keras. Selain itu dasi yang dibutuhkan, harus menggunakan kain dasi yang memiliki ketebalan yang cukup.
Sehingga dapat diikat dalam dasi yang sangat ringan dan sempit. Selain itu dapat mengencangkannya sampai tampak sangat kecil. Hal tersebut tampilan seseorang akan lebih menarik.

Cara Memakai Dasi Simpul Hanover Knot
Model yang satu ini membutuhkan dasi dengan ukuran yang cukup panjang. Cara mengikat sampul ini adalah dengan dimulai dari bagian dalam ke bagian luar. Setelah menyelesaikan langkah ini, hasil akhir ini akan terlihat ujung dasi yang sempit akan berubah diluar. Gunakan dengan dasi yang panjang agar menghasilkan bentuk dasi yang sempurna.
Dasi Simpul Balthus Knot
Model dasi ini bisa anda buat dengan ukuran yang besar karena panjang. Karena ujung dasi ini akan terlihat bagus jika dibuat mengendur. Simpul ini sengaja dibuat lebih besar dengan tujuan penekanan. Agar terlihat seimbang dan menarik maka anda juga bisa menggunakan rompi maupun jaket.
Dasi Sampul Nicky Knot
Model dasi ini harus menggunakan dasi yang berukuran panjang, untuk memudahkan dalam proses pembuatannya. Pada umumnya simpul dasi ini banyak digunakan oleh para pri jangkung. Dihat dari gambar diatas cara pembuatannya sangat mudah.
Bagi anda yang gemar memakai dasi dan ingin tampil keren, dengan model dasi ini anda akan terlihat perfect ketika dipandang.
Dasi Simpul Oriental Knot
Model dasi ini membutuhkan simpul sederhana yang mudah diikat. Dasi yang dibutuhkan tidak seperti umumnya, dasi ini membutuhkan ukuran yang cukup kecil. Ketika membuat simpul ini usahakan dengan ukuran yang kecil. Pada dasarnya model dasi ini sangat cocok untuk pria yang memiliki ukuran wajah sempit.
Orang tua kuno mungkin juga menyebut ini sebagai “simpul anak sekolah,”. Namun banyak juga orang dewasa menggunakan model dasi ini. Untuk lebih jelas dalam proses pembuatan dasi ini, anda bisa memperhatikan digambar diatas.
Dasi Simpul ST. ANDREW Knot
Simpul dasi sangat mudah dalam proses pembuatannya. Banyak orang yang menggunakan simpul dasi ini. Dilihat dari cara pembuatannya memang sangat mudah. Pada umumnya simpul dasi ini digunakan oleh siswa sekolah bahkan para pekerja kantor juga banyak yang menggunakan simpul dasi ini.

Dasi Simpul Bow Tie
Untuk pemula, dianjurkan untuk berlatih mengikat dasi kupu-kupu di sekitar paha. Selain itu anda juga bisa menggunakan bagian lainnya, yang menurut anda memiliki lingkar yang sama dengan leher anda.
Dasi kupu-kupu paling baik dipasangkan dengan kerah menyebar yang bagus dan tidak boleh dipakai dengan kerah tombol-down. Pria dengan wajah lebih besar akan terlihat lebih baik dengan sayap yang lebih lebar sedangkan pria berwajah sempit harus memilih tampilan yang lebih ramping.
Pada era sekarang ini banyak juga semacam model kaos reuni yang menggunakan varian dasi seperti diatas. Sehingga tak heran jika banyak ditemukan kalangan remaja memakai model dasi ini sebagai penambah asesoris kaos.
Dasi Simpul Cafe Knot
Dalam penerapannya model dasi ini harus membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena pada bagian tertentu ada yang memutar sehingga hal ini agak sulit untuk dipraktekka. Namun agar mudah dalam membuat dasi model ini, anda bisa melihat gambar diatas.

Dasi Simpul Victoria Knot
Dasi ini bdiberi nama oleh ratu Inggris, Dasi ini digunakan sebgai tanda kehormatannya kepada beliau. Sehingga masyarakat Inggris banyak menggunakan dasi ini dalam bekerja maupun siswa sekolah. Kata Victoria bermaksud perpanjangan sedikit simpul dari simpul empat tangan.
Hal ini terutama berguna untuk pria yang tahu dan lebih memilih empat tangan, tapi menemukan diri mereka dengan dasi yang sedikit terlalu panjang. Victoria menambahkan umpan ekstra di bagian depan simpul sebelum mengikatnya, dan jika tidak identik dengan sepupunya yang lebih kecil.

Dasi Simpul Grantchester Knot
Grantchester pada dasarnya adalah variasi yang ditumbuhi pada simpul empat tangan. Model dasi Ini menyaingi Windsor penuh karena ketebalannya. Namun dasi ini meiliki bentuk asimetris empat tangan. Pada umunya dasi yang digunakan ini menggunakan ukuran yang relatif kecil.
Namun dari segi tampilan, dasi ini sangat cocok digunakan oleh pria yang tinggi. Dalam pembuatan simpul dasi ini sangat mudah seperti yang kami contohkan di gambar diatas.

Dasi Simpul Plattsburgh Knot
Teknik pembuatan dasi ini dapat dikatakan lumayan mudah, namun banyak orang yang belum tau cara memakai dasi dengan baik dan benar. Untuk anda yang belajar dasi ini, anda bisa memperhatikan gambar diatas. Karena gambar diatas mungkin sedikit cukup untuk membantu anda.

Dasi Simpul Trinity Knot
Model dasi ini memang dipandang sangat rumit. Hanya orang yang ini mau menyibukkan diri dalam membuat dasi saja yang mau melakukannya. Pada intinya pembuatan dasi ini sama dengan yang lainnya, yang membedakan ketika memasukkan ujung dasi kebagian lainnya.
Sehingga banyak orang yang kurang ketlatenan dalam pembuatan dasi ini. Untuk mempermudah dalam pembuatan dasi ini, anda bisa memperhatikan betul dalam gambar diatas yang sudah kami sajikan.

Dasi Simpul Christensen Knot
Simpul dasi ini memang sudah tidak asing lagi dipandangan anda. Banyak orang menggunakan simpul dasi ini baik dari siswa bahkan orang kantoran banyak juga yang memakai dasi ini. Dengan cara yang sederhana dan umum, mungkin anda sudah paham betul dalam pembuatan dasi tersebut.
Untuk anda yang lagi masa pembelajaran dalam pembuatan dasi ini, anda bisa memperhatikan gambar diatas yang kami sajikan. Sehingga memudahkan anda dalam proses pembuatannya.

Dasi Simpul Eldredge Knot
Model dasi ini seperti yang anda lihat di gambar diatas. Bentuk yang agak lumayan rumit, tetapi hasil dari simpul ini sangat bagus. Namun banyak orang yang jarang menggunakan simpul ini dikarenakan dalam proses pembuatannya membutuhkan ketelitian yang cukup.
Cara Memakai Dasi Smp
Model dasi ini mungkin sudah tidak asing lagi untuk anda. Pada umumnya simpul ini digunakan untuk siswa yang duduk dibangku Smp. Langkahnya, silangkan dasi dengan posisi tidak salah satu lebih pendek dan putar bagian panjang kebagian yang lebih pendek.
Masukkan secara perlahan pada bagian selah selah rongga dasi. Putar lagi bagian yang panjang dan masukkan dari atas. Dan langkah terakhir masukkan ujung dasi dari atas dan pastikan semua tertata rapi. Untuk lebih jelasnya anda bisa melihat pada gambar diatas.

Cara Memakai Dasi Kupu Kupu
Cara memakai dasi ini banyak dilakukan oleh sekelompok orang ketika melakukan pertemuan pernikahan. Dengan tampil gaya berbeda seseorang akan menghasilkan nuansa tampilan yang perfec. Simpul yang satu ini banyak orang yang bisa mengenakan sendiri.
Tetapi ada juga yang masih bingung dalam pemakaian dasi yang simpel ini. Untuk anda yang lagi membutuhkan bantuan untuk memasang dasi ini. Di bawah ini kami sajikan sebuah trik simpel untuk memasang dasi dengan dengan baik dan benar.
1. Silangkan ujung dasi yang lebih panjang di atas ujung yang lebih pendek. Anda dapat menyilangkan dasi di dekat leher sehingga lilitan di leher Anda cukup lebar namun tidak kendur. Usahakan dasi kupu kupu tidak menggantung didepan dada.
2. Lilitkan ujung yang panjang di bawah persilangkan kedua ujung dasi. Dengan salah satu tangan, anda bisa memegang titik pertemuan kedua ujung dasi di depan kerah baju. Setelah itu ambil ujung dengan lebih panjang yang menggantung dan bawa ke titik pertemuan itu.
3. Lipat ujung yang menggantung dan bentuk menjadi pita. Angkat ujung yang lebih pendek (yang masih menggantung) dan lipat dengan dengan bagian yang paling lebar di sisi yang sama. Anakat seluruh bagian tersebut hingga balik 90 derajat. Sehingga posisinya dasi menjadi horizontal.
4. Jatuhkan ujung yang lebih panjang di atas pertengahan bagian dasi yang kecil. Bawa ujung dasi yang lebih panjang dari bahu dan letakkan di atas bagian terkecil yang Anda buat di langkah sebelumnya.
5. Tekan kedua bagian dasi di depan ujung panjangnya. Ambil sisi kanan dan sisi kiri dasi yang telah terlipat secara horizontal. Setelah itu tekan keduanya didepan ujung dada agar dasi tidak menggantung. Sehingga bagian atas ujung yang menggantung sekarang akan berada di antara keduanya.
6. Masukkan bagian tengah ujung yang menggantung ke dalam simpul dasi. Setelah anda menekannya maka akan terlihat bentuk dasi dibelakang yang berada di celah kecil. Lipat ujung yang menggantung dengan sisi yang sama seperti pada ujung pendek dan tarik pita lipatan melalui lubang.
7. Tarik dan luruskan pita lipatan dasi. Melepas simpul sama seperti melepas tali sepatu yang sedang menggantung. Jadi pastikan untuk mengencangkan dasi kupu-kupu dengan menarik lembut pitanya.

Itulah cara memakai dasi segitiga, kantoran, Smp, Sd, dan dasi kupu kupu yang baik dan benar. Semoga bisa membantu anda dalam memasang dasi dengan sempurna. Bagikan jika cocok dalam pemasangannya dan jika kurang tepat, bisa komen di kolom komentar.

Semoga Bermanfaat
Terimakasih

Hukum Melafazhkan Niat

HUKUM MELAFAZHKAN NIAT
(dengan bacaan Usholli... dll)

Bismillah,
Ada sebuah fenomena yang jarang mendapatkan sorotan oleh kebanyakan orang, karena ada beberapa sebab yang melatarbelakanginya, di antaranya adalah faktor taqlid, jahil terhadap agama, banyaknya orang yang melakukannya sehingga sudah menjadi sebuah adat yang mendarah-daging, sulit dihilangkan, kecuali jika Allah menghendakinya.
Sehingga terkadang menjadi sebab perselisihan, perseteruan dan permusuhan di kalangan kaum muslimin sendiri. Di antara fenomena tersebut, tersebarnya kebiasaan “melafazhkan niat”ketika hendak melaksanakan ibadah, utamanya shalat.

• Definisi Niat
Kalau kita membuka kitab-kitab kamus berbahasa arab, maka kita akan jumpai ulama bahasa akan memberikan definisi tertentu bagi niat.
Ibnu Manzhur -rahimahullah- berkata, “Meniatkan sesuatu artinya memaksudkannya dan meyakininya. Sedang niat adalah arah yang dituju”. [Lihat dalam Lisan Al-Arab (15/347)]

Imam Ibnu Manzhur-rahimahullah- juga berkata, “Jadi niat itu merupakan amalan hati yang bisa berguna bagi orang yang berniat, sekalipun ia tidak mengerjakan amalan itu. Sedang penunaian amalan tidak berguna baginya tanpa adanya niat. Inilah makna ucapannya: Niat seseorang lebih baik daripada amalannya”. [Lihat Lisan Al-Arab (15/349)]
Dari ucapan ulama bahasa ini, bisa kita simpulkan bahwa niat adalah maksud dan keinginan seseorang untuk melakukan suatu amalan dan pekerjaan. Jadi niat itu merupakan amalan hati.

• Hakekat Madzhab Syafi’iyyah dalam Masalah ini.
Banyak orang di negeri kita, ketika mereka diberitahu bahwa melafazhkan niat saat kalian ingin berwudhu’ atau shalat tak ada sunnah dan contohnya, karena tak pernah dilakukan oleh Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- dan para sahabatnya. Serta-merta mereka marah dan beralasan: “Siapa yang mengatakan tidak ada contohnya? Inikan madzhab Syafi’iy !!”

Alasan ini tidaklah berdasar, karena ada dua hal berikut ini :
Pertama, Madzhab tidaklah bisa dikatakan contoh atau dijadikan dalil, sebab dalil menurut para ulama adalah Al-Qur’an, Sunnah dan ijma’.

Kedua, madzhab Syafi’iy justru sebaliknya menyatakan bahwa niat itu tempatnya di hati, tak perlu dilafazhkan. Betul ada sebegian kecil di antara Syafi’iyyah yang berpendapat demikian, namun ini bukan pendapat madzhab, dan mayoritas, bahkan minoritas. Selain itu, pendapat yang ditegaskan oleh sebagian kecil dari pengikut madzhab Asy-Syafi’iy dalam masalah ini telah disanggah sendiri oleh Imam An-Nawawy, sebagaimana telah kami sebutkan tadi. Maka kelirulah orang yang menyatakan bahwa “bolehnya melafazhkan niat” merupakan madzhab Asy-Syafi’iy dan pengikutnya.

Mengeraskan dan melafazhkan niat bukanlah termasuk sunnah Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, dan tidak wajib menurut empat ulama madzhab baik dalam wudhu’, shalat, shaum (puasa) maupun ibadah lainnya, bahkan merupakan perkara baru yang diada-adakan oleh sebagian orang-orang belakangan.

Seorang Ulama dari kalangan madzhab Asy-Syafi’iyyah, Qodhi Abu Ar-Robi’ Sulaiman bin Umar Asy-Syafi’i -rahimahullah- berkata, “Mengeraskan niat dan bacaan di belakang imam bukan termasuk sunnah, bahkan makruh. Jika lantarannya terjadi gangguan terhadap orang-orang yang sedang shalat, maka itu haram! Barangsiapa yang menyatakan bahwa mengeraskan niat termasuk sunnah, maka ia keliru, tidak halal baginya dan selain dirinya untuk menyatakan sesuatu dalam agama Allah tanpa ilmu”.

Syaikh Ala’uddin Ibnul Aththar, dari kalangan madzhab Asy-Syafi’i -rahimahullah- berkata, “Mengeraskan suara ketika berniat disertai gangguan terhadap orang-orang yang sedang shalat merupakan perkara haram menurut ijma’. Jika tidak disertai gangguan, maka ia adalah bid’ah yang jelek. Jika ia maksudkan riya’ dengannya, maka ia haram dari dua sisi, termasuk dosa besar.
Orang yang mengingkari seseorang yang berpendapat itu sunnah, orangnya benar.

Sedangkan orang yang membenarkannya keliru. Menisbahkan hal itu kepada agama Allah karena ia yakin itu agama, merupakan kekufuran. Tanpa meyakini itu agama, (maka penisbahan itu) adalah maksiat. Wajib bagi orang mukmin yang mampu untuk melarangnya dengan keras, mencegah dan menghalanginya. Perkara ini tidaklah pernah dinukil dari Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , seorang sahabatnya, dan tidak pula dari kalangan ulama kaum muslimin yang bisa dijadikan teladan”. [Lihat Majmu’Ar-Rosa’il Al-Kubro (1/254-257)]

Munculnya pendapat bahwa shalat harus melafalkan niat dengan lisan adalah dari kesalahan Abdullah bin Az-Zubairy dalam memahami ucapan Imam As-Syafi'i: "Jika seseorang berniat haji atau umrah maka sudah cukup, walaupun tidak dilafalkan. Berbeda dengan shalat, tidak sah kecuali dengan ucapan." Abdullah Az-Zubairy mengatakan bahwa Imam As-Syafi'i mewajibkan pelafalan niat dalam shalat.

Imam An-Nawawi berkata: "Para sahabat kami berkata: "Telah tersalah orang ini (Abdullah Az-Zubairy), bukanlah yang dimaksud Imam As-Syafi'i dengan "ucapan" itu niat, tetapi yang dimaksud adalah takbir."

Jadi, menisbatkan "Ushalli" kepada Imam As-Syafi'i itu tidaklah benar. Kalau memang ada ulama yang berpendapat seperti itu, maka seharusnya perkataan (sabda) dan amalan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam wajib didahulukan, ketimbang qaul ulama.

Imam Jalaluddin Abdur Rahman bin Abu Bakr As-Suyuthy -rahimahullah- , seorang ulama bermadzhab Syafi’iyyah berkata, “Di antara jenis-jenis bid’ah juga adalah berbisik-bisik ketika berniat shalat. Itu bukanlah termasuk perbuatan Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- dan para sahabatnya. Mereka tidaklah pernah mengucapkan niat shalat, selain takbir.
Allah -Ta’ala- berfirman,
“Sungguh pada diri Rasulullah ada contoh yang baik bagi kalian”. (QS. Al-Ahzab: 21)

Asy-Syafi’iy -radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Berbisik-bisik ketika berniat shalat, bersuci termasuk bentuk kejahilan terhadap syari’at, dan kerusakan dalam berpikir”. [Lihat Al-Amr bil Ittiba’ wa An-Nahyu an Al-Ibtida’ ]

Syaikh Abu Ishaq Asy-Syairozy-rahimahullah-, seorang pembesar madzhab Syafi’iyyah berkata, “Kemudian ia berniat. Berniat termasuk fardhu-fardhu shalat karena berdasarkan sabda Nabi, [“Sesugguhnya amalan itu tergantung niatnya dan bagi setiap orang apa yang ia niatkan”.], dan karena ia juga merupakan ibadah murni (mahdhoh). Maka tidak sah tanpa disertai niat seperti puasa. Sedang tempatnya niat itu adalah di hati. Jika ia berniat dengan hatinya, tanpa lisannya, niscaya cukup. Di antara sahabat kami ada yang berkata, [“Dia berniat dengan hatinya, dan melafazhkan (niat) dengan lisan”.] Pendapat ini tak ada nilainya karena niat itu adalah menginginkan sesuatu dengan hati”. [Lihat Al-Muhadzdzab (3/168-bersama Al-Majmu’) karya Asy-Syairazy -rahimahullah-]

Imam An-Nawawy -rahimahullah- berkata ketika menukil pendapat orang-orang bermadzhab Syafi’i yang membantah ucapan Abu Abdillah Az-Zubairy di atas, “Para sahabat kami -yakni orang-orang madzhab Syafi’iyyah- berkata, [“Orang yang berpendapat demikian telah keliru. Bukanlah maksud Asy-Syafi’i dengan “mengucapkan” dalam shalat adalah ini (bukan melafazhkan niat). Bahkan maksudnya adalah (mengucapkan ) takbir”. ]”. [Lihat Al-Majmu (3/168)]

• Awal Shalat adalah Takbir, Bukan Melafazhkan niat.

Takbir merupakan awal gerakan dan perbuatan yang dilakukan dalam shalat, tapi tentunya didahului adanya niat, maksud dan keinginan untuk shalat, tanpa melafazhkan niat karena niat merupakan pekerjaan hati. Kalau niat dilafazhkan, maka tidak lagi disebut “niat”, tapi disebut “an-nuthq” atau “at-talaffuzh”, artinya “mengucapkan”.

Semoga dipahami, ini penting!!
Banyak sekali dalil-dalil yang menunjukkan takbir merupakan awal gerakan shalat, tanpa didahului melafazhkan dan mengeraskan niat.

Diantara dalil-dalil tersebut:
Dari Ummul Mu’minin A’isyah Rodhiyallahu anha berkata:

“Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- membuka shalatnya dengan takbir”. [HR. Muslim dalam Ash-Shahih (498)]

Hadits ini menunjukkan bahwa beliau membuka shalatnya dengan melafazhkan takbir, bukan melafazhkan niat atau sejenisnya yang biasa dilakukan oleh sebagian orang yang tidak paham agama, seperti melafazhkan ta’awwudz, basmalah atau dzikir yang berbunyi: “ilaika anta maqshudi waridhaka anta mathlubi” (artinya, “Tujuanku hanyalah kepada-Mu, dan ridha-Mu yang aku cari”).

Dari sini kita mengetahui dan memastikan bahwa melafazhkan dan menjaharkan niat tak ada tuntunannya dari Nabi. Maka alangkah benarnya apa yang ditegaskan oleh Syaikh Ahmad bin Abdul Halim Al-Harroniy-rahimahullah- ketika beliau berkata, “Andaikan seorang di antara mereka hidup seumur Nuh -‘alaihis salam– untuk memeriksa: apakah Rasulullah atau salah seorang sahabatnya pernah melakukan hal itu, niscaya ia tak akan mendapatkannya, kecuali ia terang-terangan dusta. Andaikan dalam hal ini ada kebaikannya, niscaya mereka akan mendahului dan menunujuki kita”. [Lihat Lihat Mawarid Al-Aman (hal. 221)]

Ringkasnya, melafazhkan dan mengeraskan niat merupakan perkara baru dan bid’ah yang tak ada dasarnya dalam Islam. Jika seseorang mengamalkannya, dia telah menyelisihi petunjuk Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- yang tidak pernah mengajarkan perkara itu kepada sahabatnya, dan akhir dari pada amalan orang ini sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi

“Barangsiapa yang mengadakan suatu perkara (baru) dalam urusan (agama) kami ini yang bukan termasuk darinya, maka perkara itu tertolak”. [HR.Al-Bukhary dalam Ash-Shahih (2697)]

Al-Imam Abu Zakariya An-Nawawiy -rahimahullah- berkata dalam Al-Minhaj (12/16), “Hadits ini merupakan sebuah kaedah agung di antara kaedah-kaedah Islam. Hadits termasuk jawami’ al-kalim (ucapan ringkas, tapi padat maknanya) dari Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-,
karena ia gamblang dalam menolak segala perbuatan bid’ah, dan sesuatu yang diada-adakan”.

Ibnu Daqiq Al-Ied-rahimahullah- dalam Syarah Al-Arba`in An-Nawawiyah (hal.43), “Hadits ini merupakan kaidah yang sangat agung di antara kaidah-kaidah agama. Dia termasuk “Jawami’ Al-Kalim” (ucapan ringkas, tapi padat maknanya) yang diberikan kepada Al-Mushthofa -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, karena hadits ini jelas sekali dalam menolak segala bentuk bid`ah dan perkara-perkara baru”.

Di antara perkara baru dan bid’ah yang tertolak amalannya adalah melafazhkan niat dan sejenisnya. [Lihat Al-Ibda’ fi Madhoor Al-Ibtida’ (hal. 256-257) oleh Syaikh Ali Mahfuzh, As-Sunan Wa Al-Mubtada’at (hal. 45) oleh Syaikh Muhammad bin Ahmad Asy-Syuqoiry, Al-Bida’ wa Al-Muhdatsat wa Ma La Ashla Lahu (hal. 497-498 & 635), Fatawa Islamiyyah (1/315) oleh Syaikh Ibnu Baz, Tashhih Ad-Du’a (hal. 317-318) oleh Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid, dan As-Sunan Al-Mubtada’at fi Al-Ibadat (hal. 32-36) oleh Amer Abdul Mun’im Salim -rahimahumullah-]

Abu Ubaidah Mashyhur bin Hasan Salman-hafizhohullah- berkata dalam Al-Qoul Mubin (hal. 95), “Kita bisa menyimpulkan dari pembahasan terdahulu bahwa nash-nash ucapan para ulama dari berbagai tempat dan zaman menetapkan bahwa menjaharkan niat merupakan bid’ah, dan barangsiapa yang menyatakan sunnah, maka ia sungguh telah berbuat keliru atas nama Imam Asy-Syafi’iy”. [Lihat Al-Ifshoh (1/56),Al-Inshof (1/142), Fath Al-Qodir (1/186),Majmu’ Al-Fatawa(22/223), dan Maqoshid Al-Muakallafin fi Ma Yuta’abbad bihi Robbul Alamin (hal. 132 dan seterusnya)]

Terakhir, melafazhkan niat bukanlah madzhab Imam Asy-Syafi’i dan kebanyakan para pengikutnya. Bahkan Imam Az-Zairazy dan An-Nawawy sendiri yang terhitung orang terkemuka dalam madzhab Syafi’iyyah mengingkari pendapat bolehnya melafazhkan niat sekalipun pendapat itu datangnya dari orang bermadzhab Syafi’i.

Demikianlah sewajarnya yang diikuti oleh kaum muslimin. Jika ia menemukan suatu pendapat yang tak berdasarkan Sunnah, dan telah sampai padanya kebenaran, ia berhak menyatakan pendapatnya keliru sekalipun berlawanan dengan madzhab dan hawa nafsunya. [Lihat Tashhih Ad-Du’a (hal. 318) oleh Syaikh Bakr Abu Zaid.]

Sumber : - Kontribusi dari Al akh Yusuf Fahrurizal Al-Atsariy
- http://almakassari.com/artikel-islam
Abu Ayaz

Wallahu A'lamu Bishshowwab...
Semoga Bermanfaat