Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Selasa, 23 Februari 2016

Sembilan Wasiat Kangmas Madji untuk Warga SH Terate


Ada 9 (sembilan) wasiat dari almarhum Kang Mas KRH. H. Tarmadji Boedi Harsono, SE, yang beliau sampaikan semasa beliau masih hidup, yang ditujukan kepada warga SH Terate.

Wasiat ke Satu: Warga SH Terate harus berbudi pekerti luhur dan berperilaku jujur. Kembangkan SH Terate dengan cinta kasih ke mana dan di mana pun saudara berada, ibaratnya berangkat dari Madiun, kembangkan SH Terate hingga ke ujung dunia. Setinggi-tinggi langit kau junjung, sedalam dalam bumi kaupijak, SH Terate harus menyertai langkahmu.

Wasiat ke Dua : Ciptakan dan perkokoh jalinan cinta kasih kepada siapa pun tanpa pandang bulu. Sebab cinta kasih itu adalah hak manusia hidup, tidak memandang suku bangsa, adat istiadat, ras dan agama.

Wasiat ke Tiga : Lestarikan Pencak Silat ala SH Terate secara murni dan konsekwen. Pesilat SH Terate identik seorang pendekar. Berjiwa kesatria dan suka membela kaum yang lemah.

Wasiat ke Empat : Jangan mangro tingal (bersikap mendua). Sebab jika saudara mangro tingal, itu sama artinya saudara cidra janji (mengingkari janji). Baik janji pada diri sendiri maupun janji setia pada SH Terate.

Wasiat ke Lima : Jangan mencari penghidupan di SH Terate, tapi hidupi SH Terate sesuai dengan kemampuan dan kuasa yang ada pada dirimu.

Wasiat ke Enam : Hiduplah dengan penuh kesederhanaan dan jangan sombong. Karena hanya Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang berhak sombong.

Wasiat ke Tujuh : Ojo seneng gawe susah ing liyan, apa alane gawe seneng ing liyan (Jangan suka menyengsarakan orang lain, apa susahnya membahagiakan orang lain.

Wasiat ke Delapan : Sak apik apike wong yen aweh pitulungan kanthi dhedhemitan (Sebaik baiknya orang jika memberi pertolongan tanpa pamrih).

Wasiat ke Sembilan : Jayalah SH Terate sampai kapan pun juga

Sumber: Lawupos (dikutip dari Buku Sejarah SH Terate & Persaudaraan Sejati/Penyunting: Andi Casiyem Sudin)

Kamis, 18 Februari 2016

HITAM SAKRAL PADA SETIAP SERAGAM SH TERATE

Pada hakikatnya, hitam yang ada di setiap baju kadang SH TERATE tidak terlepas dari gelapnya dunia tempat di mana setiap manusia berpijak dan berhenti hanya untuk mampir ngombe. Jika masih saja seseorang yang tidak merasa sadar akan tempatnya di mana ia sedang berdiri sekarang, di mana sebenarnya bayangan semu dan fana selalu menghiasi bumi yang setiap saat akan antarkan kita ke dalam kubur yang gelap gulita. Hanya jika kita mampu mengenal arti jati diri yang kekal abadi, mengenal diri sendiri yang mampu memancarkan sedikit cahaya untuk menerangi hati nurani yang lumpuh karena kenistaan yang tiada henti.

saudara-saudaraku,
Betapa indah jika kita mampu sedikit menjelaskan arti kesabaran yang kekal, tidak mengharap apapun kecuali Ridho Allah swt. sesungguhnya jiwa TERATE sejati adalah jiwa-jiwa yang mampu mengendalikan hawa nafsu, mampu untuk melawan kemungkaran, dan mampu berpegang teguh pada prinsip kehidupan yang luhur.

Marilah kita bersama duduk bersila, kita singkirkan sedikit demi sedikit ego yang selalu mengedepankan kemungkaran. Cobalah untuk selalu membuang jauh-jauh sifat angkuh dan gemar menonjolkan "aku" nya masing-masing, bahwasanya SH TERATE tidak mengenal tua, muda, laki-laki, maupun perempuan. Semua sama di hadapan yang Kuasa, karena itulah SH TERATE selalu menjadi kebanggan kita semua, Insya Allah, Aamiiin.

Semoga Bermanfa'at,,,,

Salam Persaudaraaan
PSHT Rayon Pandansari
Ranting Kintap Cabang Tanah Laut

Rabu, 10 Februari 2016

Warna Hitam

Hitam adalah warna khas yang dipakai organisasi PSHT dengan ikatan kain mori berwarna putih dan ikatan benang baju juga warna putih.
Sewaktu siswa juga mendapat keterangan tentang baju silat kenapa hitam, jawabannya sangat simpel.
Hitam adalah warna yang tidak mudah kotor kalau digunakan untuk latihan, apalagi zaman dulu Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang merupakan seorang pejuang, dalam memberi latihan pada malam hari agar tidak mudah terlihat oleh belanda, dll.

Sempat terfikir dalam hati, betulkah hanya karena ini?, atau ada alasan lain, kenapa perguruan yang lain ada merah, putih, hijau, kuning dan sebagainya, kenapa tidak memilih hitam.

Seiring berjalannya waktu timbul juga rasa penasaran kenapa "HITAM" ternyata leluhur kita tidak sembarang membuat warna dengan alasan yang simpel, namun di balik semua itu ada makna tersendiri.

Adapun Hitam mempunyai arti melambangkan Keanggunan, Kemakmuran dan Kecanggihan.

Hitam adalah warna yang independent dan misteri warna hitam sering dipakai di ruang anak remaja, dalam pemilihan warna busana, dalam Fashion hitam sering digunakan untuk menunjukkan kesan kurus dan langgeng. Hitam ternyata warna yang netral, karena warna apapun bisa disandingkan dengan warna hitam.

Filosofi warna hitam mengandung makna positif yaitu:
1. Mencerminkan keberanian
2. Pusat perhatian (terutama lawan jenis)
3. Ketenangan dan dominasi
4. Keteguhan, kekuatan dan keteguhan hati
5. Lebih menyukai yang alami dari pada yang palsu.

Jadi dengan warna hitam diharapkan kita mempunyai keberanian, ketenangan, keteguhan dan kekuatan dalam menghadapi musuh, dengan warna hitam akan membawa perbawa sendiri untuk menjadi pusat perhatian dengan sifat yang alami.

Selain itu, lubang baju kita yang berjumlah lima mengandung arti bahwa 5 dilambangkan dengan 5 dasar PSHT dan angka lima angka yang terletak di tengah tengah.

Makanya diikat dengan tali warna putih yang melambangkan kebersihan hati, dan tengahnya diikat dengan sabuk mori.

Bahwa warga PSHT siap mengamalkan dasar PSHT dengan ikatan yang suci disertai keberanian dan tidak takut mati yang diikat dengan kain mori.

Demikian pengertian singkat yang dapat saya sampaikan, karena untuk penjelasan yang lebih dalam tidak bisa saya sampaikan di sini.
Semoga Bermanfaat

"Salam Persaudaraan"

Kamis, 04 Februari 2016

BUNGA TERATE MEKAR

Setelah setengah mekar dan menjadi mekar maka kelopak bunga terate berguguran sehingga tinggal 8 kelopak bunga.

Dalam kemekaran bunga terate ini akan muncul sari dari bunga terate yang berbau harum indah dipandang mata...
 
Tapi adakah dari kita walau tahu indah dan harumnya bunga terate lantas timbul keinginan memetik bunganya..???
 
Walaupun keinginan itu ada, tapi susah pelaksanaanya sebab kalau kita ingin membawa bunga terate pasti dengan akar dan daunya serta diletakkan dalam kolam rumah kita, berbeda dengan bunga yang lain, cukup ambil bunganya saja, selesai.
 
Ini juga salah satu keistimewaan bunga terate.
 
Seperti yang saya tulis di atas bahwa kelopak bunga terate apabila sudah mekar dengan mekarnya maka tinggal 8 kelopak bunga dan sari bunganya yang berwarna kuning keemasan.
 
Adakah hubunganya dengan falsafah PSHT?.
Iya, ada.
Yaitu saya artikan menjadi:

8 UNSUR-UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM PENCAK SILAT PSHT:
 
1. Kesehatan dan Olahraga
Pencak silat memiliki gerakan-gerakan yang dapat membuat anda menjadi lebih sehat. Selain itu pencak silat juga sebagai sarana olahraga dan pencapaian prestasi.
 
2. Membela Diri
Sebagai manusia kita wajib untuk membela diri dari tindak kejahatan. Apabila kita dalam keadaan terjepit dengan menguasai pencak silat ototmatis kita dapat melawan serangan orang jahat.
 
3. Nilai Seni
Pencak silat memiliki gerakan-gerakan yang sangat indah. Setiap gerakan pencak silat kalau anda perhatikan dengan benar pasti mempunyai nilai seni yang tinggi. Setiap gerakan pencak silat pasti ada nilai dan maknanya.
 
4. Kaidah
Tanpa memahami kaidah dalam pencak silat dengan sungguh-sungguh maka gerakan anda pasti akan terasa hampa tanpa bobot.
 
5. Nilai kehidupan
Dalam setiap gerakan pencak silat ada makna dan arti tentang kehidupan. Selain itu pencak silat juga mengajarkan bagaimana tata cara hidup antar sesama manusia dan menciptakan kedamaian. Selain itu pencak silat juga mengajarkan ilmu kerohanian agar batin dan jiwa kita menjadi tenang.
 
6. Filosofi
Banyak bahasan tentang filosofi pencak silat, kita dapat mengaitkan filosofi dalam setiap sikap dan tata gerak dalam pencak silat.
 
7. Unsur Irama (Musik)
Unsur inilah yang membedakan aspek seni dengan aspek yang lain dalam pencak silat. Apabila gerakan pencak silat diiringi degan musik yang khusus maka gerakannya menjadi sangat indah.
 
8. Unsur Gerakan
Dalam pencak ada beberapa gerakan seperti tangkisan, pukulan, kuda-kuda, maupun bantingan dan jurus. Kalau semua digabungkan maka akan menciptakan gerakan yang sangat dahsyat. Gerakan pencak silat merupakan gerakan yang dicontoh dari alam dan menyatu dengan alam.
 
Setelah mekar warga PSHT diharuskan mampu memberi warna kehidupan kepada alam sekitarnya "MAMAYU HAYUNING BAWONO, AMBRESTO DUR HANGKORO".
 
Sekali lagi tulisan ini hanya merupakan penambah pengetahuan/ wawasan kita tentang PSHT.
Semoga bermanfaat...
 
 
Salam Persaudaraan
PSHT Rayon Pandansari

Bunga Terate Setengah Mekar


Kelanjutan dari bunga yang kuncup adalah setengah mekar secara ringkas kita diberi ajaran tentang setengah mekar oleh pelatih kita.

Bahwa proses setengah mekar ini sangat singkat dan kenapa harus diikutkan juga, kok tidak langsung saja mekar (itu pemikiran saya waktu masih menjadi siswa) tapi dengan berjalannya waktu timbul suatu pemikirin kenapa dan mengapa
dari kuncup harus setengah mekar dulu baru sampai ke mekar.

Karena di setengah mekar inilah kita sebelum menjadi warga di PSHT digodok, diolah, di kawah candra dimoko penuh penderitan, kesenangan dan kesusahan yang akhirnya terhimpun menjadi sanak kadang atau saudara dalam satu wadah yaitu PSHT. Dari kuncup ke setengah mekar dan ke bunga mekar ini walau sebentar ternyata tidak mudah, terkadang bunga terate cuma mampu setengah mekar tidak sampai mekar rontok sebelum mekar. Begitu juga untuk menjadi warga PSHT tidak semudah apa yang kita bayangkan, banyak yang harus berhenti di tengah jalan...

Nah kita kembali lagi ke ajaran filosofinya.

Bunga terate tidak lepas dari daun dan akar, bunga, begitu juga air, udara dan tanah tetap terikutkan walau tidak harus dinampakkan.

Setelah kita mempunyai landasan keTUHANan yang kokoh, kita harus tahu nilai "budi pekerti yang luhur", belajar untuk lepas dari suatu keterikatan yang mengikat sebelum kita menentukannya, bagaikan air yang menetes di daun bunga terate.

Susunan dan kombinasi antara daun dan bunganya pun sangat serasi dengan lingkungan di mana terate tersebut hidup. Mengandung arti bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan tujuan untuk melengkapi kehidupan.

Waktu mekarnya terate sangat singkat, mengingatkan kita bahwa Manusia hidup di dunia ini hanya sebentar. Walaupun sebentar, manusia diharapkan untuk menjadi Rahmat bagi semesta alam.

Terate merupakan bunga yang tak pernah "mati" saat kemarau melingkupi bumi, dia tetap hidup dalam umbinya, terpuruk dalam tanah kering kerontang. Tetapi begitu hujan datang, kuncup bunga akan segera mekar di tengah hijau dedaunan.

Konon Hyang Narayana, Wishnu, Lakshmi, Ganeshya, Brahma dan Saraswati selalu digambarkan duduk di atas bunga terate raksasa. Makna bunga ini sangatlah tinggi. Terate hanya dapat tumbuh di lumpur dan air, namun setelah bunganya mekar, maka sulit sekali bahkan untuk benda sebersih apapun untuk melekat di kelopak bunganya karena sangat berminyak.

Bunga terate sering digunakan sebagai simbol ketidakterikatan. Bagaikan daun bunga terate yang berada di atas air dan tidak dibasahi oleh air, begitu pula ia yang bekerja tanpa keterikatan dan menganggapnya sebagai persembahan, hidup tanpa noda dan tidak tercemari oleh dunia ini. Ia yang bijak melepaskan segala macam keterikatan dan bekerja dengan raga, pikiran, intelek serta panca inderanya, hanya untuk membersihkan dirinya.

Ia yang bijak tidak mengharapkan sesuatu dari pekerjaannya, demikian ia memperoleh ketenangan jiwa. Sebaliknya ia yang tidak bijak selalu mengharapkan hasil akhir dari apa yang ia lakukan, sehingga tetap saja terikat. Keterikatan membuat manusia takut menghadapi perubahan. Keterikatan membuat manusia ingin mempertahankan sesuatu yang pada dasarnya tidak abadi.

Keterikatan menimbulkan keinginan untuk memiliki dan mempertahankan sesuatu, keadaan maupun orang. Keinginan itu tidak selaras dengan alam. Alam tidak memiliki keinginan untuk mempertahankan sesuatu. Alam membiarkan terjadinya perubahan, bahkan malah memfasilitasinya, mendukungnya. Kita terikat dengan harta benda yang terkumpul selama hidup, maka kematian menjadi sulit. Sementara itu, alam tidak pernah sedih karena pergantian musim. Alam tidak pernah menolak perubahan yang terjadi setiap saat.

Sekali lagi saya mengupas hal ini bukan karena saya pandai tapi hanya sekedar berbagi pengetahuan.

SUGIH TANPO BONDO
SAKTI TANPO MONTRO
MENANG TANPO NGASORAKE

Semoga bermanfaat

Salam Persaudaraan
PSHT Rayon Pandansari

Bunga Terate Kuncup


Kebanyakan para saudara kita dalam membahas lambang terate terfokus pada bunga, kuncup, setengah mekar dan mekar.
 
Pernahkah kita terfikir dengan daunnya...???
Kenapa para pinisepuh kita mengikutkan daunnya, tidak bunganya saja yang diambil..???
 
Kalau kita mau mengamati sejenak melihat bunga terate, disitu ada 3 unsur yang tidak bisa lepas dari kehidupan, yaitu Udara, Air dan Tanah. Tanpa ketiga unsur tersebut tidak ada yang namanya kehidupan.
 
Daun bunga terate tidak sama dengan daun yang lainnya, di manakah letak ketidaksamaannya?

 
Bunga terate walau hidupnya di air tetapi daunnya tidak basah oleh air, betapa pun besarnya air mengalir, derasnya hujan yang turun tapi daun terate akan tetap kering, begitu juga kita sebagai warga PSHT, seberapa pun kerasnya kehidupan, sekuat apapun ujian kehidupan kita tetap tegar menunjukkan kwalitas sebagai warga (manusia) PSHT, tidak mudah larut dengan aneka ragam corak kehidupan.
 
Tapi....
Walau bagaimana pun kita sebagai warga PSHT membutuhkan juga ujian-ujian kehidupan untuk mengetahui baik buruknya kehidupan sehingga kita akan mengetahui benar dan salah.
 
Kuncup bunga terate yang berdiri tegak dengan ujung yang ke atas melambangkan bahwa sebagai warga PSHT landasan utamanya adalah ingat kepada yang di atas yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
 
Jadi landasan pokok warga PSHT adalah TUHAN bahkan masih siswa pun kita diajarkan pembukaan yang dasarnya harus ingat TUHAN dan dari mana kita berasal.

Para leluhur kita mempunyai pitutur luhur, nasehat yang mulia agar kita melakukan “Sepi ing Pamrih, Rame ing Gawe”. Agar semua energi kita terfokus pada pekerjaan dan tidak terfokus pada hasil sehingga energi untuk bekerja kurang maksimal. Pendekatan para leluhur lebih mendekati “Management by Process”. Dalam hal spiritual, dapat dimaknai agar kita tidak terikat pada tujuan keduniawian atau pamrih apa pun. Dasarnya adalah bekerja sebagai persembahan pada kehidupan semata.
 
Bagi yang mempercayai hukum sebab-akibat, ada perbedaan antara takdir dan karma. Takdir mengungkapkan ketidak-berdayaan, bahwa individu dikendalikan oleh alam semesta yang kekal. Sebaliknya karma merupakan sebuah konsep yang memberdayakan. “Apa yang dilakukan akan berbalik kepada pelakunya”, “Apa yang kau tabur, itu pula yang akan kau tuai.” Apa yang kita kirim kepada alam semesta akan kembali kepada kita.
 
Tindakan buruk akan kembali kepada kita dan kita harus lahir lagi untuk menerima akibatnya. Sebaliknya tindakan baik pun membuat kita harus lahir lagi untuk memperoleh akibatnya. Belajar dari daun dan bunga teratai yang tidak menerima kebaikan atau keburukan, leluhur kita menganjurkan kita untuk bertindak sepenuh hati tanpa pamrih. Hal tersebut akan melepaskan kita dari ikatan duniawi.
Jadi antara akar, daun dan bunga akan saling berhubungan dalam membentuk manusia PSHT yang seutuhnya...
Semoga bermanfaat


 
Salam Persaudaraan
PSHT Pandansari

MAKNA FILOSOFI BUNGA TERATE

Di Indonesia dikenal dengan bunga seroja, sedangkan di dunia dikenal dengan Sacred Water Lotus, Sacred Lotus, and Chinese Arrowroot, dan lain-lain.

Warnanya berwarna warni (Merah, putih, biru) bunga ini tumbuh dalam lumpur dan mekar di atas air. Namun secara keseluruhan fisiologis, tanaman air ini tak jauh berbeda.

Bunganya mempunyai aroma harum. Tumbuh luruh di permukaan air dengan daun yang melebar sejajar dengan air. Panjang tangkai tergantung dari kedalaman air, mulai dari 10 s/d 200 cm berbentuk bulat panjang. Diametar bunga tergantung dari jenis, mulai 10 cm s/d 20 cm. Benangsari yang berwarna kuning akan terlihat memenuhi bagian kelopak yang mempunyai warna beragam, mulai dari ungu, merah, dan putih.

Filosofi Bunga Terate:
Bunga Terate adalah bunga yang memerlukan lumpur dan air untuk tumbuh dan berkembang, akan tetapi ia tidak akan tenggelam ke dalamnya. Bunga ini hidup di atas air yang tenang dan kotor, di mana banyak serangga dan sumber penyakit hidup. Daunnya yang besar terapung di atas air dan seringkali dijadikan tempat loncatan katak.

Dengan kondisi sedemikian kotornya, orang akan menganggap bunga teratai sebagai bunga yang tidak berharga dan kotor, yang tidak pantas untuk diraih karena demikian kotornya tempat ia hidup. Akan tetapi, bertolak belakang dengan kenyataannya, bunga terate tetap tampil dengan keanggunan bunganya yang sangat menawan bagi yang melihatnya. Dia hidup penuh keindahan dan kebersihan tanpa dipengaruhi oleh lingkungannya yang kotor. Betapapun kotornya tempat dia hidup, tapi keindahannya tetap terjaga dengan baik bahkan menambah keindahan pula bagi lingkungan di sekitarnya.

Begitu juga kehidupan kita sebagai manusia. Manusia dilahirkan sebagai makhluk dengan keindahan dan kesempurnaan yang memerlukan keinginan atau hasrat untuk berkembang ke arah lebih maju, untuk mencapai sebuah tujuan. Tanpa keduanya perjalanan hidup manusia tidak akan pernah tercapai, tapi bukan lantas kita tenggelam di antara keduanya. Hasrat dan keinginan tetap kita jalani dengan kebaikan sehingga harta yang kita dapatkan bersumber dari kebaikan pula sehingga pada akhirnya akan memberikan suatu keindahan bagi lingkungan dan alam sekitarnya seperti bunga Terate.

Arti Terate sebagai Lambang Spiritual:
Terate Putih
Terate Putih melambangkan suatu kesucian kebersihan hati dalam menuju pencarian jati diri, juga melambangkan tubuh, pikiran dan jiwa, bersama dengan kesempurnaan spiritual dan perdamaian sifat seseorang. Sebuah bunga terate umumnya dilengkapi dengan delapan kelopak, yang sesuai dengan Delapan Jalan Hukum Baik.

Terate Biru
Terate biru melambangkan semangat kontrol atas salah satu indera material. Jadi simbol pengetahuan, kebijaksanaan dan kecerdasan.

Terate Merah
Terate merah melambangkan keadaan asli hati. simbol cinta, kasih sayang, keaktifannya, nafsu dan emosi lain yang terkait dengan hati. . Terate merah biasanya digambarkan dengan kelopak terbuka, yang mungkin untuk melambangkan keindahan dan keterbukaan hati yang memberi.
Terate merah muda adalah terate tertinggi, dalam agama tertentu

Terate Ungu
Terate ungu dikenal sebagai mistik terate, Terate ini seringkali digambarkan beberapa cara; itu mungkin mekar atau hanya sebuah kuncup. Hal ini dapat didukung oleh satu batang, sebuah batang tiga yang mekar.

Semoga Bermanfaat

BUNGA TERATE



Bunga terate yang selama ini ada pada lambang kita sebagian besar yang terbaca adalah bunga...
Padahal para pinisepuh kita juga ikut mencantumkan daun bunga terate, adakah makna daun terate...?
Saya yang bodoh memberanikan diri menjawab ada..
Walau uraian ini tidak lengkap setidaknya membantu sedikit wawasan kita. Daun bunga terate beda dengan daun yang lainya yaitu berbentuk bulat walau tidak bulat sepenuhnya, yang menandakan bahwa ikatan Persaudaraan kita tidak ada putusnya sebulat daun terate, selain itu kalau kita lebih jeli lagi ternyata bunga terate bisa hidup dengan 4 unsur alam yg mungkin kita lupa yaitu air, tanah, api dan udara.
Bunga terate tidak akan bisa hidup tanpa 4 unsur tersebut, jadi kenapa bunga terate, daun dan bunganya dijadikan simbol dalam lambang kita, saya akan mencoba menguraikan apa 4 unsur tersebut yang membuat bunga terate tetap hidup.

1. Air
Air merupakan unsur yang paling banyak mendominasi tubuh kita. Bahkan terdapat 70% unsur air yang membentuk tubuh kita.
Konsep air yang sering kita dengar adalah air selalu bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Begitu pula manusia yang selalu bergerak setiap detiknya. Bahkan ketika manusia tertidur pun, organ dalam manusia seperti jantung, masih aktif memompa untuk kelangsungan hidup manusia.
Konsep air yang kedua, air diam menghanyutkan. Banyak kita temukan manusia yang diam lebih hebat daripada orang yang banyak bicara. Itulah realita yang ada. Dan prinsip itu sesuai dengan istilah "tong kosong nyaring bunyinya", semakin banyak bicara orang itu semakin dangkal ilmunya. Diam bukan berarti berhenti berpikir, melainkan mencari solusi jitu untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Bunga terate hidupnya di air tidak peduli air itu kotor atau bersih bunga terate akan tetap hidup. Orang PSHT juga begitu, dengan sifat bunga terate bisa hidup dan memberi aroma kehidupan disekitarnya.

2. Tanah
Konsep yang dimiliki tanah adalah kesuburan. Setiap tanaman yang ditanam di tanah yang subur akan menghasilkan tanaman yang subur pula. Tapi jika ditanam di tanah yang tandus maka hasilnya adalah sebaliknya.
Manusia adalah ibarat cermin. Seberapa banyak dia menyerap energi positif maka sebanyak itu pula energi positif yang akan dia keluarkan. Begitu pula jika dia hidup di lingkungan yang rusak, maka tidak menutup kemungkinan dia akan rusak seperti lingkungannya. Dan kita juga harus tahu bahwa walaupun bunga terate hidup di air dia tetap membutuhkan tanahnya, yang menunjukkan bahwa kita sebagai orang PSHT jangan lupa dari mana berasal.

3. Api (panas)
Jika kita berbicara tentang api, yang tergambarkan dalam fikiran kita adalah panas, terbakar dan semua hal yang berhubungan dengan kerusakan.
Pada hakekatnya api tidak selalu berhubungan dengan hal yang jelek. Marilah kita perhatikan bagaimana api itu bisa membuat nasi kita matang, membantu kita dalam memasak air dan lain sebagainya. Asalkan api itu terkontrol dan mengacu pada hal yang tepat, maka yang akan dihasilkan adalah sesuatu yang positif.
Begitu pula dalam diri manusia. Ada 2 macam api yang terdapat dalam tubuh manusia: Api yang terkontrol dan yang membakar manusia itu sendiri. Contoh api yang terkontrol adalah semangan dan motivasi. Kedua hal ini muncul dari unsur api yang terkontrol yang ada di dalam diri manusia. Beda halnya dengan api yang kedua yang siap membakar manusia itu sendiri. Itulah api kemarahan yang akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Api disini saya lambangkan sifatnya yang panas yaitu bisa berupa sinar matahari, bahwa setiap makhluk membutuhkan sinar (panas) untuk kehidupanya.

4. Udara
Udara terkesan lawan dari Api. Bagaimana tidak? Api bisa menyala karena ada oksigen yang terus memompa api itu agar terus hidup. Tetapi jika oksigen itu habis dan yang tersisa adalah karbondioksia maka secara sekejap api itu akan langsung mati. Udara juuga dibutuhkan oleh kehidupan bunga terate.

Jadi 4 unsur tersebut ikut membantu kehidupan bunga terate, atau bisa dikatakan nafasnya orang PSHT.


Semoga bermanfaat
Salam Persaudaraan
PSHT Rayon Pandansari

Budi Pekerti


Budi pekerti terdiri dari dua kata yaitu Budi dan Pekerti, Budi yang berarti sadar atau yang menyadarkan atau alat kesadaran sedangkan pekerti berarti kelakuan.

Secara etimologi Jawa budi berarti nalar, pikiran atau watak. sedangkan pekerti berarti penggawean, watak, tabiat atau akhlak.

Dalam bahasa Sanskerta Budi berasal dari kata Budh, yaitu kata kerja yang berarti sadar, bangun, bangkit (kejiwaan). Budi adalah penyadar, pembangun, pembangkit. budi adalah ide-ide. Pekerti dari akar kata yang berarti bekerja, berkarya, berlaku, bertindak (keragaan). pekerti adalah tindakan- tindakan.

Pengertian Budi Pekerti dalam PSHT mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana, serta manusiawi. Di dalam perkataan itu tercermin sifat, watak seseorang dalam perbuatan sehari-hari.

Budi pekerti sendiri mengandung pengertian yang positif, namun mungkin pelaksanaannya yang negatif. Penerapannya tergantung pada manusianya itu sendiri.

Budi pekerti didorong oleh kekuatan rohani manusia yakni pemikiran, rasa, dan karsa yang akhirnya muncul menjadi perilaku yang dapat terukur dan menjadi kenyataan dalam kehidupan.

sedangkan kekuatan Budi pekerti dalam PSHT terletak pada pemikiran, rasa dan karsa. Apabila warga PSHT sudah bisa memahami pemikiran, rasa dan karsa maka warga PSHT tersebut bisa dikatakan sebagai orang yang berbudi pekerti luhur tahu benar dan salah.
Wallahu A'lamu Bisshowwab

Semoga bermanfaat
Salam Persaudaraan

PSHT Rayon Pandansari

Suro Diro Joyo Ningrat

Kata-kata "Suro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti" itu bersal dari Tembang Kinanthi Ronggo warsito:

Jagra angkara winangun
Sudira marjayeng westhi
Puwara kasub kawasa
Sastraning jero Wedha muni
Sura dira jayaningrat
Lebur dening pangastuti

Dari uraian kata perkataan "Suro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti" dapat diartikan sebagai berikut. Sebelum mengulas arti kalimat secara utuh, mari kita kaji makna kata satu per satu:

Suro = Keberanian.
Bahwa dalam diri manusia sudah tersimpan benih-benih sifat keberanian, terkadang sifat ini bermakna positif dan negatif. Ketika sifat berani lepas dari kendali, maka seseorang bisa terpengaruh melakukan kejahatan, kesewenang-wenangan dan angkara murka.

Diro = Kekuatan.
Seiring dengan keberanian, ada pula kekuatan yang dianugerahkan Yang Maha Kuasa pada diri manusia, baik kekuatan lahir maupun kekuatan batin yang luar biasa. Sama halnya dengan keberanian, jika potensi kekuatan tidak terarah, maka akan lahirlah sikap angkara murka dan kedurjanaan.

Joyo = Kejayaan.
Kejayaan adalah hasil dari keberanian dan kekuatan, baik dalam arti positif dan negatif. Manakala manusia sudah mencapai puncak kejayaannya dan lepas dari kendali nurani yang terjadi adalah manusia tersebut menjadi sombong, congkak , angkuh atau jauh dari nilai-nilai moral atau pun agama.

Ningrat = Terpandang atau bergelimang dengan kenikmatan duniawi.
Ningrat disini bisa diartikan sebagai gelar kebangsawanan atau seorang pejabat yang serba kecukupan dan senantiasa hidup dalam gelimang harta.

Lebur = Hancur.
Bisa juga diartikan sebagai hancur, sirna, tunduk atau menyerah dan kalah.

Dening = Dengan. Kata sambung.

Pangastuti = Kasih Sayang.
Yaitu benih-benih kebaikan, baik dalam arti ibadah kepada kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ataupun berbuat baik kepada sesama manusia.

Suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti (surodirojoyoningrat= angkara murka alias jahat, pangastuti= pamuji rahayu, menyembah kepada Tuhan YME) yang artinya segala bentuk kekuatan yang dengan keangkaramurkaan akan hancur dengan pamuji rahayu (kekuatan Tuhan/Allah).

Betapa kita sering mendengar tentang cerita dalam kehidupan sehari-hari, cerita sejarah, hikayat, dongeng maupun cerita komik (fiktif) bahwasannya segala bentuk kejahatan, keangkaramurkaan itu seringkali dan pasti akan akan kalah dan hancur oleh kebaikan (kekuatan Tuhan/Allah).

Tiada dipungkiri memang itulah janji Tuhan kepada semua umat manusia barang siapa yang berbuat kebajikan dan kebenaran akan selalu mendapat perlindungan-Nya (dengan keridhoan-Nya kita akan diberi keselamatan dan kekuatan untuk menghancurkan segala bentuk kejahatan). Dalam kitab suci semua agamapun menyebutkan demikian agar hendaknya kita tidak takut dalam menghadapi kejahatan, dan apabila kita mati dalam menghadapi kejahatan, Tuhan/Allah sudah menjajikan surga bagi kehidupan akhirat kita kelak (manusia dapat dimatikan, manusia dapat dihancurkan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya/setia pada dirinya sendiri “lihat judul kiblat papat limo pancer”).

Sopo sing suci adoh sok0 bebaya pati artinya siapa yang suci (bersih dari kerusakan hati) akan dijauhkan dari bahaya kematian. Dengan kita membersihkan hati, menjauhi segala macam semua yang berakibat merusak hati, dalam perjalanan hidup kita menjadi tenang (sakinah), tentram (mawadah) dan kasih sayang (rokmah). Dengan kehidupan yang damai ini tentunya kita akan jauh dari kejahatan dan kejahatan itu sendiri akan enggan mendekati kita. Betapa tidak kita akan punya sifat yang sabar dan narima, sehingga segala macam cobaan yang mendera kita, akan kita terima dengan lapang dada dan merupakan ujian bagi kita untuk mengukur seberapa tinggi keimanan kita kepada Allah Swt.

Kita akan dijauhkan dari kematian yang diakibatkan oleh kematian yang bukan merupakan takdir dari Tuhan/Allah. Sejarah telah membuktikan betapa orang-orang yang suci selalu mendapat perlindungan dari Tuhan/Allah supaya mereka dapat menyebarkan kebaikan di dunia ini. Kejahatan tak dapat dapat membunuhnya, hanya takdirlah yang dapat mematikannya.

Dengan demikian, maka secara umum kalimat “Surodiro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti" memiliki arti dan pengertian sebagai berikut:
"Semua bentuk angkara murka yang bertahta dalam diri manusia akan dapat dihilangkan dengan sifat sifat lemah lembut, kasih sayang dan kebaikan".
Semoga bermanfaat.

"Salam Persaudaraan"
PSHT Rayon Pandansari