Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Senin, 23 Desember 2019

BADAN HUKUM PSHT

*BADAN HUKUM ORGANISASI PSHT ADALAH LANGKAH FINAL DAN TIDAK ADA LAGI DUALISME ORGANISASI PSHT*

Poro kadang warga PSHT kang kinasih dimanapun berada, dengan terbitnya Legalitas Badan Hukum oleh Kemenkumham dengan nomer : *AHU-0010185.AH.01.07.TAHUN 2019* serta *Pengumuman Berita Negara No. 078 tentang pendirian Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate*

Dengan ini di sampaikan hal-hal sbb :

1. Kepengurusan Organisasi PSHT yg sah dan legal adalah Kepengurusan hasil Parluh 2016 dengan Ketua Umum *Dr. Ir. Muhammad Taufiq, MSC*.

2. Di instruksikan kepada seluruh pengurus Korwil dan pengurus Cabang PSHT segera menyampaikan surat pemberitahuan dan legalitas organisasi kepada Forkopimda setempat.

3. Melakukan konsolidasi internal di masing2 Korwil dan Cabang dengan mengutamakan langkah2 persuasif dan dialog yg dilandasi cinta kasih dan persaudaraan.

4. Tetap fokus kepada program kerja dan melakukan pembinaan berkesinambungan berpedoman kepada ajaran PSHT.

5. Serahkan sepenuhnya penyelesaian masalah Yayasan kepada Pengurus Yayasan yg telah melakukan langkah2 startegis dalam bidangnya.

6. Serahkan sepenuhnya kepada PP yg terus melakukan langkah2 konstruktif dan terukur utk menyelesaikan masalah di tingkat pusat.

7. Ikhtiar Bathin dengan terus berpikir dan bertindak positif dengan melakukan doa yg baik2 dari hati dan pikiran yg bersih.

Semoga segala upaya yg kita lakukan bersama selalu mendapatkan pertolongan dan berkah Allah SWT.

Aamiin

Disampaikan oleh:
*BIRO HUMAS PSHT PUSAT MADIUN*

Selasa, 17 Desember 2019

SUSUNAN PENGURUS PSHT 2016-2021

Berikut Adalah Susunan Pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat 
periode 2016-2021 adalah sebagai berikut :

A. Majelis Luhur:
1. Ketua : Ir. BPR Wiyono
2. Sekretaris : T. Willis Gerilyanto SH, MH. M.Mar
3. Anggota : Ir. Eddy Asmanto
4. Anggota : Ir. Bambang Kartono, MBA, MTh
5. Anggota : KRT Tjiptardjo Mudji Nugroho
6. Anggota : C.Dayad, S.Sos 
7. Anggota : Ir. Suryono
8. Anggota : Drs. Simun Sofyan, S.Sos 
9. Anggota : Temon Suparlan Hadi Prayitno 

B. Dewan Harkat Martabat:
1. Ketua : H. Adi Prayitno Spd
2. Wakil Ketua : Brigjen Pol (Purn) Lanjar Sutarno SE
3. Sekretaris : AKBP Pol (Purn) Suparmin SH
4. Anggota : Kol. AL. (Purn) Bambang Subagijo
5. Anggota : Drs. Muchlas MM
6. Anggota : Drs. Nur Ali, MBA
7. Anggota : Tri joko Santoso SH

C. Pengurus Pusat:
1. Ketua Umum : DR.Ir.H.Muhammad Taufiq, SH.M.Sc.
2. Ketua Bidang Teknik : Ir. Harun Sunarso, M.Sc
3. Ketua Bidang Kerohanian : Drs. Djimun
4. Ketua Bidang Organisasi : Bambang Hernux Sugiharto, SE
5. Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat : drh. Subono Widoyoko
6. Sekretaris Umum : Ir. Purwanto Budi Santoso
7. Sekretaris I : Drs. Sri Harijanto
8. Sekretaris II : Kol. Pur. Susiani, SH.
9. Bendahara Umum :H. Heru Priyatno, SH, M.Si
10. Bendahara I : Untung Tri Wahyudi
11. Bendahara II : Irul Trishima Atias, S.Or
12. Biro Umum :
      Diyono, SPd
      Ali Junaidi, ST, M.Hum
      Yovi Devitra
      Ribut Giyono, Spd, MM
      Johanes Iwan A, S.Kom
13. Biro Hubungan Masyarakat :
      H. Agus Subagyo, SH
      Dra. Ec. Eva K. Sundari, MA, MDE
      Kombes Pol. Puja Laksana
      Syarif Prasetyo, S.Si., M.Si
      Johanes Iwan A, S.Kom
      Lilik Supanto
      Hendra W Saputro
14. Biro Hukum : 
      DR. Maryano, SH, MH, CN
      Suprijadi, SH, MH
      Bambang Suprianta, SH
      Runik Erwanto, SH
      Aribowo, SH
15. Departemen Teknik Pencak Silat Tradisi :
      Mandiono
      Sipit Trisusilo Haryono
      Sugito, RH
      Senan
      M. Hervin
      Martstalinta
      Rebi
      Syaeful Hakim
15. Departemen Teknik Pencak Silat Prestasi:
     Sunarno, SH
     DR. Awan Haryono
     Katmudjiono Sumoprawiro
     Edi Suhartono
     Pandji Santoso
     Endang Sawiri Margono
     Ahmad Naim
     Murod
     Suratno
     Moh. Subchan, SE
17. Departemen Pencak Silat Bela Diri Praktis:
     dr. Kun Sriwibowo, S.Pb.Finac
     Gunawan
     Brigjen TNI Totok Imam Santoso
     Suwardi
     Pramono
     Robi Radiastanto Satya
     Bayu Hadisaputro
18. Departemen Pengajaran Budi Luhur :
      DR.H.Djoko Hartono, S.Ag, M.Ag, MM
      Drs. Andreas Trisanyoto CS. MM
      Ahmad Rohim
      Drs. Arif Hudayanto
19. Departemen Pembinaan Organisasi :
      Brigjen Pol. Drs. Syamsul Sidiq
      Darminto, SE
      M. Agus Susilo, SH, M.Si
      Kolonel Chb, Mardika, SH, MM, MSc
20. Departemen Hubungan Kelembagaan :
      Fahmi Wardi
      Gambiyanto Suryo
      H.Malik
      M. Asrori, SE
      Aji Antoko Margono
      Drs. Puji Santoso
21. Departemen Pemberdayaan Anggota :
      Drs. Maulana Cholid
      Ir.Moch Noor Sudrajat
      Drs. Yugianto
      Ir.Zaki Ibnu Fajrie, MM
      Ir.Hermawan Sutanto
      Diman
22. Departemen Pengabdian Masyarakat :
      Sugiyono
      Anung Soleh
      Dwi Priyono
      Joko Broto, SE, MM
      dr. Sigit Nurfianto, SpOG
23. Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan :
      Sulandjari Rahardjo
      Eni Sri Rahayuningsih
      Sri Handayani
      Nia Arfianty
      Eka Ardiana
24. Departemen Bina Ajaran dan Kajian Setia Hati :
     KH. Hasyim Ashari
     Suryo Ediyono, M.Hum.
     Totok Turisbianto, M.Si
     Catur Hendrarto.

🙏🙏🙏🙏🙏
Creative Media KORLAP_PSHT

Kamis, 05 Desember 2019

Ciri-ciri Anak Stunting dan Cara Mengatasinya


Ilustrasi anak Indonesia.
Ilustrasi anak Indonesia. (Foto: Shutterstock)

Berdasarkan hasil Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) 2018 yang dilakukan Kemenkes, prevalensi anak stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen. Anak di bawah lima tahun atau balita menjadi sampel riset tersebut. Artinya, sekitar 1 dari 3 balita di Tanah Air menderita stunting.

Oleh karena itu, setiap orang tua harus mewaspadai ciri-ciri stunting pada anak. Pasalnya, jika masalah gizi kronis itu terlambat ditangani, akan berdampak hingga si kecil dewasa. Tak hanya bertubuh pendek, anak juga rentan terkena penyakit degeneratif seperti obesitas.

Anda mungkin berpikir si kecil lebih pendek daripada anak-anak seusianya karena faktor genetik. Anggapan itu mungkin benar, sebab faktor genetik memegang peran besar pada tinggi badan anak. Namun Anda perlu ingat faktor lingkungan juga mempengaruhi, termasuk asupan gizi.

Ilustrasi anak Indonesia.
Ilustrasi anak Indonesia. (Foto: Shutterstock)

Berikut ciri anak stunting yang perlu Anda waspadai:

- Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), anak dikatakan stunting jika tinggi badan menurut usianya di bawah minus 2 standar deviasi dari median Standar Pertumbuhan Anak WHO.

- Pertumbuhan giginya terlambat

- Proporsi tubuhnya normal namun anak terlihat lebih muda daripada anak seusianya.

- Berat badannya rendah, tapi punya pipi yang chubby karena persebaran lemak yang tidak merata

- Pertumbuhan tulang terlambat

- Menurut Buku Saku Desa Penanganan Stunting yang dikeluarkan Kemenkes, anak stunting juga cenderung punya performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar.

Jika Anda mendapati gejala stunting tersebut pada anak usia kurang dari dua tahun, belum terlambat untuk menanganinya. Sebab si kecil masih menjalani 1000 hari pertama kehidupan. Pada periode ini, tumbuh kembang anak masih dapat dikejar lewat nutrisi dan stimulasi, Moms.

Penanganan atau intervensi stunting pada anak di bawah 2 tahun dapat dilakukan dengan memberikan ASI. Berikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan, lalu dilanjutkan dengan tambahan memberikan makanan pendamping ASI hingga usianya 2 tahun atau lebih.

Untuk anak usia 7-23 bulan, Anda juga bisa memberikan obat cacing dan suplemen zat besi atas resep dokter. Asupan zat besi dalam makanan sehari-hari juga perlu ditambah, misalnya dengan rutin memberi daging merah, kacang-kacangan, sayur bayam, dan lain-lain.

Ilustrasi bayi menimbang berat badan.
Ilustrasi bayi menimbang berat badan. (Foto: Shutterstock)

Orang tua juga diharapkan memberikan imunisasi lengkap, rutin mengecek tumbuh kembang balita ke Posyandu, memenuhi kebutuhan air bersih, serta menjaga kebersihan lingkungan rumah.

Lantas, bagaimana jika stunting baru diketahui setelah anak berusia lebih dari 2 tahun?

Mengutip laman Adoption Nutrition, anak stunting lebih dari usia 2 tahun berisiko tidak bisa memenuhi potensi pertumbuhan yang hilang meski nutrisinya dipenuhi setelah itu. Anak-anak dengan riwayat stunting juga berisiko mengalami keterlambatan kognitif dan kemampuan belajar.

Hal itu juga dipaparkan oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam acara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) di Hotel Bidakarya, Jakarta Selatan, pada Juli 2018.

“Kalau sampai 5 tahun (anak stunting) ini baru dicecer makanan, bukannya tinggi malah besar ke samping. Nanti korelasinya ke penyakit tidak menular makin meningkat,” ungkap Nila.

Bukan berarti anak stunting usia 2 tahun ke atas tidak ada harapan, Moms. Ia juga bisa tumbuh meski lebih pendek daripada teman-teman sebayanya. Hanya, pemenuhan nutrisi sehari-hari harus lebih waspada agar tak terkena obesitas.

Syair kekhususan Nabi Muhammad | Lam Yahtalim

Syair ini menceritakan Sebagian kekhususan Nabi Muhammad Shalallohu alaihi Wassalam.


لَمْ يَحْتَلِمْ قَطُّ طَهَ مُطْلَقًا أَبَدَا
Kanjeng Nabi Muhammad ora tahu ingimpi olo
وَمَا تَثَائَـبَ أَصْلاً فِىْ مَدَى الزَّمَنِ
Lan ugo o-ra tahu angob sa’lawase mongso
مِنْهُ الدَّوَابُ فَلَمْ تَهْرَبْ وَمَا وَقَعَتْ
Gegremetan ora podo mlayu maring njeng nabi
ذُبَابَةٌ أَبَدًافِى جِسْمِهِ الْحَسَنِ
Saking baguse badan laler menclok ora wani
بِخَلْفِهِ كَأَمَامٍ رُؤْيَةً ثَبَتَا
Podo wae priksaan mburi karo ngarepan
وَلَايُرَى أَثْرُبَوْلٍ مِنْهُ فِيْ عَلَنِ
Lan ora ono labete uyuh ingda-lem kelahiran
وَقَلْبُهُ لَمْ يَنَمْ وَالْعَيْنُ قَدْ نَعَسَتْ
Lan penggalihe ora sa-re tapi peningale
وَلَايُرَى ظِلُّهُ فِى الشَّمْسِ ذُوْفَطَنِ
Lan lamon pepanasan tanpo o-no layange
كَتْفَاهُ قَدْ عَلَتَا قَوْمًا إِذَاجَلَسُوْا
Lan pundak lorone ngunggu-li wong le-lenggahan
عِنْدَالْوِلاَ دَةِ صِفْ يَا ذَابِمُحْتَتَنِ
Lan naliko den putro-a-ken wus den sunati
هَذِه الَخَصَائِصُ فَاحْفَظْهَا تَكُنْ أَمِنَ
Iki khosi-at rolas ayo podo den apalno
مِنْ شَرِّنَارٍ وَسُرَقٍ وَمِنْ مِحَنِ
Supoyo sla-met soko geni maling lan cubo.

Terjemah bebas syair di atas:
1. Nabi Muhammad SAW selama hidupnya tidak pernah mengalami ihtilam atau mimpi basah.
2. Beliau SAW selama hidupnya juga tidak pernah angop atau menguap karena mengantuk atau capek.
3. Semua jenis hewan yang ada di bumi, apabila didekati oleh Nabi, hewan tersebut tidak akan menjauh / lari dari Nabi. Mereka menjadi jinak seolah bertemu dengan pawangnya.
4. Badan Nabi SAW yang sangat gagah dan rupawan, tidak pernah sekalipun dihinggapi oleh lalat.
5. Tak ada bedanya antara, ketika di belakang Nabi SAW ataupun di depannya: bagi para Sahabat, di belakang ataupun di depan Nabi, aura positif dan feel-nya tetap sama, sehingga takkan mengurangi rasa ta'dhim mereka. Sedangkan bagi Nabi SAW, Nabi akan tetap pirso dengan apapun yang terjadi dari arah belakang Beliau, seperti halnya Beliau pirso dengan kejadian yang ada di hadapan Beliau.
6. Nabi SAW, apabila buang air kecil tidak ada bekasnya: langsung kering dan tak berbekas sedikitpun.
7. Hati Nabi SAW tak pernah tertidur sedetikpun (tentunya untuk beribadah kepada-Nya), meskipun mata Nabi SAW telah mengantuk.
8. Bila berjalan di bawah terik matahari, maka bayangan Nabi SAW tidak pernah terlihat. Sebab, kemanapun Nabi pergi, Beliau selalu dipayungi dan dinaungi oleh awan.
9. Bila duduk bersama orang banyak dalam satu majlis -terutama apabila tilik bayi atau (di sebagian daerah disebut) jagong bayi-, maka pundaknya selalu kelihatan paling tinggi dari pada pundak orang-orang yang ada di majlis itu.
Disebutkan pula dalam bait terakhir dari syair ini bahwa, barangsiapa yang menjaga, menghafal, memelihara, dan memperhatikan 9 keistimewaan Nabi Muhammad SAW ini (dalam bentuk/lirik asli nadzomnya), maka ia akan aman dan terhindar dari keburukan (yang mungkin timbul dari) api, pencuri, dan bencana.

Syair ini dikutip oleh Imam Nawawi (al Banteni) al Jawi RA dalam kitab beliau MARAQIY AL 'UBUDIYAH yang mensyarahi atau mengomentari kitab BIDAYATUL HIDAYAH karya Hujjatul Islam wal Muslimin, Imam Ghazaliy RA. Namun, tidak disebutkan secara jelas siapa pencetus syair ini
Dalam syair lam yahtalim yang di AL FITHRAH biasa diistiqamahkan untuk dibaca tiap usai shalat Hajat sebanyak 7 kali ini, disebutkan 9 keistimewaan Nabi Muhammad SAW.

Semoga bermanfaat...

Minggu, 01 Desember 2019

Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Contoh kalimat langsung dan tidak langsung itu sangat banyak dan sering kita gunakan didalam kehidupan sehari-hari.

Didalam bahasa Indonesia macam-macam kalimat ada beberapa jenis seperti kalimat tunggal, kalimat majemuk, dan kalimat deskripsi.

Sampai sekarang masih banyak yang belum mengerti tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Oleh karena itu kami akan menjelaskan dan memberikan contoh tentang kalimat langsung dan tidak langsung beserta contohnya.

Pengertian Kalimat Langsung

Pengertian Kalimat Langsung

Kalimat langsung merupakan salah satu jenis kalimat dari sebuah hasil kutipan langsung dari pernyataan seseorang atau pembicaraan seseorang secara langsung.

Kutipannya diambil sama persis dengan yang diucapkan oleh orang lain tanpa penambahan ataupun pengurangan kata.

Kalimat tersebut di kutip atau diambil dari percakapan secara langsung atau percakapan orang lain yang didengar secara langsung. Kemudian disampaikan sama persis tidak ada yang dirubah sedikitpun dari sumber awalnya.

Kalimat langsung bisa digunakan dalam menyampaikan berbagai permasalahan atau kejadian dengan bahasa yang langsung.

Dalam hal tersebut informasi yang diberikan merupakan asli sesuai dengan yang diperoleh dari sumber. Bahkan sampai intonasi atau nada yang digunakan biasanya juga sama dengan yang dilakukan oleh sumber informasi.

Ciri Ciri Kalimat Langsung

Ciri Ciri Kalimat Langsung

  • Pada kalimat langsung harus ditandi dengan tanda petik di awal dan akhir kalimat.
  • Selain itu, huruf pertama dalam kalimat langsung juga harus menggunakan huruf kapital.
  • Didalam kalimat yang menggunakan petikan dengan kalimat pengiringnya dipisahkan menggunakan tanda baca koma (,).
  • Dalam menulis kalimat langsung yang berurutan harus menggunakan tanda baca titik dua (:) pada bagian awal depan kalimat langsung.
  • Pola susunan yang sering digunakan dalam kalimat langsung yaitu:
    1. Pengiring lalu diikuti kalimat kutipan.
    2. Kutipan lalu diikuti kalimat pengiring.
    3. Diawali menggunakan kalimat kutipan lalu kalimat pengiring dan terakhir yaitu kalimat kutipan lagi.
  • Didalam membaca hasil karya atau naskah yang menggunaan kalimat langsung, cara membacanya harus dengan menggunakan nada yang sedikit ditekan.

Cara Menulis Kalimat Langsung

Cara Menulis Kalimat Langsung

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik dalam kalimat langsung apa lagi pada bagian penggunaan tanda bacanya. Penjelasan lengkap cara menulis kalimat langsung yang benar yaitu:

Dalam bagian kalimat petikan harus diapit menggunakan tanda petik dua (“) bukan tanda petik satu (‘)

Didalam penggunaan tanda petik pada bagian penutup digunakan setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat langsung tersebut.

Contoh penulisan pada aturan diatas yaitu:

Galan mengatakan, “Aku akan pergi ke Dieng besok”

1. Pada aturan kalimat pengiring harus diakhiri dengan tanda koma. Tetapi kadang juga bisa menggunakan tanda titik dua dan penggunaan spasi jika kalimat dengan bagian kalimat pengiring terletak pada sebelum kalimat petikan.

2. Contohnya yaitu: Galan bertanya, “kalian semua sudah makan apa belum?”. Jika menggunakan dua kalimat petikan, penulisan huruf awal kalimat tersebut harus menggunakan huruf kapital. Kecuali jika awal bagian huruf tersebut menjelaskan tentang suatu tokoh atau nama orang dan sapaan.

Contohnya yaitu : ” Cobalah meminta kepada bapak saja”, kata kakek, “dia pasti akan memberikanya untukmu.”

Contoh yang kedua yaitu : Bambang mengatakan, “Aku akan pergi ke selatan”
Padahal kata Rana, “Budi pergi ke utara.”

Diatas merupakan cara penulisan kalimat langsung yang benar dan baik. Dan yang paling penting dalam kalimat lansgsung yaitu pada penggunaan tanda bacanya. Karena jika salah menggunakan tanda bacanya akan mengubah makna yang terkandung didalam kalimatnya.

Selain hal tersebut tanda baca juga memiliki fungsi sebagai penentu intonasi bagi pembacanya. Sehingga pembacanya bisa menyampaikan informasi dengan baik sesuai dengan yang dilakukan oleh sumber.

Contoh Kalimat Langsung

Contoh Kalimat Langsung

  1. “Bapak menyuruh, “belikan rokok diwarung.”
  2. “kamu memang anak yang penurut.” kata ibu kepada lisa
  3. Kata Tari, “aku nanti sore akan pergi ke pantai.”
  4. “Paman, paman dipanggil ayah!” kata Tika, “Disuruh makan.”
  5. “Siapa yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut?” tanya wartawan kepada hakim.
  6. “Masuk ke mobil jangan dorong-dorongan” Kata pak guru kepada murid-muridnya.
  7. Ibu berkata, “adek harus rajin belajar supaya pintar ya”
  8. “Aku sangat lelah hari ini setelah mencangkul diladang.” Kata bapak kepada ibu setelah pulang dari ladang.
  9. Kata Dika,”Coba kamu tolong aku untuk mengangkat meja ini ke sana”
  10. Kakek berkata,”Mia jangan mainan hp terus ya, kamu juga harus belajar”
  11. Kata ketua rombongan,”Terima kasih atas sambutan kalian semua pada kunjungan yang pertama ini”
  12. Kata nenek, “Cepatlah pulang karena hujan lebat akan segera turun.”
  13. “Kapan buku sejarah ku akan kamu kembalikan?” tanya Galih kepada Ratna.
  14. “Belikan saya handphone baru!.”Pinta Randi kepada ayahnya.
  15. “Ikatan batin pada suatu hubungan ibu dan anak.” Katanya,”MErupakan sebuah rahmat tuhan yang tidak terhingga harganya.”
  16. Pak guru menegaskan ,”yang penting itu bukan kita maju, tetapi bagaimana cara kita untuk mencapai kemajuan tersebut!”
  17. Lida berkata,”Adikku berhasil memenangkan lomba badminton di kampung!.”
  18. “Aku akan kembali nanti malam.” Kata Eko.
  19. “Dewi nanti pulang sekolah bareng ya?.” Kata Dewa
  20. Ibu berkata,”Saya akan pergi ke rumah kakek untuk beberapa saat.”
  21. “Apa kamu paham tentang rumus ini?” tanya Agung
  22. “Dimana kakek tinggal?.” tanya Heri
  23. “Saya belum siap-siap!,” Kata Shinta dari dalam kamarnya “Tunggu lima menit lagi.!”
  24. Bapak berkata,”Kamu tadi dicari Adit sama Erik”
  25. Paman bertanya,”Kapan kamu main ke rumah paman di Malang?”
  26. Nana berkata,”mampir dulu yuk ke cafe sebentar?”
  27. Nenek berkata,”Aku ingin membeli buah mangga itu”
  28. Ibu berkata,”Malam nanti kamu wajib belajar!.”
  29. “Apa badanmu masih sakit?” tanya ibu
  30. Alfi berkata,”Aku akan pergi ke jakarta besok pagi”
  31. Adik berkata,”Maksud kakak bagaimana?”
  32. Ibu berkata,”Dimana adek sekarang?”
  33. Kakek berkata,”Besar sekali ikannya”

Diatas merupakan beberapa contoh kalimat langsung yang bisa menjadi bahan belajar. Kamu juga bisa untuk membuat contoh yang lainya tetapi sesuai dengan aturan penulisan langsung yang benar dan baik.

Pengertian Kalimat Tidak Langsung

Pengertian Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan atau disebut sebagai melaporkan kembali ucapan orang lain. Yaitu dengan cara yang tidak langsung atau tidak menggunakan tanda petik.

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang berkebalikan dengan kalimat langsung. Kalimat tersebut memiliki sifat melaporkan kembali, perkatan atau ucapan seseorang dengan menggunakan bahasanya sendiri.

Oleh karena itu kalimat tidak langsung bisa juga disebut dengan kalimat berita. Karena kalimat tersebut tidak menyampaikan secara langsung apa yang diinformasikan.

Ciri Ciri Kalimat Tidak Langsung

Ciri Ciri Kalimat Tidak Langsung

Ciri-ciri kalimat tidak langsung digunakan untuk mengetahui apakah kalimat yang disampaikan termasuk ke dalam kalimat langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu kamu harus memahami ciri-ciri kalimat tersebut dengan baik dan benar.
Berikut ciri-ciri kalimat tidak langsung.

  • Kalimat tidak langsung penulisanya tidak menggunakan tanda petik.
  • Intonasi yang digunakan kalimat tidak langsung yaitu datar dan terkesan menurun pada bagian akhir kalimat.
  • Tokoh yang digunakan dalam kalimat langsung mengalami perubahan, yaitu sebagai berikut:
    1. Kata ganti pada orang pertama berubah menjadi kata ganti orang ke tiga.
    2. Kata ganti pada orang kedua menjadi orang pertama
    3. Kata ganti orang secara jamak atau kita berubah menjadi kami dan mereka. Tergantung pada konteks kalimat yang dibuat.
  • Kalimat tidak langsung memakai kata penghubung yang disebut dengan konjugasi. Contoh kata penghubungnya yaitu : supaya, agar, untuk, tentang dan kata hubung yang lainya.

Pada bagian kutipan jika diubah menjadi kalimat tidak langsung menjadi sebuah kalimat berita.

Cara Penulisan Kalimat Tidak Langsung

Cara Penulisan

Cara penulisan kalimat tidak langsung yang benar merupakan sesuai dengan aturan penulisan EYD, Terutama yaitu hal penggunaan tanda bacanya.

Memperhatikan tanda baca sangatlah penting penggunaan tanda baca yang benar dalam memperoleh penulisan klaimat yang benar.

Salah satu contohnya yaitu penggunaan tanda koma untuk memisahkan anak kalimat dengan kalimat inti. Seringnya penulis mendahulukan induk kalimat.

Cara penulisan kalimat dan semua penggunaan tanda baca adalah sesuai dengan penulisan kalimat yang benar sesuai dengan aturan didalam bahasa Indonesia. Karena penulisan kalimat tidak langsung juga sudah memilik aturan yang sudah jelas.

Contoh Kalimat Tidak Langsung

Contoh

  1. Laras mengatakan bahwa dia akan main kerumahku nanti sore.
  2. Bapak menyuruhku untuk membelikan rokok diwarung.
  3. Bapak mengatakan padaku bahwa aku harus rajin belajar.
  4. Wartawan bertanya kepada pak hakim siapa yang menjadi tersangka.
  5. Lisa berkata kepada pamanya bahwa dia dipanggil oleh kakek untuk makan siang.
  6. Polisi berhasil menangkap basah ke lima perampok dan membawanya ke kantor polisi menggunakan mobil polisi.
  7. Ibu berkata kepadaku bahwa aku jangn main handphone saja, tetapi juga harus belajar karena hampir ujian.
  8. Adik pamit kepada ayah, bahwa dia akan pergi mengaji bersama teman-teman.
  9. Paman berkata kepadaku bahwa aku harus rajin belajar.
  10. Nenek mengatakan bahwa aku harus pulang lebih cepat karena hujan akan turun nanti sore.
  11. Ketua kelompok mengucapkan terima kasih karena kalian sudah datang pada acara kunjungan.
  12. Dani mengatakan kepadaku bahwa nanti malam akan belajar bersama.
  13. Rana menanyakan kapan uangnya saya kembalikan.
  14. Sari minta dibelikan handphone baru.
  15. Ibu berkata kepadaku, bahwakontak batin orang tua dengan anak merupakan anugerah Tuhan yang tidak ternilai harganya.
  16. Pak guru mengatakan bahwa yang penting itu dalam hifdup itu bukan hasilnya, melainkan proses yang dilalui untuk mendapatkan hasilnya.
  17. Andi mengatakan kepada Alfi bahwa nanti sore akan pulang bersama.
  18. Ayah mengatakan bahwa dia akan pergi kerumah kakek untuk beberapa saat.
  19. Pak Dibyo menanyakan apakah aku mengerti tentang rumus matematika yang tadi dijelaskan atau tidak.
  20. Tika mengatakan bahwa adiknya juara satu badminton didesanya.
  21. danang menanyakan dimana sekarang aku sekolah.
  22. Paman bertanya kapan aku berkunjung ke Malang.
  23. lida mengatakan bahwa dia belum siap dan meminta untuk ditunggu lima menit lagi.
  24. Ayahku berkata bahwa ingin mempunyai motor sendiri.
  25. Ibu menanyakan kepadaku apakah badanku masih sakit semua.
  26. Lisa meminta ku untuk datang kerumahnya di Bandung.
  27. Galan mengatakan kepadaku bahwa aku harus segera pulang karena aku dipanggil ayahku.
  28. Ayah mengatakan kepadaku bahwa aku harus rajin belajar.
  29. Randi berkata bahwa dia akan pergi ke Bandung besok pagi.
  30. Rima mengatakan bahwa aku dipanggil ayah untuk ikut pergi ke rumah nenek.
  31. Rani mengatakan kepadaku bahwa adiknya menang juara badminton dikampungnya.
  32. dinar mengatakan kepadaku bahwa dia lagi sakit.

Fungsi Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Fungsi

Contoh dari kalimat langsung dan kalimat tidak langsung sangatlah banyak dan sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk kalimat langsung seringnya digunakan untuk menegaskan suatu kalimat.

Kalimat langsung bisa digunakan untuk memberikan perintah atau untuk mengajukan permintaan kepada seseorang. Dan kebanyakan juga digunakan untuk memberikan informasi dkepada orang lain.

Berbagi informasi dengan orang lain menggunakan kalimat langsung atau bahasa langsung, yang sama persis dengan apa yang didapatkan dari sumber utamanya.

Sementara kalimat tidak langsung digunakan sebagai bahasa untuk menyampaikan berita dan berbeda dengan kalimat langsung. Dalam hal tersebut bahasa yang digunakan untuk menyampaikan berita. Bahasa yang digunakan adalah bahasa penyampaian berita, Dan bukan lagi bahasa asli dari sumbernya.

Sekian dari kami tentang contoh kalimat langsung dan tidak langsung yang sudah dibahas secara lengkap semoga bermanfaat untk kita semua.