Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Senin, 23 Desember 2019

BADAN HUKUM PSHT

*BADAN HUKUM ORGANISASI PSHT ADALAH LANGKAH FINAL DAN TIDAK ADA LAGI DUALISME ORGANISASI PSHT*

Poro kadang warga PSHT kang kinasih dimanapun berada, dengan terbitnya Legalitas Badan Hukum oleh Kemenkumham dengan nomer : *AHU-0010185.AH.01.07.TAHUN 2019* serta *Pengumuman Berita Negara No. 078 tentang pendirian Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate*

Dengan ini di sampaikan hal-hal sbb :

1. Kepengurusan Organisasi PSHT yg sah dan legal adalah Kepengurusan hasil Parluh 2016 dengan Ketua Umum *Dr. Ir. Muhammad Taufiq, MSC*.

2. Di instruksikan kepada seluruh pengurus Korwil dan pengurus Cabang PSHT segera menyampaikan surat pemberitahuan dan legalitas organisasi kepada Forkopimda setempat.

3. Melakukan konsolidasi internal di masing2 Korwil dan Cabang dengan mengutamakan langkah2 persuasif dan dialog yg dilandasi cinta kasih dan persaudaraan.

4. Tetap fokus kepada program kerja dan melakukan pembinaan berkesinambungan berpedoman kepada ajaran PSHT.

5. Serahkan sepenuhnya penyelesaian masalah Yayasan kepada Pengurus Yayasan yg telah melakukan langkah2 startegis dalam bidangnya.

6. Serahkan sepenuhnya kepada PP yg terus melakukan langkah2 konstruktif dan terukur utk menyelesaikan masalah di tingkat pusat.

7. Ikhtiar Bathin dengan terus berpikir dan bertindak positif dengan melakukan doa yg baik2 dari hati dan pikiran yg bersih.

Semoga segala upaya yg kita lakukan bersama selalu mendapatkan pertolongan dan berkah Allah SWT.

Aamiin

Disampaikan oleh:
*BIRO HUMAS PSHT PUSAT MADIUN*

Selasa, 17 Desember 2019

SUSUNAN PENGURUS PSHT 2016-2021

Berikut Adalah Susunan Pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat 
periode 2016-2021 adalah sebagai berikut :

A. Majelis Luhur:
1. Ketua : Ir. BPR Wiyono
2. Sekretaris : T. Willis Gerilyanto SH, MH. M.Mar
3. Anggota : Ir. Eddy Asmanto
4. Anggota : Ir. Bambang Kartono, MBA, MTh
5. Anggota : KRT Tjiptardjo Mudji Nugroho
6. Anggota : C.Dayad, S.Sos 
7. Anggota : Ir. Suryono
8. Anggota : Drs. Simun Sofyan, S.Sos 
9. Anggota : Temon Suparlan Hadi Prayitno 

B. Dewan Harkat Martabat:
1. Ketua : H. Adi Prayitno Spd
2. Wakil Ketua : Brigjen Pol (Purn) Lanjar Sutarno SE
3. Sekretaris : AKBP Pol (Purn) Suparmin SH
4. Anggota : Kol. AL. (Purn) Bambang Subagijo
5. Anggota : Drs. Muchlas MM
6. Anggota : Drs. Nur Ali, MBA
7. Anggota : Tri joko Santoso SH

C. Pengurus Pusat:
1. Ketua Umum : DR.Ir.H.Muhammad Taufiq, SH.M.Sc.
2. Ketua Bidang Teknik : Ir. Harun Sunarso, M.Sc
3. Ketua Bidang Kerohanian : Drs. Djimun
4. Ketua Bidang Organisasi : Bambang Hernux Sugiharto, SE
5. Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat : drh. Subono Widoyoko
6. Sekretaris Umum : Ir. Purwanto Budi Santoso
7. Sekretaris I : Drs. Sri Harijanto
8. Sekretaris II : Kol. Pur. Susiani, SH.
9. Bendahara Umum :H. Heru Priyatno, SH, M.Si
10. Bendahara I : Untung Tri Wahyudi
11. Bendahara II : Irul Trishima Atias, S.Or
12. Biro Umum :
      Diyono, SPd
      Ali Junaidi, ST, M.Hum
      Yovi Devitra
      Ribut Giyono, Spd, MM
      Johanes Iwan A, S.Kom
13. Biro Hubungan Masyarakat :
      H. Agus Subagyo, SH
      Dra. Ec. Eva K. Sundari, MA, MDE
      Kombes Pol. Puja Laksana
      Syarif Prasetyo, S.Si., M.Si
      Johanes Iwan A, S.Kom
      Lilik Supanto
      Hendra W Saputro
14. Biro Hukum : 
      DR. Maryano, SH, MH, CN
      Suprijadi, SH, MH
      Bambang Suprianta, SH
      Runik Erwanto, SH
      Aribowo, SH
15. Departemen Teknik Pencak Silat Tradisi :
      Mandiono
      Sipit Trisusilo Haryono
      Sugito, RH
      Senan
      M. Hervin
      Martstalinta
      Rebi
      Syaeful Hakim
15. Departemen Teknik Pencak Silat Prestasi:
     Sunarno, SH
     DR. Awan Haryono
     Katmudjiono Sumoprawiro
     Edi Suhartono
     Pandji Santoso
     Endang Sawiri Margono
     Ahmad Naim
     Murod
     Suratno
     Moh. Subchan, SE
17. Departemen Pencak Silat Bela Diri Praktis:
     dr. Kun Sriwibowo, S.Pb.Finac
     Gunawan
     Brigjen TNI Totok Imam Santoso
     Suwardi
     Pramono
     Robi Radiastanto Satya
     Bayu Hadisaputro
18. Departemen Pengajaran Budi Luhur :
      DR.H.Djoko Hartono, S.Ag, M.Ag, MM
      Drs. Andreas Trisanyoto CS. MM
      Ahmad Rohim
      Drs. Arif Hudayanto
19. Departemen Pembinaan Organisasi :
      Brigjen Pol. Drs. Syamsul Sidiq
      Darminto, SE
      M. Agus Susilo, SH, M.Si
      Kolonel Chb, Mardika, SH, MM, MSc
20. Departemen Hubungan Kelembagaan :
      Fahmi Wardi
      Gambiyanto Suryo
      H.Malik
      M. Asrori, SE
      Aji Antoko Margono
      Drs. Puji Santoso
21. Departemen Pemberdayaan Anggota :
      Drs. Maulana Cholid
      Ir.Moch Noor Sudrajat
      Drs. Yugianto
      Ir.Zaki Ibnu Fajrie, MM
      Ir.Hermawan Sutanto
      Diman
22. Departemen Pengabdian Masyarakat :
      Sugiyono
      Anung Soleh
      Dwi Priyono
      Joko Broto, SE, MM
      dr. Sigit Nurfianto, SpOG
23. Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan :
      Sulandjari Rahardjo
      Eni Sri Rahayuningsih
      Sri Handayani
      Nia Arfianty
      Eka Ardiana
24. Departemen Bina Ajaran dan Kajian Setia Hati :
     KH. Hasyim Ashari
     Suryo Ediyono, M.Hum.
     Totok Turisbianto, M.Si
     Catur Hendrarto.

🙏🙏🙏🙏🙏
Creative Media KORLAP_PSHT

Kamis, 05 Desember 2019

Ciri-ciri Anak Stunting dan Cara Mengatasinya


Ilustrasi anak Indonesia.
Ilustrasi anak Indonesia. (Foto: Shutterstock)

Berdasarkan hasil Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) 2018 yang dilakukan Kemenkes, prevalensi anak stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen. Anak di bawah lima tahun atau balita menjadi sampel riset tersebut. Artinya, sekitar 1 dari 3 balita di Tanah Air menderita stunting.

Oleh karena itu, setiap orang tua harus mewaspadai ciri-ciri stunting pada anak. Pasalnya, jika masalah gizi kronis itu terlambat ditangani, akan berdampak hingga si kecil dewasa. Tak hanya bertubuh pendek, anak juga rentan terkena penyakit degeneratif seperti obesitas.

Anda mungkin berpikir si kecil lebih pendek daripada anak-anak seusianya karena faktor genetik. Anggapan itu mungkin benar, sebab faktor genetik memegang peran besar pada tinggi badan anak. Namun Anda perlu ingat faktor lingkungan juga mempengaruhi, termasuk asupan gizi.

Ilustrasi anak Indonesia.
Ilustrasi anak Indonesia. (Foto: Shutterstock)

Berikut ciri anak stunting yang perlu Anda waspadai:

- Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), anak dikatakan stunting jika tinggi badan menurut usianya di bawah minus 2 standar deviasi dari median Standar Pertumbuhan Anak WHO.

- Pertumbuhan giginya terlambat

- Proporsi tubuhnya normal namun anak terlihat lebih muda daripada anak seusianya.

- Berat badannya rendah, tapi punya pipi yang chubby karena persebaran lemak yang tidak merata

- Pertumbuhan tulang terlambat

- Menurut Buku Saku Desa Penanganan Stunting yang dikeluarkan Kemenkes, anak stunting juga cenderung punya performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar.

Jika Anda mendapati gejala stunting tersebut pada anak usia kurang dari dua tahun, belum terlambat untuk menanganinya. Sebab si kecil masih menjalani 1000 hari pertama kehidupan. Pada periode ini, tumbuh kembang anak masih dapat dikejar lewat nutrisi dan stimulasi, Moms.

Penanganan atau intervensi stunting pada anak di bawah 2 tahun dapat dilakukan dengan memberikan ASI. Berikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan, lalu dilanjutkan dengan tambahan memberikan makanan pendamping ASI hingga usianya 2 tahun atau lebih.

Untuk anak usia 7-23 bulan, Anda juga bisa memberikan obat cacing dan suplemen zat besi atas resep dokter. Asupan zat besi dalam makanan sehari-hari juga perlu ditambah, misalnya dengan rutin memberi daging merah, kacang-kacangan, sayur bayam, dan lain-lain.

Ilustrasi bayi menimbang berat badan.
Ilustrasi bayi menimbang berat badan. (Foto: Shutterstock)

Orang tua juga diharapkan memberikan imunisasi lengkap, rutin mengecek tumbuh kembang balita ke Posyandu, memenuhi kebutuhan air bersih, serta menjaga kebersihan lingkungan rumah.

Lantas, bagaimana jika stunting baru diketahui setelah anak berusia lebih dari 2 tahun?

Mengutip laman Adoption Nutrition, anak stunting lebih dari usia 2 tahun berisiko tidak bisa memenuhi potensi pertumbuhan yang hilang meski nutrisinya dipenuhi setelah itu. Anak-anak dengan riwayat stunting juga berisiko mengalami keterlambatan kognitif dan kemampuan belajar.

Hal itu juga dipaparkan oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam acara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) di Hotel Bidakarya, Jakarta Selatan, pada Juli 2018.

“Kalau sampai 5 tahun (anak stunting) ini baru dicecer makanan, bukannya tinggi malah besar ke samping. Nanti korelasinya ke penyakit tidak menular makin meningkat,” ungkap Nila.

Bukan berarti anak stunting usia 2 tahun ke atas tidak ada harapan, Moms. Ia juga bisa tumbuh meski lebih pendek daripada teman-teman sebayanya. Hanya, pemenuhan nutrisi sehari-hari harus lebih waspada agar tak terkena obesitas.

Syair kekhususan Nabi Muhammad | Lam Yahtalim

Syair ini menceritakan Sebagian kekhususan Nabi Muhammad Shalallohu alaihi Wassalam.


لَمْ يَحْتَلِمْ قَطُّ طَهَ مُطْلَقًا أَبَدَا
Kanjeng Nabi Muhammad ora tahu ingimpi olo
وَمَا تَثَائَـبَ أَصْلاً فِىْ مَدَى الزَّمَنِ
Lan ugo o-ra tahu angob sa’lawase mongso
مِنْهُ الدَّوَابُ فَلَمْ تَهْرَبْ وَمَا وَقَعَتْ
Gegremetan ora podo mlayu maring njeng nabi
ذُبَابَةٌ أَبَدًافِى جِسْمِهِ الْحَسَنِ
Saking baguse badan laler menclok ora wani
بِخَلْفِهِ كَأَمَامٍ رُؤْيَةً ثَبَتَا
Podo wae priksaan mburi karo ngarepan
وَلَايُرَى أَثْرُبَوْلٍ مِنْهُ فِيْ عَلَنِ
Lan ora ono labete uyuh ingda-lem kelahiran
وَقَلْبُهُ لَمْ يَنَمْ وَالْعَيْنُ قَدْ نَعَسَتْ
Lan penggalihe ora sa-re tapi peningale
وَلَايُرَى ظِلُّهُ فِى الشَّمْسِ ذُوْفَطَنِ
Lan lamon pepanasan tanpo o-no layange
كَتْفَاهُ قَدْ عَلَتَا قَوْمًا إِذَاجَلَسُوْا
Lan pundak lorone ngunggu-li wong le-lenggahan
عِنْدَالْوِلاَ دَةِ صِفْ يَا ذَابِمُحْتَتَنِ
Lan naliko den putro-a-ken wus den sunati
هَذِه الَخَصَائِصُ فَاحْفَظْهَا تَكُنْ أَمِنَ
Iki khosi-at rolas ayo podo den apalno
مِنْ شَرِّنَارٍ وَسُرَقٍ وَمِنْ مِحَنِ
Supoyo sla-met soko geni maling lan cubo.

Terjemah bebas syair di atas:
1. Nabi Muhammad SAW selama hidupnya tidak pernah mengalami ihtilam atau mimpi basah.
2. Beliau SAW selama hidupnya juga tidak pernah angop atau menguap karena mengantuk atau capek.
3. Semua jenis hewan yang ada di bumi, apabila didekati oleh Nabi, hewan tersebut tidak akan menjauh / lari dari Nabi. Mereka menjadi jinak seolah bertemu dengan pawangnya.
4. Badan Nabi SAW yang sangat gagah dan rupawan, tidak pernah sekalipun dihinggapi oleh lalat.
5. Tak ada bedanya antara, ketika di belakang Nabi SAW ataupun di depannya: bagi para Sahabat, di belakang ataupun di depan Nabi, aura positif dan feel-nya tetap sama, sehingga takkan mengurangi rasa ta'dhim mereka. Sedangkan bagi Nabi SAW, Nabi akan tetap pirso dengan apapun yang terjadi dari arah belakang Beliau, seperti halnya Beliau pirso dengan kejadian yang ada di hadapan Beliau.
6. Nabi SAW, apabila buang air kecil tidak ada bekasnya: langsung kering dan tak berbekas sedikitpun.
7. Hati Nabi SAW tak pernah tertidur sedetikpun (tentunya untuk beribadah kepada-Nya), meskipun mata Nabi SAW telah mengantuk.
8. Bila berjalan di bawah terik matahari, maka bayangan Nabi SAW tidak pernah terlihat. Sebab, kemanapun Nabi pergi, Beliau selalu dipayungi dan dinaungi oleh awan.
9. Bila duduk bersama orang banyak dalam satu majlis -terutama apabila tilik bayi atau (di sebagian daerah disebut) jagong bayi-, maka pundaknya selalu kelihatan paling tinggi dari pada pundak orang-orang yang ada di majlis itu.
Disebutkan pula dalam bait terakhir dari syair ini bahwa, barangsiapa yang menjaga, menghafal, memelihara, dan memperhatikan 9 keistimewaan Nabi Muhammad SAW ini (dalam bentuk/lirik asli nadzomnya), maka ia akan aman dan terhindar dari keburukan (yang mungkin timbul dari) api, pencuri, dan bencana.

Syair ini dikutip oleh Imam Nawawi (al Banteni) al Jawi RA dalam kitab beliau MARAQIY AL 'UBUDIYAH yang mensyarahi atau mengomentari kitab BIDAYATUL HIDAYAH karya Hujjatul Islam wal Muslimin, Imam Ghazaliy RA. Namun, tidak disebutkan secara jelas siapa pencetus syair ini
Dalam syair lam yahtalim yang di AL FITHRAH biasa diistiqamahkan untuk dibaca tiap usai shalat Hajat sebanyak 7 kali ini, disebutkan 9 keistimewaan Nabi Muhammad SAW.

Semoga bermanfaat...

Minggu, 01 Desember 2019

Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Contoh kalimat langsung dan tidak langsung itu sangat banyak dan sering kita gunakan didalam kehidupan sehari-hari.

Didalam bahasa Indonesia macam-macam kalimat ada beberapa jenis seperti kalimat tunggal, kalimat majemuk, dan kalimat deskripsi.

Sampai sekarang masih banyak yang belum mengerti tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Oleh karena itu kami akan menjelaskan dan memberikan contoh tentang kalimat langsung dan tidak langsung beserta contohnya.

Pengertian Kalimat Langsung

Pengertian Kalimat Langsung

Kalimat langsung merupakan salah satu jenis kalimat dari sebuah hasil kutipan langsung dari pernyataan seseorang atau pembicaraan seseorang secara langsung.

Kutipannya diambil sama persis dengan yang diucapkan oleh orang lain tanpa penambahan ataupun pengurangan kata.

Kalimat tersebut di kutip atau diambil dari percakapan secara langsung atau percakapan orang lain yang didengar secara langsung. Kemudian disampaikan sama persis tidak ada yang dirubah sedikitpun dari sumber awalnya.

Kalimat langsung bisa digunakan dalam menyampaikan berbagai permasalahan atau kejadian dengan bahasa yang langsung.

Dalam hal tersebut informasi yang diberikan merupakan asli sesuai dengan yang diperoleh dari sumber. Bahkan sampai intonasi atau nada yang digunakan biasanya juga sama dengan yang dilakukan oleh sumber informasi.

Ciri Ciri Kalimat Langsung

Ciri Ciri Kalimat Langsung

  • Pada kalimat langsung harus ditandi dengan tanda petik di awal dan akhir kalimat.
  • Selain itu, huruf pertama dalam kalimat langsung juga harus menggunakan huruf kapital.
  • Didalam kalimat yang menggunakan petikan dengan kalimat pengiringnya dipisahkan menggunakan tanda baca koma (,).
  • Dalam menulis kalimat langsung yang berurutan harus menggunakan tanda baca titik dua (:) pada bagian awal depan kalimat langsung.
  • Pola susunan yang sering digunakan dalam kalimat langsung yaitu:
    1. Pengiring lalu diikuti kalimat kutipan.
    2. Kutipan lalu diikuti kalimat pengiring.
    3. Diawali menggunakan kalimat kutipan lalu kalimat pengiring dan terakhir yaitu kalimat kutipan lagi.
  • Didalam membaca hasil karya atau naskah yang menggunaan kalimat langsung, cara membacanya harus dengan menggunakan nada yang sedikit ditekan.

Cara Menulis Kalimat Langsung

Cara Menulis Kalimat Langsung

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik dalam kalimat langsung apa lagi pada bagian penggunaan tanda bacanya. Penjelasan lengkap cara menulis kalimat langsung yang benar yaitu:

Dalam bagian kalimat petikan harus diapit menggunakan tanda petik dua (“) bukan tanda petik satu (‘)

Didalam penggunaan tanda petik pada bagian penutup digunakan setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat langsung tersebut.

Contoh penulisan pada aturan diatas yaitu:

Galan mengatakan, “Aku akan pergi ke Dieng besok”

1. Pada aturan kalimat pengiring harus diakhiri dengan tanda koma. Tetapi kadang juga bisa menggunakan tanda titik dua dan penggunaan spasi jika kalimat dengan bagian kalimat pengiring terletak pada sebelum kalimat petikan.

2. Contohnya yaitu: Galan bertanya, “kalian semua sudah makan apa belum?”. Jika menggunakan dua kalimat petikan, penulisan huruf awal kalimat tersebut harus menggunakan huruf kapital. Kecuali jika awal bagian huruf tersebut menjelaskan tentang suatu tokoh atau nama orang dan sapaan.

Contohnya yaitu : ” Cobalah meminta kepada bapak saja”, kata kakek, “dia pasti akan memberikanya untukmu.”

Contoh yang kedua yaitu : Bambang mengatakan, “Aku akan pergi ke selatan”
Padahal kata Rana, “Budi pergi ke utara.”

Diatas merupakan cara penulisan kalimat langsung yang benar dan baik. Dan yang paling penting dalam kalimat lansgsung yaitu pada penggunaan tanda bacanya. Karena jika salah menggunakan tanda bacanya akan mengubah makna yang terkandung didalam kalimatnya.

Selain hal tersebut tanda baca juga memiliki fungsi sebagai penentu intonasi bagi pembacanya. Sehingga pembacanya bisa menyampaikan informasi dengan baik sesuai dengan yang dilakukan oleh sumber.

Contoh Kalimat Langsung

Contoh Kalimat Langsung

  1. “Bapak menyuruh, “belikan rokok diwarung.”
  2. “kamu memang anak yang penurut.” kata ibu kepada lisa
  3. Kata Tari, “aku nanti sore akan pergi ke pantai.”
  4. “Paman, paman dipanggil ayah!” kata Tika, “Disuruh makan.”
  5. “Siapa yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut?” tanya wartawan kepada hakim.
  6. “Masuk ke mobil jangan dorong-dorongan” Kata pak guru kepada murid-muridnya.
  7. Ibu berkata, “adek harus rajin belajar supaya pintar ya”
  8. “Aku sangat lelah hari ini setelah mencangkul diladang.” Kata bapak kepada ibu setelah pulang dari ladang.
  9. Kata Dika,”Coba kamu tolong aku untuk mengangkat meja ini ke sana”
  10. Kakek berkata,”Mia jangan mainan hp terus ya, kamu juga harus belajar”
  11. Kata ketua rombongan,”Terima kasih atas sambutan kalian semua pada kunjungan yang pertama ini”
  12. Kata nenek, “Cepatlah pulang karena hujan lebat akan segera turun.”
  13. “Kapan buku sejarah ku akan kamu kembalikan?” tanya Galih kepada Ratna.
  14. “Belikan saya handphone baru!.”Pinta Randi kepada ayahnya.
  15. “Ikatan batin pada suatu hubungan ibu dan anak.” Katanya,”MErupakan sebuah rahmat tuhan yang tidak terhingga harganya.”
  16. Pak guru menegaskan ,”yang penting itu bukan kita maju, tetapi bagaimana cara kita untuk mencapai kemajuan tersebut!”
  17. Lida berkata,”Adikku berhasil memenangkan lomba badminton di kampung!.”
  18. “Aku akan kembali nanti malam.” Kata Eko.
  19. “Dewi nanti pulang sekolah bareng ya?.” Kata Dewa
  20. Ibu berkata,”Saya akan pergi ke rumah kakek untuk beberapa saat.”
  21. “Apa kamu paham tentang rumus ini?” tanya Agung
  22. “Dimana kakek tinggal?.” tanya Heri
  23. “Saya belum siap-siap!,” Kata Shinta dari dalam kamarnya “Tunggu lima menit lagi.!”
  24. Bapak berkata,”Kamu tadi dicari Adit sama Erik”
  25. Paman bertanya,”Kapan kamu main ke rumah paman di Malang?”
  26. Nana berkata,”mampir dulu yuk ke cafe sebentar?”
  27. Nenek berkata,”Aku ingin membeli buah mangga itu”
  28. Ibu berkata,”Malam nanti kamu wajib belajar!.”
  29. “Apa badanmu masih sakit?” tanya ibu
  30. Alfi berkata,”Aku akan pergi ke jakarta besok pagi”
  31. Adik berkata,”Maksud kakak bagaimana?”
  32. Ibu berkata,”Dimana adek sekarang?”
  33. Kakek berkata,”Besar sekali ikannya”

Diatas merupakan beberapa contoh kalimat langsung yang bisa menjadi bahan belajar. Kamu juga bisa untuk membuat contoh yang lainya tetapi sesuai dengan aturan penulisan langsung yang benar dan baik.

Pengertian Kalimat Tidak Langsung

Pengertian Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan atau disebut sebagai melaporkan kembali ucapan orang lain. Yaitu dengan cara yang tidak langsung atau tidak menggunakan tanda petik.

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang berkebalikan dengan kalimat langsung. Kalimat tersebut memiliki sifat melaporkan kembali, perkatan atau ucapan seseorang dengan menggunakan bahasanya sendiri.

Oleh karena itu kalimat tidak langsung bisa juga disebut dengan kalimat berita. Karena kalimat tersebut tidak menyampaikan secara langsung apa yang diinformasikan.

Ciri Ciri Kalimat Tidak Langsung

Ciri Ciri Kalimat Tidak Langsung

Ciri-ciri kalimat tidak langsung digunakan untuk mengetahui apakah kalimat yang disampaikan termasuk ke dalam kalimat langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu kamu harus memahami ciri-ciri kalimat tersebut dengan baik dan benar.
Berikut ciri-ciri kalimat tidak langsung.

  • Kalimat tidak langsung penulisanya tidak menggunakan tanda petik.
  • Intonasi yang digunakan kalimat tidak langsung yaitu datar dan terkesan menurun pada bagian akhir kalimat.
  • Tokoh yang digunakan dalam kalimat langsung mengalami perubahan, yaitu sebagai berikut:
    1. Kata ganti pada orang pertama berubah menjadi kata ganti orang ke tiga.
    2. Kata ganti pada orang kedua menjadi orang pertama
    3. Kata ganti orang secara jamak atau kita berubah menjadi kami dan mereka. Tergantung pada konteks kalimat yang dibuat.
  • Kalimat tidak langsung memakai kata penghubung yang disebut dengan konjugasi. Contoh kata penghubungnya yaitu : supaya, agar, untuk, tentang dan kata hubung yang lainya.

Pada bagian kutipan jika diubah menjadi kalimat tidak langsung menjadi sebuah kalimat berita.

Cara Penulisan Kalimat Tidak Langsung

Cara Penulisan

Cara penulisan kalimat tidak langsung yang benar merupakan sesuai dengan aturan penulisan EYD, Terutama yaitu hal penggunaan tanda bacanya.

Memperhatikan tanda baca sangatlah penting penggunaan tanda baca yang benar dalam memperoleh penulisan klaimat yang benar.

Salah satu contohnya yaitu penggunaan tanda koma untuk memisahkan anak kalimat dengan kalimat inti. Seringnya penulis mendahulukan induk kalimat.

Cara penulisan kalimat dan semua penggunaan tanda baca adalah sesuai dengan penulisan kalimat yang benar sesuai dengan aturan didalam bahasa Indonesia. Karena penulisan kalimat tidak langsung juga sudah memilik aturan yang sudah jelas.

Contoh Kalimat Tidak Langsung

Contoh

  1. Laras mengatakan bahwa dia akan main kerumahku nanti sore.
  2. Bapak menyuruhku untuk membelikan rokok diwarung.
  3. Bapak mengatakan padaku bahwa aku harus rajin belajar.
  4. Wartawan bertanya kepada pak hakim siapa yang menjadi tersangka.
  5. Lisa berkata kepada pamanya bahwa dia dipanggil oleh kakek untuk makan siang.
  6. Polisi berhasil menangkap basah ke lima perampok dan membawanya ke kantor polisi menggunakan mobil polisi.
  7. Ibu berkata kepadaku bahwa aku jangn main handphone saja, tetapi juga harus belajar karena hampir ujian.
  8. Adik pamit kepada ayah, bahwa dia akan pergi mengaji bersama teman-teman.
  9. Paman berkata kepadaku bahwa aku harus rajin belajar.
  10. Nenek mengatakan bahwa aku harus pulang lebih cepat karena hujan akan turun nanti sore.
  11. Ketua kelompok mengucapkan terima kasih karena kalian sudah datang pada acara kunjungan.
  12. Dani mengatakan kepadaku bahwa nanti malam akan belajar bersama.
  13. Rana menanyakan kapan uangnya saya kembalikan.
  14. Sari minta dibelikan handphone baru.
  15. Ibu berkata kepadaku, bahwakontak batin orang tua dengan anak merupakan anugerah Tuhan yang tidak ternilai harganya.
  16. Pak guru mengatakan bahwa yang penting itu dalam hifdup itu bukan hasilnya, melainkan proses yang dilalui untuk mendapatkan hasilnya.
  17. Andi mengatakan kepada Alfi bahwa nanti sore akan pulang bersama.
  18. Ayah mengatakan bahwa dia akan pergi kerumah kakek untuk beberapa saat.
  19. Pak Dibyo menanyakan apakah aku mengerti tentang rumus matematika yang tadi dijelaskan atau tidak.
  20. Tika mengatakan bahwa adiknya juara satu badminton didesanya.
  21. danang menanyakan dimana sekarang aku sekolah.
  22. Paman bertanya kapan aku berkunjung ke Malang.
  23. lida mengatakan bahwa dia belum siap dan meminta untuk ditunggu lima menit lagi.
  24. Ayahku berkata bahwa ingin mempunyai motor sendiri.
  25. Ibu menanyakan kepadaku apakah badanku masih sakit semua.
  26. Lisa meminta ku untuk datang kerumahnya di Bandung.
  27. Galan mengatakan kepadaku bahwa aku harus segera pulang karena aku dipanggil ayahku.
  28. Ayah mengatakan kepadaku bahwa aku harus rajin belajar.
  29. Randi berkata bahwa dia akan pergi ke Bandung besok pagi.
  30. Rima mengatakan bahwa aku dipanggil ayah untuk ikut pergi ke rumah nenek.
  31. Rani mengatakan kepadaku bahwa adiknya menang juara badminton dikampungnya.
  32. dinar mengatakan kepadaku bahwa dia lagi sakit.

Fungsi Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Fungsi

Contoh dari kalimat langsung dan kalimat tidak langsung sangatlah banyak dan sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk kalimat langsung seringnya digunakan untuk menegaskan suatu kalimat.

Kalimat langsung bisa digunakan untuk memberikan perintah atau untuk mengajukan permintaan kepada seseorang. Dan kebanyakan juga digunakan untuk memberikan informasi dkepada orang lain.

Berbagi informasi dengan orang lain menggunakan kalimat langsung atau bahasa langsung, yang sama persis dengan apa yang didapatkan dari sumber utamanya.

Sementara kalimat tidak langsung digunakan sebagai bahasa untuk menyampaikan berita dan berbeda dengan kalimat langsung. Dalam hal tersebut bahasa yang digunakan untuk menyampaikan berita. Bahasa yang digunakan adalah bahasa penyampaian berita, Dan bukan lagi bahasa asli dari sumbernya.

Sekian dari kami tentang contoh kalimat langsung dan tidak langsung yang sudah dibahas secara lengkap semoga bermanfaat untk kita semua. 

Jumat, 29 November 2019

Registrasi Kartu

Cara Registrasi Kartu Prabayar Melalui Online & SMS ke 4444

Kategori Sorotan Media | Steffani Dina

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mewajibkan pengguna untuk melakukan registrasi kartu SIM prabayar baik lama maupun baru untuk semua operator; Telkomsel, XL, Indosat, dan Tri mulai dari 31 Oktober 2017 sampai dengan 8 Februari 2018. Registrasi kartu prabayar dapat dilakukan dengan cara online melalui situs resmi maupun SMS ke 4444.

Menurut Kemenkoinfo, jika sampai tanggal ketentuan tersebut pengguna belum melakukan registrasi maka diberi waktu 15 hari perpanjangan. Bila pengguna masih belum juga registrasi ulang, maka kartu pra bayar akan diblokir untuk melakukan panggilan dan pengiriman SMS keluar.

Bila sampai 15 hari berikutnya kartu prabayar belum mendaftar kartu prabayar diblokir dan pengguna tidak bisa melakukan panggilan keluar maupun mengirim pesan singkat keluar. Dan terakhir, akan diblokir seluruh layanan, termasuk data internet. 

Sebelum hal itu terjadi, pengguna dapat melakukan registrasi dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) yang sah. 

Registrasi Kartu Prabayar Melalui Situs Web Resmi Operator

Registrasi Kartu Prabayar dapat dilakukan secara online melalui situs resmi operator dengan mengklik tautan berikut

Telkomsel 

Untuk kartu SIM prabayar Telkomsel (Telkomsel dan AS) dapat mengunjungi situs berikut: https://mobi.telkomsel.com/ulang?ch=WEB

Caranya: isikan No handphone, NIK KTP, No Kartu Keluarga dan Password yang akan dikirimkan oleh operator melalui SMS. Lalu klik "kirim"

 

XL

Pelanggan Xl (Xl atau Axis) dapat melakukan registrasi melalui website resmi di https://registrasi.xl.co.id/ulang

Caranya:

1. Memasukkan nomor HP

2. Pelanggan akan menerima kode verifikasi yang dikirim operator XL melalui SMS

3. Memasukkan kode verifikasi

4. Mengisi data Nomor KTP dan Nomor Kartu Keluarga

 

Indosat Ooredoo 

Pengguna kartu pra bayar Indosat Ooredoo (Indosat dan IM3) dapat melakukan registrasi melalui: https://mycare.indosatooredoo.com/registration

Caranya:

1. Masukkan NIK atau Nomor e-KTP

2. Masukkan nomor Kartu Keluarga

3. Klik tanda kotak "I'am not a robot"

4. Klik "periksa" jika data yang dimasukkan sudah benar.

 

Tri

Pelanggan Tri dapat melakukan registrasi kartu baru atau lama dengan mengunjungi situs https://registrasi.tri.co.id/

Caranya:

Pilih opsi sesuai kartu yang dimiliki pengguna. "Registrasi Calon Pelanggan" untuk kartu baru dan "Registrasi Ulang" untuk kartu lama.

Registrasi untuk kartu Tri baru 

1. Masukan nomor Tri yang akan diregristrasikan

2. Masukkan Nomor Induk Kependudukan sesuai e-KTP

3. Masukan Nomor Kartu Keluarga

4. Masukkan angka terakhir nomor seri (ICCID) yang tertera di belakang kartu SIM/USIM yang akan diregistrasikan

4. Klik kotak "Iam not a robot"

5. Klik "kirim" jika data yang dimasukkan sudah benar.

 

Regsistrasi Ulang Kartu Tri Lama

1. Masukan nomor Tri yang akan diregristrasikan

2. Masukkan Nomor Induk Kependudukan sesuai e-KTP

3. Masukan Nomor Kartu Keluarga

4. Masukkan kode rahasia yang dikirimkan operator XL ke Handphone pengguna

5. Masukkan 4 angka terakhir nomor seri seri (ICCID) yang tertera di belakang kartu SIM/USIM yang akan diregistrasikan

6. Klik "kirim" jika data yang dimasukkan sudah benar.

 

Registrasi Kartu Prabayar Melalui SMS ke 4444

Bagi pengguna kartu lama, format sms untuk semua operator ketik: ULANG#NIK#Nomor KK# kirim ke 4444.

Sementara untuk pengguna kartu baru:

-Indosat, Smartfren, dan Tri ketik NIK#Nomor KK kirim ke 4444.

-XL Axiata (XL dan Axis) ketik DAFTAR#NIK#Nomor KK dan kirim ke 4444.

-Telkomsel dengan mengetik REG#NIK#Nomor KK lalu kirim ke 4444. 

Contoh: 

REG

REG 1234567890123456#320106041130027# lalu kirim ke 4444


Semoga bermanfaat

UNREG

Cara Unreg Telkomsel, Indosat, Tri, XL, Axis, Smartfren, yang Gampang

Tepat setahun yang lalu, kemenkominfo resmi merilis peraturan baru yang mewajibkan setiap pengguna kartu SIM untuk melakukan registrasi kartunya. Registrasi ini juga wajib menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK) dari masing-masing pengguna. Nggak cuma untuk pengguna baru kartu SIM, peraturan ini juga berlaku bagi pengguna lama. Coba ingat-ingat, dulu saat pakai kartu SIM-mu pertama kali di hp, registrasinya sudah sesuai atau asal-asalan nih? Nah, makanya, Anda perlu registrasi ulang supaya kartu yang sudah lama Anda pakai nggak keblokir.

Buat Anda yang sering pakai banyak kartu SIM sekaligus, Anda juga wajib meregistrasi semua kartu tersebut. Sebelumnya, kemenkominfo menerapkan bahwa satu pengguna maksimal bisa dafar untuk tiga kartu SIM berbeda. Tapi, belakangan peraturan tersebut direvisi sehingga sekarang Anda bisa registrasi kartu SIM sebanyak-banyaknya sesuai kebutuhan.

Sebenarnya, apa tujuan pemerintah mewajibkan registrasi ulang kartu SIM sesuai NIK dan nomor KK?

Selain untuk validasi data pengguna dengan data yang ada di Ditjen Dukcapil, tujuannya juga untuk menghindari penyalahgunaan kartu SIM seperti untuk penyebaran hoaks, penipuan, dan kejahatan terorisme. Yang terpenting, menjaga keamanan identitas pengguna serta mengamankan transaksi nontunai seperti sms/internet banking.

Untuk itulah, semua operator seluler memiliki fitur unreg atau pembatalan pendaftaran bagi NIK dan nomor KK yang sudah telanjur didaftarkan oleh pengguna. Meski sekarang sudah bisa daftar kartu SIM tanpa batas, demi keamanan data Anda, sebaiknya segera unreg kartu SIM yang sudah nggak dipakai sebelum registrasi yang baru. Bagaimana caranya?

Begini cara unreg Telkomsel, Indosat, XL, Axis, dan Smartfren prabayar yang mudah dan cepat.

Cara Unreg Telkomsel

1. Melalui SMS

  • Pada menu SMS, ketik UNREG#NomorNIK.
  • Contoh: UNREG#1231231231231233.
  • Kirim SMS tersebut ke nomor 444.
  • Tunggu balasan otomatis dari operator.

2. Melalui Kode Dial/USSD

  • Pada menu panggilan, ketik *444#, lalu tekan OK/YES/CALL.
  • Pilih opsi nomor 3 untuk “UNREG”.
  • Kemudian, masukkan 16 digit nomor NIK yang kamu gunakan saat pendaftaran dan kirim.

Baca Juga: Lupa Nomor Sendiri? Begini Cara Cek Nomor Telkomsel yang Mudah

Cara Unreg Indosat

1. Melalui SMS

  • Pada menu SMS, ketik UNREG#NomorNIK.
  • ketik UNPAIR#NomorHP#.
  • Contoh UNPAIR#081289101112#.
  • Kirim SMS ke nomor 4444 dan tunggu balasan dari operator.

Baca Juga: Cara Cek Nomor Indosat IM3, Mentari, dan Matrix

Cara Unreg Tri

1. Melalui Situs Resmi Tri

  • Silakan akses situs resmi tri melalui PC atau smartphone dengan url: registrasi.tri.co.id
  • Ada dua menu yang tersedia pada laman tersebut yaitu “Registrasi Kartu Prabayar” dan “Unreg“.
  • Klik menu “Unreg“.
  • Masukkan data-data yang Anda gunakan ketika meregistrasi nomor tri yang akan di-unreg. Mulai dari nomor ponsel hingga NIK.
  • Kemudian, klik “Minta Kode Rahasia”. Kode ini akan otomatis dikirim melalui SMS ke nomor Tri yang Anda daftarkan.
  • Masukkan kode rahasia tersebut pada kotak yang tersedia secepatnya karena kode ini hanya valid untuk waktu lima menit.
  • Klik kolom “I’m not a robot” untuk validasi.
  • Klik kirim.

Baca Juga: Cara Cek Nomor Tri yang Kamu Gunakan Sendiri

Cara Unreg XL dan Axis

1. Melalui SMS

  • Pada menu SMS, ketik UNREG#NomorNIK.
  • ketik UNREG#NomorHP#.
  • Contoh UNREG#081222222222#.
  • Kirim SMS ke nomor 4444 dan tunggu balasan dari operator XL/Axis.

Baca Juga: Mau Unreg XL atau Axis tapi Lupa Nomornya? Begini Cara Ceknya

Cara Unreg Smartfren

1. Melalui SMS

  • Pada menu SMS, ketik UNREG#NomorNIK.
  • ketik UNREG#NomorHP#.
  • Contoh UNREG#081289101112#.
  • Kirim SMS ke nomor 4444 dan tunggu balasan dari operator.

2. Melalui Situs Resmi Smartfren

  • Silakan akses situs resmi Smartfren melalui ponsel kami dengan url: mysf.id/unreg
  • Situs hanya bisa diakses melalui ponsel dan dengan menggunakan data internet/jaringan Smartfren.
  • Pastikan juga opsi “Data Saver” di aplikasi browser yang Anda gunakan berada dalam kondisi “Off”.
  • Caranya adalah dengan mengeklik ikon titik tiga di sebelah kanan kolom URL, pilih Settings atau Pengaturan, lalu pilih Data Saver.
  • Selanjutnya, pada laman tersebut Anda tinggal memasukkan data-data kartu SIM yang akan di-unreg.
  • Tunggu informasi penonaktifan dari operator.

Baca Juga: Kalau Lupa Nomor Smartfren-mu Sendiri, Coba Cek Di Sini

Nggak perlu susah-susah beli kartu SIM baru cuma untuk paket internet. Sebab, di Sepulsa.com, Anda bisa beli atau isi ulang paket data internet semua operator. Harganya murah, banyak pilihan kuota, dan ada promo yang bisa Anda pakai juga. Yuk, cek Sepulsa sekarang!

Selasa, 26 November 2019

CARI TAU PENYAKIT ANDA DAN OBATI DENGAN CARA INI OLEH DIRI ANDA SENDIRI

1. #Maag
Bukan hanya diakibatkan karena kesalahan pola makan yg tidak teratur, Akan tetapi justru lebih didominasi karena "stress" coba untuk lebih Fress dan memerdekakan  Diri.

2. #Hypertensi
Bukan hanya diakibatkan oleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang asin, Daging tapi lebih dominan karena kesalahan dalam memanage "emosi" Jadi Coba dengan cara mengatur Emosi Dan Rasa.

3. #Kolesterol
Bukan hanya diakibatkan oleh makanan berlemak, tapi rasa "malas berlebih" yang lebih dominan menimbulkan lemak, Jadi coba perbanyak Gerak Dan Tingkatkan semangat hingga Seluruh organ dapat bergerak.

4. #Asthma
Bukan hanya karena terganggunya suplai oksigen ke paru-paru, akan tetapi  Dikarenakan sering merasa "sedih" yang membuat kerja paru-paru tidak stabil, Jadi Coba Terus Membuat suasana Hati riang dan Refresing

5. #Diabetes 
Bukan hanya karena terlalu banyak konsumsi glucousa, yang manis manis,  tapi Bisa saja sikap "egois dan keras kepala" yang mengganggu fungsi pankreas, Coba Ikhlas Dan Rela Dalam segala Hal.

6. Penyakit #liver
Bukan hanya karena kesalahan pola tidur, tapi sifat "ngrasani" orang lain yang justru merusak hati kita, Coba Untuk Membuat hati kita tenang Dan Damai.

7. #Jantung koroner
Bukan hanya diakibatkan oleh sumbatan pada aliran darah ke jantung, tapi kita jarang sedekah atau memberi yg membuat jantung kita kurang merasakan ketenangan, sehingga detaknya tidak stabil

Presentase Indikator penyebab munculnya penyakit adalah karena masalah :
#Spiritual 50%
#Psikis.    25%
#Sosial.   15%
#Fisik.     10%

Jadi kalau kita ingin selalu sehat, perbaiki :
#Diri kita
#Pikiran kita
terutama hati kita dari segala jenis penyakit.

Hati-hati 
#Hindari :
Dari Rasa iri, dengki, pendendam, fitnah, benci, amarah terpendam, sombong, pelit, egois, keras kepala, sedih, malas, dan lainnya, karena itu sumber penyakit.

#SARAN Perbanyaklah Do'a dan jadilah orang yang mudah memaafkan, Lembutkan hati dan ikhlaskan yang sudah terjadi, Banyak Banyak bersyukur dan nikmati kebahagiaan sekecil apapun Jalin persaudaraan yang mengajak dan selalu mengingatkan dalam kebaikan Serap ilmu dari arah mana saja Dari kawan maupun lawan.

SILAKAN DICOBA DAN RASAKAN PERUBAHANNYA, BELAJAR MENGOBATI DIRI SENDIRI

-----SEMOGA BERMANFAAT-----

Sabtu, 23 November 2019

Shalat Jumat Madzhab Syafi'i

Shalat Jumat Madzhab Syafi'i

Panduan Shalat Jumat
BIMBINGAN SHALAT JUM'AT MADZHAB SYAFI'I

Shalat Jum'at adalah salat fardhu yang diwajibkan bagi seluruh muslim laki-laki sebagai ganti dari shalat Zhuhur (Dzuhur, Dhuhur). Disebut shalat Jumat karena dilakukan setiap hari Jum'at dan waktu pelaksanaannya pada waktu dhuhur tiba. Karenanya, shalat Jum'at sekaligus menjadi pengganti salat Dzuhur. Dalam arti, orang yang sudah melakukan solat Jum'at bukan hanya tidak perlu lagi melakukan sholat dhuhur, tapi tidak boleh menambah dengan shalat dhuhur..

Walaupun sebagai pengganti salat dzuhur, salat Jum'at memiliki tata cara yang khas. Diawali dengan khutbah dan diakhiri dengan salat dua rakaat yang dilakukan secara berjamaah.

Ada empat unsur penting dalam ritual salat Jumat yaitu (a) jamaah tidak boleh kurang dari 40 orang; (b) khatib dan imam; (c) bilal; (d) masjid.

DAFTAR ISI
  1. Tata Cara Shalat Jum'at
    1. Rukun Khutbah Jum'at
    2. Bacaan Bilal Shalat Jum'at
    3. Niat Shalat Jumat
    4. Bacaan Dzikir Wirid Setelah Salat Jum'at
    5. Bacaan Do'a Setelah Salat Jum'at
  2. Contoh Khutbah Jum'at Bahasa Arab
  3. Hukum Shalat Jum'at
    1. Bagi Siapa Shalat Jum'at itu Wajib?
    2. Hukum Shalat Jum'at Bagi Wanita
    3. Hukum Makmum yang Ketinggalan Rakaat Shalat Jum'at
  4. Hukum Shalat Jum'at dengan Hari Raya Idul Fitri Adha
  5. Dalil Bacaan Wirid dan Dzikir Setelah Shalat Jum'at
  6. CARA KONSULTASI AGAMA


TATA CARA SHALAT JUM'AT

Berikut panduan tata cara ritual shalat Jum'at dan bacaan khutbah dan dzikir/wirid-nya.


RUKUN KHUTBAH JUM'AT
Salat Jum'at diawali dengan khutbah Jum'at yang dapat dilakukan oleh imam salat atau oleh orang lain. Khutbah terbagi dua, khutbah pertama dan khutbah kedua yang biasanya dipisah dengan duduk sebentar. Yang prinsip, isi khutbah harus mengandung lima unsur berikut:

1. Membaca hamdalah (yaitu, alhamdulillah) disertai lafadz jalalah (lafadz Allah). Contoh:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
Tulisan latin:

Innal hamda lillah nahmaduhu wanasta'inuhu wanastaghfiruh. Wana'udzubillahi min syururi anfusina wamin sayyi'ati a'malina. Man yahdihillahu fala mudilla lah waman yudlil fala hadiya lah.

2. Membaca shalawat. Contoh:

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

Tulisan (teks) latin: Allahumma shalli ala Muhammadad wa ala alihi wa ashabihi waman tabi'ahum bi ihsanin ila yaumiddin.

3. Berwasiat atau berpesan pada jamaah agar bertakwa. Contoh:

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Tulisan (teks) latin: Ya ayyuhalladzina amanuttaqullaha hatta taqatihi wala tamutunna wa antum muslimun.

4. Membaca ayat Al Quran pada salah satu dari dua khutbah. Contoh,

فَاسْتبَقُِوا اْلخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونوُا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيعًا إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيرٌ

Tulisan (teks) latin: Fastabigulkhoirot ainama takunu ya'ti bikumullahu jami'an innallaha ala kulli syai'in qodir.

5. Berdo'a dengan segala hal yang bersifat ukhrowi (keakhiratan) pada waktu khutbah kedua.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين


BACAAN BILAL JUM'AT
Sebelum khatib menaiki mimbar untuk khutbah, acara dimulai dengan majunya bilal dengan membaca bacaan berikut:



مَعَاشِرَ الُمسْلِمِين وَزُمْرَةَ المُؤْمِنِينَ رَحِمكُمُ اللَه رُوِيَ عَنُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْه أَنَّهُ قَال قَالَ رَسُولُ اللِه صَلّيَ اللهَ عَلَيهِ وَسَلَم إذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الُجمعَةِ أَنْصِتْ وَالإمَامُ يَخطُبُ فَقَدْ لَغَوت (أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ الله
(2x
أَنْصِتُوا وَاسْمعُوا وَأطِيْعُوْا لَعَلَكُمْ تُرْحمَون

Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, khotib berjalan menuju mimbar. Setelah khatib sampai di mimbar, bilal kemudian menghadap qiblat dan melanjutkan dengan bacaan doa seperti di bawah ini (posisi khotib tetap berdiri menghadap jamaah):



اَللَهُمّ صَلِّ عَلَي سَيّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحمّدٍ وَعَلَي أَلِ سَيّدِنَا مُحمَدٍ. اللَهُمَّ قَوِّ اِلاسلامَ وَالِايمَان, مِنَ المُسْلِمِينَ وَالُمسْلِمَات , والمُؤْمِنِين وَالُمؤْمِنَات , وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِالِدين , وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالخَيْر , ويَا خَيْر النَاصِرينِ برَحْمَتِكَ يااَرْحَمَ الرَاِحِمين

Setelah bilal selesai membaca doa di at`s, khotib mengucapkan salam dan kemudian duduk di mimbar. Bilal kemudian mengumandangkan adzan.

Selesai adzannya bilal, kemudian khatib berdiri dan memulai khutbahnya.


NIAT SHALAT JUM'AT
Selesai khutbah, tiba waktunya salat Jum'at. Niatnya sebagai berikut:

a. Niat shalat Jum'at bagi makmum:

أُصَلِّي فَرْضَ الُجْمَعةِ رَكْعَتَيْن مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ أَدَاءً مَأمُومًا ِللهِ تَعاليَ

Tulisan (teks) latin: 
Ushalli fardlal jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati ada'an makmuman lillahi ta'ala.

b. Niat sholat Jum'at bagi Imam:


أُصَلِّي فَرْضَ الُجْمَعةِ رَكْعَتَيْن مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ أَدَاءً إمَامًا ِللهِ تَعاليَ

Tulisan (teks) latin: 
Ushalli fardal jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati ada'an imaman lillahi ta'ala.


BACAAN WIRID DZIKIR SETELAH SHALAT JUM'AT
Setelah melaksanakan salat Jum'at, disunnahkan untuk membaca bacaan wirid sebagai berikut:

1. Membaca surat Al-Fatihah 7x
2. Membaca surat Al-Ikhlas 7x
3. Membaca surat Al-Falaq 7x
4. Membaca surat An-Nas 7x


BACAAN DAN DO'A SETELAH SHALAT JUM'AT

Bacaan doa setelah Jum'at terserah imam salat. Namun, dianjurkan menambah dengan bacaan doa berikut sebanyak 3x:

اَللَهُمَّ يَا غَنِيُ يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيدُ يَا رَحِيْمُ يَاوَدُوْدُ أَغْنِنِي ِبحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Setelah membaca do'a, akhiri ritual shalat Jum'at dengan dua bait di bawah ini:

إلَهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أهْلًا وَلَا أَقْوَي عَلَي النَارِ الجَحِيْمِ
فَهَبْ ِلي تَوْبَةًوَاغْفِرْ ذُنُوْبِي فَإنَكَ غَافِرُ الذَنْبِ العَظِيمِ

Artinya: Ya Tuhanku, aku bukanlah ahli surga, tapi aku juga tidak kuat berada di neraka
Karena itu, ampuni dosa-dosaku sesungguhnya Engkau maha memaafkan dosa-dosa besar.


CONTOH KHUTBAH JUM'AT BAHASA ARAB

Berikut contoh khutbah Jum'at pendek dalam Bahasa Arab yang sudah memenuhi 5 unsur rukun khutbah. Anda dapat menambahnya dengan bahasa Indonesia pada khutbah pertama setelah bacaan shalawat pada Nabi dan sebelum kata [بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ] dst.

KHUTBAH PERTAMA


نَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA



إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ؛

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَّ أَعْتِقْ رِقَابَنَا مِنَ النَّارِ وَأَوْسِعْ لَنَا مِنَ الرِّزْقِ فِي الْحَلاَلِ، وَاصْرِفْ عَنَّا فَسَقَةَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


HUKUM SHALAT JUM'AT

Melaksanakan ibadah Shalat Jum'at hukumnya fardhu 'ain (wajib bagi setiap individu) bagi laki-laki yang tidak ada udzur syar'i, karena ia sebagai ganti dari shalat dhuhur. Dan bagi yang sudah shalat Jum'at, tidak perlu melakukan shalat dhuhur.


SIAPA YANG WAJIB SHALAT JUM'AT

Yang wajib melaksanakan shalat Jum'at harus memenuhi kriteria berikut:

1. Laki-laki. Perempuan tidak wajib.
2. Normal. Orang gila tidak wajib.
3. Akil baligh. Anak kecil tidak wajib.
4. Mukim. Orang musafir (sedang dalam perjalanan) tidak wajib Jumat.
5. Sehat. Orang sakit tidak wajib shalat Jumat.

Orang yang tidak wajib melaksanakan shalat Jumat, harus melaksanakan shalat dhuhur sebagai gantinya, kecuali orang gila.
Namun, apabila mereka ikut shalat Jum'at, shalatnya sah sebagai ganti dhuhur. Dan tidak perlu shalat dhuhur lagi.


HUKUM SHALAT JUM'AT BAGI WANITA

Seperti disinggung di atas, wanita tidak wajib shalat Jum'at tapi boleh mengikuti shalat Jum'at tanpa perlu mengulangi shalat dhuhur. Bahkan, sebaiknya ikut menghadiri shalat Jum'at (Lihat kitab Bughiyatul Mustarsyidin bab Shalat Jum'at, dan kitab al-Majmuk Syarhul Muhadzdzab). Teks aslinya demikian:

مسألة يجوز لمن لا تلزمه الجمعة كعبد ومسافر وامرأة أن يصلي الجمعة بدلا عن الظهر وتجزئه بل هي أفضل لأنها فضل أهل الكمال ولا تجوز إعادتها ظهرا بعد حيث كملت ضروطها
Artinya: Bagi yang tidak wajib shalat Jum'at seperti musafir dan wanita boleh melaksanakan shalat Jum'at sebagai ganti dari shalat dzuhur. Itu sah bahkan lebih utama. Karena hal itu keutamaan bagi yang memenuhi syarat. Dan tidak boleh mengulangi shalat zhuhur.


HUKUM MAKMUM YANG KETINGGALAN RAKAAT SHALAT JUM'AT

(a) Bagi makmum yang ketinggalan satu rakaat shalat Jum'at (makmum masbuq), maka dia cukup menambah satu rak'at yang ketinggalan setelah imam mengucapkan salam.
(b) Bagi yang ketinggalan dua raka'at dan cuma kebagian sujud atau duduk tahiyat bersama imam, maka harus menyempurnakan empat raka'at seperti layaknya shalat dhuhur.
(c) Bagi yang ketinggalan shalat Jum'at sama sekali, maka harus mengganti dengan shalat dhuhur (Al Mughni wasy Syarhul Kabir 2/158).

Dasar hukum, hadits riwayat Imam Zuhri dari Abu Hurairah:

من أدرك ركعة من الجمعة فقد أدركها وليضف إليها أخرى وإن أدركهم جلوسا صلى أربعا وفى بعض الروايات صلى الظهر أربعا


HUKUM SHALAT JUM'AT BERTEPATAN DENGAN HARI RAYA IDUL FITRI ADHA

Apabila shalat Jum'at bertepatan dengan hari raya lebaran Idul Fitri atau Idul Adha apakah shalat Jum'at tetap wajib dilaksanakan? Jawabnya: Shalat Jum'at tidak wajib dilaksanakan tapi boleh dilakukan. Namun, sunnah bagi imam untuk tetap melaksanakan shalat Jum'at apabila cukup jamaah untuk melaksanakan shalat Jum'at. Bagi yang sudah melaksanakan shalat idul fitri/adha dan tidak melaksanakan shalat Jum'at, maka wajib baginya melaksanakan shalat Dzuhur. Detailnya sebagai berikut:

DASAR HUKUM DALIL HADITS

- Hadits sahih riwayat imam lima

فعن زيد بن أرقم قال: صلى النبي صلاة العيد ثم رخص في الجمعة فقال: من شاء أن يصلي فليصل"
Artinya: Dari Zaid bin Arqam ia berkata: Nabi shalat Hari Raya kemudian memberi keringanan (rukhsoh) dalam shalat Jum'at dan bersabda: Barangsiapa yang ingin shalat Jum'at, maka shalatlah.

- Hadits riwayat Abu Dawud
"قد اجتمع في يومكم هذا عيدان؛ فمن شاء أجزأه من الجمعة وإنا مُجَمّعُون

Artinya: Telah berkumpul pada hari ini 2 (dua) shalat ied (maksudnya Hari Raya dan Jum'at). Siapa yang suka, muka cukuplah dari shalat Jum'at karena kita sudah dikumpulkan.

- Hadits riwayat Abu Dawud

عيدان اجتمعا في يوم واحد؛ فجمعهما فصلاهما ركعتين بكرة، ولم يزد عليهما حتى صلى العصر

Artinya: Dua hari raya berkumpul dalam satu hari; Nabi mengumpulkannya dan shalat dalam 2 (dua) rakaat di pagi hari dan tidak menambahnya sampai tiba shalat Ashar.

PENDAPAT ULAMA FIQIH

- Ulama madzhab Syafi'i berkata
إن صلاة العيد تغني عن صلاة الجمعة لأهل القرى التي لا يوجد فيها عدد تنعقد بهم الجمعة ويسمعون الأذان من البلد الذي تقام فيه الجمعة، فيذهبون لصلاتها، ودليلهم قول عثمان في خطبته: أيها الناس إنه قد اجتمع عيدان في يومكم، فمن أراد من أهل العالية ـ قال النووي: وهي قريبة من المدينة من جهة الشرق ـ أن يصلي معنا الجمعة فليصل، ومن أراد أن ينصرف فليفعل

Artinya: (bagi yang melaksanakan) Shalat hari raya (tidak perlu melakukan) shalat Jum'at bagi ahli desa yang jamaahnya tidak cukup untuk melakukan shalat Jum'at dan mendengar suara adzan dari kota/daerah yang mendirikan shalat Jum'at. Dalilnya adalah pertakaan Utsman bin Affan: Wahai manusia dua hari raya telah berkumpul pada hari ini. Barangsiapa dari penduduk Alia --daerah sebelah timur Madinah-- yang hendak shalat Jum'at shalatlah. Barangsiapa yang tidak ingin shalat Jum'at, tidak apa-apa.

- Ulama madzhab Hanbali mengatakan:

من صلى العيد سقطت عنه الجمعة، إلا الإمام فلا تسقط عنه إذا وجد العدد الكافي لانعقاد الجمعة، أما إذا لم يوجد فلا تجب صلاة الجمعة،

Artinya: Barangsiapa yang shalat hari raya maka gugurlah shalat Jum'at kecuali imam maka tidak gugur baginya kewajiban Jum'at apabila menemukan jumlah jamaah yang cukup untuk sahnya Jum'at. Apabila tidak mencukupi, maka tidak wajib.

Imam Ahmad bin Hanbal (pendiri madzhab Hanbali) berkata:

أن الجمعة لو صليت أول النهار قبل الزوال أغنت عن العيد، بناء على أن وقتها يدخل بدخول وقت صلاة العيد

Artinya: Bahwa shalat Jumat apabila dilakukan pada awal siang sebelum tergelincir matahari maka tidak perlu melakukan shalat id (lebaran) berdasarkan pada dalil bahwa waktunya masuk dengan masuknya waktu shalat id.


DALIL BACAAN DZIKIR, WIRID DAN DOA SETELAH SHALAT JUM'AT

Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Alaq dan An-Nas masing-masih 7x (tujuh kali) setelah salam shalat Jum'at sebagaimana biasa dilakukan di masjid-masjid NU di Indonesia hukumnya sunnah. Berikut beberapa dalilnya:

- Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan al-Hafizh al-Mundziri dari Anas bin Malik RA. Hal ini sebagaimana keterangan Sulaiman al-Bujairimi dalam Tuhfatul Habib ‘ala Syarhil Khathib, hlm. 2/422

وَرَوَى الحَافِظُ اَلْمُنْذِرِيُّ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ :مَنْ قَرَأَ إذا سَلَّمَ الإمامُ يَوْمَ الجُمُعَةِ قَبْلَ أنّ يُثْنِيَ رِجْلَهُ فَاتِحَةَ الكِتَابِ وقُلْ هُوَ الله أحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ سَبْعاً سبعاً غَفَرَ الله له ما تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وما تَأخَّرَ وأُعْطِيَ مِنَ الأجْرِ بِعَدَدِ كُلّ منْ آمَنَ بالله ورَسُولِه

Artinya: Al-Hafizh al-Mundziri meriwayatkan dari Anas RA bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Barang siapa yang membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlash, Al-Falaq dan surat An-Nas (al-mu`awwidzatain) masing-masing sebanyak tujuh kali ketika imam selesai membaca salam shalat Jumat, sebelum melipat kakinya, Allah akan mengampuni dosanya yang lalu dan sekarang, dan diberi pahala sebanyak orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya

- Hadits lain yang diriwayatkan Ibnus Sunni dari hadits riwayat Aisyah RA ((Lihat Sulaiman al-Bujairimi, Tuhfah al-Habib ‘ala Syarh al-Khathib, hlm. 2/422) ).

وَرَوَى ابْنُ السُّنِّيِّ مِنْ حَدِيثِ عاَئِشَةَ أَنَّ النَّبِيِّ قَالَ : ( مَنْ قَرَأ بَعْدَ صَلاةِ الجمعة ) قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ (الاخلاص) وقُلْ أَعُوذُ بربَّ الفَلَقِ (الفلق) وقَلْ أَعُوذُ بَربَّ النَّاسِ (الناس) سَبْعَ مَرَّاتٍ أعَاذِهُ اللهُ بِهَا مِنَ السّوُّءِ إِلَى الْجُمُعَةِ الأُخْرَى

Artinya: Ibnus Sunni meriwayatkan dari hadits riwayat Aisyah ra bahwa Nabi saw bersabda: ‘Barang siapa yang membaca surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing tujuh kali, maka Allah akan melindunginya dari kejelekan sampai hari Jumat yang lain

- Syekh Ba Alwi Al-Hadrami dalam kitab Bughiyatul Mustarsyidin, hlm. 106 menyatakan bahwa disunnahkan bagi yang shalat Jumat untuk: (a) tidak merubah posisi duduk tawarruk setelah salam sampai selesai membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas masing-masing 7 kali; (b) membaca bacaan-bacaan wirid dan dzikir seperti keterangan di atas. Berikut keterangan lengkapnya dari Ba-Alwi:

[فائدة]: ورد أن من قرأ الفاتحة والإخلاص والمعوذتين سبعاً سبعاً عقب سلامه من الجمعة قبل أن يثني رجليه غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر، وأعطي من الأجر بعدد من آمن بالله ورسوله، وبوعد من السوء إلى الجمعة الأخرى، وفي رواية زيادة وقبل أن يتكلم حفظ له دينه ودنياه وأهله وولده ويقول بعدها أربع مرات: اللهم يا غني يا حميد، يا مبدىء يا معيد، يا رحيم يا ودود، أغنني بحلالك عن حرامك، وبطاعتك عن معصيتك، وبفضلك عمن سواك، اهـ باعشن. ونقل عن أبي الصيف أن من قال هذا الدعاء يوم الجمعة سبعين مرة لم تمض عليه جمعتان حتى يستغني. ونقل عن أبي طالب المكي أن من واظب على هذا الدعاء من غير عدد أغناه الله تعالى عن خلقه ورزقه من حيث لا يحتسب، اهـ كردي. ولا تفوت سنة المسبعات والأذكار المأثورة عقب صلاة الجمعة بكلام أو انتقال، نعم يفوت ثوابها المخصوص ولو بجعل يمينه للقوم، كما نقله الكردي عن ابن حجر و ق ل. وقال بعضهم: لا يفوت الثواب بل كماله، اهـ فتاوى باسودان.

[فائدة]: نقل عن الإمام الشعراني أن من واظب على هذين البيتين في كل يوم جمعة توفاه الله على الإسلام من غير شك وهما:
إلهي لست للفردوس أهلاً >< ولا أقوى على نار الجحيم فهب لي زلتي واغفر ذنوبي >< فإنك غافر الذنب العظيم ونقل عن بعضهم أنهما يقرآن خمس مرات بعد الجمعة اهـ باجوري. [فائدة]: يسن الإكثار من قراءة الكهف والصلاة على النبي يوم الجمعة وليلتها، وأقل الإكثار من الأول ثلاث ومن الثاني ثلاثمائة، اهـ مغني وكردي وباعشن.

Artinya: Ada hadits yang menyatakan bahwa siapa yang membaca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas masing-masing tujuh kali setelah salam shalat Jum'at sebelum melipat kedua kakinya, maka diampuni dosanya di masa lalu dan yang terakhir dan diberi pahala dengan jumlah orang yang beriman pada Allah dan RasulNya...

Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi dalam kitab Hasyiyatus Syarqawi ala Tanqihil Lubab menyatakan adanya amalan khusus dari Rasulullah setelah shalat Jumat sbb:


يسن عقب السلام من الجمعة قبل أن يثني رجله ويتكلم قراءة الفاتحة والإخلاص والمعوذتين سبعا سبعا ثم يقول: يا غني يا حميد يا مبدئ يا معيد يا رحيم يا ودود أغنني بحلالك عن حرامك وبفضلك عمن سواك أربع مرات. من واظب عليه أغناه الله تعالى ورزقه من حيث لا يحتسب، وغفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر، وحفظ له دينه ودنياه وأهله وولده. ذكر ذلك ابن حجر والخطيب، قال شيخنا الحفني: والدعاء المذكور وارد في حديث صحيح عن النبي صلى الله عليه وسلم

Artinya: Usai salam sembahyang Jum‘at tetapi sebelum mengubah posisi kaki dan sebelum bicara, kita disunahkan membaca surat Al-Fatihah, Qul Hu, Falaq, dan Nas masing-masing 7 kali. Lalu ia mengucap, “Allahumma ya Ghaniyyu ya Hamid, ya Mubdi’u ya Mu‘id, ya Rahimu ya Wadud. Aghnini bi halalika ‘an haromik, wa bifadhlika ‘amman siwak,” sebanyak 4 kali (Hai Tuhanku Yang Maha Kaya Lagi Maha Terpuji, Yang Maha Memulai Lagi Kuasa Mengembalikan, Yang Maha Penyayang Lagi Maha Kasih, Cukupkan aku oleh pemberian-Mu yang halal, bukan yang haram. Dan puaskan aku oleh kemurahan-Mu, bukan selain-Mu).

Bacaan dan Do'a Bilal Sholat Jum'at Lengkap Terjemah

Bilal dalam sholat jum'at merupakan salah satu budaya yang kerap kali dilakukan oleh warga Nahdliyyin (warga Nahdlatul Ulama') ketika melaksanakan sholat jum'at secara berjama'ah.

Hukumnya melaksanakan peringatan bilal ini adalah sunnah menurut warga Nahdliyyin. Adapun alasan mengapa bilal ini adalah sunnah mungkin akan dijelaskan pada paragraf berikut ini.

Sebenarnya, bilal sholat jum'at bertujuan untuk memberikan peringatan kepada para jama'ah jum'at untuk tetap tenang dan memperhatikan nasehat khotib selama khutbah berlangsung karena nilai dan pahala sholat jum'at akan sia-sia jika seseorang berbicara selama khutbah berlangsung.

Selain bacaan bilal bernilai peringatan dan seruan, juga bertujuan untuk mendoakan kaum muslimin dan mukminin semuanya, baik yang sudah mendahului maupun yang masih hidup.

Nah, adapun bacaan bilal sholat jum'at dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

Pertama, adalah peringatan kepada jama'ah jum'at untuk tenang.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللّٰهُ، رُوِيَ عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، اَنَّهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَالْاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ، وَمَنْ لَغَا فَلَا جُمْعَةَ لَهُ، اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللّٰهُ

Artinya :
"Wahai golongan kaum muslim dan kaum mukmin, semoga Allah senantiasa memberikan rohmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Huraiarah ra., bahwasanya beliau berkata, Rosulullah SAW bersabda: ketika kamu berkata "ansit" kepada temanmu pada hari jum'at (sholat jum'at), sedangkan khotib sedang berkhutbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada jum'at baginya, maka perhatikan, dengarkan, dan ta'atilah, semoga Allah memberikan rohmat kepada kamu sekalian."

Catatan :
Kata "ansit" di sini adalah kata seruan untuk memperingati seseorang, misalnya “stttt !!!” juga merupakan kata "ansit" yang memberikan artian ajakan untuk diam, "hei" juga merupakan kata "ansit" yang memberikan artinya ajakan untuk tidak ramai, dan lain sebagainya.

Kedua, adalah pengumandangan adzan kedua, yang bertujuan untuk memberikan pengertian bahwa khutbah segera dimulai. Adapun bacaan adzan sholat jum'at adalah sama saja seperti adzan-adzan pada sholat yang lain.

Ketiga, adalah doa untuk kaum muslimin dan mikminin.

اَللّٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمِ, مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ, وَيَسِّرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِ الدِّيْنِ, وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ, وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya :
"Ya Allah, kuatkanlah keislaman dan keimanan kaum muslimin (pria) dan muslimat (wanita), kaum mukminin (pria) dan mukminat (wanita), yang masih hidup dari mereka semua dan juga yang sudah meninggal, mudahkanlah mereka untuk mengokohkan agama, akhirilah (hidup) kami dari-Mu dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rohmat-Mu wahai Tuhan yang Maha penyayang dari semua penyayang".

Keempat, doa sholawat di antara 2 khutbah jum'at

 َاَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ بِجَلَالِكَ وَكَمَالِكَ عَلٰى اَشْرَفِ عِبَادِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مَحَمَّدٍ وَعَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللّٰهِ اَجْمَعِيْنَ

Artinya :
"Ya Allah, berikanlah rohmat dan kesejahteraan dengan keagungan dan kesempurnaan-Mu kepada hamba-Mu yang paling mulia dan baginda kami, Muhammad, serta semua sahabat Rosulullah"

Dasar Hukum Bacaan Bilal Menjelang Khatib Naik Mimbar Khutbah

Sebelum khatib maju menyampaikan khutbahnya, terlebih dahulu biasanya kita mendengar pembacaan tarqiyyah, bacaan sebagai tanda khatib akan segera naik ke atas mimbar. Secara bahasa tarqiyyah berarti "menaikan". Petugas yang membacanya disebut muraqqi atau bilal, biasanya ia sekaligus bertindak sebagai muadzin. Apakah tradisi pembacaan tarqiyyah oleh muraqqi tersebut disebut bid'ah dan bagaimana hukumnya? Sebelum dijawab mengenai status hukumnya, perlu diketahui terlebih dahulu bacaan yang terkandung dalam tarqiyyah. 
Demikian teks pembacaan tarqiyyah yang terlaku di beberapa daerah:
   مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ١× 

Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, kemudian khatib maju menerima tongkat dan ketika naik ke atas mimbar, bilal membaca doa shalawat di bawah ini:
 اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ٢× ، اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا وَشَفِيعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ أَجْمَعِينَ  

Kemudian setelah khatib berada di atas mimbar, bilal menghadap kiblat dan membaca doa sebagai berikut:
 اللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللَّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ  وَاْلإِيمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِيْ الدِّينَ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، يَاخَيْرَ النَّاصِرِينَ، بِرَحْمَتِكَ يآأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ 

Dari bacaan di atas, setidaknya mengandung empat hal. 
Pertama, anjuran mendengarkan secara seksama khutbahnya khatib. 
Kedua, larangan berbicara saat khutbah berlangsung. 
Ketiga, pembacaan shalawat kepada Nabi.
Keempat, mendoakan kaum muslimin dan muslimat. 
Keempat isi kandungan tarqiyyah tersebut merupakan hal yang positif. Tradisi pembacaan tarqiyyah menurut mayoritas ulama adalah bid'ah hasanah (positif). Meski tidak pernah ada di zaman Nabi dan tiga khalifah setelahnya, namun isi kandungan tarqiyyah mengarah kepada hal yang positif. Tidak setiap hal yang baru disebut bid'ah yang tercela selama tercakup dalam dalil-dalil anjuran umum, maka tergolong hal yang baik, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama dalam kajian tentang bid'ah. 
Syekh Syihabuddin al-Qalyubi mengatakan: فرع - اتخاذ المرقي المعروف بدعة حسنة لما فيها من الحث على الصلاة عليه صلى الله عليه وسلم بقراءة الآية المكرمة وطلب الإنصات بقراءة الحديث الصحيح الذي كان صلى الله عليه وسلم يقرؤه في خطبه ولم يرد أنه ولا الخلفاء بعده اتخذوا مرقيا 
"(Sebuah cabangan permasalahan). Mengangkat muraqqi sebagaimana tradisi yang terlaku adalah bid'ah yang baik karena mengandung hal yang positif berupa anjuran membaca shalawat kepada Nabi dengan membaca ayat Al-Qur'an, anjuran diam saat khutbah dengan menyebutkan dalil hadits shahih yang dibaca Nabi dalam beberapa khutbahnya. Tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa Nabi dan tiga khalifah setelahnya mengangkat seorang muraqqi." (Syekh Syihabuddin al-Qalyubi, Hasyiyah al-Qalyubi 'ala al-Mahalli, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2009, juz 1, halaman 419). 
Saat ditanya tentang ritual yang dilakukan muraqqi, Syekh Muhammad bin Ahmad al-Ramli mengatakan:
 فعلم أن هذا بدعة لكنها حسنة ففي قراءة الآية الكريمة تنبيه وترغيب في الإتيان بالصلاة على النبي في هذا اليوم العظيم المطلوب فيه إكثارها وفي قراءة الخبر بعد الأذان وقبل الخطبة ميقظ للمكلف لاجتناب الكلام المحرم أو المكروه في هذا الوقت على اختلاف العلماء فيه وقد كان النبي  يقول هذا الخبر على المنبر في خطبته إهـ 
"Maka dapat diketahui bahwa tarqiyyah adalah bid’ah akan tetapi bid'ah yang baik. Dalam pembacaan ayat suci Al-Qur'an (yang berkaitan anjuran membaca shalawat) merupakan sebuah peringatan dan motivasi untuk mebaca shalawat kepada Nabi di hari Jumat ini yang dianjurkan untuk memperbanyak bacaan shalawat. Pembacaan hadits setelah adzan dan sebelum khutbah mengingatkan mukallaf untuk menjauhi perkataan yang diharamkan atau dimakruhkan pada waktu ini (saat khutbah) sesuai dengan ikhtilaf ulama dalam masalah tersebut. Dan sesungguhnya Rasulullah membaca hadits tersebut saat menyampaikan khutbahnya di atas mimbar". (Syekh Muhammad bin Ahmad al-Ramli, Fatawa al-Ramli Hamisy al-Fatawa al-Kubra, juz.1, hal.276, Beirut-Dar al-Fikr, cetakan tahun 1983, tanpa keterangan cetak). Bahkan, menurut pandangan Syekh Ibnu Hajar sebagaimana dikutip oleh Syekh Sulaiman al-Jamal, tradisi muraqqi sama sekali tidak bisa disebut bid'ah, bahkan tarqiyyah hukumnya sunah. Sebab tradisi tersebut memiliki dalil dalam hadits, yaitu saat melaksanakan khutbah haji wada', Rasulullah memerintahkan salah seorang sahabat untuk memberi instruksi kepada jamaah untuk mendengarkan secara seksama khutbahnya Nabi. Syekh Sulaiman al-Jamal menegaskan:
 قال حج وأقول يستدل لذلك أي للسنة بأنه صلى الله عليه وسلم أمر من يستنصت له الناس عند إرادته خطبة منى في حجة الوداع  وهذا شأن المرقى فلا يدخل في حد البدعة أصلا إهـ 
"Syekh Ibnu Hajar berkata, saya mengatakan, dalil mengangkat muraqqi dari sunah Nabi adalah bahwa Rasulullah memerintahkan seseorang untuk mengintruksikan manusia untuk diam saat beliau Nabi hendak menyampaikan khutbah Mina di Haji wada', yang demikian ini adalah ciri khas dari seorang muraqqi, maka tradisi tarqiyyah sama sekali tidak masuk dalam kategori bid'ah." (Syekh Sulaiman al-Jamal, Hasyiyah al-Jamal 'ala Fath al-Wahhab, Beirut, Dar al-Fikr, tanpa tahun, juz 2, halaman 35). Simpulannya, tradisi pembacaan tarqiyyah merupakan hal yang baik untuk dilakukan dan dilestarikan. Meski ulama masih berbeda pendapat mengenai status bid'ahnya, namun mereka sepakat dalam satu titik kesimpulan yaitu tradisi tersebut bukan hal yang tercela, bahkan mengandung banyak hal positif. Oleh karena itu, tidak ada sama sekali dasar yang kuat untuk melarang atau memvonisnya sesat. Wallahu a'lam.

Jumat, 22 November 2019

PANCASILA...???

Sudah 2 orang yang mempertanyakan pancasila.?

Eggy Sudjana
Dan
Sudjewo tedjo (pancasila gak ada yang ada cuma teks nya saja)

Sampai saat ini belum ada yang menjawab bahkan para begawan BPIP pun diam seribu bahasa

DASAR NEGARA INDONESIA BUKAN PANCASILA

Dimana tertulisnya didalam Undang Undangnya yang mengatakan Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila..
Cari diseluruh kitab Undang Undang Negara, kalo ada kalimat yang menyebutkan Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila. Tidak ada.

Ini Jawaban mengejutkan dari Dr. Eggy Sudjana, SH, M.Si

Banyak Yang Tak Tahu, Ternyata Dasar Negara Indonesia Bukan Pancasila Tapi Allah SWT

Sejarah

Banyak Yang Tak Tahu, Ternyata Dasar Negara Indonesia Bukan Pancasila Tapi Allah. Apa yang disampaikan oleh Dr Eggi Sudjana SH MSi dalam talkshow di TV swasta malam itu sangat mengejutkan banyak pihak. Beliau menyebutkan bahwa jika dicermati, ternyata justru negara Indonesia ini secara hukum bukanlah berdasarkan Pancasila. Sebaliknya, di dalam UUD 45 malah ditegaskan bahwa dasar negara kita adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dan sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, Tuhan yang dimaksud tidak lain adalah Allah subhanahu wata'ala. Sehingga secara hukum jelas sekali bahwa dasar negara kita ini sebenarnya adalah Islam.

Pernyataan itu muncul saat berdebat dengan Abdul Muqsith yang mewakili kalangan AKK-BB. Saat itu Abdul Muqsith menyatakan bahwa Indonesia bukan negara Islam, bukan berdasarkan Al Qura'n dan Al Hadits, namun berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Mungkin Abdul Muqsith ingin menegaskan bahwa Ahmadiyah boleh saja melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran Islam, toh negara kita kan bukan negara Islam, bukan berdasarkan Quran dan Hadits.

Tetapi tiba-tiba Mas Eggi balik bertanya tentang siapa yang bilang bahwa dasar negara kita ini Pancasila? Mana dasar hukumnya kita mengatakan itu?

Abdul Muqsith cukup bingung diserang dengan pertanyaan seperti itu. Rupanya dia tidak siap ketika diminta untuk menyebutkan dasar ungkapan bahwa negara kita ini berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Ketika itulah mas Eggi langsung menyebutkan bahwa yang adalah UUD 45 menyebutkan tentang dasar negara kita adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, bukan Pancasila. Sebagaimana yang disebutkan dalam UUD 45 pasal 29 ayat 1.

Jika dipikir-pikir, ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Eggi Sujana itu. Mana teks resmi yang menyebutkan bahwa dasar negara kita ini Pancasila. Kita yang awam ini agak kaget juga mendengar jawaban Eggi.

Entahlah apa ada ahli hukum lain yang bisa menjawabnya. Yang jelas si Abdul Muasith itu hanya bisa diam saja, tanpa bisa menjawab apa yang ditegaskan oleh Eggi Sujana.

Dan rasanya kita memang tidak atau belum menemukan teks resmi yang menyebutkan bahwa dasar negara kita ini Pancasila.

Diskusi itu menjadi menarik, lantaran _kita baru saja tersadar bahwa dasar negara kita menurut UUD 45 ternyata bukan Pancasila sebagaimana yang sering kita hafal selama ini sejak SD._ Pasal 29 UUD 45 ayat 1 memang menyebutkan begini:

1. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa

Lalu siapakah Tuhan yang dimaksud dalam pasal tersebut, jawabannya menurut Eggi adalah Allah SWT. Karena di pembukaan UUD 45 memang telah disebutkan secara tegas tentang kemerdekaan Indonesia yang merupakan berkat rahmat Allah SWT.

Dalam argumentasi mas Eggi, yang namanya batang tubuh dengan pembukaan tidak boleh terpisah-pisah atau berlawanan. Jika dalam batang tubuh yaitu pasal 29 ayat 1 disebutkan bahwa negara Indonesia berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, maka Tuhan itu bukan sekedar Maha Esa, juga bukan berarti tuhannya semua agama. Namun tuhannnya umat Islam, yaitu Allah SWT.

Hal itu lantaran secara tegas Pembukaan UUD 45 menyebutkan lafadz Allah SWT. Dan hal itu tidak boleh ditafsirkan menjadi segala macam Tuhan, bukan asal Tuhan dan bukan tuhan-tuhan buat agama lain. Tuhan Yang Maha Esa di pasal 29 ayat 1 itu harus dipahami oleh rakyat Indonesia sebagai Allah SWT, bukan Yesus, bukan Bunda Maria, bukan Sidharta Gautama, bukan dewa atau pun tuhan-tuhan dalam nama yang lain.

Terlepas apakah nanti ada ahli hukum tata negara yang bisa membantah pemikiran Eggi Sujana itu, yang pasti Abdul Muqsith tidak bisa menjawabnya. Dan pandangan bahwa negara kita ini bukan negara Islam serta tidak berdasarkan Quran dan Sunah, secara jujur harus kita akui harus dikoreksi kembali.

Sebab jika kita lihat latar belakang semangat dan juga sejarah terbentuknya UUD 45 oleh para pendiri negeri ini, nuansa Islam sangat kental. Bahkan ada opsi yang cukup lama untuk menjadikan negara Indonesia ini sebagai negara Islam yang formal.
Bahkan awalnya, sila pertama dari Pancasila itu masih ada tambahan 7 kata, yaitu: dengan menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya.

Namun lewat tipu muslihat dan kebohongan para penguasa, dan tentunya melewati perdebatan yang sangat panjang, 7 kata itu harus dihapuskan. Sekedar memperhatikan kepentingan kalangan Kristen yang merasa keberatan dan main ancam mau memisahkan diri dari NKRI.

Padahal 7 kata itu sama sekali tidak mengusik kepentingan agama dan ibadah mereka. Toh Indonesia ini memang mayoritas muslim, namun betapa lucunya tingkah mereka, tatkala pihak mayoritas mau menetapkan hukum di dalam lingkungan mereka sendiri lewat Pancasila, kok bisa-bisanya orang-orang di luar agama Islam pakai acara protes segala. Padahal apa urusannya mereka dengan 7 kata itu.

Jika dipikir lebih mendalam, betapa tidak etisnya kalangan Kristen saat awal kita mendirikan negara, di mana mereka sudah ikut campur urusan agama lain, yang mayoritas pula. Sampai mereka berani nekat mau memisahkan diri sambil berdusta bahwa Indonesia bagian timur akan segera memisahkan diri kalau 7 kata itu tidak dihapus.

Akhirnya dengan legowo para ulama dan pendiri negara ini menghapus 7 kata itu, demi persatuan dan kesatuan. Tapi apa lacur, air susu dibalas air tuba. Alih-alih bisa duduk rukun dan akur, kalangan Ekstrem Kristen yang didukung kalangan sekuler itu tidak pernah berhenti ingin menyingkirkan Islam dari negara ini.

Dan semangat penyingkiran Islam dari negara semakin menjadi-jadi dengan adanya penekanan asas tunggal di zaman Soeharto. Semua ormas apalagi orsospol wajib berasas Pancasila.

Sesuatu yang di dalam UUD 45 tidak pernah disebut-sebut. Malah yang disebut justru negara ini berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan Tuhan yang dimaksud itu adalah Allah SWT sesuai dengan yang tercantum di dalam Pembukaan UUD 45.

Jadi sangat tepat jika kalangan sekuler harus sibuk membuka-buka kembali literatur untuk cari-cari argumen yang sekiranya bisa membuat Islam jauh dari negara ini.

Namanya perjuangan, pasti mereka akan terus mencari dan mencari argumen-argumen yang sekiranya bisa dijadikan bahan untuk dijadikan alibi untuk menjauhkan Islam dari negara. Sebab mereka memang sangat alergi dengan Islam. Seolah-olah ajaran Islam itu harus diberantas, atau merupakan bahaya laten yang harus diwaspadai.

Kita harus mengakui bahwa kalangan sekuler anti Islam itu di negeri ini sangat banyak. Dalam kepala mereka, mungkin lebih baik negara ini menjadi komunis dari pada jadi negara Islam.

Wallahu A'lam. (Ahmad Sarwat, Lc).

Selasa, 19 November 2019

Cara Penulisan Gelar


pemberian gelar terhadap mahasiswa dengan benarJika melihat ke belakang, gelar akademik untuk lulusan perguruan tinggi pada jaman dahulu hanya ada dua macam. Yaitu gelar Drs. (Baca:doktorandus) yang biasa disematkan kepada laki-laki dan Dra. (Baca:doktoranda) yang biasa disematkan kepada perempuan. Dan gelar ini diberikan oleh Belanda tanpa melihat disiplin ilmu yang dimiliki sang penyandang gelar.

Tetapi setelah keluar Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 036/U/1993 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi. Pemberian dan cara penulisan gelar menjadi tidak berlaku lagi. Pemberian dan penulisan gelar mengikuti keputusan tersebut dengan ketentuan EYD tadi.

Cara Praktis Mengenali Singkatan Penulisan Nama Gelar.

Oke, sebelum lanjut ke cara penulisan gelar yang benar. Sebenarnya kita mampu untuk menulis untuk setiap gelar hanya dengan analisis kata per kata, kita bisa memikirkannya dengan mengikuti teori singkatan yang ada. Misalnya saja gelar Sarjana Pendidikan, akan ditulis dalam gelar menjadi (S. Pd.) dan di tulis di belakang nama seorang penyandang gelar.

Cara mendeskripsikannya kembali gelar tersebut adalah seperti ini. Huruf "S" berasa dari kata Sarjana yang akan selalu ditulis dengan huruf "S" besar dan diakhiri dengan tanda titik (.), dan ini adalah berasal dari satu kata tersebut.

Lalu untuk huruf "P" harus ditulis dengan huruf besar karena merupakan awal kata. Lalu dilanjutkan dengan huruf "D" yang harus ditulis dengan huruf kecil karena merupakan bagian dari satu rangkaian kata "Pendidikan". Setelah itu diakhiri dengan tanda titik (.) sekali lagi.

Ketentuan ini berbeda lagi terhadap gelar yang tidak mempunyai tambahan imbuhan kata di tiap sisinya seperti misalnya Sarjana Ekonomi, Sarjana Hukum, dan sejenisnya. Singkatan kata dari gelar ini hanya akan diambil dari awal huruf saja dan ditandai dengan tanda titik. Misalnya Sarjana Ekonomi menjadi (S. E.) dan Sarjana Hukum menjadi (S. H.)


Langkah-Langkah Penulisan Nama Gelar yang Benar

topi sarjana dan tanda bukti kelulusan sarjanaBerikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu gunakan sebagai standar untuk menulis gelar yang benar sesuai dengan EYD. Cara berikut ini sudah mengikuti keputusan penulisan singkatan dengan meliputi penggunaan tanda titik (.) dan tanda koma (,) yang benar.

1. Setiap gelar harus ditulis dengan menggunakan tanda titik (.) sebagai penghubung antara kata pada singkatan gelar yang bersangkutan.

2. Gelar ditulis setelah nama atau sebelum nama seorang.

3. Diantara nama dan gelar, harus diberikan tanda koma (,) sebagai tanda hubungnya.

4. Bila seorang menyandang gelar lebih dari satu, gelar tersebut harus dipisahkan juga dengan tanda koma diantara gelar-gelar tersebut. Contohnya = Yanuar Hadi, S, Pd., M. Pd.


Contoh Penulisan Nama Gelar yang Benar dan Salah.

Berikut ini saya sertakan beberapa contoh untuk penulisan gelar akademik baik dari sisi yang benar maupun yang salah.

Yanuar Hadi, SH      (salah)

Yanuar Hadi, S.H.   (benar)

Yanuar Hadi Wahono, Dr, MM       (salah)

Yanuar Hadi Wahono, Dr., M.M.  (benar).

Penulisan gelar di atas sudah mengikuti aturan baku untuk penulisan singkatan yang sudah memenuhi kriteria EYD Bahasa Indonesia kita.


Daftar Penulisan Nama Gelar secara Lengkap

Nah, berikut ini adalah daftar lengkap yang saat ini merupakan daftar nama Gelar yang sudah ada dan berlaku di Indonesia. Berikut diantaranya :

Gelar Diploma:

Program diploma satu (D1) 

Ahli pratama = A.P.

Program diploma dua (D2)

Ahli muda = A.Ma.

Program diploma tiga (D3)

Ahli madya = A.Md.

Ahli madya pendidikan = A.Md.Pd.,

Ahli madya keperawatan = A.Md.Per.

Ahli madya kesehatan = A.Md.Kes.

Ahli madya kebidanan = A.Md.Bid.

Ahli madya pariwisata = A.Md.Par.


Contoh penulisan gelar diploma

Yanuar Hadi, A.Md.

Yanuar Hadi, A.Ma.


Gelar Sarjana

S.Ag. (Sarjana Agama)

S.Pd. (Sarjana Pendidikan)

S.Si.  (Sarjana Sains)

S.Psi. (Sarjana Psikologi)

S.Hum. (Sarjana Humaniora)

S.Kom. (Sarjana Komputer)

S.Sn. (Sarjana Seni)

S.Pt. (Sarjana Peternakan)
S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
S.Sos. (Sarjana Sosial)
S.Kar. (Sarjana Karawitan)
S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)
S.T. (Sarjana Teknik)
S.P. (Sarjana Pertanian)
S.S. (Sarjana Sastra)
S.H. (Sarjana Hukum)
S.E. (Sarjana Ekonomi)
S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)
S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam)
M.Mus. (Master of Music)

Gelar Magister
M.Ag. (Magister Agama)
M.Pd. (Magister Pendidikan)
M.Si. (Magister Sains)
M.Psi. (Magister Psikologi)
M.Hum. (Magister Humaniora)
M.Kom. (Magister Komputer)
M.Sn. (Magister Seni)
M.T. (Magister Teknik)
M.H. (Magister Hukum)
M.M. (Magister Manajemen)
M.Kes. (Magister Kesehatan)
M.P. (Magister Pertanian)
M.Fhil. (Magister Fhilsafat)
M.E. (Magister Ekonomi)
M.H.I. (Magister Hukum Islam)
M.Fil.I. (Magister Filsafat Islam)
M.E.I. (Magister Ekonomi Islam)
M.Pd.I. (Magister Pendidikan Islam)

Gelar Master Luar Negeri

M.A. (Master of Arts)
M.Sc. (Master of Science)
M.Ed. (Master of Education)
M.Litt. (Master of Literature)
M.Lib. (Master of Library)
M.Arch. (Master of Architecture)

Gelar Sarjana Muda Luar Negeri

B.A. (Bechelor of Arts)
B.Sc. (Bechelor of Science)
B.Ag. (Bechelor of Agriculture)
B.E. (Bechelor of Education)
B.D. (Bechleor of Divinity)
B.Litt. (Bechelor of Literature)
B.M. (Bechelor of Medicine)
B.Arch. (Bechelor of Architrcture),
M.Nurs. (Master of Nursing)
M.Th. (Master of  Theology)
M.Eng. (Master of Engineering)
M.B.A. (Master of Business Administration)
M.F. (Master of Forestry)
M.F.A. (Master of Fine Arts)
M.R.E. (Master of Religious Ediucation)
M.S. (Mater of Science)
M.P.H. (Master of Public Health), dsb.

Yang Harus Diperhatikan saat Menulis Gelar Doktor Dalam Negeri

penulisan nama gelar doktor yang benar

Penulisan gelar doktor dalam negeri yang sering salah dan tidak dipahami dengan baik oleh kebanyakan orang. Padahal jika kita mampu menganalisis, tidaklah sulit untuk dapat menemukan jawabannya.

Penulisan gelar doktor dalam negeri sama dengan penulisan gelar-gelar yang lain. Karena huruf  "D" dan "R" merupakan rangkaian satu kata, maka penulisan gelar doktor yang benar adalah: Dr. (Doktor), dan ditulis di depan nama penyandang gelar. Huruf  "D" ditulis dengan huruf kapital, dan huruf "R" ditulis dengan huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda titik.

Selain itu, di Indonesia juga memberlakukan sebutan profesional untuk program diploma. Aturan main penulisan sebutan profesional dalam negeri untuk program diploma ditulis di belakang nama penyandang sebutan profesional tersebut. Perhatikan beberapa sebutan profesional program diploma berikut ini.

Program diploma satu (D1) sebutan profesional ahli pratama, disingkat (A.P.);

Program diploma dua (D2) sebutan profesional ahli muda, disingkat (A.Ma.);

Program diploma tiga (D3) sebutan profesional ahli madya, disingkat (A.Md.); dan

Program diploma empat (D4) sebutan profesional ahli, disingkat (A.).

Akhir-akhir ini sebutan profesional untuk program diploma, sebagaimana yang tertera itu, cenderung diikuti oleh ilmu keahlian yang dimiliki. Sebagai misal, sebutan profesional untuk ahli muda kependidikan disingkat A.Ma.Pd., ahli madya keperawatan disingkat A.Md.Per., ahli madya kesehatan disingkat A.Md.Kes., ahli madya kebidanan disingkat A.Md.Bid., dan ahli madya pariwisata disingkat A.Md.Par.

Selanjutnya, banyak orang bertanya-tanya tentang beberapa gelar doktor luar negeri yang tidak mereka pahami maksudnya, juga tidak mereka ketahui cara penulisannya, sehingga banyak diantara mereka hanya dapat memperkirakan maksud, dan demikian pula cara penulisannya. Karena berdasarkan perkiraan belaka, maka banyak diantara mereka salah menebak maksud serta cara penulisannya.

Penulisan gelar doktor, master, dan sarjana muda dari luar negeri, ditulis di belakang nama penyandang gelar. Sebagaimana penulisan gelar-gelar dalam negeri, penulisan gelar dari luar negeri pun sama.

Untuk dapat memahami penulisan yang benar, kita perlu menganalisis kata per kata sebagaimana cara menganalisis kata per kata pada penulisan gelar dalam negeri. Sebagai misal, gelar doctor of philosophy, yang ditulis benar [Ph.D.]. Huruf "P" ditulis dengan huruf kapital, tetapi huruf "H" ditulis dengan huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda titik. Huruf "H" ditulis dengan huruf kecil karena posisinya sebagai bagian dari rangkaian satu kata dengan huruf "P" yang merupakan kepanjangan dari kata philosophy, sedangkan huruf "D" ditulis dengan huruf kapital sebagai singkatan dari kata doctor, dan diakhiri dengan tanda titik.

Perhatikan beberapa gelar doktor luar negeri yang sering kita jumpai di Indonesia, dan contoh penulisannya:

Ph.D. (Doctor of Philosophy);                       =>               Yanuar Hadi, Ph.D.

Ed.D. (Doctor of Education);                        =>               Yanuar Hadi, Ed.D.

Sc.D. (Doctor of Science);                             =>               Yanuar Hadi, Sc.D.

Th.D. (Doctor of Theology);                          =>               Yanuar Hadi, Th.D.

Pharm.D. (Doctor of Pharmacy);                  =>               Yanuar Hadi, Pharm.D.

D.P.H. (Doctor of Public Health);                 =>               Yanuar Hadi, D.P.H.

D.L.S. (Doctor of Library Science);              =>               Yanuar Hadi, D.L.S.

D.M.D. (Doctor of Dental Medicince);         =>               Yanuar Hadi, D.M.D.

J.S.D. (Doctor of Science of Jurisprudence). =>               Yanuar Hadi, J.S.D., dsb.

Satu hal lagi, penulisan gelar ganda yang kedua di gelar tersebut diletakkan di belakang nama penyandang gelar. Juga harus memperhatikan teknik penulisan yang benar. Bahwasanya, selama ini kita sering menjumpai bahkan mungkin, menjadi pelaku sendiri penulisan gelar ganda yang tidak memperhatikan tata cara penulisan yang benar.

Nah, itulah artikel tentang Cara Penulisan Gelar yang Benar yang bisa saya bagikan dengan kalian. Semoga bermanfaat.