Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Senin, 25 September 2017

Bapak Pramuka Indonesia Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Beliau, selain menjadi Sultan Yogyakarta, Wakil Presiden Republik Indonesia, dan Pahlawan Nasional Indonesia, pun dinobatkan sebagai
Bapak Pramuka Indonesia. Penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia layak mengingat aktivitasnya di dunia kepramukaan (kepanduan) sebelum Gerakan Pramuka lahir (sebelum 1961), saat pendirian Gerakan Pramuka, maupun awal-awal perjalanan Gerakan Pramuka. Berkat pemikiran dan kebijakan yang diambilnya Gerakan Pramuka bisa menjadi seperti sekarang ini. Karenanya sejarah kepramukaan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sosok Bapak Pramuka Indonesia, Hamengkubuwana IX.
Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1988 di Dili (ibu kota Provinsi Timor Timur; saat ini negara Timor Leste) yang kemudian mengukuhkan gelar Bapak Pramuka Indonesia tersebut. Bahkan beliau pun menerima " Bronze Wolf Award ", sebuah penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari World Organization of the Scout Movement (WOSM). Di mana baru ada empat orang di Indonesia yang menerima penghargaan ini, yakni: Sri Sultan Hamengku Buwono IX (1973); Abdul Aziz Saleh (1978); John Beng Kiat Liem (1982); dan Letjen TNI (Purn) H Mashudi (1985). Sebelumnya, pada tahun 1972 Sri Sultan pun mendapatkan penghargaan Silver World Award dari Boy Scouts of America.

Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Biografi Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Lahir di Yogyakarta pada 12 April 1912 dengan nama Bendoro Raden Mas Dorodjatun. Hamengkubuwana IX adalah anak kesembilan dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Pendidikannya dimulai dari HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an ia berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda.
Pada tanggal 18 Maret 1940, beliau dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta dengan gelar " Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningrat ".
Beliau adalah Sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia.

Di masa pendudukan Jepang, beliau melarang pengiriman romusha. Saat kemerdekaan RI, beliau bersama Paku Alam IX menjadi penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri ke Republik Indonesia. Saat Agresi Militer Belanda I, beliau pula yang mengundang Presiden Soekarno untuk mengungsi dan memerintah Indonesia dari Yogyakarta. Pun Hamengkubuwana IX memiliki peran kunci dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
Hamengkubuwana IX meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta.
Peranan dalam Gerakan Pramuka
Sejak usia muda Hamengkubuwana IX telah aktif dalam organisasi pendidikan kepanduan. Menjelang tahun 1960-an, Hamengkubuwana IX telah menjadi Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan). Pada tahun 1961, ketika berbagai organisasi kepanduan di Indonesia berusaha disatukan dalam satu wadah, Sri Sultan Hamengkubuwono IX memiliki peran penting di dalamnya. Presiden RI saat itu, Ir. Soekarno, berulang kali berkonsutasi dengan Sri Sultan tentang penyatuan organisasi kepanduan, pendirian Gerakan Pramuka, dan pengembangannya.
Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden RI membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka . Panitia ini beranggotakan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono (Menteri P dan K), Dr.A. Azis Saleh (Menteri Pertanian), dan Achmadi (Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan terbitnya Kepres Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, yang kemudian dikenal sebagai Hari Pramuka, selain dilakukan penganugerahan Panji Kepramukaan dan defile, juga dilakukan pelantikan Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari Gerakan Pramuka. Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat sebagai Ketua Kwarnas sekaligus Wakil Ketua I Mapinas (Ketua Mapinas adalah Presiden RI).
Bapak Pramuka Indonesia saat memberi sambutan di Ra
Sri Sultan bahkan menjabat sebagai Ketua Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka hingga empat periode berturut-turut, yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974. Sehingga selain menjadi Ketua Kwarnas yang pertama kali, Hamengkubuwono IX pun menjadi Ketua Kwarnas terlama kedua, yang menjabat selama 13 tahun (4 periode) setelah Letjen. Mashudi yang menjabat sebagai Ketua Kwarnas selama 15 tahun (3 periode).
Keberhasilan Sri Sultan Hamengku Buwana IX dalam membangun Gerakan Pramuka dalam masa peralihan dari “kepanduan” ke “kepramukaan”, mendapat pujian bukan saja dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Beliau bahkan akhirnya mendapatkan Bronze Wolf Award dari World Organization of the Scout Movement ( WOSM) pada tahun 1973. Bronze Wolf Award merupakan penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) kepada orang-orang yang berjasa besar dalam pengembangan kepramukaan.
Atas jasa tersebutlah, Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka pada tahun 1988 yang berlangsung di Dili (Ibukota Provinsi Timor Timur, sekarang negara Timor Leste), mengukuhkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Pengangkatan ini tertuang dalam Surat Keputusan nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka.

Hal-hal Lain Terkait Hamengku Buwana IX

Riwayat Pendidikan:
Sri Sultan Hamengkubuwana IX saat menjabat sebagai Wakil Presiden
Jabatan:

Lain-lain:
Itulah sejarah dan profil singkat Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuwana IX.
Artikel Terkait Alam Endah 5/19/2015 08:50:00 PM
Taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer di Bintaran Kidul 1
Eerste Europese Lagere School (1925) 2
Hogere Burger School (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan Bandung (1931) 3
Rijkuniversiteit Leiden, jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi 4
Raja Kesultanan Yogyakarta (1940-1988) 1
Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945-1988) 2
Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (1946 - 1947) 3
Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (1947 - 1947 dan 1947 - 1948) 4
Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (1948 - 1949) 5
Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II (1949 - 20 1949) 6
Menteri Pertahanan pada masa RIS (1949 - 1950) 7
Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir (1950 - 1951) 8
Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951) 9
Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (1956) 10
Ketua Sidang ke 4 ECAFE ( Economic Commision for Asia and the Far East ) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsultatif Colombo Plan (1957) 11
Ketua Federasi ASEAN Games (1958) 12
Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (1959) 13
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961-1974) 14
Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963) 15
Menteri Koordinator Pembangunan (1966) 16
Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret 1966) 17
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968) 18
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968) 19
Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California, Amerika Serikat (1968) 20
Wakil Presiden Republik Indonesia (1973 - 1978) 21
Pahlawan Nasional Indonesia (ditetapkan pada 8 Juni 2003) 1
Bapak Pramuka Indonesia (ditetapkan pada 1988) 2
Raja Kesultanan Yogyakarta terlama (1940-1988) 3
Gubernur terlama yang menjabat di Indonesia (1945-1988) 4
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka dengan periode terbanyak (4 periode) 5
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka dengan masa bakti terlama kedua (13 tahun) 6
Orang Indonesia pertama peraih Bronze Wolf Award dari WOSM (1973) 7
Penerima Silver World Award dari Boy Scouts of America (1972) 8
Google

Sejarah Pramuka

Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia - Praja Muda Karana atau lebih dikenal sebagai Pramuka, merupakan istilah yang memiliki arti kaum muda yang suka berkarya. penggunaan istilah Pramuka di Indonesia baru resmi digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi gerakan pramuka sebenarnya sudah ada dengan nama kepanduan sejak zaman penjajahan belanda.
Bagi anda yang belum tahu tentang sejarah pramuka dan ingin tahu seperti apa sejarah pramuka di Indonesia maupun sejarah pramuka di dunia. Berikut ini kami sajikan ulasan tentang sejarah lengkap pramuka di indonesia dan dunia.
Kata "pramuka" hanya dipakai di Indonesia sedangkan di dunia pramuka disebut Scout. Gerakan yang juga disebut Scout Movement atau Scouting ini bertujuan untuk pengembangan para pemuda secara mental, spiritual dan fisik. Sejarah pramuka di dunia sendiri dimulai pada 25-7-1907 ketika Lord Robert Baden Powell saat itu menjabat sebagai Letnan Jendral tentara Inggris untuk pertama kalinya melaksanakan perkemahan pramuka selama 8 hari di pulau Brown Sea, Inggris. perkemahan tersebut ia adakan sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan, beliau menerapkan scouting secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea. kemudian pada tahun 1908 Powel menulis buku tentang prinsip dasar kepramukaan dengan judul pramuka untuk laki-laki (Scouting for Boys).

Pada tahun 1912 dengan bantuan Agnes (adik perempuannya) maka terbentuklah organisasi pramuka untuk wanita dengan nama "Girls Guides".
Baca Juga: Kumpulan Informasi CPNS (Terlengkap dan Gratis)
Kemudian pada 1916 di dirikanlah kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak srigala). Pedoman kegiatan yang dilakukannya merujuk pada sebuah buku karangan Rudyard Kipling dengan judul "The Jungle Book".
Pada tahun 1918 Powell kembali membentuk Rover Scout, yaitu organisasi pramuka yang ditujukan bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. empat tahun kemudian tepatnya tahun 1922 Powel menerbitkan buku dengan judul "Rovering To Succes".
Tahun 1920 adalah tahun yang sangat krusial pada sejarah pramuka dimana untuk pertama kalinya di laksanakan Jambore di dunia. Selain itu pada tahun 1920 juga dibentuk Dewan Internasional pramuka yang memiliki anggota 9 orang biro dan biro pusat di London. Biro Pramuka Putri memiliki lima kantor pusat sekretariat di London dan biro kantor wilayah di Arab, Amerika Latin, Eropa dan Asia Pasifik. sedangkan Biro pramuka putra dunia memiliki lima kantor wilayah yaitu Filipina, Nigeria, Mesir, Swiss dan Costa Rica.
Jambore Dunia pertama di adakan di Olympia Hall, London. Dalam kegiatan itu diundang peserta dari 27 Negara dan pada jambore pertama Lord Robert Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of The World (Bapak Pandu Sedunia).
Pelaksanaan Jambore dunia:
Jambore ke I Tahun 1924 di Olympia Hall, London.
Jambore ke II Tahun 1924 di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Jambore ke III Tahun 1929 di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Jambore ke IV Tahun 1933 di Budapest, Hongaria
Jambore ke V Tahun 1937 di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Jambore ke VI Tahun 1947 di Moisson Prancis
Jambore ke VII Tahun 1 Kamergaut, Austria
Jambore ke VIII Tahun 1955 di Sut coldfild, Inggris
Jambore ke IX Tahun 1959 di Makiling, Philipina
Jambore ke X Tahun 1963 di Marathon, Yunani
Jambore ke XI Tahun 1967 di Amerika Serikat
Jambore ke XII Tahun 1971 di Asa Jepang
Jambore ke Lillehammer, Norwegia
Jambore ke Neishaboor, Iran (dibatalkan)
Jambore ke XV Tahun 1983 di Kananaskis, Alberta, Kanada
Jambore ke XVI Tahun 1987 di Cataract Scout Park, Australia
Jambore ke XVII Tahun 1991 di Ko Selatan
Jambore ke XVIII Tahun 1995 di Belanda
Jambore ke XIX Tahun 1999 di Amerika Serikat
Jambore ke XX Tahun 2003 di Thailand
Jambore ke XXI Tahun 2007 di Ta Hylands, Chelmsford, Essex, Inggris
Jambore ke XXII Tahun 2011 di Rinkaby, Kristianstad, Scania, Swedia
Jambore ke XXIII Tahun 2015 di Pan Kirara, Yamaguchi, Jepang
Jambore ke XXIV Tahun 2 Summit Bechtel Family National Scout Reserve, Amerika Serikat
Scouting di kenal di Indonesia dengan istilah Kepramukaan. Melalui buku "Scouting for Boy" Kepramukaan berkembang di Indonesia. kemudian Pada dekade 1950-1960 organisasi Kepramukaan tumbuh pesat baik jumlah dan ragamnya, bahkan diantaranya merupakan organisasi Kepramukaan yang berafiliasi pada parpol, yang tentunya hal itu menyalahi prinsip dasar Kepramukaan.
Memperhatikan keadaan yang demikian dan atas dorongan para tokoh Kepramukaan saat itu, serta bertolak dari ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Bung Karno (Presiden RI saat itu) selaku mandataris MPRS pada tanggal 9-3-1961 memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka. Bung Karno merasa berkewajiban menjalankan amanat MPRS, untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan (Kepramukaan) sebagai salah satu komponen bangsa yang berguna dalam mendorong pembangunan negara.
Baca Juga: Cerita Motivasi: Bahagia itu,.. Sederhana
Maka dari itu Soekarno menyatakan pembubaran organsiasi kepanduan (Kepramukaan) di Indonesia dan menggabungkannya ke dalam suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal dengan nama
GERAKAN PRAMUKA yang diberi tanggung jawab menjalankan pendidikan kepanduan kepada pemuda serta anak-anak Indoneisa. Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS KELAPA di bentuk atas KEPPRES (Keputusan Presiden) Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20-5-1961.

Meskipun Gerakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan KEPPRES (Keputusan Presiden) Nomor 238 tahun 1961, tapi secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada publik pada tanggal 14-8-961 sesaat setelah Presiden RI menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan KEPPRES Nomor 448 Tahun 1961. Sejak saat itu maka 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.

Seiring Jalannya waktu perkembangan Gerakan Pramuka mengalami naik turun, karena gerakan ini tidak dianggap pentingnya oleh kaum muda. menindak lanjuti hal tersebut maka pada peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45, Presiden SBY mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Implementasi Revitalisasi Gerakan Pramuka antara lain adalah dalam upaya pemantapan organisasi Gerakan Pramuka, yang sudah menghasilkan terbitnya UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
Anggota Gerakan Pramuka terdiri atas Anggota Dewasa dan Anggota Muda. Anggota Muda merupakan Peserta Didik Gerakan Pramuka yang dibagi menjadi beberapa golongan di antaranya:
Golongan Siaga adalah berumur 7 - 10 tahun yang berumur 11 - 15 tahun yang berumur 16 - 20 tahun yang berumur 21 - 25 tahun
Anggota yang berusia di atas 25 tahun berstatus sebagai anggota dewasa. Anggota dewasa Gerakan Pramuka terdiri dari:
Instruktur Saka
Pamong Saka
Pembantu Pembina
Pelatih Pembina
Pembina Pramuka
Tenaga Pendidik
Demikianlah Artikel tentang Sejarah Lengkap Pramuka di Dunia dan Indonesia. Semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian pramuka, gerakan pramuka, pramuka penggalang, pramuka penegak, pramuka indonesia, sejarah pramuka dunia dan sejarah pramuka di indonesia.

Bapak Pramuka Indonesia VS Bapak Pandu Indonesia

Membaca judul artikel ini, Bapak Pramuka Indonesia vs Bapak Pandu Indonesia mungkin membuat sebagian kita bertanya-tanya. Ada apa dengan Bapak Pramuka Indonesia dan Bapak Pandu Indonesia?

Bagi sebagian anggota pramuka ada yang berpendapat bahwa kedua gelar tersebut disematkan kepada orang yang berbeda. Dimana Bapak Pramuka Indonesia disandang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX sedangkan gelar Bapak Pandu Indonesia diberikan kepada KH. Agus Salim.

Bahkan tahukah, Kakak, bahwa ada seorang tokoh pramuka lainnya yang digadang-gadang sebagai Bapak Pandu Indonesia? Ialah Dr. Moewardi, pendiri Jong Java Padvinders (yang kemudian berganti nama menjadi Pandoe Kebangsaan) dan tokoh Kepandoean Bangsa Indonesia yang sudah sejak awal menyuarakan bersatunya perkumpulan-perkumpulan Pandu saat itu dalam satu wadah.

Namun ada juga anggota pramuka yang berpendapat berbeda. Yang ada hanyalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Bahkan menganggap kedua gelar tersebut, baik Bapak Pramuka Indonesia maupun Bapak Pandu Indonesia sebagai satu gelar yang sama sehingga cukup diberikan kepada satu orang. Dalam artian, Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan Bapak Pramuka Indonesia yang otomatis dapat disebut juga sebagai Bapak Pandu Indonesia.

Mari kita uraikan bersama berdasarkan beberapa fakta sejarah kepramukaan di Indonesia berikut ini.

1. Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah salah satu tokoh pramuka yang perjuangannya tidak diragukan lagi dalam pembentukan Gerakan Pramuka. Beliau adalah penerima Panji Gerakan Pramuka saat pertama kali diserahterimakan oleh Presiden RI, Ir. Soekarno pada 14 Agustus 1961. Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang pertama kali. Bahkan menjabat hingga dalam empat periode berturut-turut mulai dari periode 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.

Jasa Sri Sultan Hamengku Buwono IX tidak hanya diakui di dalam negeri. WOSM (World Organization of the Scout Movement) pada tahun 1973 menganugerahinya Bronze Wolf Award merupakan penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari WOSM.

Bahkan kata 'pramuka' pun dicetuskan dan dipilih oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk menamai kepanduan di Indonesia. Kata pramuka ini diambil dari istilah 'paramuka' yang merupakan nama pasukan khusus dan terdepan di Keraton Yogyakarta pada jaman Penjajahan Belanda.

2. KH. Agus Salim

KH. Agus Salim merupakan tokoh Sarekat Islam (salah satu organisasi pelopor pergerakan nasional) yang menaruh perhatian pada pendidikan kepanduan. Beliau lah yang pertama kali mengusulkan dan menggunakan istilah 'pandu' dan 'kepanduan' untuk mengganti istilah sebelumnya 'padvinder' dan 'padvinderij' yang oleh Belanda dilarang penggunaannya bagi organisasi kepramukaan yang didirikan oleh bumiputera (orang Indonesia).

Istilah 'pandu' dan 'kepanduan' diperkenalkan pertama kali saat konggres Sarekat Islam Afdeeling Padvinderij (SIAP) di Banyumas, Jawa Tengah, pada tahun 1928. SIAP sendiri adalah organisasi kepanduan milik Sarekat Islam, Atas usul tersebut SIAP kemudian berubah kepanjangannya menjadi Sarekat Islam Afdeeling Pandoe.

3. Bapak Pramuka Indonesia

Gelar Bapak Pramuka Indonesia yang disematkan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan keputusan resmi Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka. Adalah Munas Gerakan Pramuka Tahun 1988 di Dili, Timor Timur (sekarang negara Timor Leste) yang kemudian mengangkat Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia melalui keputusan bernomor 10/Munas/1988 tentang Bapak Pramuka.

Munas merupakan forum tertinggi dengan keputusan tertinggi pula dalam Gerakan Pramuka. Sehingga penetapan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia memang memiliki dasar hukum yang sangat kuat di dalam Gerakan Pramuka.

4. Bapak Pandu Indonesia

Gelar Bapak Pandu Indonesia, oleh sebagian pihak, disematkan kepada KH. Agus Salim atas jasanya merubah istilah 'padvinder' dan 'padvinderij' yang berasal dari bahasa Belanda menjadi 'pandu' dan 'kepanduan'.

Namun harus diakui, hingga saat ini tidak ada satu ketetapan hukum pun yang mendasari penganugerahan gelar tersebut. Dalam berbagai ketetapan Munas, keputusan Kwartir Nasional, maupun peraturan perundangan lainnya di pramuka, tidak satupun yang menetapkan KH. Agus Salim sebagai Bapak Pandu Indonesia.

Bahkan tidak ditemukan siapa yang pertama kali menyatakan bahwa KH. Agus Salim sebagai Bapak Pandu Indonesia.

Tanpa mengecilkan jasa KH. Agus Salim sebagai tokoh nasional yang menaruh perhatian tinggi pada pendidikan kepanduan di Indonesia, perlu ditegaskan bahwa gelar H. Agus Salim sebagai Bapak Pandu Indonesia tidak memiliki dasar yang jelas.

5. Pandu vs Pramuka

Pandu dan pramuka sebenarnya adalah padanan kata. Pandu itu ya pramuka dan pramuka itu ya pandu.

Demikian juga halnya dengan gelar Bapak Pramuka Indonesia seharusnya sama dengan Bapak Pandu Indonesia. Sehingga cukup satu saja penyebutannya yakni "Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX". Layaknya Baden Powell yang di Indonesia dikenal sebagai Bapak Pramuka Sedunia dan dapat pula diucapkan sebagai Bapak Pandu Sedunia.

Pramuka di Indonesia telah melalui sejarah yang panjang. Mulai dari awal masuknya ke nusantara saat dibawa oleh penjajah Belanda dengan Netherland Indische Padvinder Vereniging (Persatuan Pandu-Pandu Belanda)-nya, berdirinya organisasi-organisasi kepanduan bumiputera seperti JPO (Javananse Padvinders Organizatie) dan JPP  (Jong Java Padvinderij), kesadaran untuk mulai menyatukan organisasi kepandunian bumiputera seperti terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia) dan PAPI (Persatuan Antar Pandu-Pandu Indonesia), dan dilarangnya aktivitas kepanduan di masa pendudukan Jepang. Juga dinamika kepanduan di masa kemerdekaan dengan puncaknya meleburnya berbagai organisasi kepanduan dalam Gerakan Pramuka pada tahun 1961.

Rangkaian sejarah kepramukaan di Indonesia ini merupakan kesatuan sejarah yang tidak harus dipotong-potong dalam periode-periode tersendiri atau malah berdasarkan penggunaan istilah-istilah di dalamnya. Baik ketika menggunakan istilah 'padvinder', pandu, maupun pramuka, semuanya adalah satu pramuka. Dengan pemahaman ini, tentu tidak arif untuk memisahkan antara Bapak Padivinder Indonesia, Bapak Pandu Indonesia, maupun Bapak Pramuka Indonesia. Biarlah semuanya cukup satu saja, Bapak Pramuka Indonesia.

Tidak perlu lagi ada pemisahan seorang tokoh diberikan gelar "Bapak Pandu Indonesia" dan tokoh lainnya sebagai "Bapak Pramuka Indonesia". Sehingga kalau ada pertanyaan, siapakah Bapak Pramuka Indonesia, jawabnya adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dan jika muncul pertanyaan, siapakah Bapak Pandu Indonesia, jawabnya tetap sama, Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Biografi Bapak Pandu Sedunia

Biografi bapak pandu sedunia (robert stephson baden powell)

Nama Lengkap : Robert Stephenson Smyth Baden Powell.
Nama Panggilan : Baden Powell atau BP (bee-pee/bipi).
Nama Kecil : Ste, Stephe, Stephenson atau Steevie.
Tempat / Tanggal Lahir : London ( Inggris ) / 22 Februari 1857.
Wafat : Nyeri, Kenya 8 Januari 1941.
Nama Ayah : Prof.Domine Baden Powell.
Nama Ibu : Miss Henrietta Grace Smyth.
Nama Saudara : Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie dan Baden Fletcher.

Nama Istri : Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama Anak : Peter, Heather dan Betty.
Buku Buku Karya BP : Scouting For Boys, Aids To Scouting, Rovering to Success dsb.
Penghargaan : Ashanti Star (1895), Metabele Campaign (1897), South African War Queens (1899), South African War Kings (1901), Companion Order of yhe Batc (1900),dsb.

Warga Kehormatan : Newcastle, Tyne, Bangor, Cardiff, Harwich, Kingston on Thames, Poole, Guildford, Blandford, London, Canterbury ddan Pontecraft.

Cerita singkat tentang BP:
BP adalah seorang tentara inggris dan penemu the Boy Scouts, lahir di london dan merupakan lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 s/d 1895, BP sukses bertugas, di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti. Sebelum dan semasa Perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari pasukan berkuda, Afrika Selatan, dan Letnan Kolonel dari Pengawal Nagake-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899). Karena keberaniaan dan penggabdiannya selama mertahankan Kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepunyaan musuh, dipromosikan menjadi mayor jenderal.
BP kemudian kembali ke Inggris, pad tahun 1908 BP menjadi Letnan Jenderal. Dianugrahi gelar KeSATRIA tahun 1909, kemudian pensiun dari dinas militer pada tahun berikutnya. BP membentuk the Boys Scouts di tahun 1908 dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan the Girl Guides, organisasi serupa untuk para anak anak dan remaja putri selama Perang Dunia

Rabu, 20 September 2017

Fadhilah Bulan Muharram

SUDAH 1438 tahun perjalanan sejarah Hijrahnya Rasulullah Saw berlalu. Makna hijrah bagi kaum Muslim memiliki makna yang sangat dalam dan mendasar yaitu suara hati, perasaan yang sangat mendasar (Alwizdan), mengaktualisasikan nilai-nilai akidah yang bertujuan untuk memisahkan antara yang hak dan yang batil yaitu dengan berhijrah kepada Allah Swt secara totalitas.
Hijrah dari kemusyrikan dan kekufuran kepada nilai-nilai Islam yang murni.
Awal dari hijrahnya kenabian ini bertujuan untuk keluar dari belenggu masyarakat Jahiliyah dan berbagai unsur budayanya pada masa itu dan menuju kepada berdirinya Negara Islam di Madinah Munawwarah. Dari awal hijrah inilah menjadi ujung tombak terbentuknya sejarah Hijriyah yang dikenal dengan “Taqwim Hijrie; penanggalan Hijriyah atau tahun hijriyah” di kalangan umat Islam, yang berawal dari hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Yatsrib yang akhirnya nama ini berubah menjadi nama Madinah Almunawwarah.
Makna Hijrah dan keutamaan hijrah yang Allah Swt gambarkan dalam Alqur’an diantaranya sebagai berikut,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫَﺎﺟَﺮُﻭﺍْ ﻭَﺟَﺎﻫَﺪُﻭﺍْ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺃُﻭْﻟَـﺌِﻚَ ﻳَﺮْﺟُﻮﻥَ ﺭَﺣْﻤَﺖَ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺍﻟﻠّﻪُ ﻏَﻔُﻮﺭٌ ﺭَّﺣِﻴﻢٌ ‏( ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ ‏[ 2 ‏] : 218 )
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ” (QS. Albaqarah [2] : 218)

ﻓَﺎﺳْﺘَﺠَﺎﺏَ ﻟَﻬُﻢْ ﺭَﺑُّﻬُﻢْ ﺃَﻧِّﻲ ﻻَ ﺃُﺿِﻴﻊُ ﻋَﻤَﻞَ ﻋَﺎﻣِﻞٍ ﻣِّﻨﻜُﻢ ﻣِّﻦ ﺫَﻛَﺮٍ ﺃَﻭْ ﺃُﻧﺜَﻰ ﺑَﻌْﻀُﻜُﻢ ﻣِّﻦ ﺑَﻌْﺾٍ ﻓَﺎﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫَﺎﺟَﺮُﻭﺍْ ﻭَﺃُﺧْﺮِﺟُﻮﺍْ ﻣِﻦ ﺩِﻳَﺎﺭِﻫِﻢْ ﻭَﺃُﻭﺫُﻭﺍْ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻠِﻲ ﻭَﻗَﺎﺗَﻠُﻮﺍْ ﻭَﻗُﺘِﻠُﻮﺍْ ﻷُﻛَﻔِّﺮَﻥَّ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺗِﻬِﻢْ ﻭَﻷُﺩْﺧِﻠَﻨَّﻬُﻢْ ﺟَﻨَّﺎﺕٍ ﺗَﺠْﺮِﻱ ﻣِﻦ ﺗَﺤْﺘِﻬَﺎ ﺍﻷَﻧْﻬَﺎﺭُ ﺛَﻮَﺍﺑًﺎ ﻣِّﻦ ﻋِﻨﺪِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺍﻟﻠّﻪُ ﻋِﻨﺪَﻩُ ﺣُﺴْﻦُ ﺍﻟﺜَّﻮَﺍﺏِ ‏( ﺍﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ ‏[ 3 ‏] : 195 )
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik.” (QS. Ali Imran [3] : 195)

ﻭﺍﻟﺴﺎﺑﻘﻮﻥ ﺍﻷﻭﻟﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻬﺎﺟﺮﻳﻦ ﻭﺍﻷﻧﺼﺎﺭ ﻭﺍﻟﺬﻳﻦ ﺍﺗﺒﻌﻮﻫﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎﻥ ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﺭﺿﻮﺍ ﻋﻨﻪ ﻭﺃﻋﺪ ﻟﻬﻢ ﺟﻨﺎﺕ ﺗﺠﺮﻱ ﺗﺤﺘﻬﺎ ﺍﻷﻧﻬﺎﺭ ﺧﺎﻟﺪﻳﻦ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﺑﺪﺍ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻔﻮﺯ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ‏( ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ‏[ 9 ‏] : 100 )
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar” (QS. Attaubah [9] : 100)

ﻭﺍﻟﺬﻳﻦ ﺗﺒﻮﺅﻭﺍ ﺍﻟﺪﺍﺭ ﻭﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﻣﻦ ﻗﺒﻠﻬﻢ ﻳﺤﺒﻮﻥ ﻣﻦ ﻫﺎﺟﺮ ﺇﻟﻴﻬﻢ، ﻭﻻ ﻳﺠﺪﻭﻥ ﻓﻲ ﺻﺪﻭﺭﻫﻢ ﺣﺎﺟﺔ ﻣﻤﺎ ﺃﻭﺗﻮﺍ ﻭﻳﺆﺛﺮﻭﻥ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺑﻬﻢ ﺧﺼﺎﺻﺔ ﻭﻣﻦ ﻳﻮﻕ ﺷﺢ ﻧﻔﺴﻪ ﻓﺄﻭﻟﺌﻚ ﻫﻢ ﺍﻟﻤﻔﻠﺤﻮﻥ ‏( ﺍﻟﺤﺸﺮ ‏[ 59 ‏] : 9 )
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung” (QS. Alhasyar [59] : 9)

Dari ayat-ayat Alqur’an di atas makna hijrah mengandung interpretasi yang begitu luas baik secara ruhiyah, bathiniyah maupun lahiriyah, baik secara mikro maupun makro.
Tahun baru hijriyah atau makna dari kata “Hijrah” itu sendiri merupakan momentum bagi kaum Muslimin untuk terus mampu dalam berkreasi, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menciptakan birokrasi yang modern, transparan, rapi dan bersih, membangun dan menegakkan keadilan hukum yang tegas dan berwibawa, kemajuan diberbagai bidang seperti politik, sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, industri, informasi, tekhnologi, meliter, dan lain sebagainya menuju peradaban sebuah negara yang aman, sejahtera dan makmur yang mampu bersaing dengan negara lain secara terhormat dan beradab untuk membangun kemaslahatan umat manusia diseluruh dunia.

Keutamaan Bulan Haram dan Muharram

Tahun baru Islam jatuh di antara bulan Haram yaitu bulan Muharram. Bulan Haram ada empat dari bulan Arab hijriyah yaitu Muharram (bulan ke-1), Rajab (bulan ke-7), Dzulqa’dah (bulan ke-11), dan Dzulhijjah (bulan ke-12), sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,

ﻭﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺧﻄﺐ ﻓﻲ ﺣَﺠِّﺘِﻪ، ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﻻ ﺇﻥ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﺪﺍﺭ ﻛﻬﻴﺌﺘﻪ ﻳﻮﻡ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺕ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﺛﻨﺎ ﻋﺸﺮ ﺷﻬﺮﺍً ﻣﻨﻬﺎ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺣﺮﻡ، ﺛﻼﺛﺔ ﻣﺘﻮﺍﻟﻴﺎﺕ ﺫﻭ ﺍﻟﻘﻌﺪﺓ ﻭﺫﻭ ﺍﻟﺤﺠﺔ ﻭﺍﻟﻤﺤﺮﻡ ﻭﺭﺟﺐ ﻣﻀﺮ ﺑﻴﻦ ﺟﻤﺎﺩﻯ ﻭﺷﻌﺒﺎﻥ ‏( ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ )
Dari Abu Bakar r.a, bahwa Rasulullah berkhotbah ketika beliau melaksanakan haji, beliau berkata: ketahuilah bahwa zaman itu akan terus berputar seperti bentuknya. Hari menciptakan Allah Swt pada langit dan bumi itu dalam setahun sebanyak 12 bulan diantaranya ada 4 bulan Haram, 3 yang berturutan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram sedangkan bulan Rajab dihimpit antara bulan Jumadi (Jumadil Awwal dan Jumadil Akhir) dan bulan Sya’ban.( HR. Bukhari- Muslim)
Pada bulan-bula Haram diharamkan berperang terkecuali jika diperangi, maka boleh melawan mempertahankan diri untuk berperang. Sebagaimana Allah Swt befirman,
ﺇِﻥَّ ﻋِﺪَّﺓَ ﺍﻟﺸُّﻬُﻮﺭِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﺛْﻨَﺎ ﻋَﺸَﺮَ ﺷَﻬْﺮًﺍ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَﺭْﺽَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺣُﺮُﻡٌ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦُ ﺍﻟْﻘَﻴِّﻢُ ﻓَﻼ ﺗَﻈْﻠِﻤُﻮﺍ ﻓِﻴﻬِﻦَّ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ .. ‏( ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ‏[ 9 ‏] 36: )
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu” (QS. Attaubah [9] : 36)

Pada bulan-bulan Haram digandakan bagi siapa saja yang melakukan kebajikan begitu juga bagi orang yang melakukan kejahatan, pendapat ini juga disepakati oleh Imam Qurthubi. Namun sebagian ulama orang yang berbuat kejahatan pada bulan tersebut tidak digandakan.
Menurut Imam Syafi’i dan kebanyakan para ulama bagi yang berperang tanpa sebab pada bulan-bulan Haram maka dia wajib membayar Diat.

Keutamaan di antara bulan haram, yaitu pada bulan Muharram disunnahkan berpuasa sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,
ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺪﻡ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻓﻮﺟﺪ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﺻﻴﺎﻣﺎً ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ‏( ﻣﺎ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﺼﻮﻣﻮﻧﻪ؟ ‏) ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ : ﻫﺬﺍ ﻳﻮﻡ ﻋﻈﻴﻢ ﺃﻧﺠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻪ ﻣﻮﺳﻰ ﻭﻗﻮﻣﻪ، ﻭ ﺃﻏﺮﻕ ﻓﺮﻋﻮﻥ ﻭﻗﻮﻣﻪ، ﻓﺼﺎﻣﻪ ﻣﻮﺳﻰ ﺷﻜﺮﺍً، ﻓﻨﺤﻦ ﻧﺼﻮﻣﻪ، ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ‏( ﻓﻨﺤﻦ ﺃﺣﻖ ﻭﺃﻭﻟﻰ ﺑﻤﻮﺳﻰ ﻣﻨﻜﻢ ‏) ﻓﺼﺎﻣﻪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺃﻣﺮ ﺑﺼﻴﺎﻣﻪ .. ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ .
“Dari Ibnu Abbas r.a bahwa ketika Rasulullah Saw di Madinah berjumpa kepada orang Yahudi sedang berpuasa ‘Asura. Rasulullah Saw berkata kepada mereka: Hari ini hari apa, kenapa kalian berpuasa pada hari ini? Mereka (orang Yahudi) berkata: Hari ini adalah hari agung, di mana Allah Swt telah menyelamatkan Musa dan umatnya, dan Allah tenggelamkan Fir’aun dan pengikutnya, pada hari ini Musa berpuasa karena kesyukurannya tersebut, oleh karena itulah kami juga (orang Yahudi) melakukan puasa pada hari ini (hari ‘Asyura). Berkata Rasulullah Saw: Maka kamilah yang lebih berhak terhadap Musa daripada kamu sekalian (orang Yahudi), maka Rasulullah Saw berpuasa dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa (pada hari ‘Asyura) ” (HR. Bukhari Muslim)

Keutamaan lain puasa ‘Asyura, bahwa Allah Swt menghapuskan dosa-dosa hambanya setahun yang lalu. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻗﺘﺎﺩﺓ ﺃﻥ ﺭﺟﻼً ﺳﺄﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻦ ﺻﻴﺎﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ، ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﻧﻲ ﺃﺣﺘﺴﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﻜﻔﺮ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﻗﺒﻠﻪ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ )
“Dari Abu Qatadah, ada seseorang bertanya kepada Nabi Saw tentang puasa ‘Asyura (10 Muharram) Sesungguhnya (kelebihan bagi orang yang berpuasa ‘Asyura) adalah Allah Swt menghapuskan dosanya satu tahun yang lalu ” (HR. Muslim)
Rasulullah sangat suka dan selalu melakukan puasa ‘Asyura untuk mencari pahala dan harapan keredaan Allah Swt, sebagaimana sabda beliau,

ﻭﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻗﺎﻝ : ﻣﺎ ﺭﺃﻳﺖُ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﺘﺤﺮّﻯ ﺻﻴﺎﻡ ﻳﻮﻡ ﻓﻀﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮﻩ ﺇﻻ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ، ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﺸﻬﺮ ﻳﻌﻨﻲ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ‏) ﻭﻣﻌﻨﻰ ﻳﺘﺤﺮﻯ، ﺃﻱ : ﻳﻘﺼﺪ ﺻﻮﻣﻪ ﻟﺘﺤﺼﻴﻞ ﺛﻮﺍﺑﻪ ﻭﺍﻟﺮﻏﺒﺔ ﻓﻴﻪ
.
“Dari Ibnu Abbas r.a berkata: tidaklah aku melihat Rasulullah Saw bermaksud untuk berpuasa mengharapkan pahala dan kelebihannya selai puasa Ramadhan yaitu beliau puasa ‘Asyura (10 Muharram) ” (HR. Bukhari)

Namun Nabi Muhammad Saw menganjurkan kepada umatnya untuk berpuasa tiga hari pada bulam Muharram yaitu pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram untuk membedakan puasanya kaum Muslimin dan puasanya orang-orang Yahudi, sebagaimana sabda beliau,

ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ، ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ‏( ﺧﺎﻟﻔﻮﺍ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﺻﻮﻣﻮﺍ ﻳﻮﻣﺎً ﻗﺒﻠﻪ ﺃﻭ ﻳﻮﻣﺎً ﺑﻌﺪﻩ ‏) ، ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ .
“Dari Ibnu Abbas r.a Rasulullah Saw bersabda: Kamu bedakanlah (puasa pada bulan Muharram) dengan kebiasaan orang Yahudi, berpuasalah kamu sehari sebelumnya (10 Muharram) dan sehari sesudahnya (sesudah 10 Muharram) yaitu 9, 10 dan 11 pada bulan Muharram” (HR. Ahmad dan Ibnu Khuzaimah)

Rasulullah Saw juga membedakan kelebihan puasa puasa putih (Shaum Yaum Albidh), puasa Ramadhan, puasa ‘Arafah dan puasa ‘Asyura, sebagaimana sabda beliau,

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻗﺘﺎﺩﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ﺛﻼﺙ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺷﻬﺮ، ﻭﺭﻣﻀﺎﻥ ﺇﻟﻰ ﺭﻣﻀﺎﻥ، ﻓﻬﺬﺍ ﺻﻴﺎﻡ ﺍﻟﺪﻫﺮ ﻛﻠﻪ، ﺻﻴﺎﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ ﺃﺣﺘﺴﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﻜﻔّﺮ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﻗﺒﻠﻪ، ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺑﻌﺪﻩ ، ﻭﺻﻴﺎﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ ﺃﺣﺘﺴﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﻜﻔِّﺮ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﻗﺒﻠﻪ . ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻲ ﻣﺴﻨﺪﻩ ﻭﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻪ ﻭﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻓﻲ ﺳﻨﻨﻪ ﻭﺭﻭﺍﻩ
ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻓﻲ ﺳﻨﻨﻪ ﻭﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻪ )
“Dari Abu Qatadah r.a. Rasulullah Saw bersabda: 3 hari perpuasa setiap bulanya, berpuasa Ramadhan setiap tahunnya, maka ini sama seperti berpuasa sepanjang tahun. Puasa pada hari ‘Arafah kelebihannya bahwa Allah Swt menghapuskan dosanya satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) keutamaannya bahwa Allah Swt menghapuskan dosanya satu tahun yang lalu” (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Atturmudzi, dan Ibnu Khuzaimah).

Menurut Imam Nawawi dosa yang diampuni adalah dosa-dosanya yang kecil bukan dosa-dosa besar.

Jika melakukan puasa ‘Asyura hanya pada hari tanggal 10 Muharram saja tidak mengapa, sebagaimana sabda Nabi Saw,

ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ – ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ – ﻗﺎﻝ : ﺃﻣﺮ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺼﻮﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻌﺎﺷﺮ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻓﻲ ﺳﻨﻨﻪ ، ﻭﻗﺎﻝ : ﺣﺪﻳﺚ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ )
“Dari Ibnu Abbas r.a, RAsulullah Saw memerintahkan untuk berpuasa pada hari ‘Asyura yaitu hari yang ke sepuluh bulan Muharram” (HR. Atturmudzi)

"Kesimpulan"
Tahun baru Islam 1439 Hijriyah ini dan keutamaan dari bulam Muharram dengan melakukan puasa ‘Asyura dan amalan-amalan sunnah lainnya, semoga dapat kita jadikan sebagai nilai ruhiyah dan lahiriyah agar sikap dan keperibadian kita dapat menjadi sosok dan cermin keperibadian sebagai orang yang beriman dan bertaqwa baik sebagai pemimpin di dalam rumah tangga, masyarakat, dalam tatanan sosial, politik, budaya, dll. Karena hanya orang yang beriman dan bertakwalah yang pasti dijamin oleh Allah Swt selamat dunia dan akhirat, sebagaimana firman-Nya yang menyebutkan,

ﻭَﺃَﻧﺠَﻴْﻨَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﺘَّﻘُﻮﻥَ } ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻨﻤﻞ ‏[ 27 ‏] 53 : }
“Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu bertakwa” (QS. Annamal [27] : 53)