Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Kamis, 05 Desember 2019

Syair kekhususan Nabi Muhammad | Lam Yahtalim

Syair ini menceritakan Sebagian kekhususan Nabi Muhammad Shalallohu alaihi Wassalam.


لَمْ يَحْتَلِمْ قَطُّ طَهَ مُطْلَقًا أَبَدَا
Kanjeng Nabi Muhammad ora tahu ingimpi olo
وَمَا تَثَائَـبَ أَصْلاً فِىْ مَدَى الزَّمَنِ
Lan ugo o-ra tahu angob sa’lawase mongso
مِنْهُ الدَّوَابُ فَلَمْ تَهْرَبْ وَمَا وَقَعَتْ
Gegremetan ora podo mlayu maring njeng nabi
ذُبَابَةٌ أَبَدًافِى جِسْمِهِ الْحَسَنِ
Saking baguse badan laler menclok ora wani
بِخَلْفِهِ كَأَمَامٍ رُؤْيَةً ثَبَتَا
Podo wae priksaan mburi karo ngarepan
وَلَايُرَى أَثْرُبَوْلٍ مِنْهُ فِيْ عَلَنِ
Lan ora ono labete uyuh ingda-lem kelahiran
وَقَلْبُهُ لَمْ يَنَمْ وَالْعَيْنُ قَدْ نَعَسَتْ
Lan penggalihe ora sa-re tapi peningale
وَلَايُرَى ظِلُّهُ فِى الشَّمْسِ ذُوْفَطَنِ
Lan lamon pepanasan tanpo o-no layange
كَتْفَاهُ قَدْ عَلَتَا قَوْمًا إِذَاجَلَسُوْا
Lan pundak lorone ngunggu-li wong le-lenggahan
عِنْدَالْوِلاَ دَةِ صِفْ يَا ذَابِمُحْتَتَنِ
Lan naliko den putro-a-ken wus den sunati
هَذِه الَخَصَائِصُ فَاحْفَظْهَا تَكُنْ أَمِنَ
Iki khosi-at rolas ayo podo den apalno
مِنْ شَرِّنَارٍ وَسُرَقٍ وَمِنْ مِحَنِ
Supoyo sla-met soko geni maling lan cubo.

Terjemah bebas syair di atas:
1. Nabi Muhammad SAW selama hidupnya tidak pernah mengalami ihtilam atau mimpi basah.
2. Beliau SAW selama hidupnya juga tidak pernah angop atau menguap karena mengantuk atau capek.
3. Semua jenis hewan yang ada di bumi, apabila didekati oleh Nabi, hewan tersebut tidak akan menjauh / lari dari Nabi. Mereka menjadi jinak seolah bertemu dengan pawangnya.
4. Badan Nabi SAW yang sangat gagah dan rupawan, tidak pernah sekalipun dihinggapi oleh lalat.
5. Tak ada bedanya antara, ketika di belakang Nabi SAW ataupun di depannya: bagi para Sahabat, di belakang ataupun di depan Nabi, aura positif dan feel-nya tetap sama, sehingga takkan mengurangi rasa ta'dhim mereka. Sedangkan bagi Nabi SAW, Nabi akan tetap pirso dengan apapun yang terjadi dari arah belakang Beliau, seperti halnya Beliau pirso dengan kejadian yang ada di hadapan Beliau.
6. Nabi SAW, apabila buang air kecil tidak ada bekasnya: langsung kering dan tak berbekas sedikitpun.
7. Hati Nabi SAW tak pernah tertidur sedetikpun (tentunya untuk beribadah kepada-Nya), meskipun mata Nabi SAW telah mengantuk.
8. Bila berjalan di bawah terik matahari, maka bayangan Nabi SAW tidak pernah terlihat. Sebab, kemanapun Nabi pergi, Beliau selalu dipayungi dan dinaungi oleh awan.
9. Bila duduk bersama orang banyak dalam satu majlis -terutama apabila tilik bayi atau (di sebagian daerah disebut) jagong bayi-, maka pundaknya selalu kelihatan paling tinggi dari pada pundak orang-orang yang ada di majlis itu.
Disebutkan pula dalam bait terakhir dari syair ini bahwa, barangsiapa yang menjaga, menghafal, memelihara, dan memperhatikan 9 keistimewaan Nabi Muhammad SAW ini (dalam bentuk/lirik asli nadzomnya), maka ia akan aman dan terhindar dari keburukan (yang mungkin timbul dari) api, pencuri, dan bencana.

Syair ini dikutip oleh Imam Nawawi (al Banteni) al Jawi RA dalam kitab beliau MARAQIY AL 'UBUDIYAH yang mensyarahi atau mengomentari kitab BIDAYATUL HIDAYAH karya Hujjatul Islam wal Muslimin, Imam Ghazaliy RA. Namun, tidak disebutkan secara jelas siapa pencetus syair ini
Dalam syair lam yahtalim yang di AL FITHRAH biasa diistiqamahkan untuk dibaca tiap usai shalat Hajat sebanyak 7 kali ini, disebutkan 9 keistimewaan Nabi Muhammad SAW.

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar