Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Selasa, 17 April 2018

Konsolidasi Nasional PSHT

Konsolidasi Nasional berarti konsolidasi menyeluruh se-Indonesia raya. Konsolidasi berasal dari kata solid yang berarti padat, kuat, kukuh, berbobot.

Konsolidasi Nasional Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate-red), berarti menguatkan, mengukuhkan, mensolidkan Persaudaraan Setia Hati Terate secara nasional.

Pertanyaannya:
1. Apakah SH Terate sebegitu rapuh sehingga butuh acara konsolidasi segala?...
Jawabannya: Rapuh soalnya digrogoti SH Punjer.

2. Sejak kapan di SH Terate ada acara konsolidasi nasional?...
Jawabnya: Sejak SH Punjer mulai memecah Persaudaraan sesama warga SH Terate karena para warga SHT butuh konsolidasi untuk mencegah pengaruh jahat SH Punjer guna menyatukan segenap komponen yang terpecah.

3. SH Terate apa butuh konsolidasi?..
Jawabnya: SH Terate butuh konsolidasi.
Mengapa  butuh?
Karena SH Terate masih ingin rukun dan menganut pakem suri tauladan seperti kang Mas Taufiq, karena pakem paternalistik dan primordialistik tidak cocok untuk organisasi sebesar PSHT (kalau punjer cocok). Artinya siapapun yang menjadi pemimpin di SH Terate harus bisa menunjukkan ketokohan secara alami, menunjukkan contoh suri tauladan yang baik, menjadi pengasuh, pamomong seperti yang dicontohkan kang Mas Taufiq. Jika semua itu terpenuhi maka soliditas akan terbentuk alami.

Jadi acara konsolidasi pun diperlukan untuk menangkal pengaruh SH Punjer yang diketuai kang mas Morjoko Spd,
SH Terate akan tetap solid, kuat, kukuh jika pemimpinnya bisa memberikan suri tauladan yang baik.

Pertanyaannya (lagi)?
Mengapa mas-mas di SH punjer kok jadi gerah dengan  acara konsolidasi Nasional PSHT?...
1. Butuh legitimasi/pengakuan. Karena legimitasi dari cabang-cabang peserta Parapatan Luhur 2017 sudah mulai goyah? hilang/ditarik oleh mayoritas cabang, maka biar tetap diakui (cabang abal-abal bentukan mas Morjoko sendiri).

2. Dan untuk lebih menguatkan gema aura acara ini, maka diundangkah tokoh-tokoh kelas nasional dengan harapan agar SH Punjer tahu bahwa di mata pemerintah Ketua Umum PSHT yang sah dan diakui oleh negara adalah mas Taufiq, (sebentar lagi SH punjer pasti njiplak acara ini dengan judul lain alias ga kreatif).

Karena legitimasi internal SH Terate tidak didapatkan oleh mas Morjoko maka SH punjer mencari legitimasi dari eksternal dengan harapan legitinasi eksternal ini nanti akan bisa dimanfaatkan untuk "menekan" internal (contoh merapat ke ketum partai biru).

Mas Morjoko lupa bahwa dulu justru  beliau inilah (yang memberi contoh nyaleg pakai baju batik sh terate) pernah diberhentikan oleh mas Madji sebagai pengurus pusat SH Terate di Madiun.

Dulu saudara sepuh bisa menjaga marwah wibawa SH Terate sehingga beliau-beliau itu silaturahmi ke Padepokan.
Mengapa bisa seperti itu? Karena saudara sepuh paham didikan SH Terate bahwa manusia SH Terate adalah manusia mandiri bebas dari tekanan siapapun.

Dan sekarang oleh mas Morjoko SH Terate digadaikan murah, massa SH Terate (ditengarai) dijual murah lewat acara pengumpulan massa di lampung untuk memilih gubernur yang ditangkap KPK beberapa bulan yang lalu untuk menunjukkan kepada "bos besar ketua partai biru" bahwa SH Terate solid. Padahal sebetulnya ini perwujudan bentuk kerapuhan panjenengan.

Maaf mas Morjoko, panjenengan tidak bisa menjaga harga diri SH Terate.

SH Terate itu "malati", membawa konsekwensi.
Mas Morjoko, mas Isbiantoro dan mas majelis luhur lainya sudah membohongi saudara-saudara yang lain saat Parluh 2017, maka jangan salahkan jika azab Tuhan akan kembali ke panjenengan semua.

Panjenengan semua bisa berkilah dengan membodohi para cabang-cabang dan warga arus bawah dengan memfitnah bahwa terjadi manipulasi aturan AD/ART, undang-undang manusian, dan lain-lain, fitnah keji kpd mas Taufiq dan mas Wiyono, ingatlah bahwa panjenengan semua itu tidak bisa menghindar dari hukum alam, hukum Tuhan.

Jika mas Morjoko, mas Isbiantoro serta majelis luhur pengkhianat AD ART 2016 bersedia minta maaf atas kekhilafan saat Parapatan Luhur 2017 lalu, saya yakin acara konsolidasi nasional ini tidak diperlukan.

Janganlah lubang itu diperdalam, tambah sakit nantinya, mas Morjoko.
Sekali bohong tetap saja bohong.
Dan berbohong itu bukan suri tauladan yang baik.
Dan bohong tidak akan membawa kita ketemu Sang Mutiara hidup di dalam hati.

Padepokan SH Terate Madiun sampai saat ini seolah-olah tetap kondusif, aman, dan semua kegiatan berlangsung normal (padahal pamter bolak balik disiagakan oleh dik Bagoes)
Karena itu janganlah kirim lagi berita hoax bahwa padepokan tidak kondusif dan sebagainya kepada para warga arus bawah dan pasukan sendiko dawuh pamter sampean dik Bagoes, Jangan pula kirim berita hoax ada uang 500 milyard segala karena itu membuat pengurus lama yayasan bisa sakit jantung (sudah ada contohnya). Jangan pula kirim prarurit-prajurit bayaran semacam pamter untuk merusak pemandangan  padepokan (lagi).
Jangan (lagi) menipu saudara-saudara sendiri untuk kepentingan jabatan dan kekuasaan .
Cukupi sudah kebohongan ini.

Solusinya cuma satu, yaitu minta maaf.

Cukup mas Morjoko, mas Isbiantoro dan dik Bagoes siswa privat dan tingkat 2 eksekutif datang ke mas Wiyono meminta maaf  mengundang seluruh cabang dan lalu panjenengan dan kawan-kawan meminta maaf, maka kemudian kita berangkulan tangan kembali, saling hamat-menghamati, bersama menjaga ilmu setia hati, ilmu jujur kepada nurani.

Soliditas akan muncul jika pemimpin bisa Setia kepada Hati nurani, jujur kepada diri sendiri dan bisa memberi suri tauladan yang hakiki.

Sumber:
Kiai Sarinim
Tokoh Nasional (yang belum diundang di acara partai berkedok organisasi  karena belum bayar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar