Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Rabu, 26 Juli 2017

KHUSYU' DAN KHUDHU' DALAM SHOLAT Bagian 3



231- Ustman Ibnu Abi Dahris r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Allah SWT hanya menerima amalan seorang hambanya apabila ia menjadikan hatinya tawajuh dengan tubuhnya. (Ithafussadah)

232- Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasululah SAW bersabda: shalat ada tiga bagian. Athuhur (kesuciaan) adalah sepertiga bagian, ruku’ adalah sepertiga bagian dan sujud adalah sepertiga bagian. Oleh sebab itu barangsiapa yang mengerjakan shalat dengan sempurna sebagaimana haknya shalat, maka shalatnya akan diterima darinya, dan segala amalnya yang lain akan diterima darinya. Dan orang yang shalatnya ditolak maka segala amalannya yang lain juga tertolak. (Bazar dan Majma Uz Zawaid)

233- Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa: Rasulullah Saw mengimami kami dalam shalat ashar. Baginda memperhatikan seorang laki-laki yang sedang mengerjakan shalat karena itu beliau berkata: "Hai.. Fulan! takutlah kepada Allah dan kerjakanlah shalatmu dengan benar. Kamu mengira bahwa saya tidak melihat kamu? sesungguhnya saya melihat dari belakangku sebagaimana saya melihat dari depanku. Kerjakanlah shalatmu dengan benar, dan sempurnakanlah ruku’mu dan sujudmu. (Ibnu Khuzaimah)
Catatan: melihat sesuatu di belakang punggung beliau juga adalah di antara mukjizat Rasulullah SAW.

234- Wail Ibnu Hijr ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW merenggangkan jari-jarinya ketika beliau beruku’, dan beliau merapatkan jar-jarinya ketika beliau bersujud. (Thabrani dan Majma Uz Zawaid)

235- Abu Darda r.a. meriwayatkan bahwa barangsiapa mengerjakan dua rakaat shalat dengan ruku’nya dan sujudnya yang sempurna sesudah itu ia berdoa kepada Allah, maka Allah akan pasti mengabulkannya adakah segera atau kemudian hari sebagaimana Allah ridho, akan tetapi (Dia pasti) akan mengabulkan doanya. (Thabrani dan Ithafussabah)

236- Abu Abdullah Al Ashari r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: perumpamaan orang yang ruku’nya tidak sempurna dan sujudnya tidak sempurna seperti patukan burung gagak, adalah seperti seorang yang lapar yang makan satu atau dua kurma, yang tidak menghilangkan laparnya. (sama halnya dengan shalatnya yang tidak bermanfaat). (Thabrani, Majma Uz Zawaid dan Abu Ya’la)

237- Abu Darda r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: perkara pertama yang akan diangkat dari umat ini, adalah khusyu’ dalam shalat, sampai sedemikian jauh sehingga kamu akan tidak akan mendapati seorang yang shalat dengan khsusyu’. (Thabrani dan Majma UZ Zawaid)

238- Abu Qatadah r.a. meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda: pencuri yang paling buruk adalah orang yang mencuri dari shalatnya. Sahabat berkata: wahai Rasulullah! bagaimana ia boleh mencuri dari shalatnya? Baginda menjawab: ia tidak ruku'’dengan sempurna atau sujud tidak sempurna atau (beliau berkata): ia tidak menjaga punggungnya lurus dalam ruku’ atau dalam sujud. (Musnad Ahmad Thabrani dan Majma Uz Zawaid).

239- Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Allah SWT tidak memandang shalat seseorang yang tidak menjaga punggungnya lurus antara ruku’ dan sujudnya. (Musnad Ahmad dan fatur Rabbani)
Catatan: hadist ini menunjuk kepada Qauma yaitu berdiri lurus dengan sempurna sesudah ruku’ sebelum melakukan sajadah. Banyak orang yang tidak melakukan ini dengan benar, dan bangun dari ruku’ kemudian langsung pergi sujud.

240- Aisah r.anha meriwayatkan: saya bertanya kepada Rasulullah SAW tentang membuang pandangan ketika dalam shalat? baginda berkata: pandangan sekilas adalah seperti setan yang mencuri dari shalat seseorang! (HR.Tirmidzi)

241- Jabir Ibnu samura’ ra.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: orang yang mengangkat pandangan mereka ke langit dalam waktu shalat hendaklah berhenti dari perbuatan itu, kalau tidak pandangan mereka tidak akan kembali kepada mereka. (HR.muslim)
Catatan : memandang ke arah langit adalah bertentangan dengan adab dalam shalat.

242- Abu Hurairah r.a. meruiwayatkan bahwa Rasullah SAW datang ke masjid; dan seorang laki-laki juga datang ke masjid mengerjakan shalat, kemudian menghampiri Rasulullah SAW dan mengucapkan salam kepada Nya. Rasulullah SAW menjawab salamnya dan berkata: kembali! ulangilah shalatmu lagi sebab engkau belum mengerjakan shalat. ia kembali dan mengerjakan shalatnya dengan cara yang sama sebagaimana yang telah dilakukan terlebih dahulu, dan kembali menyalami rasulullah SAW. Baginda berkata kembali! ulangilah shalatmu lagi karena kamu belum melakukan shalat. Ini terjadi sampai tiga kali. Kemudian lelaki itu berkata: demi Dia yang mengutus kamu dengan kebenaran! saya tidak dapat melakukan shalat lebih baik daripada ini. Oleh sebab itu ajarilah saya untuk shalat. Rasululah SAW menjawab: apabila kamu berdiri untuk mengerjakan shalat ucapkan takbir (katakan Allahu akbar), kemudian membaca (dari) Al Qur’an ayat apa saja yang kamu dapat baca. Kemudian engkau pergi ruku’ dan ruku’lah dengan tenang dan kemudian engkau berdiri dari ruku’ dan berdirilah dengan tenang. Kemudian engkau pergi sujud, kemudian sujudlah dengan tenang, dan kemudian kamu bangun dari sujud dan kamu pergi dalam qoadah (posisi duduk ) dengan tenang. Kerjakan semua ini (dengan hati-hati) dalam seluruh shalatmu. (HR.Bukhari).

Wallahu a'lam
Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar