Mata Hati 1922

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE - RAYON PANDAN SARI - RANTING KINTAP - CABANG TANAH LAUT

Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Jumat, 29 November 2019

Registrasi Kartu

Cara Registrasi Kartu Prabayar Melalui Online & SMS ke 4444

Kategori Sorotan Media | Steffani Dina

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mewajibkan pengguna untuk melakukan registrasi kartu SIM prabayar baik lama maupun baru untuk semua operator; Telkomsel, XL, Indosat, dan Tri mulai dari 31 Oktober 2017 sampai dengan 8 Februari 2018. Registrasi kartu prabayar dapat dilakukan dengan cara online melalui situs resmi maupun SMS ke 4444.

Menurut Kemenkoinfo, jika sampai tanggal ketentuan tersebut pengguna belum melakukan registrasi maka diberi waktu 15 hari perpanjangan. Bila pengguna masih belum juga registrasi ulang, maka kartu pra bayar akan diblokir untuk melakukan panggilan dan pengiriman SMS keluar.

Bila sampai 15 hari berikutnya kartu prabayar belum mendaftar kartu prabayar diblokir dan pengguna tidak bisa melakukan panggilan keluar maupun mengirim pesan singkat keluar. Dan terakhir, akan diblokir seluruh layanan, termasuk data internet. 

Sebelum hal itu terjadi, pengguna dapat melakukan registrasi dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) yang sah. 

Registrasi Kartu Prabayar Melalui Situs Web Resmi Operator

Registrasi Kartu Prabayar dapat dilakukan secara online melalui situs resmi operator dengan mengklik tautan berikut

Telkomsel 

Untuk kartu SIM prabayar Telkomsel (Telkomsel dan AS) dapat mengunjungi situs berikut: https://mobi.telkomsel.com/ulang?ch=WEB

Caranya: isikan No handphone, NIK KTP, No Kartu Keluarga dan Password yang akan dikirimkan oleh operator melalui SMS. Lalu klik "kirim"

 

XL

Pelanggan Xl (Xl atau Axis) dapat melakukan registrasi melalui website resmi di https://registrasi.xl.co.id/ulang

Caranya:

1. Memasukkan nomor HP

2. Pelanggan akan menerima kode verifikasi yang dikirim operator XL melalui SMS

3. Memasukkan kode verifikasi

4. Mengisi data Nomor KTP dan Nomor Kartu Keluarga

 

Indosat Ooredoo 

Pengguna kartu pra bayar Indosat Ooredoo (Indosat dan IM3) dapat melakukan registrasi melalui: https://mycare.indosatooredoo.com/registration

Caranya:

1. Masukkan NIK atau Nomor e-KTP

2. Masukkan nomor Kartu Keluarga

3. Klik tanda kotak "I'am not a robot"

4. Klik "periksa" jika data yang dimasukkan sudah benar.

 

Tri

Pelanggan Tri dapat melakukan registrasi kartu baru atau lama dengan mengunjungi situs https://registrasi.tri.co.id/

Caranya:

Pilih opsi sesuai kartu yang dimiliki pengguna. "Registrasi Calon Pelanggan" untuk kartu baru dan "Registrasi Ulang" untuk kartu lama.

Registrasi untuk kartu Tri baru 

1. Masukan nomor Tri yang akan diregristrasikan

2. Masukkan Nomor Induk Kependudukan sesuai e-KTP

3. Masukan Nomor Kartu Keluarga

4. Masukkan angka terakhir nomor seri (ICCID) yang tertera di belakang kartu SIM/USIM yang akan diregistrasikan

4. Klik kotak "Iam not a robot"

5. Klik "kirim" jika data yang dimasukkan sudah benar.

 

Regsistrasi Ulang Kartu Tri Lama

1. Masukan nomor Tri yang akan diregristrasikan

2. Masukkan Nomor Induk Kependudukan sesuai e-KTP

3. Masukan Nomor Kartu Keluarga

4. Masukkan kode rahasia yang dikirimkan operator XL ke Handphone pengguna

5. Masukkan 4 angka terakhir nomor seri seri (ICCID) yang tertera di belakang kartu SIM/USIM yang akan diregistrasikan

6. Klik "kirim" jika data yang dimasukkan sudah benar.

 

Registrasi Kartu Prabayar Melalui SMS ke 4444

Bagi pengguna kartu lama, format sms untuk semua operator ketik: ULANG#NIK#Nomor KK# kirim ke 4444.

Sementara untuk pengguna kartu baru:

-Indosat, Smartfren, dan Tri ketik NIK#Nomor KK kirim ke 4444.

-XL Axiata (XL dan Axis) ketik DAFTAR#NIK#Nomor KK dan kirim ke 4444.

-Telkomsel dengan mengetik REG#NIK#Nomor KK lalu kirim ke 4444. 

Contoh: 

REG

REG 1234567890123456#320106041130027# lalu kirim ke 4444


Semoga bermanfaat

Diposting oleh Abdurrahman pada jam 20.57 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

UNREG

Cara Unreg Telkomsel, Indosat, Tri, XL, Axis, Smartfren, yang Gampang

Ghea
Modified  July 29, 2019

Tepat setahun yang lalu, kemenkominfo resmi merilis peraturan baru yang mewajibkan setiap pengguna kartu SIM untuk melakukan registrasi kartunya. Registrasi ini juga wajib menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK) dari masing-masing pengguna. Nggak cuma untuk pengguna baru kartu SIM, peraturan ini juga berlaku bagi pengguna lama. Coba ingat-ingat, dulu saat pakai kartu SIM-mu pertama kali di hp, registrasinya sudah sesuai atau asal-asalan nih? Nah, makanya, Anda perlu registrasi ulang supaya kartu yang sudah lama Anda pakai nggak keblokir.

Buat Anda yang sering pakai banyak kartu SIM sekaligus, Anda juga wajib meregistrasi semua kartu tersebut. Sebelumnya, kemenkominfo menerapkan bahwa satu pengguna maksimal bisa dafar untuk tiga kartu SIM berbeda. Tapi, belakangan peraturan tersebut direvisi sehingga sekarang Anda bisa registrasi kartu SIM sebanyak-banyaknya sesuai kebutuhan.

Sebenarnya, apa tujuan pemerintah mewajibkan registrasi ulang kartu SIM sesuai NIK dan nomor KK?

Selain untuk validasi data pengguna dengan data yang ada di Ditjen Dukcapil, tujuannya juga untuk menghindari penyalahgunaan kartu SIM seperti untuk penyebaran hoaks, penipuan, dan kejahatan terorisme. Yang terpenting, menjaga keamanan identitas pengguna serta mengamankan transaksi nontunai seperti sms/internet banking.

Untuk itulah, semua operator seluler memiliki fitur unreg atau pembatalan pendaftaran bagi NIK dan nomor KK yang sudah telanjur didaftarkan oleh pengguna. Meski sekarang sudah bisa daftar kartu SIM tanpa batas, demi keamanan data Anda, sebaiknya segera unreg kartu SIM yang sudah nggak dipakai sebelum registrasi yang baru. Bagaimana caranya?

Begini cara unreg Telkomsel, Indosat, XL, Axis, dan Smartfren prabayar yang mudah dan cepat.

Cara Unreg Telkomsel

1. Melalui SMS

  • Pada menu SMS, ketik UNREG#NomorNIK.
  • Contoh: UNREG#1231231231231233.
  • Kirim SMS tersebut ke nomor 444.
  • Tunggu balasan otomatis dari operator.

2. Melalui Kode Dial/USSD

  • Pada menu panggilan, ketik *444#, lalu tekan OK/YES/CALL.
  • Pilih opsi nomor 3 untuk “UNREG”.
  • Kemudian, masukkan 16 digit nomor NIK yang kamu gunakan saat pendaftaran dan kirim.

Baca Juga: Lupa Nomor Sendiri? Begini Cara Cek Nomor Telkomsel yang Mudah

Cara Unreg Indosat

1. Melalui SMS

  • Pada menu SMS, ketik UNREG#NomorNIK.
  • ketik UNPAIR#NomorHP#.
  • Contoh UNPAIR#081289101112#.
  • Kirim SMS ke nomor 4444 dan tunggu balasan dari operator.

Baca Juga: Cara Cek Nomor Indosat IM3, Mentari, dan Matrix

Cara Unreg Tri

1. Melalui Situs Resmi Tri

  • Silakan akses situs resmi tri melalui PC atau smartphone dengan url: registrasi.tri.co.id
  • Ada dua menu yang tersedia pada laman tersebut yaitu “Registrasi Kartu Prabayar” dan “Unreg“.
  • Klik menu “Unreg“.
  • Masukkan data-data yang Anda gunakan ketika meregistrasi nomor tri yang akan di-unreg. Mulai dari nomor ponsel hingga NIK.
  • Kemudian, klik “Minta Kode Rahasia”. Kode ini akan otomatis dikirim melalui SMS ke nomor Tri yang Anda daftarkan.
  • Masukkan kode rahasia tersebut pada kotak yang tersedia secepatnya karena kode ini hanya valid untuk waktu lima menit.
  • Klik kolom “I’m not a robot” untuk validasi.
  • Klik kirim.

Baca Juga: Cara Cek Nomor Tri yang Kamu Gunakan Sendiri

Cara Unreg XL dan Axis

1. Melalui SMS

  • Pada menu SMS, ketik UNREG#NomorNIK.
  • ketik UNREG#NomorHP#.
  • Contoh UNREG#081222222222#.
  • Kirim SMS ke nomor 4444 dan tunggu balasan dari operator XL/Axis.

Baca Juga: Mau Unreg XL atau Axis tapi Lupa Nomornya? Begini Cara Ceknya

Cara Unreg Smartfren

1. Melalui SMS

  • Pada menu SMS, ketik UNREG#NomorNIK.
  • ketik UNREG#NomorHP#.
  • Contoh UNREG#081289101112#.
  • Kirim SMS ke nomor 4444 dan tunggu balasan dari operator.

2. Melalui Situs Resmi Smartfren

  • Silakan akses situs resmi Smartfren melalui ponsel kami dengan url: mysf.id/unreg
  • Situs hanya bisa diakses melalui ponsel dan dengan menggunakan data internet/jaringan Smartfren.
  • Pastikan juga opsi “Data Saver” di aplikasi browser yang Anda gunakan berada dalam kondisi “Off”.
  • Caranya adalah dengan mengeklik ikon titik tiga di sebelah kanan kolom URL, pilih Settings atau Pengaturan, lalu pilih Data Saver.
  • Selanjutnya, pada laman tersebut Anda tinggal memasukkan data-data kartu SIM yang akan di-unreg.
  • Tunggu informasi penonaktifan dari operator.

Baca Juga: Kalau Lupa Nomor Smartfren-mu Sendiri, Coba Cek Di Sini

Nggak perlu susah-susah beli kartu SIM baru cuma untuk paket internet. Sebab, di Sepulsa.com, Anda bisa beli atau isi ulang paket data internet semua operator. Harganya murah, banyak pilihan kuota, dan ada promo yang bisa Anda pakai juga. Yuk, cek Sepulsa sekarang!

Diposting oleh Abdurrahman pada jam 15.47 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Selasa, 26 November 2019

CARI TAU PENYAKIT ANDA DAN OBATI DENGAN CARA INI OLEH DIRI ANDA SENDIRI

1. #Maag
Bukan hanya diakibatkan karena kesalahan pola makan yg tidak teratur, Akan tetapi justru lebih didominasi karena "stress" coba untuk lebih Fress dan memerdekakan  Diri.

2. #Hypertensi
Bukan hanya diakibatkan oleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang asin, Daging tapi lebih dominan karena kesalahan dalam memanage "emosi" Jadi Coba dengan cara mengatur Emosi Dan Rasa.

3. #Kolesterol
Bukan hanya diakibatkan oleh makanan berlemak, tapi rasa "malas berlebih" yang lebih dominan menimbulkan lemak, Jadi coba perbanyak Gerak Dan Tingkatkan semangat hingga Seluruh organ dapat bergerak.

4. #Asthma
Bukan hanya karena terganggunya suplai oksigen ke paru-paru, akan tetapi  Dikarenakan sering merasa "sedih" yang membuat kerja paru-paru tidak stabil, Jadi Coba Terus Membuat suasana Hati riang dan Refresing

5. #Diabetes 
Bukan hanya karena terlalu banyak konsumsi glucousa, yang manis manis,  tapi Bisa saja sikap "egois dan keras kepala" yang mengganggu fungsi pankreas, Coba Ikhlas Dan Rela Dalam segala Hal.

6. Penyakit #liver
Bukan hanya karena kesalahan pola tidur, tapi sifat "ngrasani" orang lain yang justru merusak hati kita, Coba Untuk Membuat hati kita tenang Dan Damai.

7. #Jantung koroner
Bukan hanya diakibatkan oleh sumbatan pada aliran darah ke jantung, tapi kita jarang sedekah atau memberi yg membuat jantung kita kurang merasakan ketenangan, sehingga detaknya tidak stabil

Presentase Indikator penyebab munculnya penyakit adalah karena masalah :
#Spiritual 50%
#Psikis.    25%
#Sosial.   15%
#Fisik.     10%

Jadi kalau kita ingin selalu sehat, perbaiki :
#Diri kita
#Pikiran kita
terutama hati kita dari segala jenis penyakit.

Hati-hati 
#Hindari :
Dari Rasa iri, dengki, pendendam, fitnah, benci, amarah terpendam, sombong, pelit, egois, keras kepala, sedih, malas, dan lainnya, karena itu sumber penyakit.

#SARAN Perbanyaklah Do'a dan jadilah orang yang mudah memaafkan, Lembutkan hati dan ikhlaskan yang sudah terjadi, Banyak Banyak bersyukur dan nikmati kebahagiaan sekecil apapun Jalin persaudaraan yang mengajak dan selalu mengingatkan dalam kebaikan Serap ilmu dari arah mana saja Dari kawan maupun lawan.

SILAKAN DICOBA DAN RASAKAN PERUBAHANNYA, BELAJAR MENGOBATI DIRI SENDIRI

-----SEMOGA BERMANFAAT-----
Diposting oleh Abdurrahman pada jam 21.47 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 23 November 2019

Shalat Jumat Madzhab Syafi'i

Shalat Jumat Madzhab Syafi'i

Panduan Shalat Jumat
BIMBINGAN SHALAT JUM'AT MADZHAB SYAFI'I

Shalat Jum'at adalah salat fardhu yang diwajibkan bagi seluruh muslim laki-laki sebagai ganti dari shalat Zhuhur (Dzuhur, Dhuhur). Disebut shalat Jumat karena dilakukan setiap hari Jum'at dan waktu pelaksanaannya pada waktu dhuhur tiba. Karenanya, shalat Jum'at sekaligus menjadi pengganti salat Dzuhur. Dalam arti, orang yang sudah melakukan solat Jum'at bukan hanya tidak perlu lagi melakukan sholat dhuhur, tapi tidak boleh menambah dengan shalat dhuhur..

Walaupun sebagai pengganti salat dzuhur, salat Jum'at memiliki tata cara yang khas. Diawali dengan khutbah dan diakhiri dengan salat dua rakaat yang dilakukan secara berjamaah.

Ada empat unsur penting dalam ritual salat Jumat yaitu (a) jamaah tidak boleh kurang dari 40 orang; (b) khatib dan imam; (c) bilal; (d) masjid.

DAFTAR ISI
  1. Tata Cara Shalat Jum'at
    1. Rukun Khutbah Jum'at
    2. Bacaan Bilal Shalat Jum'at
    3. Niat Shalat Jumat
    4. Bacaan Dzikir Wirid Setelah Salat Jum'at
    5. Bacaan Do'a Setelah Salat Jum'at
  2. Contoh Khutbah Jum'at Bahasa Arab
  3. Hukum Shalat Jum'at
    1. Bagi Siapa Shalat Jum'at itu Wajib?
    2. Hukum Shalat Jum'at Bagi Wanita
    3. Hukum Makmum yang Ketinggalan Rakaat Shalat Jum'at
  4. Hukum Shalat Jum'at dengan Hari Raya Idul Fitri Adha
  5. Dalil Bacaan Wirid dan Dzikir Setelah Shalat Jum'at
  6. CARA KONSULTASI AGAMA


TATA CARA SHALAT JUM'AT

Berikut panduan tata cara ritual shalat Jum'at dan bacaan khutbah dan dzikir/wirid-nya.


RUKUN KHUTBAH JUM'AT
Salat Jum'at diawali dengan khutbah Jum'at yang dapat dilakukan oleh imam salat atau oleh orang lain. Khutbah terbagi dua, khutbah pertama dan khutbah kedua yang biasanya dipisah dengan duduk sebentar. Yang prinsip, isi khutbah harus mengandung lima unsur berikut:

1. Membaca hamdalah (yaitu, alhamdulillah) disertai lafadz jalalah (lafadz Allah). Contoh:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
Tulisan latin:

Innal hamda lillah nahmaduhu wanasta'inuhu wanastaghfiruh. Wana'udzubillahi min syururi anfusina wamin sayyi'ati a'malina. Man yahdihillahu fala mudilla lah waman yudlil fala hadiya lah.

2. Membaca shalawat. Contoh:

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

Tulisan (teks) latin: Allahumma shalli ala Muhammadad wa ala alihi wa ashabihi waman tabi'ahum bi ihsanin ila yaumiddin.

3. Berwasiat atau berpesan pada jamaah agar bertakwa. Contoh:

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Tulisan (teks) latin: Ya ayyuhalladzina amanuttaqullaha hatta taqatihi wala tamutunna wa antum muslimun.

4. Membaca ayat Al Quran pada salah satu dari dua khutbah. Contoh,

فَاسْتبَقُِوا اْلخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونوُا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيعًا إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيرٌ

Tulisan (teks) latin: Fastabigulkhoirot ainama takunu ya'ti bikumullahu jami'an innallaha ala kulli syai'in qodir.

5. Berdo'a dengan segala hal yang bersifat ukhrowi (keakhiratan) pada waktu khutbah kedua.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين


BACAAN BILAL JUM'AT
Sebelum khatib menaiki mimbar untuk khutbah, acara dimulai dengan majunya bilal dengan membaca bacaan berikut:



مَعَاشِرَ الُمسْلِمِين وَزُمْرَةَ المُؤْمِنِينَ رَحِمكُمُ اللَه رُوِيَ عَنُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْه أَنَّهُ قَال قَالَ رَسُولُ اللِه صَلّيَ اللهَ عَلَيهِ وَسَلَم إذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الُجمعَةِ أَنْصِتْ وَالإمَامُ يَخطُبُ فَقَدْ لَغَوت (أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ الله
(2x
أَنْصِتُوا وَاسْمعُوا وَأطِيْعُوْا لَعَلَكُمْ تُرْحمَون

Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, khotib berjalan menuju mimbar. Setelah khatib sampai di mimbar, bilal kemudian menghadap qiblat dan melanjutkan dengan bacaan doa seperti di bawah ini (posisi khotib tetap berdiri menghadap jamaah):



اَللَهُمّ صَلِّ عَلَي سَيّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحمّدٍ وَعَلَي أَلِ سَيّدِنَا مُحمَدٍ. اللَهُمَّ قَوِّ اِلاسلامَ وَالِايمَان, مِنَ المُسْلِمِينَ وَالُمسْلِمَات , والمُؤْمِنِين وَالُمؤْمِنَات , وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِالِدين , وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالخَيْر , ويَا خَيْر النَاصِرينِ برَحْمَتِكَ يااَرْحَمَ الرَاِحِمين

Setelah bilal selesai membaca doa di at`s, khotib mengucapkan salam dan kemudian duduk di mimbar. Bilal kemudian mengumandangkan adzan.

Selesai adzannya bilal, kemudian khatib berdiri dan memulai khutbahnya.


NIAT SHALAT JUM'AT
Selesai khutbah, tiba waktunya salat Jum'at. Niatnya sebagai berikut:

a. Niat shalat Jum'at bagi makmum:

أُصَلِّي فَرْضَ الُجْمَعةِ رَكْعَتَيْن مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ أَدَاءً مَأمُومًا ِللهِ تَعاليَ

Tulisan (teks) latin: 
Ushalli fardlal jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati ada'an makmuman lillahi ta'ala.

b. Niat sholat Jum'at bagi Imam:


أُصَلِّي فَرْضَ الُجْمَعةِ رَكْعَتَيْن مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ أَدَاءً إمَامًا ِللهِ تَعاليَ

Tulisan (teks) latin: 
Ushalli fardal jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati ada'an imaman lillahi ta'ala.


BACAAN WIRID DZIKIR SETELAH SHALAT JUM'AT
Setelah melaksanakan salat Jum'at, disunnahkan untuk membaca bacaan wirid sebagai berikut:

1. Membaca surat Al-Fatihah 7x
2. Membaca surat Al-Ikhlas 7x
3. Membaca surat Al-Falaq 7x
4. Membaca surat An-Nas 7x


BACAAN DAN DO'A SETELAH SHALAT JUM'AT

Bacaan doa setelah Jum'at terserah imam salat. Namun, dianjurkan menambah dengan bacaan doa berikut sebanyak 3x:

اَللَهُمَّ يَا غَنِيُ يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيدُ يَا رَحِيْمُ يَاوَدُوْدُ أَغْنِنِي ِبحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Setelah membaca do'a, akhiri ritual shalat Jum'at dengan dua bait di bawah ini:

إلَهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أهْلًا وَلَا أَقْوَي عَلَي النَارِ الجَحِيْمِ
فَهَبْ ِلي تَوْبَةًوَاغْفِرْ ذُنُوْبِي فَإنَكَ غَافِرُ الذَنْبِ العَظِيمِ

Artinya: Ya Tuhanku, aku bukanlah ahli surga, tapi aku juga tidak kuat berada di neraka
Karena itu, ampuni dosa-dosaku sesungguhnya Engkau maha memaafkan dosa-dosa besar.


CONTOH KHUTBAH JUM'AT BAHASA ARAB

Berikut contoh khutbah Jum'at pendek dalam Bahasa Arab yang sudah memenuhi 5 unsur rukun khutbah. Anda dapat menambahnya dengan bahasa Indonesia pada khutbah pertama setelah bacaan shalawat pada Nabi dan sebelum kata [بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ] dst.

KHUTBAH PERTAMA


نَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA



إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ؛

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَّ أَعْتِقْ رِقَابَنَا مِنَ النَّارِ وَأَوْسِعْ لَنَا مِنَ الرِّزْقِ فِي الْحَلاَلِ، وَاصْرِفْ عَنَّا فَسَقَةَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


HUKUM SHALAT JUM'AT

Melaksanakan ibadah Shalat Jum'at hukumnya fardhu 'ain (wajib bagi setiap individu) bagi laki-laki yang tidak ada udzur syar'i, karena ia sebagai ganti dari shalat dhuhur. Dan bagi yang sudah shalat Jum'at, tidak perlu melakukan shalat dhuhur.


SIAPA YANG WAJIB SHALAT JUM'AT

Yang wajib melaksanakan shalat Jum'at harus memenuhi kriteria berikut:

1. Laki-laki. Perempuan tidak wajib.
2. Normal. Orang gila tidak wajib.
3. Akil baligh. Anak kecil tidak wajib.
4. Mukim. Orang musafir (sedang dalam perjalanan) tidak wajib Jumat.
5. Sehat. Orang sakit tidak wajib shalat Jumat.

Orang yang tidak wajib melaksanakan shalat Jumat, harus melaksanakan shalat dhuhur sebagai gantinya, kecuali orang gila.
Namun, apabila mereka ikut shalat Jum'at, shalatnya sah sebagai ganti dhuhur. Dan tidak perlu shalat dhuhur lagi.


HUKUM SHALAT JUM'AT BAGI WANITA

Seperti disinggung di atas, wanita tidak wajib shalat Jum'at tapi boleh mengikuti shalat Jum'at tanpa perlu mengulangi shalat dhuhur. Bahkan, sebaiknya ikut menghadiri shalat Jum'at (Lihat kitab Bughiyatul Mustarsyidin bab Shalat Jum'at, dan kitab al-Majmuk Syarhul Muhadzdzab). Teks aslinya demikian:

مسألة يجوز لمن لا تلزمه الجمعة كعبد ومسافر وامرأة أن يصلي الجمعة بدلا عن الظهر وتجزئه بل هي أفضل لأنها فضل أهل الكمال ولا تجوز إعادتها ظهرا بعد حيث كملت ضروطها
Artinya: Bagi yang tidak wajib shalat Jum'at seperti musafir dan wanita boleh melaksanakan shalat Jum'at sebagai ganti dari shalat dzuhur. Itu sah bahkan lebih utama. Karena hal itu keutamaan bagi yang memenuhi syarat. Dan tidak boleh mengulangi shalat zhuhur.


HUKUM MAKMUM YANG KETINGGALAN RAKAAT SHALAT JUM'AT

(a) Bagi makmum yang ketinggalan satu rakaat shalat Jum'at (makmum masbuq), maka dia cukup menambah satu rak'at yang ketinggalan setelah imam mengucapkan salam.
(b) Bagi yang ketinggalan dua raka'at dan cuma kebagian sujud atau duduk tahiyat bersama imam, maka harus menyempurnakan empat raka'at seperti layaknya shalat dhuhur.
(c) Bagi yang ketinggalan shalat Jum'at sama sekali, maka harus mengganti dengan shalat dhuhur (Al Mughni wasy Syarhul Kabir 2/158).

Dasar hukum, hadits riwayat Imam Zuhri dari Abu Hurairah:

من أدرك ركعة من الجمعة فقد أدركها وليضف إليها أخرى وإن أدركهم جلوسا صلى أربعا وفى بعض الروايات صلى الظهر أربعا


HUKUM SHALAT JUM'AT BERTEPATAN DENGAN HARI RAYA IDUL FITRI ADHA

Apabila shalat Jum'at bertepatan dengan hari raya lebaran Idul Fitri atau Idul Adha apakah shalat Jum'at tetap wajib dilaksanakan? Jawabnya: Shalat Jum'at tidak wajib dilaksanakan tapi boleh dilakukan. Namun, sunnah bagi imam untuk tetap melaksanakan shalat Jum'at apabila cukup jamaah untuk melaksanakan shalat Jum'at. Bagi yang sudah melaksanakan shalat idul fitri/adha dan tidak melaksanakan shalat Jum'at, maka wajib baginya melaksanakan shalat Dzuhur. Detailnya sebagai berikut:

DASAR HUKUM DALIL HADITS

- Hadits sahih riwayat imam lima

فعن زيد بن أرقم قال: صلى النبي صلاة العيد ثم رخص في الجمعة فقال: من شاء أن يصلي فليصل"
Artinya: Dari Zaid bin Arqam ia berkata: Nabi shalat Hari Raya kemudian memberi keringanan (rukhsoh) dalam shalat Jum'at dan bersabda: Barangsiapa yang ingin shalat Jum'at, maka shalatlah.

- Hadits riwayat Abu Dawud
"قد اجتمع في يومكم هذا عيدان؛ فمن شاء أجزأه من الجمعة وإنا مُجَمّعُون

Artinya: Telah berkumpul pada hari ini 2 (dua) shalat ied (maksudnya Hari Raya dan Jum'at). Siapa yang suka, muka cukuplah dari shalat Jum'at karena kita sudah dikumpulkan.

- Hadits riwayat Abu Dawud

عيدان اجتمعا في يوم واحد؛ فجمعهما فصلاهما ركعتين بكرة، ولم يزد عليهما حتى صلى العصر

Artinya: Dua hari raya berkumpul dalam satu hari; Nabi mengumpulkannya dan shalat dalam 2 (dua) rakaat di pagi hari dan tidak menambahnya sampai tiba shalat Ashar.

PENDAPAT ULAMA FIQIH

- Ulama madzhab Syafi'i berkata
إن صلاة العيد تغني عن صلاة الجمعة لأهل القرى التي لا يوجد فيها عدد تنعقد بهم الجمعة ويسمعون الأذان من البلد الذي تقام فيه الجمعة، فيذهبون لصلاتها، ودليلهم قول عثمان في خطبته: أيها الناس إنه قد اجتمع عيدان في يومكم، فمن أراد من أهل العالية ـ قال النووي: وهي قريبة من المدينة من جهة الشرق ـ أن يصلي معنا الجمعة فليصل، ومن أراد أن ينصرف فليفعل

Artinya: (bagi yang melaksanakan) Shalat hari raya (tidak perlu melakukan) shalat Jum'at bagi ahli desa yang jamaahnya tidak cukup untuk melakukan shalat Jum'at dan mendengar suara adzan dari kota/daerah yang mendirikan shalat Jum'at. Dalilnya adalah pertakaan Utsman bin Affan: Wahai manusia dua hari raya telah berkumpul pada hari ini. Barangsiapa dari penduduk Alia --daerah sebelah timur Madinah-- yang hendak shalat Jum'at shalatlah. Barangsiapa yang tidak ingin shalat Jum'at, tidak apa-apa.

- Ulama madzhab Hanbali mengatakan:

من صلى العيد سقطت عنه الجمعة، إلا الإمام فلا تسقط عنه إذا وجد العدد الكافي لانعقاد الجمعة، أما إذا لم يوجد فلا تجب صلاة الجمعة،

Artinya: Barangsiapa yang shalat hari raya maka gugurlah shalat Jum'at kecuali imam maka tidak gugur baginya kewajiban Jum'at apabila menemukan jumlah jamaah yang cukup untuk sahnya Jum'at. Apabila tidak mencukupi, maka tidak wajib.

Imam Ahmad bin Hanbal (pendiri madzhab Hanbali) berkata:

أن الجمعة لو صليت أول النهار قبل الزوال أغنت عن العيد، بناء على أن وقتها يدخل بدخول وقت صلاة العيد

Artinya: Bahwa shalat Jumat apabila dilakukan pada awal siang sebelum tergelincir matahari maka tidak perlu melakukan shalat id (lebaran) berdasarkan pada dalil bahwa waktunya masuk dengan masuknya waktu shalat id.


DALIL BACAAN DZIKIR, WIRID DAN DOA SETELAH SHALAT JUM'AT

Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Alaq dan An-Nas masing-masih 7x (tujuh kali) setelah salam shalat Jum'at sebagaimana biasa dilakukan di masjid-masjid NU di Indonesia hukumnya sunnah. Berikut beberapa dalilnya:

- Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan al-Hafizh al-Mundziri dari Anas bin Malik RA. Hal ini sebagaimana keterangan Sulaiman al-Bujairimi dalam Tuhfatul Habib ‘ala Syarhil Khathib, hlm. 2/422

وَرَوَى الحَافِظُ اَلْمُنْذِرِيُّ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ :مَنْ قَرَأَ إذا سَلَّمَ الإمامُ يَوْمَ الجُمُعَةِ قَبْلَ أنّ يُثْنِيَ رِجْلَهُ فَاتِحَةَ الكِتَابِ وقُلْ هُوَ الله أحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ سَبْعاً سبعاً غَفَرَ الله له ما تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وما تَأخَّرَ وأُعْطِيَ مِنَ الأجْرِ بِعَدَدِ كُلّ منْ آمَنَ بالله ورَسُولِه

Artinya: Al-Hafizh al-Mundziri meriwayatkan dari Anas RA bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Barang siapa yang membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlash, Al-Falaq dan surat An-Nas (al-mu`awwidzatain) masing-masing sebanyak tujuh kali ketika imam selesai membaca salam shalat Jumat, sebelum melipat kakinya, Allah akan mengampuni dosanya yang lalu dan sekarang, dan diberi pahala sebanyak orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya

- Hadits lain yang diriwayatkan Ibnus Sunni dari hadits riwayat Aisyah RA ((Lihat Sulaiman al-Bujairimi, Tuhfah al-Habib ‘ala Syarh al-Khathib, hlm. 2/422) ).

وَرَوَى ابْنُ السُّنِّيِّ مِنْ حَدِيثِ عاَئِشَةَ أَنَّ النَّبِيِّ قَالَ : ( مَنْ قَرَأ بَعْدَ صَلاةِ الجمعة ) قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ (الاخلاص) وقُلْ أَعُوذُ بربَّ الفَلَقِ (الفلق) وقَلْ أَعُوذُ بَربَّ النَّاسِ (الناس) سَبْعَ مَرَّاتٍ أعَاذِهُ اللهُ بِهَا مِنَ السّوُّءِ إِلَى الْجُمُعَةِ الأُخْرَى

Artinya: Ibnus Sunni meriwayatkan dari hadits riwayat Aisyah ra bahwa Nabi saw bersabda: ‘Barang siapa yang membaca surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing tujuh kali, maka Allah akan melindunginya dari kejelekan sampai hari Jumat yang lain

- Syekh Ba Alwi Al-Hadrami dalam kitab Bughiyatul Mustarsyidin, hlm. 106 menyatakan bahwa disunnahkan bagi yang shalat Jumat untuk: (a) tidak merubah posisi duduk tawarruk setelah salam sampai selesai membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas masing-masing 7 kali; (b) membaca bacaan-bacaan wirid dan dzikir seperti keterangan di atas. Berikut keterangan lengkapnya dari Ba-Alwi:

[فائدة]: ورد أن من قرأ الفاتحة والإخلاص والمعوذتين سبعاً سبعاً عقب سلامه من الجمعة قبل أن يثني رجليه غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر، وأعطي من الأجر بعدد من آمن بالله ورسوله، وبوعد من السوء إلى الجمعة الأخرى، وفي رواية زيادة وقبل أن يتكلم حفظ له دينه ودنياه وأهله وولده ويقول بعدها أربع مرات: اللهم يا غني يا حميد، يا مبدىء يا معيد، يا رحيم يا ودود، أغنني بحلالك عن حرامك، وبطاعتك عن معصيتك، وبفضلك عمن سواك، اهـ باعشن. ونقل عن أبي الصيف أن من قال هذا الدعاء يوم الجمعة سبعين مرة لم تمض عليه جمعتان حتى يستغني. ونقل عن أبي طالب المكي أن من واظب على هذا الدعاء من غير عدد أغناه الله تعالى عن خلقه ورزقه من حيث لا يحتسب، اهـ كردي. ولا تفوت سنة المسبعات والأذكار المأثورة عقب صلاة الجمعة بكلام أو انتقال، نعم يفوت ثوابها المخصوص ولو بجعل يمينه للقوم، كما نقله الكردي عن ابن حجر و ق ل. وقال بعضهم: لا يفوت الثواب بل كماله، اهـ فتاوى باسودان.

[فائدة]: نقل عن الإمام الشعراني أن من واظب على هذين البيتين في كل يوم جمعة توفاه الله على الإسلام من غير شك وهما:
إلهي لست للفردوس أهلاً >< ولا أقوى على نار الجحيم فهب لي زلتي واغفر ذنوبي >< فإنك غافر الذنب العظيم ونقل عن بعضهم أنهما يقرآن خمس مرات بعد الجمعة اهـ باجوري. [فائدة]: يسن الإكثار من قراءة الكهف والصلاة على النبي يوم الجمعة وليلتها، وأقل الإكثار من الأول ثلاث ومن الثاني ثلاثمائة، اهـ مغني وكردي وباعشن.

Artinya: Ada hadits yang menyatakan bahwa siapa yang membaca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas masing-masing tujuh kali setelah salam shalat Jum'at sebelum melipat kedua kakinya, maka diampuni dosanya di masa lalu dan yang terakhir dan diberi pahala dengan jumlah orang yang beriman pada Allah dan RasulNya...

Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi dalam kitab Hasyiyatus Syarqawi ala Tanqihil Lubab menyatakan adanya amalan khusus dari Rasulullah setelah shalat Jumat sbb:


يسن عقب السلام من الجمعة قبل أن يثني رجله ويتكلم قراءة الفاتحة والإخلاص والمعوذتين سبعا سبعا ثم يقول: يا غني يا حميد يا مبدئ يا معيد يا رحيم يا ودود أغنني بحلالك عن حرامك وبفضلك عمن سواك أربع مرات. من واظب عليه أغناه الله تعالى ورزقه من حيث لا يحتسب، وغفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر، وحفظ له دينه ودنياه وأهله وولده. ذكر ذلك ابن حجر والخطيب، قال شيخنا الحفني: والدعاء المذكور وارد في حديث صحيح عن النبي صلى الله عليه وسلم

Artinya: Usai salam sembahyang Jum‘at tetapi sebelum mengubah posisi kaki dan sebelum bicara, kita disunahkan membaca surat Al-Fatihah, Qul Hu, Falaq, dan Nas masing-masing 7 kali. Lalu ia mengucap, “Allahumma ya Ghaniyyu ya Hamid, ya Mubdi’u ya Mu‘id, ya Rahimu ya Wadud. Aghnini bi halalika ‘an haromik, wa bifadhlika ‘amman siwak,” sebanyak 4 kali (Hai Tuhanku Yang Maha Kaya Lagi Maha Terpuji, Yang Maha Memulai Lagi Kuasa Mengembalikan, Yang Maha Penyayang Lagi Maha Kasih, Cukupkan aku oleh pemberian-Mu yang halal, bukan yang haram. Dan puaskan aku oleh kemurahan-Mu, bukan selain-Mu).
Diposting oleh Abdurrahman pada jam 20.20 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Bacaan dan Do'a Bilal Sholat Jum'at Lengkap Terjemah

Bilal dalam sholat jum'at merupakan salah satu budaya yang kerap kali dilakukan oleh warga Nahdliyyin (warga Nahdlatul Ulama') ketika melaksanakan sholat jum'at secara berjama'ah.

Hukumnya melaksanakan peringatan bilal ini adalah sunnah menurut warga Nahdliyyin. Adapun alasan mengapa bilal ini adalah sunnah mungkin akan dijelaskan pada paragraf berikut ini.

Sebenarnya, bilal sholat jum'at bertujuan untuk memberikan peringatan kepada para jama'ah jum'at untuk tetap tenang dan memperhatikan nasehat khotib selama khutbah berlangsung karena nilai dan pahala sholat jum'at akan sia-sia jika seseorang berbicara selama khutbah berlangsung.

Selain bacaan bilal bernilai peringatan dan seruan, juga bertujuan untuk mendoakan kaum muslimin dan mukminin semuanya, baik yang sudah mendahului maupun yang masih hidup.

Nah, adapun bacaan bilal sholat jum'at dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

Pertama, adalah peringatan kepada jama'ah jum'at untuk tenang.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللّٰهُ، رُوِيَ عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، اَنَّهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَالْاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ، وَمَنْ لَغَا فَلَا جُمْعَةَ لَهُ، اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللّٰهُ

Artinya :
"Wahai golongan kaum muslim dan kaum mukmin, semoga Allah senantiasa memberikan rohmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Huraiarah ra., bahwasanya beliau berkata, Rosulullah SAW bersabda: ketika kamu berkata "ansit" kepada temanmu pada hari jum'at (sholat jum'at), sedangkan khotib sedang berkhutbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada jum'at baginya, maka perhatikan, dengarkan, dan ta'atilah, semoga Allah memberikan rohmat kepada kamu sekalian."

Catatan :
Kata "ansit" di sini adalah kata seruan untuk memperingati seseorang, misalnya “stttt !!!” juga merupakan kata "ansit" yang memberikan artian ajakan untuk diam, "hei" juga merupakan kata "ansit" yang memberikan artinya ajakan untuk tidak ramai, dan lain sebagainya.

Kedua, adalah pengumandangan adzan kedua, yang bertujuan untuk memberikan pengertian bahwa khutbah segera dimulai. Adapun bacaan adzan sholat jum'at adalah sama saja seperti adzan-adzan pada sholat yang lain.

Ketiga, adalah doa untuk kaum muslimin dan mikminin.

اَللّٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمِ, مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ, وَيَسِّرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِ الدِّيْنِ, وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ, وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya :
"Ya Allah, kuatkanlah keislaman dan keimanan kaum muslimin (pria) dan muslimat (wanita), kaum mukminin (pria) dan mukminat (wanita), yang masih hidup dari mereka semua dan juga yang sudah meninggal, mudahkanlah mereka untuk mengokohkan agama, akhirilah (hidup) kami dari-Mu dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rohmat-Mu wahai Tuhan yang Maha penyayang dari semua penyayang".

Keempat, doa sholawat di antara 2 khutbah jum'at

 َاَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ بِجَلَالِكَ وَكَمَالِكَ عَلٰى اَشْرَفِ عِبَادِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مَحَمَّدٍ وَعَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللّٰهِ اَجْمَعِيْنَ

Artinya :
"Ya Allah, berikanlah rohmat dan kesejahteraan dengan keagungan dan kesempurnaan-Mu kepada hamba-Mu yang paling mulia dan baginda kami, Muhammad, serta semua sahabat Rosulullah"
Diposting oleh Abdurrahman pada jam 20.11 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Dasar Hukum Bacaan Bilal Menjelang Khatib Naik Mimbar Khutbah

Sebelum khatib maju menyampaikan khutbahnya, terlebih dahulu biasanya kita mendengar pembacaan tarqiyyah, bacaan sebagai tanda khatib akan segera naik ke atas mimbar. Secara bahasa tarqiyyah berarti "menaikan". Petugas yang membacanya disebut muraqqi atau bilal, biasanya ia sekaligus bertindak sebagai muadzin. Apakah tradisi pembacaan tarqiyyah oleh muraqqi tersebut disebut bid'ah dan bagaimana hukumnya? Sebelum dijawab mengenai status hukumnya, perlu diketahui terlebih dahulu bacaan yang terkandung dalam tarqiyyah. 
Demikian teks pembacaan tarqiyyah yang terlaku di beberapa daerah:
   مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ١× 

Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, kemudian khatib maju menerima tongkat dan ketika naik ke atas mimbar, bilal membaca doa shalawat di bawah ini:
 اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ٢× ، اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا وَشَفِيعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ أَجْمَعِينَ  

Kemudian setelah khatib berada di atas mimbar, bilal menghadap kiblat dan membaca doa sebagai berikut:
 اللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللَّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ  وَاْلإِيمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِيْ الدِّينَ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، يَاخَيْرَ النَّاصِرِينَ، بِرَحْمَتِكَ يآأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ 

Dari bacaan di atas, setidaknya mengandung empat hal. 
Pertama, anjuran mendengarkan secara seksama khutbahnya khatib. 
Kedua, larangan berbicara saat khutbah berlangsung. 
Ketiga, pembacaan shalawat kepada Nabi.
Keempat, mendoakan kaum muslimin dan muslimat. 
Keempat isi kandungan tarqiyyah tersebut merupakan hal yang positif. Tradisi pembacaan tarqiyyah menurut mayoritas ulama adalah bid'ah hasanah (positif). Meski tidak pernah ada di zaman Nabi dan tiga khalifah setelahnya, namun isi kandungan tarqiyyah mengarah kepada hal yang positif. Tidak setiap hal yang baru disebut bid'ah yang tercela selama tercakup dalam dalil-dalil anjuran umum, maka tergolong hal yang baik, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama dalam kajian tentang bid'ah. 
Syekh Syihabuddin al-Qalyubi mengatakan: فرع - اتخاذ المرقي المعروف بدعة حسنة لما فيها من الحث على الصلاة عليه صلى الله عليه وسلم بقراءة الآية المكرمة وطلب الإنصات بقراءة الحديث الصحيح الذي كان صلى الله عليه وسلم يقرؤه في خطبه ولم يرد أنه ولا الخلفاء بعده اتخذوا مرقيا 
"(Sebuah cabangan permasalahan). Mengangkat muraqqi sebagaimana tradisi yang terlaku adalah bid'ah yang baik karena mengandung hal yang positif berupa anjuran membaca shalawat kepada Nabi dengan membaca ayat Al-Qur'an, anjuran diam saat khutbah dengan menyebutkan dalil hadits shahih yang dibaca Nabi dalam beberapa khutbahnya. Tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa Nabi dan tiga khalifah setelahnya mengangkat seorang muraqqi." (Syekh Syihabuddin al-Qalyubi, Hasyiyah al-Qalyubi 'ala al-Mahalli, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2009, juz 1, halaman 419). 
Saat ditanya tentang ritual yang dilakukan muraqqi, Syekh Muhammad bin Ahmad al-Ramli mengatakan:
 فعلم أن هذا بدعة لكنها حسنة ففي قراءة الآية الكريمة تنبيه وترغيب في الإتيان بالصلاة على النبي في هذا اليوم العظيم المطلوب فيه إكثارها وفي قراءة الخبر بعد الأذان وقبل الخطبة ميقظ للمكلف لاجتناب الكلام المحرم أو المكروه في هذا الوقت على اختلاف العلماء فيه وقد كان النبي  يقول هذا الخبر على المنبر في خطبته إهـ 
"Maka dapat diketahui bahwa tarqiyyah adalah bid’ah akan tetapi bid'ah yang baik. Dalam pembacaan ayat suci Al-Qur'an (yang berkaitan anjuran membaca shalawat) merupakan sebuah peringatan dan motivasi untuk mebaca shalawat kepada Nabi di hari Jumat ini yang dianjurkan untuk memperbanyak bacaan shalawat. Pembacaan hadits setelah adzan dan sebelum khutbah mengingatkan mukallaf untuk menjauhi perkataan yang diharamkan atau dimakruhkan pada waktu ini (saat khutbah) sesuai dengan ikhtilaf ulama dalam masalah tersebut. Dan sesungguhnya Rasulullah membaca hadits tersebut saat menyampaikan khutbahnya di atas mimbar". (Syekh Muhammad bin Ahmad al-Ramli, Fatawa al-Ramli Hamisy al-Fatawa al-Kubra, juz.1, hal.276, Beirut-Dar al-Fikr, cetakan tahun 1983, tanpa keterangan cetak). Bahkan, menurut pandangan Syekh Ibnu Hajar sebagaimana dikutip oleh Syekh Sulaiman al-Jamal, tradisi muraqqi sama sekali tidak bisa disebut bid'ah, bahkan tarqiyyah hukumnya sunah. Sebab tradisi tersebut memiliki dalil dalam hadits, yaitu saat melaksanakan khutbah haji wada', Rasulullah memerintahkan salah seorang sahabat untuk memberi instruksi kepada jamaah untuk mendengarkan secara seksama khutbahnya Nabi. Syekh Sulaiman al-Jamal menegaskan:
 قال حج وأقول يستدل لذلك أي للسنة بأنه صلى الله عليه وسلم أمر من يستنصت له الناس عند إرادته خطبة منى في حجة الوداع  وهذا شأن المرقى فلا يدخل في حد البدعة أصلا إهـ 
"Syekh Ibnu Hajar berkata, saya mengatakan, dalil mengangkat muraqqi dari sunah Nabi adalah bahwa Rasulullah memerintahkan seseorang untuk mengintruksikan manusia untuk diam saat beliau Nabi hendak menyampaikan khutbah Mina di Haji wada', yang demikian ini adalah ciri khas dari seorang muraqqi, maka tradisi tarqiyyah sama sekali tidak masuk dalam kategori bid'ah." (Syekh Sulaiman al-Jamal, Hasyiyah al-Jamal 'ala Fath al-Wahhab, Beirut, Dar al-Fikr, tanpa tahun, juz 2, halaman 35). Simpulannya, tradisi pembacaan tarqiyyah merupakan hal yang baik untuk dilakukan dan dilestarikan. Meski ulama masih berbeda pendapat mengenai status bid'ahnya, namun mereka sepakat dalam satu titik kesimpulan yaitu tradisi tersebut bukan hal yang tercela, bahkan mengandung banyak hal positif. Oleh karena itu, tidak ada sama sekali dasar yang kuat untuk melarang atau memvonisnya sesat. Wallahu a'lam.
Diposting oleh Abdurrahman pada jam 20.00 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Jumat, 22 November 2019

PANCASILA...???

Sudah 2 orang yang mempertanyakan pancasila.?

Eggy Sudjana
Dan
Sudjewo tedjo (pancasila gak ada yang ada cuma teks nya saja)

Sampai saat ini belum ada yang menjawab bahkan para begawan BPIP pun diam seribu bahasa

DASAR NEGARA INDONESIA BUKAN PANCASILA

Dimana tertulisnya didalam Undang Undangnya yang mengatakan Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila..
Cari diseluruh kitab Undang Undang Negara, kalo ada kalimat yang menyebutkan Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila. Tidak ada.

Ini Jawaban mengejutkan dari Dr. Eggy Sudjana, SH, M.Si

Banyak Yang Tak Tahu, Ternyata Dasar Negara Indonesia Bukan Pancasila Tapi Allah SWT

Sejarah

Banyak Yang Tak Tahu, Ternyata Dasar Negara Indonesia Bukan Pancasila Tapi Allah. Apa yang disampaikan oleh Dr Eggi Sudjana SH MSi dalam talkshow di TV swasta malam itu sangat mengejutkan banyak pihak. Beliau menyebutkan bahwa jika dicermati, ternyata justru negara Indonesia ini secara hukum bukanlah berdasarkan Pancasila. Sebaliknya, di dalam UUD 45 malah ditegaskan bahwa dasar negara kita adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dan sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, Tuhan yang dimaksud tidak lain adalah Allah subhanahu wata'ala. Sehingga secara hukum jelas sekali bahwa dasar negara kita ini sebenarnya adalah Islam.

Pernyataan itu muncul saat berdebat dengan Abdul Muqsith yang mewakili kalangan AKK-BB. Saat itu Abdul Muqsith menyatakan bahwa Indonesia bukan negara Islam, bukan berdasarkan Al Qura'n dan Al Hadits, namun berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Mungkin Abdul Muqsith ingin menegaskan bahwa Ahmadiyah boleh saja melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran Islam, toh negara kita kan bukan negara Islam, bukan berdasarkan Quran dan Hadits.

Tetapi tiba-tiba Mas Eggi balik bertanya tentang siapa yang bilang bahwa dasar negara kita ini Pancasila? Mana dasar hukumnya kita mengatakan itu?

Abdul Muqsith cukup bingung diserang dengan pertanyaan seperti itu. Rupanya dia tidak siap ketika diminta untuk menyebutkan dasar ungkapan bahwa negara kita ini berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Ketika itulah mas Eggi langsung menyebutkan bahwa yang adalah UUD 45 menyebutkan tentang dasar negara kita adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, bukan Pancasila. Sebagaimana yang disebutkan dalam UUD 45 pasal 29 ayat 1.

Jika dipikir-pikir, ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Eggi Sujana itu. Mana teks resmi yang menyebutkan bahwa dasar negara kita ini Pancasila. Kita yang awam ini agak kaget juga mendengar jawaban Eggi.

Entahlah apa ada ahli hukum lain yang bisa menjawabnya. Yang jelas si Abdul Muasith itu hanya bisa diam saja, tanpa bisa menjawab apa yang ditegaskan oleh Eggi Sujana.

Dan rasanya kita memang tidak atau belum menemukan teks resmi yang menyebutkan bahwa dasar negara kita ini Pancasila.

Diskusi itu menjadi menarik, lantaran _kita baru saja tersadar bahwa dasar negara kita menurut UUD 45 ternyata bukan Pancasila sebagaimana yang sering kita hafal selama ini sejak SD._ Pasal 29 UUD 45 ayat 1 memang menyebutkan begini:

1. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa

Lalu siapakah Tuhan yang dimaksud dalam pasal tersebut, jawabannya menurut Eggi adalah Allah SWT. Karena di pembukaan UUD 45 memang telah disebutkan secara tegas tentang kemerdekaan Indonesia yang merupakan berkat rahmat Allah SWT.

Dalam argumentasi mas Eggi, yang namanya batang tubuh dengan pembukaan tidak boleh terpisah-pisah atau berlawanan. Jika dalam batang tubuh yaitu pasal 29 ayat 1 disebutkan bahwa negara Indonesia berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, maka Tuhan itu bukan sekedar Maha Esa, juga bukan berarti tuhannya semua agama. Namun tuhannnya umat Islam, yaitu Allah SWT.

Hal itu lantaran secara tegas Pembukaan UUD 45 menyebutkan lafadz Allah SWT. Dan hal itu tidak boleh ditafsirkan menjadi segala macam Tuhan, bukan asal Tuhan dan bukan tuhan-tuhan buat agama lain. Tuhan Yang Maha Esa di pasal 29 ayat 1 itu harus dipahami oleh rakyat Indonesia sebagai Allah SWT, bukan Yesus, bukan Bunda Maria, bukan Sidharta Gautama, bukan dewa atau pun tuhan-tuhan dalam nama yang lain.

Terlepas apakah nanti ada ahli hukum tata negara yang bisa membantah pemikiran Eggi Sujana itu, yang pasti Abdul Muqsith tidak bisa menjawabnya. Dan pandangan bahwa negara kita ini bukan negara Islam serta tidak berdasarkan Quran dan Sunah, secara jujur harus kita akui harus dikoreksi kembali.

Sebab jika kita lihat latar belakang semangat dan juga sejarah terbentuknya UUD 45 oleh para pendiri negeri ini, nuansa Islam sangat kental. Bahkan ada opsi yang cukup lama untuk menjadikan negara Indonesia ini sebagai negara Islam yang formal.
Bahkan awalnya, sila pertama dari Pancasila itu masih ada tambahan 7 kata, yaitu: dengan menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya.

Namun lewat tipu muslihat dan kebohongan para penguasa, dan tentunya melewati perdebatan yang sangat panjang, 7 kata itu harus dihapuskan. Sekedar memperhatikan kepentingan kalangan Kristen yang merasa keberatan dan main ancam mau memisahkan diri dari NKRI.

Padahal 7 kata itu sama sekali tidak mengusik kepentingan agama dan ibadah mereka. Toh Indonesia ini memang mayoritas muslim, namun betapa lucunya tingkah mereka, tatkala pihak mayoritas mau menetapkan hukum di dalam lingkungan mereka sendiri lewat Pancasila, kok bisa-bisanya orang-orang di luar agama Islam pakai acara protes segala. Padahal apa urusannya mereka dengan 7 kata itu.

Jika dipikir lebih mendalam, betapa tidak etisnya kalangan Kristen saat awal kita mendirikan negara, di mana mereka sudah ikut campur urusan agama lain, yang mayoritas pula. Sampai mereka berani nekat mau memisahkan diri sambil berdusta bahwa Indonesia bagian timur akan segera memisahkan diri kalau 7 kata itu tidak dihapus.

Akhirnya dengan legowo para ulama dan pendiri negara ini menghapus 7 kata itu, demi persatuan dan kesatuan. Tapi apa lacur, air susu dibalas air tuba. Alih-alih bisa duduk rukun dan akur, kalangan Ekstrem Kristen yang didukung kalangan sekuler itu tidak pernah berhenti ingin menyingkirkan Islam dari negara ini.

Dan semangat penyingkiran Islam dari negara semakin menjadi-jadi dengan adanya penekanan asas tunggal di zaman Soeharto. Semua ormas apalagi orsospol wajib berasas Pancasila.

Sesuatu yang di dalam UUD 45 tidak pernah disebut-sebut. Malah yang disebut justru negara ini berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan Tuhan yang dimaksud itu adalah Allah SWT sesuai dengan yang tercantum di dalam Pembukaan UUD 45.

Jadi sangat tepat jika kalangan sekuler harus sibuk membuka-buka kembali literatur untuk cari-cari argumen yang sekiranya bisa membuat Islam jauh dari negara ini.

Namanya perjuangan, pasti mereka akan terus mencari dan mencari argumen-argumen yang sekiranya bisa dijadikan bahan untuk dijadikan alibi untuk menjauhkan Islam dari negara. Sebab mereka memang sangat alergi dengan Islam. Seolah-olah ajaran Islam itu harus diberantas, atau merupakan bahaya laten yang harus diwaspadai.

Kita harus mengakui bahwa kalangan sekuler anti Islam itu di negeri ini sangat banyak. Dalam kepala mereka, mungkin lebih baik negara ini menjadi komunis dari pada jadi negara Islam.

Wallahu A'lam. (Ahmad Sarwat, Lc).
Diposting oleh Abdurrahman pada jam 22.55 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Selasa, 19 November 2019

Cara Penulisan Gelar


pemberian gelar terhadap mahasiswa dengan benarCara Penulisan Nama Gelar Sarjana yang Benar. AMD, MSI, MM, Dokter, D3, PHD dan Lainnya Lengkap.

Bersumber terhadap ketentuan berbahasa Indonesia. Penulisan gelar masih satu kelompok dengan pemahaman dalam penulisan singkatan. Singkatan sendiri adalah kependekan yang berbentuk huruf atau beberapa huruf, yang dilafalkan huruf untuk huruf atau juga dilafalkan sesuai bentuk komplitnya.

Bukan hanya itu, jika menilik ke dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), penulisan gelar secara intens disinggung. Bahkan dibarengi sebagian contoh penulisan yang benar. Namun, masih tetap banyak orang yang menulisnya dengan teknik penulisan yang salah.

pemberian gelar terhadap mahasiswa dengan benarJika melihat ke belakang, gelar akademik untuk lulusan perguruan tinggi pada jaman dahulu hanya ada dua macam. Yaitu gelar Drs. (Baca:doktorandus) yang biasa disematkan kepada laki-laki dan Dra. (Baca:doktoranda) yang biasa disematkan kepada perempuan. Dan gelar ini diberikan oleh Belanda tanpa melihat disiplin ilmu yang dimiliki sang penyandang gelar.

Tetapi setelah keluar Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 036/U/1993 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi. Pemberian dan cara penulisan gelar menjadi tidak berlaku lagi. Pemberian dan penulisan gelar mengikuti keputusan tersebut dengan ketentuan EYD tadi.

Cara Praktis Mengenali Singkatan Penulisan Nama Gelar.

Oke, sebelum lanjut ke cara penulisan gelar yang benar. Sebenarnya kita mampu untuk menulis untuk setiap gelar hanya dengan analisis kata per kata, kita bisa memikirkannya dengan mengikuti teori singkatan yang ada. Misalnya saja gelar Sarjana Pendidikan, akan ditulis dalam gelar menjadi (S. Pd.) dan di tulis di belakang nama seorang penyandang gelar.

Cara mendeskripsikannya kembali gelar tersebut adalah seperti ini. Huruf "S" berasa dari kata Sarjana yang akan selalu ditulis dengan huruf "S" besar dan diakhiri dengan tanda titik (.), dan ini adalah berasal dari satu kata tersebut.

Lalu untuk huruf "P" harus ditulis dengan huruf besar karena merupakan awal kata. Lalu dilanjutkan dengan huruf "D" yang harus ditulis dengan huruf kecil karena merupakan bagian dari satu rangkaian kata "Pendidikan". Setelah itu diakhiri dengan tanda titik (.) sekali lagi.

Ketentuan ini berbeda lagi terhadap gelar yang tidak mempunyai tambahan imbuhan kata di tiap sisinya seperti misalnya Sarjana Ekonomi, Sarjana Hukum, dan sejenisnya. Singkatan kata dari gelar ini hanya akan diambil dari awal huruf saja dan ditandai dengan tanda titik. Misalnya Sarjana Ekonomi menjadi (S. E.) dan Sarjana Hukum menjadi (S. H.)


Langkah-Langkah Penulisan Nama Gelar yang Benar

topi sarjana dan tanda bukti kelulusan sarjanaBerikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu gunakan sebagai standar untuk menulis gelar yang benar sesuai dengan EYD. Cara berikut ini sudah mengikuti keputusan penulisan singkatan dengan meliputi penggunaan tanda titik (.) dan tanda koma (,) yang benar.

1. Setiap gelar harus ditulis dengan menggunakan tanda titik (.) sebagai penghubung antara kata pada singkatan gelar yang bersangkutan.

2. Gelar ditulis setelah nama atau sebelum nama seorang.

3. Diantara nama dan gelar, harus diberikan tanda koma (,) sebagai tanda hubungnya.

4. Bila seorang menyandang gelar lebih dari satu, gelar tersebut harus dipisahkan juga dengan tanda koma diantara gelar-gelar tersebut. Contohnya = Yanuar Hadi, S, Pd., M. Pd.


Contoh Penulisan Nama Gelar yang Benar dan Salah.

Berikut ini saya sertakan beberapa contoh untuk penulisan gelar akademik baik dari sisi yang benar maupun yang salah.

Yanuar Hadi, SH      (salah)

Yanuar Hadi, S.H.   (benar)

Yanuar Hadi Wahono, Dr, MM       (salah)

Yanuar Hadi Wahono, Dr., M.M.  (benar).

Penulisan gelar di atas sudah mengikuti aturan baku untuk penulisan singkatan yang sudah memenuhi kriteria EYD Bahasa Indonesia kita.


Daftar Penulisan Nama Gelar secara Lengkap

Nah, berikut ini adalah daftar lengkap yang saat ini merupakan daftar nama Gelar yang sudah ada dan berlaku di Indonesia. Berikut diantaranya :

Gelar Diploma:

Program diploma satu (D1) 

Ahli pratama = A.P.

Program diploma dua (D2)

Ahli muda = A.Ma.

Program diploma tiga (D3)

Ahli madya = A.Md.

Ahli madya pendidikan = A.Md.Pd.,

Ahli madya keperawatan = A.Md.Per.

Ahli madya kesehatan = A.Md.Kes.

Ahli madya kebidanan = A.Md.Bid.

Ahli madya pariwisata = A.Md.Par.


Contoh penulisan gelar diploma

Yanuar Hadi, A.Md.

Yanuar Hadi, A.Ma.


Gelar Sarjana

S.Ag. (Sarjana Agama)

S.Pd. (Sarjana Pendidikan)

S.Si.  (Sarjana Sains)

S.Psi. (Sarjana Psikologi)

S.Hum. (Sarjana Humaniora)

S.Kom. (Sarjana Komputer)

S.Sn. (Sarjana Seni)

S.Pt. (Sarjana Peternakan)
S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
S.Sos. (Sarjana Sosial)
S.Kar. (Sarjana Karawitan)
S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)
S.T. (Sarjana Teknik)
S.P. (Sarjana Pertanian)
S.S. (Sarjana Sastra)
S.H. (Sarjana Hukum)
S.E. (Sarjana Ekonomi)
S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)
S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam)
M.Mus. (Master of Music)

Gelar Magister
M.Ag. (Magister Agama)
M.Pd. (Magister Pendidikan)
M.Si. (Magister Sains)
M.Psi. (Magister Psikologi)
M.Hum. (Magister Humaniora)
M.Kom. (Magister Komputer)
M.Sn. (Magister Seni)
M.T. (Magister Teknik)
M.H. (Magister Hukum)
M.M. (Magister Manajemen)
M.Kes. (Magister Kesehatan)
M.P. (Magister Pertanian)
M.Fhil. (Magister Fhilsafat)
M.E. (Magister Ekonomi)
M.H.I. (Magister Hukum Islam)
M.Fil.I. (Magister Filsafat Islam)
M.E.I. (Magister Ekonomi Islam)
M.Pd.I. (Magister Pendidikan Islam)

Gelar Master Luar Negeri

M.A. (Master of Arts)
M.Sc. (Master of Science)
M.Ed. (Master of Education)
M.Litt. (Master of Literature)
M.Lib. (Master of Library)
M.Arch. (Master of Architecture)

Gelar Sarjana Muda Luar Negeri

B.A. (Bechelor of Arts)
B.Sc. (Bechelor of Science)
B.Ag. (Bechelor of Agriculture)
B.E. (Bechelor of Education)
B.D. (Bechleor of Divinity)
B.Litt. (Bechelor of Literature)
B.M. (Bechelor of Medicine)
B.Arch. (Bechelor of Architrcture),
M.Nurs. (Master of Nursing)
M.Th. (Master of  Theology)
M.Eng. (Master of Engineering)
M.B.A. (Master of Business Administration)
M.F. (Master of Forestry)
M.F.A. (Master of Fine Arts)
M.R.E. (Master of Religious Ediucation)
M.S. (Mater of Science)
M.P.H. (Master of Public Health), dsb.

Yang Harus Diperhatikan saat Menulis Gelar Doktor Dalam Negeri

penulisan nama gelar doktor yang benar

Penulisan gelar doktor dalam negeri yang sering salah dan tidak dipahami dengan baik oleh kebanyakan orang. Padahal jika kita mampu menganalisis, tidaklah sulit untuk dapat menemukan jawabannya.

Penulisan gelar doktor dalam negeri sama dengan penulisan gelar-gelar yang lain. Karena huruf  "D" dan "R" merupakan rangkaian satu kata, maka penulisan gelar doktor yang benar adalah: Dr. (Doktor), dan ditulis di depan nama penyandang gelar. Huruf  "D" ditulis dengan huruf kapital, dan huruf "R" ditulis dengan huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda titik.

Selain itu, di Indonesia juga memberlakukan sebutan profesional untuk program diploma. Aturan main penulisan sebutan profesional dalam negeri untuk program diploma ditulis di belakang nama penyandang sebutan profesional tersebut. Perhatikan beberapa sebutan profesional program diploma berikut ini.

Program diploma satu (D1) sebutan profesional ahli pratama, disingkat (A.P.);

Program diploma dua (D2) sebutan profesional ahli muda, disingkat (A.Ma.);

Program diploma tiga (D3) sebutan profesional ahli madya, disingkat (A.Md.); dan

Program diploma empat (D4) sebutan profesional ahli, disingkat (A.).

Akhir-akhir ini sebutan profesional untuk program diploma, sebagaimana yang tertera itu, cenderung diikuti oleh ilmu keahlian yang dimiliki. Sebagai misal, sebutan profesional untuk ahli muda kependidikan disingkat A.Ma.Pd., ahli madya keperawatan disingkat A.Md.Per., ahli madya kesehatan disingkat A.Md.Kes., ahli madya kebidanan disingkat A.Md.Bid., dan ahli madya pariwisata disingkat A.Md.Par.

Selanjutnya, banyak orang bertanya-tanya tentang beberapa gelar doktor luar negeri yang tidak mereka pahami maksudnya, juga tidak mereka ketahui cara penulisannya, sehingga banyak diantara mereka hanya dapat memperkirakan maksud, dan demikian pula cara penulisannya. Karena berdasarkan perkiraan belaka, maka banyak diantara mereka salah menebak maksud serta cara penulisannya.

Penulisan gelar doktor, master, dan sarjana muda dari luar negeri, ditulis di belakang nama penyandang gelar. Sebagaimana penulisan gelar-gelar dalam negeri, penulisan gelar dari luar negeri pun sama.

Untuk dapat memahami penulisan yang benar, kita perlu menganalisis kata per kata sebagaimana cara menganalisis kata per kata pada penulisan gelar dalam negeri. Sebagai misal, gelar doctor of philosophy, yang ditulis benar [Ph.D.]. Huruf "P" ditulis dengan huruf kapital, tetapi huruf "H" ditulis dengan huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda titik. Huruf "H" ditulis dengan huruf kecil karena posisinya sebagai bagian dari rangkaian satu kata dengan huruf "P" yang merupakan kepanjangan dari kata philosophy, sedangkan huruf "D" ditulis dengan huruf kapital sebagai singkatan dari kata doctor, dan diakhiri dengan tanda titik.

Perhatikan beberapa gelar doktor luar negeri yang sering kita jumpai di Indonesia, dan contoh penulisannya:

Ph.D. (Doctor of Philosophy);                       =>               Yanuar Hadi, Ph.D.

Ed.D. (Doctor of Education);                        =>               Yanuar Hadi, Ed.D.

Sc.D. (Doctor of Science);                             =>               Yanuar Hadi, Sc.D.

Th.D. (Doctor of Theology);                          =>               Yanuar Hadi, Th.D.

Pharm.D. (Doctor of Pharmacy);                  =>               Yanuar Hadi, Pharm.D.

D.P.H. (Doctor of Public Health);                 =>               Yanuar Hadi, D.P.H.

D.L.S. (Doctor of Library Science);              =>               Yanuar Hadi, D.L.S.

D.M.D. (Doctor of Dental Medicince);         =>               Yanuar Hadi, D.M.D.

J.S.D. (Doctor of Science of Jurisprudence). =>               Yanuar Hadi, J.S.D., dsb.

Satu hal lagi, penulisan gelar ganda yang kedua di gelar tersebut diletakkan di belakang nama penyandang gelar. Juga harus memperhatikan teknik penulisan yang benar. Bahwasanya, selama ini kita sering menjumpai bahkan mungkin, menjadi pelaku sendiri penulisan gelar ganda yang tidak memperhatikan tata cara penulisan yang benar.

Nah, itulah artikel tentang Cara Penulisan Gelar yang Benar yang bisa saya bagikan dengan kalian. Semoga bermanfaat.

Diposting oleh Abdurrahman pada jam 15.03 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 18 November 2019

Jenis Surat Tilang

Surat Tilang dari Polisi Lalu lintas ada 2 macam :
- Slip MERAH dan 
- Slip BIRU .

SLIP MERAH artinya :
kita menyangkal telah melanggar peraturan dan mau membela diri secara hukum (ikut sidang) di Pengadilan, harus antri 14 hari.

SLIP BIRU artinya :
Kita mengakui kesalahan dan bersedia membayar denda, bisa transfer via ATM ke nomor rekening resmi Bank BUMN BRI. 

Setelah itu kita tukarkan bukti transfer dengan SIM/STNK kita di Kantor Polsek terdekat dimana kita ditilang.

Denda resmi KUHP mobil tidak lebih dari Rp. 50.000 dan dananya resmi masuk Kas Negara. 

Jika kena tilang, mintalah SLIP BIRU (beberapa oknum Polisi biasanya mengajak berdebat dahulu dan kita tetap harus ngotot minta SLIP BIRU). 

Oknum Polisi biasanya membohongi kita dengan mengatakan SLIP BIRU tidak berlaku. 
Sampaikan argumen bahwa kita sudah lihat iklan tayangan masyarakat sosialisasi Tilang Kendaraan dari Humas POLRI di TV. 

DENGAN SLIP BIRU ANDA TIDAK PERLU HADIRI SIDANG DI PENGADILAN
👏👏👏👏

Langkah ini membantu Negara mengikis korupsi dan kita tidak perlu sama sekali memberi "Uang Damai" kepada Oknum Petugas Polisi tersebut.

Sebagai informasi, dengan slip biru kita hanya membayar RP 36.000 (untuk denda resmi Negara). 

Tolong broadcast info bagus ini dan Komisi III DPR RI sudah meminta Kapolri melalui Kadiv Humas Polri, untuk sosialisasikan info ini melalui berbagai macam media sosial masyarakat..!
Diposting oleh Abdurrahman pada jam 08.49 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 11 November 2019

BERBUDI LUHUR

2.12 BERBUDI LUHUR TAHU BENAR DAN SALAH

2.12.1 Pengantar

Berbudi luhur secara umum adalah berperilaku sesuai norma atau aturan atau rambu rambu yang telah ditetapkan.
Entah apa sesuai ketetapan budaya ataukah sesuai ketetapan agama. Namun ketetapan agama adalah rambu rambu paling mutlak didahulukan bila ada persilangan antara ketetapan budaya melawan ketetapan agama.

Di awal dikatakan bahwa berbudi luhur adalah berperilaku sesuai rambu-rambu yang ditetapkan. Berarti sebelum berperilaku kita harus tahu dulu rambu-rambunya. Kalau sudah tahu rambu-rambunya lalu kita melaksanakan, maka itulah yang disebut berbudi luhur.

Berdasar uraian di atas maka bagaimana mungkin kita tahu apakah kita sudah berbudi luhur apa belum sebelum kita tahu rambu-rambunya. Nah tahu rambu-rambu itu yang disebut dengan tahu benar dan salah.

2.12.2 Pengertian Budi Pekerti Luhur

Budi pekerti yang baik (luhur) adalah suatu tingkah laku yang didasari oleh niat, kehendak, pikiran yang baik dan dilakukan dengan cara yang baik pula.
Manusia berbudi luhur adalah manusia yang mempunyai ciri-ciri budi luhur dalam kehidupannya, sehingga dapat diteladani oleh orang lain. Ciri yang dimaksud adalah perilaku yang terpuji, sesuai dengan pengertian budi luhur. Budi adalah sikap dan perilaku, sedangkan luhur artinya tinggi atau mulia. Budi pekerti amat penting artinya bagi upaya menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis.

Secara umum Budi Pekerti berarti moral dan kelakuan yang baik dalam menjalani kehidupan ini. Ini adalah tuntunan moral yang paling penting. Budi Pekerti adalah induk dari segala etika ,tatakrama, tata susila, perilaku baik dalam pergaulan , pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Pertama-tama budi pekerti ditanamkan oleh orang tua dan keluarga dirumah, kemudian disekolah dan tentu saja oleh masyarakat secara langsung maupun tidak langsung.
Budi Pekerti mempunyai arti yang sangat jelas dan sederhana, yaitu: Perbuatan (Pekerti) yang dilandasi atau dilahirkan oleh Pikiran yang jernih dan baik (Budi). Dengan definisi yang teramat gamblang dan sederhana dan tidak muluk-muluk, kita semua dalam menjalani kehidupan ini semestinya dengan mudah dan arif dapat menerima tuntunan budi pekerti.

Penerapan Budi Pekerti di Rumah dan Keluarga.
Sejak masa kecil dalam bimbingan orang tua, mulai ditanamkan pengertian baik dan benar seperti etika, tradisi lewat dongeng dan sebagainya. Berperilaku yang baik dalam keluarga amat penting bagi pertumbuhan sikap anak selanjutnya. Dari kecil sudah terbiasa menghormat orang tua atau orang yang lebih tua, misalnya: jalan sedikit membungkuk jika berjalan di depan orang tua dan dengan sopan mengucap permisi. Selain berperilaku halus dan sopan, juga berbahasa yang baik untuk menghormati sesama.

Pendidikan tradisional zaman dulu mengandung kesabaran, nerimo ing pandhum, pasrah, ayem tentrem, tansah eling marang Pangeran (selalu dengan sabar menerima dan mensyukuri pemberian Tuhan, pasrah.
Pengertian pasrah adalah tekun berusaha dan menyerahkan keputusan kepada Tuhan. Hati tenang tentram, selalu ingat kepada Tuhan).
Anak anak secara naluri mulai diterapkan ajaran unggah-ungguh, sopan santun, etika, menghormati orang tua dan orang lain. Inkulturisasi, penanaman etika ini sangat penting karena menjadi dasar supaya si anak hingga dewasa dapat membawa diri dan diterima dalam pergaulan dimasyarakat, mampu bersosialisasi dan punya budaya malu. Punya sikap mendahulukan kepentingan orang lain, peka dan peduli kepada sekeliling dan lingkungan. Punya kebiasaan hidup rukun dan damai, penuh kasih sayang dan hormat dilingkungan keluarga dan masyarakat. Penanaman sikap sejak dini ini penting karena akan merasuk dalam rasa, sehingga kepekaannya tidak mudah hilang.

Peduli Lingkungan.
Pendidikan yang mengarah kepada peduli dan kasih terhadap lingkungan dan alam, juga sudah dimulai sejak usia belia. Anak-anak diberi pengertian untuk tidak bersikap sewenang-wenang kepada binatang dan tanaman dan juga menjaga kebersihan alam, tidak merusak alam.
Pendidikan formal
Selain pendidikan nonformal yang berkembang dan berpengaruh positif, pendidikan formal tentu saja mempunyai peran sangat penting. Anak dididik supaya cerdas dan punya budi pekerti.
Sejak ditaman bermain atau Play group, TK, SD, anak diperkenalkan dan dibiasakan bersosialisasi, ditanamkan etika, sopan santun, kebersihan, rasa kebersamaan, rasa kebersamaan di alam sebagai satu kesatuan kosmos, ditanamkan rasa solidaritas dan kasih sayang demi keselarasan, keseimbangan dan perdamaian. Tentu juga diajarkan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam tradisi dan adat istiadat.
Di masa penjajahan dulu, sekolah-sekolah pribumi seperti Taman Siswa, menanamkan pendidikan yang penuh dengan semangat juang dan nasionalisme, persatuan dan kesatuan dalam melawan penjajah.

Etika Pergaulan.
Sebagai bangsa yang berbudaya, sebaiknya semua pihak menampilkan sikap yang santun dalam pergaulan, membuat orang lain senang, dihargai. Orang itu senang bila dihargai, disapa dengan kata-kata yang baik, termasuk wong cilik, orang ekonomi lemah. Wong cilik akan santun kepada orang yang menghargai mereka. Orang santun, meski derajatnya tinggi, tidak sombong, ini orang yang berbudaya. Orang yang berperilaku baik, berbahasa baik, berbudi baik, selain dihargai orang lain, secara pribadi juga untung, yaitu akan mengalami peningkatan taraf kejiwaannya, mengalami kemajuan batiniah.

Cara Mengevaluasi.
Pada saat keprihatinan melanda kehidupan karena kemerosotan moral dan hukum yang sulit ditegakkan, kebenaran diplintir, rasa malu hilang entah kemana, mana yang baik mana yang buruk dikaburkan, tata susila tak diperhitungkan. Dimana pula kejujuran?
Dalam keadaan sulit seperti apapun, tentu ada jalan keluarnya, tidak semua orang bersifat jelek, tidak semua pemimpin lupa diri, masih ada anak bangsa yang berkwalitas, jujur, pandai, trampil, trengginas, berani hidup sederhana, dalam perilaku dan tindakannya didasari nurani dan berkah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Kalau kita merenung dengan hening, berbicara dengan nurani, tiada sedikit keraguan bahwasanya Budi Pekerti yang sarat dengan ajaran luhur moral dan etika dan kepasrahan kepada Tuhan, merupakan resep mujarab supaya kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara terlepas dari segala keruwetan yang dihadapi (Ngudari ruwet rentenge bangsa lan negara).
Budi Pekerti yang merupakan kearifan lokal, pada dasarnya mengandung nilai-nilai universal. Budi Pekerti akan membangkitkan kepribadian yang berkwalitas: tanggap (peka), tatag (tahan uji), dan tanggon (dapat diandalkan).

Tindak Lanjut Dalam kehidupan Sehari-hari
Jujur, tidak menipu, welas asih kepada sesama. Berkelakuan baik tidak melakukan Mo Limo, yaitu: Main/berjudi; madon/main perempuan atau selingkuh, mabuk karena minuman keras, madat menggunakan narkoba dan maling. Tentu saja tindakan jahat yang lain seperti membunuh, menista, mengakali, memeras, menyuap, melanggar hukum dan berbuat kejam, harus tidak dilakukan.

Berperilaku baik dengan menghindari perbuatan salah, supaya nama baik tetap terjaga dan supaya tidak kena malu.
Terkena malu bagi orang Jawa tradisional adalah kehilangan kehormatan. Ada pepatah Jawa menyatakan: Kehilangan semua harta milik itu tidak kehilangan apapun; kehilangan nyawa artinya kehilangan separoh hidup kita; tetapi kalau kehilangan kehormatan artinya kehilangan semuanya.
Memelihara kerukunan, bebas dari konflik diantara keluarga, tetangga, kampung, desa, selanjutnya ditingkat negara dan dunia, di mana hubungan harmonis antar manusia teramat penting. Kerusakan dan kekacauan yang timbul di dunia ini, yang paling besar adalah dikarenakan oleh sikap manusia.
Ingatlah pepatah: Rukun agawe santoso artinya: Rukun membuat kita sehat kuat.
Bersikap sabar, nrimo artinya menerima dengan ikhlas dan sadar jalan kehidupan kita dan tidak perlu iri kepada sukses orang lain Ingin hidup sukses harus berusaha dengan keras dan rajin dan mohon restu Tuhan, hasilnya terserah Tuhan.
Tidak bersikap egois yang hanya mementingkan diri sendiri. Ada petuah: Sepi ing pamrih, rame ing gawe artinya bertindak tanpa pamrih dan selalu siap bekerja demi kepentingan masyarakat dan kesejahteraan umat. Sikap yang demikian, mudah menimbulkan tindakan bergotong royong, baik dalam lingkungan kecil maupun besar. Gotong Royong adalah kerjasama saling membantu dan hasilnya sama-sama dinikmati. Ini bisa berlaku diskup kecil seperti antar tetangga kampung yang merupakan kebiasaan yang sudah berjalan sejak masa kuno. Yang digotongroyongkan antara lain: sama-sama membersihkan jalan desa, memperbaiki prasarana seperti jalan desa, saluran air, balai desa, dan lainnya.

2.12.3 Kebenaran

Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia.  Artinya sifat  manusiawi atau martabat kemanusiaan selalu berusaha memeluk kebenaran. Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik psikologis. Dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebenaran.
Pendidikan pada umumnya dan ilmu pengetahuan pada khususnya mengemban tugas utama untuk menemukan, pengembangan, menjelaskan, menyampaikan nilai-nilai kebenaran. Semua orang yang berhasrat untuk mencintai kebenaran, bertindak sesuai dengan kebenaran. Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia.
Kebenaran itu bertingkat-tingkat bahkan tingkat-tingkat tersebut bersifat hirarkis. Kebenaran yang satu di bawah kebenaran yang lain tingkatan kualitasnya ada kebenaran relatif, ada kebenaran mutlak (absolut). Ada kebenaran alami dan ada pula kebenaran illahi, ada kebenaran khusus individual, ada pula kebenaran umum universal.

A. Pengertian Kebenaran dan Tingkatannya
Dalam kehidupan manusia, kebenaran adalah fungsi rohaniah.
Berdasarkan potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran:
1.Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang dialami manusia.

2.Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan di samping melalui indara, diolah pula dengan rasio.

3.Tingkat filosofis, rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya.

4.Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas iman dan kepercayaan.

Keempat tingkat kebenaran ini berbeda-beda wujud, sifat dan kualitasnya bahkan juga proses dan cara terjadinya, di samping potensi subyek yang menyadarinya. Potensi subyek yang dimaksud di sini ialah aspek kepribadian yang menangkap kebenaran itu. Misalnya pada tingkat kebenaran indera, potensi subyek yang menangkapnya ialah panca indra. Manusia selalu mencari kebenaran, membina dan menyempurnakannya sejalan dengan kematangan kepribadiannya.

Ukuran Kebenarannya:
–Berfikir merupakan suatu aktifitas manusia untuk menemukan kebenaran.
– Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain.
–Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau kriteria kebenaran.

Jenis-jenis Kebenaran :
1. Kebenaran Epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan)
2. Kebenaran ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada/ diadakan)
3. Kebenaran semantis (berkaitan dengan bahasa dan tutur kata)
Kebenaran agama yang ditangkap dengan seluruh kepribadian, terutama oleh budi nurani merupakan puncak kesadaran manusia. Hal ini karena sumber kebenaran itu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.

B. Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat

1. Teori Corespondence
Masalah kebenaran menurut teori ini hanyalah perbandingan antara realita obyek (informasi, fakta, peristiwa, pendapat) dengan apa yang ditangkap oleh subjek (ide, kesan). Jika ide atau kesan yang dihayati subjek (pribadi) sesuai dengan kenyataan, realita, objek, maka sesuatu itu benar.
Kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju.
Kebenaran adalah kesesuaian pernyataan dengan fakta, yang berselaran dengan realitas yang serasi dengan sitasi aktual. Kesesuaian pikiran dengan kenyataan. Dengan demikian ada lima unsur yang perlu yaitu :
1. Statemaent (pernyataan)
2. Persesuaian (agreemant)
3. Situasi (situation)
4. Kenyataan (realitas)
5. Putusan (judgements)

Cara berfikir ilmiah yaitu logika induktif menggunakan teori korespodensi ini. Teori kebenaran menuru corespondensi ini sudah ada di dalam masyarakat sehingga pendidikan moral bagi anak-anak ialah pemahaman atas pengertian-pengertian moral yang telah merupakan kebenaran itu. Apa yang diajarkan oleh nilai-nilai moral ini harus diartikan sebagai dasar bagi tindakan-tindakan anak di dalam tingkah lakunya.

2. Teori Consistency
Teori ini merupakan suatu usaha pengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesan yang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.
Untuk menetapkan suatu kebenaran bukanlah didasarkan atas hubungan subyek dengan realitas obyek. Sebab apabila didasarkan atas hubungan subyek (ide, kesannya dan com-prehensionnya) dengan obyek, pastilah ada subyektivitasnya. Oleh karena itu pemahaman subyek yang satu tentang sesuatu realitas akan mungkin sekali berbeda dengan apa yang ada di dalam pemahaman subyek lain. Teori ini dipandang sebagai teori ilmiah yaitu sebagai usaha yang sering dilakukan di dalam penelitian pendidikan khususnya di dalam bidang pengukuran pendidikan.
Teori koherensi menganggap suatu pernyataan benar bila di dalamnya tidak ada perntentangan, bersifat koheren dan konsisten dengna pernyataan sebelumnya yang telah dianggap benar. Dengan demikian suatu pernyataan dianggap benar, jika pernyataan itu dilaksanakan atas pertimbangan yang konsisten dan pertimbangan lain yang telah diterima kebenarannya. Logika ini menjelaskan bahwa kesimpulan akan benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar.
Suatu teori dianggap benar apabila telah dibuktikan (klasifikasi) benar dan tahan uji. Kalau teori ini bertentangan dengan data terbaru yang benar atau dengan teori lama yang benar, maka teori itu akan gugur atau batal dengan sendirinya.

3. Teori Pragmatisme
Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal sebagai metode project atau medtode problem solving. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengembalikan pribadi manusia di dalam keseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.
Jika teori itu praktis, mampu memecahkan problem secara tepat barulah teori itu benar. Yang dapat secara efektif meme-cahkan masalah itulah teori yang benar (kebenaran).
Oleh karena itu tidak ada kebenaran yang mutak/ tetap, kebenarannya tergantung pada manfaat dan akibatnya.
- Sesuai dengan keinginan dan tujuan
- Sesuai dengan teruji dengan suatu eksperimen
- Ikut membantu dan mendorong perjuangan untuk tetap eksis (ada).

4. Kebenaran ReliIgius
Kebenaran tak cukup hanya diukur dengan rasion dan kema-uan individu. Kebenaran bersifat objective, universal, berlaku bagi seluruh umat manusia.
Agama sebagai teori kebenaran
Ketiga teori kebenaran sebelumnya menggunakan alat, budi, fakta, realitas dan kegunaan sebagai landasannya. Dalam teori kebenaran agama digunakan wahyu yang bersumber dari Tuhan. Sebagai makluk pencari kebenaran, manusia dan mencari dan menemukan kebenaran melalui agama. Dengan demikian, sesuatu dianggap benar bila sesuai dan koheren dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak. Agama dengan kitab suci dan haditsnya dapat memberikan jawaban atas segala persoalan manusia, termasuk kebenaran.

2.12.4 Kesalahan

2.12.4.1 Beberapa Pembedaan
Dalam berargumen sering kita terperangkap dalam peristilahan yang mempunyai kemiripan arti dengan kesalahan dan kebenaran. Perlu diingat, kata-kata itu mempunyai pengertian dalan konteks yang berbeda-beda. Perlu dibuat pembedaan yang jelas guna menghindari penyalahagunaan peristilahan.

A.  Benar- Salah
Istilah benar salah (true-false) dipakai untuk untuk menilai sifat atau kualitas suatu proposisi atau makna/isi suatu pernyataan. Pengetahuan bisa dinilai benar atau salah, karena pengetahuan pada dasarnya merupakan gabungan dan perpaduan sistem pernyataan. Konsep tidak dapat dinilai salah atau benar, betul atau keliru. Konsep bisa jelas atau terpilah atau kabur, memadai atau tidak memadai. Demikian juga persepsi, sebenarnya tidak dapat disebut benar atau salah, betul atau keliru. Yang bisa benar atau salah adalah isi dari apa yang dipersepsikan. Yang betul atau keliru adalah yang mempersepsikan. Persepsi sendiri hanya bisa jeli atau serampangan, tajam atau tumpul, menyeluruh atau parsial.

B.  Betul-keliru
Istilah betul-keliru (Truth-Error) dipakai untuk menilai keadaan orang atau si pembuat pernyataan sebagai akibat dari pertim-bangan dan keputusannya atas suatu proposisi. Misalnya, orang bisa keliru karena bisa menganggap dan meyakini benar apa yang senyatanya salah dengan menegaskan: "Matahari berputar mengelilingi bumi". Pengetahuan tidak tepat dinilai sebagai "betul" atau "keliru".

C.  Tepat-Meleset
Istilah ini (correct-incorect) dipakai untuk menilai jawaban atas suatu pertanyaan atau persoalan. Dipakai juga untuk menilai suatu pertanyaan, apakah tepat mengenai pokok persoalan atau meleset. Jawaban disebut "tepat" jika kena sasaran, atau dapat menyelesaikan persoalan yang diajukan. Demikian juga pertanyaan disebut "tepat" kalau langsung mengenai pokok persoalan yang sedang dibicarakan atau jawaban yang ingin dicari.

D.  Sahih-Tak Sahih
Istilah ini (valid- invalid) dipakai untuk menilai proses, prosedur atau langkah-langkah penalaran dan penyimpangan suatu argument. Yang dapat dinilai demikian adalah metode atau cara kerja yang dipakai untuk mencari dan memperolehnya.
Kekeliruan dan Kesalahan. Kekeliruan dan kesalahan perlu untuk dibedakan. Pada umumnya kekeliruan berarti menerima sebagai benar apa yang senyatanya salah, atau menyangkal apa yang senya-tanya benar. Kekeliruan adalah sesuatu yang berhubungan denga aspek kognitif subjek penahu, sedangkan kesalahan adalah hasil dari tindakan tersebut. Kekeliruan muncul akibat subjek penahu salah mengidentifikasi bukti atau ralitas yang ada dengan apa yang ia pikirkan. Hal itu berlanjut hingga keputusan yang salah diambil.

Dalam hal ini kita perlu mengidentifikasi penyebab mengapa bisa terjadi kesalahan dalam pengetahuan. Perlu diingat bahwa faktor penyebab terjadinya kekeliruan dan kesalahan dalam pengetahuan bukan saja karena faktor intern manusia (intelek dan kehendak) tetapi juga faktor ekstern dari diri manusia. Adapun yang menjadi faktor kesalahan adalah antara lain:

1. Ketidak sempurnaan akal budi kita. Kemungkinan kesa-lahan pada dasarnya terletak pada keterbatasan akal manusia. Seperti kita lihat, sebab kesalahan bukan pada objek, melainkan pada subjek yang membuat keputusan. Akan tetapi dengan tambahan objek dapat memberi kesem-patan untuk membuat keputusan yang salah. Bisa dika-takan juga bahwa kesalahan berpikir juga disebabkan oleh kekeliruan dalam mematuhi kaidah-kaidah logika.

2. Passi atau hawa nafsu manusia. Cinta diri secara alami kita tertarik pada kata – kata yang menyanjung atau membujuk diri kita atau sahabat kita secara priori kita memcampakkan hal-hal yang agak meremehkan kita atau sahabat kita. Se-seorang cepat percaya pada hal-hal yang cocok dengan pendapat atau prasangka kita. Dan dengan berani menam-pikkan segala yang melawan pendapat atau prasangka kita. Sekedar fakta atau ucapan sesuai dengan adaptasi kebiasaan atau kecenderungan, kesenagan kita sudah dianggap bukti yang memperkuat.

3. Pengaruh adat kebiasaan. Social conditioning pengaruh turun temurun, pengaruh lingkungan menjadi sumber kesa-lahan. Dan disini dapat kami katakan misalnya mengenai kesulitan mengajar orang yang baru mulai. Kesulitan bukan karena mereka tidak tahu apa-apa melainkan karena mereka telah tahu demikian banyak "yang sebenarnya tidak begitu".

4. Nafsu ingin asli. Orang tidak mau melihat atau mendengarkan apa yang sudah dikerjakan dimasa lalu karena terburu nafsu karena ingin asli (orisinil). Seseorang melakukan hal ini disebabkan kecongkakannya, tidak mau tahu apalagi memanfaatkannya.

5. Kurang perhatian. Orang sering tidak atau kurang mencurahkan perhatian pada bahan yang ada, pada realitas yang ada.

6. Prasangka. Perlu diingat bahwa sesuatu tidak menjadi benar orang lebih banyak mengatakan begitu. Prasangka adalah keputusan yang diterima tampa pengujian yang semestinya. Prasangka berbeda dari pendapat yang jujur, prasangka selain kurang lebih irasional justru karena diterima atau dipegang tanpa terlebih dahulu memeriksanya secara kritis. Prasangka merupakan semacam perebutan mental karena prasangka tidak memberi kesem-patan akal kita kebenaran sebagaimana mestinya.

7. Kehidupan moral yang tidak baik. Kebenaran itu erat sekali hubungannya dengan  bentuk kehidupan yang baik. Orang yang moralnya tidak baik akan menjadi buta akan kebenaran. Ada orang yang perilakunya yang tidak baik “perlu” membantah atau menyingkirkan eksitensi tuhan sebab, apabila tuhan ada berarti ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pencuri tidak mudah insyaf mencuri itu perbuatan yang asosial, antisocial, dan sebagainya. Terhadap kebenaran manusia harus bersikap penuh homat dan bersifat rendah diri mau belajar.

Menghindari Kesalahan dalam Pengetahuan.
1. Kerjasama yang Baik antara Intelek dan Kehendak.
Kesalahan dan kekeliruan merupakan akibat tidak maksimalnya daya kerja akal budi dan kehendak. Maka perlulah kerja sama yang baik antara intelek dan kehendak.

2. Sadar Akan Kesalahan yang Telah Dibuat
Menyadari kesalahan dapat merupakan langkah yang tepat untuk menuju kebenaran. Orang dapat bersalah kerena ia melakukan kekeliruan kalau ia tidak mau belajar dari pengalaman masa lalunya dan mengindari jatuh ke lubang kekeliruan yang sama. Ada pepatah yang berbunyi: "kuda pun tidak jatuh pada lubang yang sama". Tetapi anehnya, manusia, tentunya manusia yang lebih cerdik dari keledai, justru yang seringkali jatuh ke dalam lubang kekeliruan yang sama. Menyadari kekeliruan itu penting untuk kegiatan mencari dan mengembangkan pengetahuan, kerena meskipun dengan kesadaran tersebut belum berarti ia sudah menemukan kebenaran, namun kini terbuka peluang untuk belajar lebih jauh dan apabila itu dilakukan bisa jadi ia memang akan menemukan kebenaran.

2.12.4.2 Tinjauan Kritis
Kita diharap untuk mampu berikir kristis, sistematis dan koheren terhadap suatu hal. Dalam konteks ini, salah satu cara untuk mencapai daya pikir seperti di atas adalah dengan mencari pengetahuan yang benar dan teruji. Itulah kebenaran dalam pengetahun. Memang harus diakui bahwa tidak semua pengetahuan dapat dijadikan sebagai bahan dasar dalam berargumen, secara ilmiah. Maka perlulah kita memilah-milah pengetahuan mana yang harus kita pakai. Untuk itu proses pengidentifikasian kebenaran sangat perlu untuk diperhatikan.
Suatu kebenaran ilmiah haruslah muncul dari usaha metodis tertentu. Dan jangan lupa bahwa kebenaran itu selalu harus diuji. Tentunya dengan pelbagai cara dan perspektif yang berbeda-beda. Filsafat sebagai ilmu kritis muncul untuk mengkritisi semua pengetahuan termasuk kebenaran yang berlaku umum dan biasa.
Selain itu tak bisa dipungkiri juga bahwa kesalahan selalu tak bisa luput dari  usaha kita untuk mendapat pengetahuan itu. Pentingnya memanage daya kerja kehendak dan intelek dan bagaimana kesalahan-kesalahan itu disadari. Sebab dengan itu, ada sautu pembelajaran yang penting dan bisa menjadi titik acuan kita dalam berargumentasi. Hendak-nya segala tindakan kita terarahkan pada suatu kebenaran. Sebab kebenaran pada hakekatnya merupakan hal kodrati dari setiap insan manusia.

2.12.4.3 Sebab Dan Cara Mencegah Kesalahan.

A. Beberapa sebab mengapa melakukan kesalahan :
1. Karena tidak memiliki ilmu, misalnya seorang pengendara sepeda motor melanggar Undang Undang Lalu Lintas dengan memarkir sepeda motornya dipinggir jalan yang ditandai dengan leter S. Dia tahu disitu ada plang leter S, tapi dia tidak tahu makna leter S itu, sebagai larangan untuk parkir. Secara hukum dia tetap bersalah. Cara mencegahnya adalah dengan belajar, agar pandai, sehingga tahu mana yang benar dan mana yang tidak benar.

2. Karena lalai atau tidak cermat, dia tahu aturan tapi semata mata lalai. Misalnya seorang pengemudi mobil menabrak seseorang sampai mati, karena rem kendara-annya blong, dia lalai, tidak mengontrol rem sebelum berangkat.  Secara hukum dia tetap bersalah, menghi-langkan nyawa orang lain. Cara mencegahnya adalah dengan selalu berlaku cermat.

3. Karena lupa, misalnya seseorang mengendarai kendaraan bermotor lupa membawa SIM sehingga kena tilang sewaktu ada razia.  Secara hukum dia tetap bersalah.
Cara mencegahnya ada dua :
a. selalu menulis apa yang akan dikerjakan, untuk panduan dalam buku harian.
b.  selalu dzikrullah/mengingat Allah.

4. Karena sengaja atas dorongan hawa/nafsu buruk.  Misalnya mengendarai kendaraan bermotor terlalu cepat, melebihi batas kecepatan maximal yang diten-tukan Pemerintah, sehingga terjadi kecelakaan.  Secara hukum dia tetap bersalah, karena melanggar ketentuan Lalu Lintas.
Cara mencegahnya :
a. Jangan condong kepada hawa nafsu buruk.
b. Mematuhi Allah, mematuhi Rasul-Nya, dan Pemerintah.

5. Karena sengaja atas bisikan setan.
Cara mencegahnya agar selalu:
a. berdoa memohon perlindungan kepada Allah/ isti'adzah.
b. Jangan mengikuti langkah setan.

Menyikapi Kesalahan
Kesalahan betapapun besarannya, dan apapun penyebabnya, harus disikapi, agar tidak terulang lagi.
1. Disikapi sebagai musibah, karena dampaknya kurang menyenangkan hati. Langkahnya :
a. Sabar/ tabah.
b. Berdoa.
2. Disikapi sebagai 'ibrah/ pelajaran.
3. Disikapi sebagai bahan introspeksi.
4. Disikapi sebagai sarana tobat atau kembali kepada Allah, langkahnya dengan istighfar atau memohon pengampunan kepada Allah.

2.12.5 Penutup

PSHT Bertujuan Untuk Mendidik Manusia Berbudi Luhur Tahu Akan Benar Dan Salah Serta Bertaqwa Pada Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasar semua uraian di atas maka banyaklah belajar. Jangan bosan bosan untuk terus belajar, baik belajar ilmu umum maupun ilmu agama. Belajarlah dari semua ayat ayat Tuhan yang ada di dunia. Belajarlah dari pengalaman. Belajarlah dari masyarakat.
Sebab kita paham mana benar mana salah karena belajar untuk tahu mana itu benar dan mana itu salah. Itupun karena semua benar salah adalah relatif maka sebagai ujung kembalikan lagi pada ajaran Tuhan.
Bagaimana kita bisa berbudi luhur bila tidak tahu mana benar mana salah. Meninggalkan larangan serta kesalahan dan melakukan perintahNYA serta kebenaran maka baru kita bisa dikatakan berbudi luhur.
JADI LUCU MENGANGGAP SUDAH BERBUDI LUHUR TANPA TAHU MANA BENAR DAN MANA SALAH.

By Suro Wahono

Diposting oleh Abdurrahman pada jam 10.28 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

The Master of PSHT

The Master of PSHT
KRH. H. Tarmadji Boedi Harsono, SE.

Lensa

Lensa
Bersama Mas Bowo mendampingi Kang Mas KRAT. Ribut Giyono Mukti Raharjo Dwijonegoro (Warga Tk. II)

Arsip

  • ►  2025 (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2024 (6)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
  • ►  2023 (7)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2022 (6)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2021 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2020 (38)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (6)
  • ▼  2019 (46)
    • ►  Desember (5)
    • ▼  November (10)
      • Registrasi Kartu
      • UNREG
      • CARI TAU PENYAKIT ANDA DAN OBATI DENGAN CARA INI O...
      • Shalat Jumat Madzhab Syafi'i
      • Bacaan dan Do'a Bilal Sholat Jum'at Lengkap Terjemah
      • Dasar Hukum Bacaan Bilal Menjelang Khatib Naik Mim...
      • PANCASILA...???
      • Cara Penulisan Gelar
      • Jenis Surat Tilang
      • BERBUDI LUHUR
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2018 (62)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (10)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (110)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (17)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (21)
    • ►  April (19)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (10)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2015 (10)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2014 (24)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (18)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (5)

Profil

Foto saya
Abdurrahman
Lihat profil lengkapku

Entri Populer

  • MENGENAL DAN MENGETAHUI FILOSOFI NASI TUMPENG/BUCENG
    Tumpeng merupakan sajian nasi kerucut dengan aneka lauk pauk yang ditempatkan dalam tampah (nampan besar, bulat, dari anyaman ba...
  • RM. IMAM KOESSOEPANGAT VS SYEKH WULAN
    Inilah tokoh PSHT yang sangat saya kagumi.  Cerita Tarung Bebas "RM IMAM KOESSOEPANGAT VS SYEKH WULAN (Pencak Silat Dor di Alu...
  • Pemecahbelah Persaudaraan
    GERAKAN (yang berpotensi) MEMECAH BELAH PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Bahan ini sengaja dibuat untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman p...
  • Sabuk Mori PSHT
    Penjelasan tentang mori yang dijadikan sabuk bagi Warga PSHT: 1. Tanda bahwa siswa tersebut sudah disahkan menjadi warga. Sabuknya berbeda ...
  • Definisi tentang Khodam menurut Islam
    Khodam Jin Dan Khodam Malaikat Yang dimaksud khodam dalam uraian ini adalah penjaga yang didatangkan dari dunia ghaib untuk manusia, buka...
  • Lirik dan Arti Kidung Ati Tangise Bumi
    Bumine nangis, eluhe lumpur agawe giris Bumi menangis air mata lumpur menakutkan/miris Bumine nesu watuk-watuk ndadekake lindhu Bumi murk...
  • Arti Memayu Hayuning Bawono
    Kata Memayu berasal dari kata "mayu" (cantik, indah atau selamat) dengan mendapat awalan "ma" menjadi mamayu ( mempercan...
  • MEMBUKA MATA BATIN
    Mengaktifkan mata, hati dan telinga batin yang efektif adalah dengan banyak berdzikir dalam pengertian yang sangat luas. Dzikir berarti ...
  • Pengertian Khusyu' dan Khudhu'
    A.      Pengertian   Khusyu' merupakan sebuah term yang sudah sangat familiar di kalangan umat Islam.  Khusyu' adalah be...
  • Rahasia Ketajaman Mata Hati (Mukasyafatul Qulub)
    Mata hati adalah sebuah panca indera yang tidak dapat dikategorikan dalam panca indera, karena mata hati adalah indera keenam atau k...
Abdurrahman Arrasyid. Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.