Falsafah PSHT

Manusia dapat dihancurkan, Manusia dapat dimatikan,
tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu
masih Setia kepada dirinya sendiri atau ber-SH pada dirinya sendiri

Jumat, 06 September 2013

Mengintip Sekolah “Laskar Pelangi”


Sekolah Laskar Pelangi berdiri terseok di tanah tanpa ubin, berdinding kayu berlubang. Pencahayaan masuk dari celah-celah di antara kayu-kayu yang disusun horizontal memanjang dari kiri ke kanan. Kondisi kelas berantakan, dengan lebah berseliweran. Di luarnya tampak dua buah kayu penyangga karena bangunan nyaris roboh. Di sebelah kanan sekolah ada sumur dan di dekatnya ada balai kecil. Dibangun di atas bukit bekas penambangan timah, sekolah ini menjadi replika SD Muhammadiyah yang digunakan untuk keperluan film Laskar Pelangi. Semua ditata sedemikian rupa sehingga mendekati kondisi aslinya.

Berada di Desa Selingsing, Kecamatan Gantong, Belitung Timur, sekolah Laskar Pelangi adalah simbol dan gambaran sekolah dengan fasilitas minim dan serba kurang ideal. Meski demikian, banyak sekali pesan moral dan semangat hidup pantang menyerah yang kita saksikan dari film ini. Laskar Pelangi bukan hanya menginspirasi semua orang, tetapi telah menunjukkan kepada kita bahwa fasilitas sekolah yang apa adanya atau biasa-biasa saja telah mampu melahirkan peserta didik yang luar biasa.
Sekolah "Laskar Pelangi"
Sekolah “Laskar Pelangi”.
Papan sekolah bertuliskan "Laskar Pelangi"
Papan sekolah bertuliskan “Laskar Pelangi”.
Bangku dan meja belajar
Bangku dan meja belajar.
Turis berkunjung
Turis berkunjung.
Papan penyangga bangunan sekolah
Tiang-tiang penyangga bangunan sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar